Voltage stabilizer bisa tidak berguna dan ada yang berbahaya dan memperpendek umur komponen sensitif yang mahal


Mungkin bro pernah dengar tentang cara untuk meningkatkan performa kendaraan dengan voltage stabilizer. Dikatakan bahwa dengan memasang voltage stabilizer, maka tenaga akan meningkat dan sebagainya. Merek yang tersedia di pasaran banyak. Mulai dari VSA yang murah 200 ribuan sampai yang seperti UVS Hyper-D, JSONE Power Booster, D1 Spec Super Stabilizer, Pivot Mega Raizin, XCS-3 Hurricane yang 1.5 jutaan atau Qmax IVS Turbo GT3 yang 3 jutaan.

Contoh dari klaim voltage stabilizer adalah sebagai berikut:
QMAX

QMAX I.V.S TURBO memiliki kemampuan jauh melebihi tipe LV & GT3 digabung karena selain menstabilkan tegangan dan memadatkan arus listrik, tipe TURBO mampu memasok arus yang lebih sempurna.

TURBO terhubung langsung dengan alternator sebagai penyuplai arus. Oleh karena alternator berputar mengikuti putaran mesin maka TURBO secara otomatis mendapatkan pasokan arus secara terus-menerus sesuai dengan putaran mesin. Hasilnya adalah tenaga yang besar pada setiap RPM, RPM bawah sampai atas.

XCS3

XCS3 HURRICANE Telah terbukti mampu menstabilkan arus listrik yang bervariable.
XCS HURRICANE akan bekerja menstabilkan setiap arus yang datang dari alternator ke ACCU dan jika arus berlebihan XCS3 HURRICANE akan menyimpanya arus tersebut dan pada saat supply arus dari alternator berikutnya jika lemah / kurang, maka XCS HURRICANE akan mensupply ke ACCU sehingga arus selalu stabil.

Dengan Supply arus listrik yang stabil, maka Penganpian di Busi akan stabil dan besar, sehingga pembakaran semakin sempurna dan tenaga motor meningkat, Hemat BBM, busi lebih awet dan ruang mesin tetap bersih tidak ada timbunan Kerak karbon serta emisi gas buang lebih ramah lingkungan.

Contoh produk dari yang murah, VSA

Voltage Stabilizer Accu Mobil-VSA. Alat ini sangat berpengaruh dan membantu usia accu lebih tahan lama.VSA sebagai filter yang menstabilkan muatan volt yang berlebihan dari alternator, bisa dibuktikan dengan volt meter pembakaran lebih sempurna karena pengapian lebih stabil sekaligus jadi irit bahan bakar, akselerasi bertambah tentu saja.lampu lampu lebih lebih awet dan terang, bahkan dipakai untuk mobil yang sudah bertehnologi tinggi VVTi , Ecu, VTEC maupun Matic akan lebih sempurna.

 

Menambah kapasitas aki

Produk – produk voltage stabilizer diatas memberikan janji peningkatan performa mesin yang lumayan. Karena penasaran, penulis mencoba mencari informasi tentang kemungkinan membuat sendiri voltage stabilizer. ternyata ada. berikut beberapa contohnya. Klik gambar untuk menuju ke website yang menjelaskan tentang cara pembuatannya:
Saft7 – Bikin Voltage Stabilizer untuk Mobil/Motor:
volstab-03

DIY Voltage Stabilizer buat Motor ^^:
2_mfnsyuwqtm_volt_stabilizer

DIY Car voltage stabilizer:
voltage-stabilizer

(diy)voltage stabilizer:
volta1580b1b7

Terlihat dari beberapa skema diagram untuk voltage stabilizer bahwa alat ini intinya adalah kapasitor. Dari produk yang dijual memang beberapa mencantumkan nilai kapasitas dari kapasitor yang dipergunakan. Makin tinggi biasanya makin mahal harganya. Jadi produk voltage stabilizer ini kebanyakan implementasinya adalah memparalel kapasitor dengan aki.

Berikut contoh alat voltage stabilizer yang dibongkar:
DSC015092

Bila bro berminat untuk membuat rangkaian diatas, harus diingat bahwa voltage rating atau batas kemampuan voltase dari kapasitor bergantung pada voltage rating kapasitor yang paling kecil secara keseluruhan. Jadi misalnya ada yang 12V, 25V dan 50V, maka voltase rating keseluruhan adalah 12V. Sangat disarankan voltage rating yang dipakai adalah 2 kali dari sumber voltase. Karena voltase dinamo amper bisa mencapai 17V, sebaiknya pakai kapasitor yang ratingnya 50V lebih.

