Lebih bagus mana antara Diasil Cylinder Yamaha dibanding SCEMnya Suzuki?


Penasaran dengan minimnya / rancunya informasi tentang SCEM, saya mencoba menggali apa sebenarnya SCEM itu. Yang ketemu adalah:
A primer on some of the more common specialty coatings and cylinder materials found in small displacement engines

Nikasil® or NiCom® (1967 Mahle trademark) is electrodeposited oleophilic nickel silicium carbide coating. Simply put, it is a nickel plated silica carbide coating often applied to aluminum cylinder bore IDs but can be used for many applications where tight tolerances and superior wear surfaces are indicated. The oleophilic feature of Nikasil® gives it a natural tendency to absorb oil, which in turn helps the oil retention of the coating. Although there are several proprietary formulations of nickel plated silica carbide, application parameters remain the same for all of them.

As has been mentioned, many variations of Nikasil® like Elnisil®, Kanisil®, Electrosil® and SCEM or Suzuki Composite Electro-chemical Material are available from a variety of manufacturers but generally, these nickel silicon carbide composites use about 14% silicon carbide with the rest in nickel and other additives as binders. This would be similar to conventional vitrified abrasive material where ceramic binders are used to hold abrasive crystals in place.

Jadi, intinya SCEM Suzuki itu adalah teknologi pelapisan nikel pada silinder aluminium. Material pelapisan terbuat 14% dari bahan silikon lalu sisanya nikel dan lem.

Bagaimana perbandingannya dengan Diasil Cylinder Yamaha? Sudah disebut di artikel sebelumnya tapi lebih cocok dikutip lagi:
The Yamaha “DiASil Cylinder” Development of the world’s first all-aluminum die-cast cylinder for high-performance engines, combining high functionality and low cost plus environmental benefits

Called the Yamaha “DiASil Cylinder” (*2), this is the world’s first all-aluminum die-cast cylinder and it achieves cooling performance equivalent to that of a nickel-plated cylinder, which is currently recognized as the best in the industry, but at a significantly lower production cost than a nickel-plated cylinder.

The material used is a 20% silicon content aluminum alloy, the manufacturing technology is the recently developed Yamaha CF Aluminum Die-cast Technology (*4), which enables the production of an all-aluminum die-cast cylinder.

Jadi teknologi terbaik adalah silinder yang dilapisi nikel seperti yang dipakai Suzuki. Tapi Yamaha berhasil membuat silinder menggunakan bahan 20% silikon yang daya hantar panasnya menyamai teknologi Suzuki, dan biaya produksi bisa jauh lebih murah.

Bila teknologi SCEM itu biasa disebut dengan nikasil, maka teknologi dari Diasil Cylinder biasa disebut dengan alusil. Berikut pro kontra dari penggunaan kedua teknologi tersebut, isi sengaja diedit biar lebih fair karena sepertinya website tersebut jualan ALUSIL:
ALUSIL vs NIKASIL CYLINDERS

Re-Plated NIKASIL Cylinders:
small advantage in heat transfer
lower co-efficient of friction
Weighs a few ounces less
Costs twice the price of any other process
Cannot be bored when damaged
Sulfur in fuel corodes Nikasil plating
Can crack, flake and peel off
More fragile than other sleeve materials

Re-Sleeved Cylinders and ALUSIL:
Costs half the price of Nikasil plating
Cast iron, Chrome Molly, Alusil can be used
Alusil has excellent lubricating qualities
Alusil is light weight and wears well
All can be re-bored to next oversize
Can be worked with common tools
Slightly slower heat transfer

Jadi untuk teknologi SCEM ataupun DiaSil Cylinder keduanya menggunakan bahan dasar silinder aluminium. SCEM menggunakan pelapisan nikel (seperti nge chrome knalpot) pada dinding silinder. Sementara DiaSil Cylinder menggunakan bahan AluSil untuk dinding silinder.

Kuat mana? Yang jelas tukang bubut nggak sanggup bore up mesin Suzuki yang pakai SCEM, saking tangguhnya nggak bisa dibubut.

Link Yamaha di atas juga menjelaskan:

image2
Cast steel liner type aluminum cylinder: The detrimental qualities of a cast steel liner type aluminum cylinder include the more complex manufacturing process, heavier weight and poorer cooling performance.

image3
Plated cylinder: Plated cylinders are presently used on high-performance motorcycles engines, but the production cost is higher.

image4
DiASil Cylinder: An all-aluminum cylinder manufactured with the DiASil Cylinder technology has no need for a cast steel liner or cylinder plating, which means a simpler production process. What’s more, it has the same outstanding cooling performance as a plated cylinder.

Jadi untuk motor balap yang dipakai adalah teknologi lapisan nikel ala SCEM. Untuk motor murah tapi cukup awet pakai Diasil Cylinder. Walau begitu pengaruh penggunaan teknologi pelapisan nikel dibanding Diasil Cylinder terhadap harga harusnya kecil karena katanya silinder Suzuki yang pakai SCEM itu harganya Rp 245.000. Harga motor matik Suzuki yang pakai SCEM pun setara dengan motor dari Yamaha yang pakai DiaSil Cylinder. Mungkin Suzuki mengurangi keuntungan dengan memberi teknologi terbaik untuk konsumennya, atau Yamaha memakai teknologi murah untuk menambah keuntungan?

