Membaca tentang penampakan skutik yang baru lagi yang bikin bingung mas Iwan Banaran berikut:
Skutik misterius apa ya nih….asli bikin jenggot sariawan
Bro dan sis sekalian……akhir-akhir ini ada beberapa kiriman gambar skutik misterius yang susah IWB ungkap. Setelah versi running dijalanan….kini ada lagi skutik dengan desain bongsor….parkir dipinggir jalan. Kembali IWB dibikin bingung akibat minimnya petunjuk. Skutik apa ini gerangan???….
membuat saya jadi berpikir, mengapa kok variasi model dari motor matik tidak diikuti oleh motor sport juga ya?
Bila kita lihat trend yang sekarang terjadi, motor sport itu cenderung mirip satu sama lain, terutama kalau dari depan. Kadang baru bisa bedakan kalau sudah lihat bagian belakang yang selalu bisa dipakai acuan. Yang Honda modelnya selalu klasik, yang Yamaha selalu futuristik. Berikut modelnya. Suzuki, Kawasaki dan lainnya tidak ikut karena model sportnya (yang terjangkau) tidak uptodate.
Persamaan jadi lebih terlihat saat dijejer. Contohnya di video review dari majalah overdrive tentang Suzuki Gixxer vs Bajaj Discover 150F vs Yamaha FZ-S v2.0 vs Hero Xtreme
Coba bandingkan dengan model model matik berikut ini, terlihat variasi model terdapat di semua bagian.
Di motor matik, walau ada proses copy paste desain, tapi toh tidak untuk semua model. Apa memang selera masyarakat Indonesia untuk motor sport mengacu pada satu bentuk desain saja ya?
Jadi penasaran, yang jadi acuan motor sport yang mana?
Jgn bingung mas heheheeee..
Oh iya mas,klo cemenite dtaruh di selang bensin,posisi selang apakah harus di atas cemenite?
Klo selang diposisikan di samping atau bawah cemenite bagaimana?
SukaSuka
Kalau seragam, berarti seleranya itu semua dong.
Idealnya memang cemenite dibawahnya, tapi bisa kok ditaruh samping atau atas. Jangan didekatkan blok mesin tapi ya, agar efeknya lebih terasa.
SukaSuka