 

Yang penulis herankan adalah mengapa kok kapasitornya diparalel. Dari pelajaran di sekolah sampai kuliah, yang penulis tahu kalau kapasitor diparalel nilai kapasitasnya nambah. Mengapa kok nggak sekalian pakai kapasitor besar yang harganya jadi lebih murah daripada beli kecil – kecil tapi banyak.

Dengan alasan itu maka penulis mencoba dengan menggunakan kapasitor 10000uF/50V yang kebetulan penulis punyai:
10000

Nggak pakai LED atau apa, langsung gigi buaya untuk disambung ke aki. Penulis kebetulan punya osciloscope DS2 Nano dihadiahkan orang tapi ternyata untuk bisa mengetahui ripple / variasi dari tegangan aki susah, sehingga penulis hanya mengandalkan pada feeling saja.

Setelah dipasang, terus terang penulis tidak merasakan bedanya. Seandainya benar ada perbedaan, efeknya terlalu kecil untuk bisa penulis rasakan.

Apakah teknologi ini hoax atau bohongan? rasanya tidak. Penjelasannya begini, aki itu mempunyai batas arus maksimal yang bisa dimanfaatkan. Besar dari arus maksimal ini tergantung dari ukuran atau kapasitas dari aki tersebut. Angkanya biasanya sama, jadi aki dengan kapasitas 4.5Ah (seperti yang dipakai di kebanyakan sepeda motor) maka pemakaian arus maksimal yang disarankan / yang mampu disuplai adalah 4.5 Ampere. Angka ini bisa berbeda untuk tipe aki berbeda, bila penasaran, silahkan baca link ini:
Battery University – Lead Based Battery

 

Terus apa hubungannya dengan voltage stabilizer?
Kapasitor yang diparalel dengan aki akan membantu suplai arus yang dibutuhkan saat pemakaian arus sudah mepet dengan kapasitas maksimal yang didukung oleh aki. Jadi alat kelistrikan tidak akan hanya mengambil dari aki, tapi juga dari kapasitor. Dengan begitu alat kelistrikan dijamin akan mendapat pasokan arus yang cukup. Sehingga kerja dari alat kelistrikan tersebut tidak terganggu.

Terus mengapa kok penulis gagal mendapatkan manfaat? Disaat bagaimana voltage stabilizer tidak membantu?
Voltage stabilizer bisa tidak berguna bila suplai arus dari alternator (penghasil listrik di sepeda motor) dan aki sudah lebih dari cukup. Karena aki dan alternator mampu, maka penambahan voltage stabilizer jadi tidak terasa. Begitu pula pada kondisi ekstrem sebaliknya, yaitu bila alternator tidak mampu untuk mensuplai kebutuhan arus dari alat kelistrikan, sehingga walau ditambahi voltage stabilizer, efek tetap tidak terasa karena arus dari sumber sudah habis terpakai.

Terus disaat bagaimana voltage stabilizer bisa membantu?
Bila alternator mampu mensuplai arus tapi akinya kurang kuat atau tekor atau soak penggunaan voltage stabilizer akan sangat membantu. Kapasitor pada alat voltage stabilizer akan membantu aki yang soak / kurang kuat dengan berfungsi sebagai alternatif sumber daya arus ketika dibutuhkan. Syaratnya adalah sumber daya utama, alternator, harus punya cukup tenaga untuk juga mengisi kapasitor pada alat voltage stabilizer. Sehingga saat misalnya bagian koil membutuhkan suplai arus besar mendadak, maka alat akan bisa mendapatkannya dari alternator, aki dan kapasitor dari alat voltage stabilizer.

 

Memperbesar kemampuan suplai arus

Sering dikatakan bahwa penggunaan voltage stabilizer bisa lebih terasa pada kendaraan yang kelistrikannya di modifikasi, terutama bagian pengapian. Ini karena pengapian modifikasi sering membutuhkan arus mendadak yang lebih besar dari normal. Arus ini bisa lebih besar dari kemampuan aki, namun bila dirata – rata masih didalam kemampuan alternator untuk mensuplainya. Dalam hal ini penggunaan voltage stabilizer akan menjamin bagian pengapian mendapatkan arus yang cukup. Bila alternator nggak mampu, maka efek voltage stabilizer berkurang.