 

Kesimpulannya, SCEM itu dianggap teknologi mahal, sehingga DiaSil Cyclinder diciptakan untuk menekan harga dan mencapai pemindahan panas setara dengan SCEM.

Lebih bagus mana? Kalau yang sukanya bore up ya yang DiaSil Cylinder. Kalau yang suka menjaga mesin agar tetap orisinil sampai tua ya yang SCEM.

Update:
Ternyata DiaSil Cylinder juga tidak bisa di bore up, namun alasannya berbeda, bukan karena lapisan terlalu kuat, tapi nanti merusak lapisan pelindung:
Diasil Silinder Yamaha Mio J Kurang Diminati Pecinta Bore-up…??

Diasil silinder dibuat tanpa liner dan tidak boleh di-oversize. Karena jika dilakukan boring atau pembesaran lubang maka lapisan silinder justru akan rusak. Diasil akan menghasilkan kinerja sempurna jika dipasangkan dengan forged piston dan ring piston dengan pelapis DLC (diamond – like hard carbon).

27 respons untuk ‘Lebih bagus mana antara Diasil Cylinder Yamaha dibanding SCEMnya Suzuki?

  1. Oh iya mas..
    Biasanya kalau campuran trlalu “gemuk” kn biasanya banyak jelaga d dapur pacu..
    Trs apakah kebanyakan cemenite efeknya apa begitu jg?
    Kmrn mas bilang kebanyakan cemenite itu seperti kebanyakan rasio bensin jd tenaga drop?

    Suka

    • Iya, nggak cuma scemnya yang bikin awet, sepertinya standar Suzuki Indonesia itu pakai internasional, buktinya bisa diekspor ke Eropa juga yang standarnya mestinya tinggi.

      Suka

  2. saya bagi satu contoh dimalaysia Y-135 LC atau di indonesia namanya JUPITER 135 LC , kalau salah sila betulkan ya . block 135 LC mengunakan teknologi DIASIL . untuk dari segi costing memang agak rendah berbanding block racing 3RD party yg menggunakan ceramic . tapi dari segi kualiti nya memang takada kualiti block DIASIL ini , block nya mudah pecah .

    Suka

  3. Gua beli mtor yamaha tahun 2011 NJMX 135 sekarang 2016 berarti dah 5 tahun, ganti oli tiap sebulan sekali dgn jarak tempuh dri rmh ke kantor sekitar 800 km per bulan, isi bahan bakar selalu di pom pake pertamax, dan setelah 6 tahun motor berasap putih dri knalpot bak tukang sate maranggi, ke beres yamaha gsnti seher, klep dll, biayanya hmpir 1 jt an lbih , itulah kehebatan diasil clinder yang hrus diganti silinder setiap 4 tahun pemakaian,

    Suka

    • terima kasih sharingnya. Diasil sepertinya terbatas pada silinder saja. saya pernah baca juga pelumasan aluminium agak berbeda dari bahan besin. mungkin itu sebabnya. Pakai oli apa?

      Suka

        • kyknya olinya terlalu encer gan, oli keenceran emang berasa enteng mesinnya, tapi gk nahan gesekan, mending ikutin saran dari yamahanya langsung, vixion gen 2 om saya pake oli rekomendasi yamaha terus, dan mesinnya gk ada kendala, semua ada kelemahannya, blok mesin yamaha itu enteng, makanya berat motor yamaha bisa lebih enteng sampe 10 kg dibanding kompetitornya, tapi emang bloknya lebih gampang pecah

          Suka

  4. […] Untuk pemakaian harian, kalau olinya sudah tidak mampu lagi untuk melindungi mesin maka solusinya ya ganti oli. Kalau memang olinya mulai dari awal bikin suara kasar, maka solusinya ya cari merek oli yang nggak bikin suara mesin kasar atau cari yang lebih kental. Solusi lain cari motor yang mesinnya pakai teknologi anti aus macam SCEM (Suzuki) atau Diasil Cylinder (Yamaha). […]

    Suka

  5. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Semoga selalu diberikan keberkahan oleh Alloh swt.

    Hanya menginformasikan, menurut akun YouTube Chung bikeshop, ternyata kualitas diasil Kawasaki lebih bagus daripada Yamaha. Lebih keras, diasil Yamaha agak lembek. Mungkin bisa bapak liat sendiri di channelnya

    Suka

    • wa ‘alaikumusa salam wr wb. terima kasih, semoga selalu diberi keberkahan juga.

      iya setuju sih, karena memang dari sama sama yamahanya, sudah diakui kualitas diasil yang sekarang beda dengan saat pertama keluar dulu. Dan lagipula sudah dijelaskan dari awal peluncuran, diasil nya yamaha itu fokusnya adalah ekonomis. beda tentu kualitasnya dengan diasil yang fokus performa, apalagi lawan nikasil.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.