Jadi pemasangan dari voltage stabilizer bukanlah suatu hal yang ajaib, masih ada keterbatasan. Voltage stabilizer tidak bisa mengatasi aki yang tekor akibat pemasangan alat kelistrikan yang memakan arus lebih banyak dari yang bisa disuplai oleh alternator. Jadi kalau pasang lampu depan wattnya terlalu besar, kalau aki jadi tekor, pasang voltage stabilizer pun aki tetap tekor. Kecuali kalau itu gara – gara akinya sudah soak.

 

Mengurangi hambatan ground

Beberapa pemasangan voltage stabilizer juga menambahkan grounding tambahan. Grounding tambahan dilakukan dengan menarik kabel dengan kapasitas arus yang besar langsung dari kutub negatif aki menuju titik titik di bodi yang lokasinya dekat dengan komponen mobil yang groundingnya menempel ke bodi. Seperti kita tahu, hambatan kabel tembaga jauh lebih kecil daripada hambatan bodi mobil atau mesin mobil. Hambatan tembaga lebih kecil daripada besi (bodi mobil) ataupun aluminium / dural / iron block (mesin mobil). Dengan berkurangnya hambatan otomatis arus yang mengalir ke komponen tersebut menjadi lebih besar. Karena arus yang lebih besar maka otomatis bunga api lebih besar, tenaga bertambah, lampu lebih terang, dst.

Jadi efek yang dikatakan terjadi karena voltase distabilkan terjadi karena penambahan grounding, bukan karena voltage stabilizernya. Dan ini bisa jadi akan merusak komponen bila arus yang mengalir melebihi toleransi dari desain pabriknya. Oleh karena itu sudah diwanti wanti oleh pihak pabrikan bahwa garansi bisa hangus bila ada penambahan terutama di komponen kelistrikan. Lampu lampu bisa gampang mati, komponen seperti CDI atau ECU atau kiprok bisa rusak hangus kepanasan.

 

Memperbesar voltase kendaraan (cara berbahaya)

Ada lagi penjelasan lain, yang ini jauh lebih beresiko merusak komponen. Semoga saja tidak ada voltage stabilizer bekerja dengan cara berikut.

Saya pernah baca suatu voltage stabilizer memperpanjang umur aki dengan menghentikan pengisian ke aki bila aki sudah penuh. Memang betul ini akan memperpanjang umur aki, persoalannya adalah, suplai arus yang tersisa akan dibuang kemana?

Bila kelebihan arus dialirkan ke komponen lain maka jelas lampu akan lebih terang, ac lebih dingin, tenaga mesin nambah. Namun persoalannya, apakah penambahan arus ini baik? dengan bertambahnya suplai arus otomatis voltase naik juga. alternator mampu menghasilkan listrik hingga 17V. Normalnya voltase saat mobil berjalan adalah 14.2V. Apakah komponen mobil aman dijalankan di voltase 17V?

Tipe yang ini biasanya ditandai dengan bertambahnya performa bila kendaraan dipakai kencang atau di jalan tanpa hambatan. Biasanya mengklaim performa kendaraan akan sangat meningkat pada kondisi tersebut.

Saat berjalan pelan di rpm rendah, listrik yang dihasilkan oleh alternator keluar pas pasan. Cukup untuk memberi tenaga pada peralatan, dan cukup untuk mengisi aki juga. Di rpm tinggi alternator akan selalu mampu mensuplai kebutuhan semua peralatan, sehingga akan terjadi kelebihan arus. Oleh pabrik aki dipakai sebagai sarana untuk membuang kelebihan arus. Jadi misalkan arus terjadi secara berlebihan, maka akinya yang terlebih dahulu rusak.

Bila saat kencang dan aki sudah penuh lalu pembuangan arus ke aki dimatikan, maka kelebihan arus akan jadi dialirkan ke komponen yang bisa jadi bisa berlebihan. Arus dan voltase yang mengalir ke komponen akan meningkat. Peningkatan ini tentu tidak dalam perhitungan pabrik, sehingga bisa jadi peningkatan ini berada di luar batas toleransi kemampuan alat. Memang lampu jadi lebih terang, tapi jadi lebih gampang mati. Memang AC lebih dingin, namun kompressor bisa gampang rusak. Memang pengapian jadi lebih besar, namun CDI atau ECU atau kiprok bisa jadi overheat dan rusak. Suara mungkin lebih bulat dan kencang, namun sistem Audio beserta GPS, MID dan komponen sensitif lainnya bisa rusak.

Dari pengalaman yang pakai motor yang akinya mati, termasuk penulis, memang tenaga jadi ok, tapi lampu lampu dan komponen kelistrikan seperti kiprok atau CDI jadi pada rusak semua. Yang motornya injeksi justru lebih parah, ECU yang harganya mahal banget pun jadi rusak.

Memutuskan suplai arus ke aki saat aki sudah penuh memang memperpanjang umur aki, tapi akan sangat memperpendek umur komponen kelistrikan yang lain. Jangan heran bila garansi hangus, karena komponen kelistrikan kendaraan tidak didesain untuk jalan tanpa aki.

Bila saat aki penuh listrik dari alternator diputus, maka tenaga bisa bertambah karena beban mesin berkurang, namun tidak ada penambahan tenaga, lampu tidak tambah terang, ac tidak lebih dingin, dst. Jadi yang perlu dicurigai adalah hanya yang menambah tenaga dan juga bikin lampu tambah terang.

 

Arus pengisian aki yang paling efektif

Bila ada yang mengaku ngaku bahwa pengisian aki bisa lebih baik bila arusnya stabil maka itu jelas bohong. Bahkan ada penelitiannya. Disebutkan bahwa pengisian aki dengan metode pulse charging akan bisa membuat aki lebih panjang umur, lebih cepat pengisiannya dan tidak memanaskan aki sebagaimana bila dilakukan dengan arus yang stabil.

Klik untuk mengakses sdarticle.pdf

• pulsed-current charging techniques can exert highly advantageous effects – not only in terms of accelerating battery recharge but also with respect to extending the cycle-life performance of low-maintenance batteries;
• recharging time can be reduced by an order or magnitude, i.e., ~ 10 to ~ 1 h;
• cycle life can be increased by a factor of three to four;
• the application of pulsed-current charging to a cycled battery (capacity = 80% initial value) can evoke a recovery in battery capacity;

 

Walau voltage stabilizer bisa berguna, bila aki sudah tekor, mending beli aki baru daripada beli voltage stabilizer. Kalau bisa pasang aki lebih besar, mending beli aki yang lebih besar. Bila alternator sudah lemah, voltage stabilizer tidak akan bisa membantu. Daripada beli voltage stabilizer yang ratusan ribu, mending coba dulu dengan kapasitor besar beli di toko elektronik.

 

Bila ingin meningkatkan efisiensi listrik, hal lain yang biasa digabungkan dengan voltage stabilizer adalah grounding. Grounding adalah teknik dimana semua alat yang membutuhkan listrik negatif dari aki tidak dihubungkan ke bodi tapi langsung di tarik kabel ke kutub negatif aki. Ini tentu saja akan meningkatkan efisiensi sistem kelistrikan karena bodi motor yang dari besi tentu saja daya hantarnya kalah jauh dengan kabel tembaga. Bodi hambatannya lebih tinggi dari tembaga. Dengan menggunakan kabel grounding langsung ke alat yang membutuhkan kelistrikan, maka kerugian karena hambatan dari penghantar akan berkurang, sehingga efisiensi akan meningkat.

 

High frequency filtering

Berdasarkan link berikut kapasitor yang diparalel bisa mempunyai fungsi MENSTABILKAN tegangan (membutuhkan kapasitor dengan kapasitas besar) dan MENGHILANGKAN voltase dengan frekuensi yang terlalu tinggi (membutuhkan kapasitor dengan kapasitas 0.1uF, 1uF dan 10uF). Disebut juga kapasitor punya kemampuan mengalirkan arus yang lebih baik dari batre.
Decoupling (Bypass) Capacitors, Power Supply Filtering, Signal Filtering

While it seems like this might create a short from power to ground, only high-frequency signals can run through the capacitor to ground. The DC signal will go to the IC, just as desired. Another reason these are called bypass capacitors is because the high frequencies (in the kHz-MHz range) bypass the IC, instead running through the capacitor to get to ground.

When physically placing decoupling capacitors, they should always be located as close as possible to an IC. The further away they are, they less effective they’ll be.

An AC-to-DC power supply circuit. The filter cap (C1) is critical in smoothing out the DC signal sent to the load circuit.

Basic Circuits – Bypass Capacitors

Bypass capacitor: A capacitor employed to conduct an alternating current around a component or group of components. Often the AC is removed from an AC/DC mixture, the DC being free to pass through the bypassed component.

So, how many bypass capacitors do you really need? A good rule of thumb I like to use is each IC on my board gets its own bypass capacitor.

The most simple incarnation of the bypass capacitor is a cap connected directly to the power source and to ground, as shown in the diagram to the left. This simple connection will allow the AC component of VCC to pass through to ground. The cap acts like a reserve of current. The charged capacitor helps to fill in any ‘dips’ in the voltage VCC by releasing its charge when the voltage drops. The size of the capacitor determines how big of a ‘dip’ it can fill. The larger the capacitor, the larger the ‘dip’ it can handle. A common size to use is a .1uF capacitor. You will also see .01uF as a common value. The precise value of a bypass cap isn’t very important.

The type of capacitor you use can be important. I would recommend you use a monolithic ceramic capacitor. They are small, cheap, and readily available. I usually use a .1uF 50Volt +-20% with .1″ or .2″ spacing. Again, .01uF is also acceptable. I would avoid larger voltage capacitors as they are physically too large. Electrolytic capacitors are not well suited to the role of bypass capacitors as they typically have larger capacitance values and don’t respond as well to high frequency changes.

Bila referensi diatas dipergunakan untuk menganalisa voltage stabilizer maka bisa disimpulkan:
– voltage stabilizer punya sifat power supply filtering.
– sifat bypass / decoupling dari voltage stabilizer lemah karena seringnya dipasang di batre dan terlalu jauh dari alat eletronik yang perlu dilindungi
– voltage stabilizer tidak punya sifat signal filtering karena kapasitor tidak dipasang di signal / data namun dipasang di sumber daya.

Jadi dari referensi diatas, kapasitor dengan kapasitas besar dan kombinasi kapasitas beberapa yang kecil dengan beda 10 kali kapasitas, dipasang dekat rangkaian penyearah / kiprok. Sementara itu kapasitor dengan kapasitas besar yang lain dipasang dekat aki.

Lalu di dekat komponen elektronik atau audio dipasang beberapa kapasitor kombinasi nilai beda 10 kali, misalkan 10uF, 1uF, 0.1 uF, dan 0.01uF, masing masing satu.

Kesimpulan

  • voltage stabilizer memang benar ada yang bisa menstabilkan voltase, ini baik untuk komponen, namun belum tentu baik untuk aki.
  • voltage stabilizer yang pakai kapasitor akan membantu bila desain dari pabrik ada yang salah, atau bila ada komponen yang sudah mulai rusak. Lebih baik mengganti komponen yang rusak dulu, misalkan ganti aki bila akinya sudah soak.
  • voltage stabilizer yang juga menambahkan grounding efeknya bisa jadi karena penambahan groundingnya, bukan karena voltage stabilizernya. Penambahan suplai arus ke komponen karena penambahan grounding belum tentu baik bagi komponen, apalagi yang toleransinya terbatas.
  • voltage stabilizer yang menghentikan charging ke aki saat aki penuh dan mengalirkan kelebihan arus ke komponen memang bisa sangat meningkatkan suplai arus ke komponen, tenaga bisa sangat bertambah, ac lebih dingin, lampu jauh lebih terang. Namun ini sangat berbahaya karena voltase dan arus bisa melebihi ambang batas yang sudah didesain oleh pabrik. Selain bisa sangat memperpendek umur komponen, bisa juga membuat komponen tersebut terbakar. Harap hati hati sekali dan memperhatikan faktor faktor keselamatan.

260 respons untuk ‘Voltage stabilizer bisa tidak berguna dan ada yang berbahaya dan memperpendek umur komponen sensitif yang mahal

  1. Saya sudah pasang voltage stabilizer merk terkenal gak usah sy sebutkan merknya. Saya membeli produk itu krn ada program dari mereka jika tidak ada perbedaan selama 7 hari maka boleh dikembalikan. Akhirnya saya coba. Ketika sudah terpasang dan mobil saya coba ternyata bukannya menambah akselerasi atau kemampuan mobil malah mengurangi kemampuan mobil. Misalnya mobil menjadi tersendat, dan kalau posisi digas lalu gas dilepas kaya ada yang menahan, hentakannya terasa sekali. Mungkin teman teman ada yang menduka “ah…itu hanya perasaan anda saja…”
    Tapi monggo kalau ada yang komentar seperti itu gak apa apa.😊

    Suka

    • mobil2 belakangan ini dilengkapi ECU mobil yang konon katanya pinter bisa menyesuaikan dengan cara pengemudi berkendara. Nah ECU mobil bisa reset kalau kabel aki dilepas, kalau pasang voltage stabilizer kan kabel aki dilepas, nah ECU jadi balik ke settingan awal, tapi nanti biasanya menyesuaikan lagi.

      Suka

          • Terserah lah… Karena selama ini tidak ada gejala-gejala yang memburuk lebih dari 4 tahun
            accu masih ok.. Jreng saat di stater..
            Ac masih dingin..
            Lampu juga ok ..
            Perlistrikan Performanya masih sip..
            Daihatsu terios 2013
            Beli baru tahun 2013 anyar gress sampai sekarang 2021 baru ganti accu 2x ini
            Yang penting mobil hrs rutin di kontrol.. InsyaAllah kondisinya pasti bagus
            Jangan cuma pake saja

            Suka

            • Elco hanyalah berfungsi untuk menyimpan arus dan membuang arus listrik
              Yang jauh lebih cepat dari accu, sehingga dengan kapasitas daya simpan elco yang sesuai tentu akan sangat bisa membantu meringankan tugas accu yaitu arus listrik yang di hasilkan dari Alternator sebagian tersimpan ke elco dan sebagian ke accu.., saat mesin mobil hidup dibutuhkan arus listrik ke coil dan lainnya.. yang bersumber dari arus listrik dari accu. dengan adanya kapasitor bank ini maka kebutuhan listrik untuk mobil akan terbantu, karena sifat kapasitor punya kecepatan menyimpan arus dan membuang arus dibandingkan dengan accu. Maka di sarankan jangan terlalu besar daya kapasitas dari elco tersebut agar arus listrik dari accu juga bisa terbuang..

              Suka

    • saya pengguna mobil terios Daihatsu tahun 2013, saya sudah lama pakai kapasitor ( elco ) 30.000 uf / 50 volt ( 3 biji 10.000) , saya paralel dan sebagai pengaman saya sambungkan sekering.. Alhamdulillah Aki awet 3 tahun lebih listrik stabil…

      Suka

  2. saya punya motor mx king kelistrikan standar (+ akinya) dan ditambahi aksesoris seperti led, lampu tembak dan klakson keong
    setahun yang lalu saya coba bikin capasitor bank dari 3 buah kapasitor 10000 mf/50v, tapi dampaknya hampir nggak kerasa jadi saya copot
    nah baru2 ini saya pasang klakson keong, lampu led dan lampu utama kelihatan redup pas dibunyikan
    kira2 kalo pakai kapasitor bank yang tadi lagi bakal bisa diminimalisir nggak ya?
    pas kontak on 11,8-12,1v, mesin idle 12,8 , rpm tinggi 13,6v

    kalau spd motor yg biasanya pakai full aksesoris begitu, biasanya cara mengatasinya gimana ya? apa ganti aki ampere lebih besar, pake kapasitor bank, ganti kiprok atau yang lainnya

    Suka

    • Apa itu voltase aki? Itu akinya sudah soak berarti. Normalnya 12,54V. Sebaiknya coba ganti akinya dulu terus dilihat apa lampu masih redup dan bel masih pelan.

      Kalau sedotan pemakaian asesori terlalu kuat, pakai kapasitor tidak akan membantu. Karena suplai arus kan tergantung alternator. Yang perlu diganti alternatornya, atau digulung lagi agar bisa arusnya banyak. tapi tarikan bisa lebih berat.

      Kapasitor baru membantu bila untuk pemakaian seperti klakson, yang cuma sebentar tapi butuh arus besar.

      Suka

  3. Terimakasih atas penjelasan yang detail berikut kesimpulan berharganya gan. Sangat membantu dalam pencerahan gan, terlebih saya pake lampu projector 2 biji@35 watt di vario 125 FI yg ternyata kurang rangkaian ini.

    Suka

  4. Oiya gan, untuk pemasangan capasitor, mofset dan sikring skemanya bagaimana ya? Maaf karena awam

    Apakah : altenator – sikring – kapasitor – aki – mofset – perangkat elektronik (ex. Lampu/klakson)
    Atau bagaimana, mohon bs d emailkan juga ya gan.

    Terimakasih atas perhatian, bantuan, dan waktunya.
    Salam.

    Suka

    • ok, akan saya emailkan. sikring juga sebaiknya dipasangkan di setiap perangkat elektronik yang bisa konslet. kapasitor dengan kapasitas besar bagus juga bila dipasang di klakson.

      Suka

  5. Aki adlah capasitor bank dngn ukuran yg sngat besar. Prcuma memparel aki dngan Cap.. Cap.. akan membantu aki yg drop.bukan aki normal. Tp hanya skian mili detik.contoh klakson dgn aki soak dibunyikan hanya bip bip… tp klo dtmbh capstor berubah tin tin. Tp hanya 1 kali pencet bunyi tin.dpencet lg ya bip bip

    Suka

  6. Artikel yg menarik lebih bisa diterima akal,sesuai dg hukum fisika,memang sekarang banyak orang pinter yg mencari keuntungan dg dalih bisa menghemat lah,bisa nambah kecepatan ,bisa ngirit atau apalah,padahal semua itu bohongan,seperti produk penghemat listrik yg harganya jutaan ,isinya cuma capasitor doang,

    Suka

    • more less saya setuju om widodo… Ulasan atas artikel diatas sudah cukup mewakili atas banyaknya produk yang beredar.. bila memang produk semacam ini memberi dampak pada kendaraan pada standard normal sudah tentu akan di pakai para principal produsen kendaraan.. CHALLENGE buat Marco agar produknya dapat pengakuan dari Principal…. sehingga lebih trusted….

      Suka

  7. Yuk kita test bareng produk Qmax biar lebih mengerti soal produk kita….produk kita bukan hanya capacitor isinya.

    Yg bro tulis kalo hanya isi capacitor memang benar….tp Qmax adalah sebuah tekhnologi dan rangkaian elektronik yg fungsinya bukan hanya sebatas capacitor.

    Alat test Nano pun kita ada untuk pembuktian nya….

    Yuk. ..yuk…yuk….

    Mohon jangan lompat ke conclusion sebelum mencoba produk kita. Silahkan tulis review setelah mencoba produk kami. Produk akan kami sediakan utk testing.

    Makasiihhhh

    Suka

    • Om Marco,
      Akan lebih mantap klo produk Om Marco dapat pengakuan dari pihak Principal…
      no one will deny the benefits of your products after that.

      Penjelasan Penulis diatas sungguh bermanfaat bagi user untuk bijak dalam memutuskan sesuatu pada kendaraan yang dimilikinya. Jadi tidak mendiskreditkan salah satu merek manapun.

      Kalo conclusion penulis tidak sesuai dengan Om Marco, silahkan bedah saja produk om Marco lebih detail disini.. ( tp spt itu confidential yah, karena mungkin kuatir bisa ditiru pihak lain).

      Finally,
      Terima kasih Om Sucahyoaji yang mau berbagi ilmunya… Pastinya bermanfaat,,,

      Regards..

      Suka

  8. kalau ada manfaatnya kita wajib ngasih tau kalau kita tau , dan kalau ada mudorotnya kita kasih tau itu bagus bagi kebaikan orang lain dan kita dapat amalnya, semoga yg benar dapat pahala dan yg salah mungkin dapat pahala juga tapi pahala yg mana , nabur benih baik pasti baik , nabur benih jelek hasil pasti jelek

    Suka

  9. Ulasan yang menarik.
    sebagai masukkan saja nama alatnya voltage stabilizer tapi sebenarnya bukan voltage (tegangan) yang di stabilkan tapi lebih tepatnya arusnya yang di stabilkan.semoga bisa meluruskan persepsinya
    pada sebuah kapasitor biasanya tertulis nilai kapasitansinya dan voltagenya yang dimana kapasitansinya dalam satuan F (Farad) dan voltagenya dalam volt.
    volt pada sebuah kapasitor bukan berarti kapasitor akan memberikan(mengeluarkan) tegangan sebesar yang tertera pada kapasitornya, tapi itu adalah ambang batas maksimum voltage yang bisa di terima kapasitor,
    misal: kapasitor tertulis 330uF/16V yang berarti jika kapasitor tersebut kita kasih tegangan di atas 16 volt otomatis kapasitornya jebol alias rusak

    Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian : (http://nie-kapasistor.blogspot.co.id/)
    1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS = Power Supply)
    2. Sebagai filter dalam rangkaian PS
    3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
    4. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
    5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar

    kenapa menggunakan banyak kapasitor di paralel karena tergantung kebutuhan masing2 akan di fungsikan sebagai apa kapasitor tersebut.
    kalau sebagai penstabil di pakai banyak dan di paralel, karena ketika sebuah kapasitor di beri beban, kapasitor akan melakukan discharge. sampai pada ambang tertentu baru kapasitor akan melakukan charging lagi. jika kita menggunakan 1 buah kapasitor saja otomatis waktu dischage dan chargenya akan semakin panjang, berbeda bila kita menggunakan banyak kapasitor yang di paralel.

    semoga menambah wawasan kita semua.

    Suka

    • terima kasih sharingnya.

      Iya, kalau voltage stabil otomatis arus juga ikut stabil. Untuk saran nilai 2 kali batas itu berdasar pengalaman waktu coba ngecharge kapasitor. Nilai selalu separuh dari ratingnya. Jadi cocoknya pilih kapasitor yang nilainya dua kali

      Suka

  10. Artikel yang mantaab.👍👍👍
    Saya penasaran coba gratis alat stabilizer seharga Rp. 3.5jt. 7hari bila tidak ada progres positif boleh kembali.

    Alhasil pada hari pertama mobil matic saya malah tersendat2. Padahal sebelumnya baik2 saja. Meskipun alat tersebut bergaransi sampai 7th. Akhirnya saya browsing2 eh ternyata lebih banyak respon negatif daripada positifnya dan alat itu langsung saya kembalikan ke tokonya.
    Dan mobil saya kembali stabil.☺

    Suka

  11. Mas, saya punya Toyota Soluna GLi Tahun 2000, nah permasalah nya:
    1. Audio saya mau mendadak hidup jika dimatikan (tidak sedang digunakan, kondisi mobil jalan/nyala), dan fungsi radio mau berubah menjadi usb kalau sedang dengerin radio, tp kalau pakai usb, gak ada masalah.
    2. Ketika menggunakan USB Charge via Lighter, arus nya gak stabil untuk mencharge HP, sehingga tidak saya pergunakan sama sekali.
    3. Power window saya, terkadang mau ngadat sama sekali (ketika dinaikan kaca atau diturunkan), apalagi kalau AC sedang nyala (seperti ‘rebutan’ jatah arus), jd kadang matiin dulu ac, bru gunakan power window kalau tidak ingin ngadat tiba-tiba.

    Apakah dengan menggunakan rangkaian diatas, bisa menjamin problem di mobil saya bisa selesai?

    Langkah apakah yang harus saya lakukan, sebelum membuat sendiri rangkaian diatas?

    Atas penjelasan nya, saya ucapkan terima kasih mas.

    Suka

    • Menurut saya yang seperti itu sepertinya lebih cocok bila dicari sumber masalahnya. Bisa jadi arus dari pengapian bocor / shielding kurang baik. Bisa karena shielding dari kabel busi tidak tergrounding. Bisa masalah di pengisian akinya atau rangkaian penyearah dari alternatornya.

      Bila ingin mencoba, maka coba rangkaian yang paralel dengan bermacam nilai kapasitor:

      Suka

  12. Saya pernah punya motor honda kharisma 2004. Spek cm gnti CDI BRT hyperband. Nyoba2 pasang kapasitor merk Marcon 80V 33000μF. Motor buat rutinitas kuliah sama kulakan barang toko. Percaya ato tdk, aki bs awet smpe 4 tahun. Ni kapasitor mash bagus smpe skrg, rencana mo pasang di nmax

    Suka

  13. mau izin sharing juga deh gan. Ane mahasiswa Teknik Elektro dan kebetulan pelajarin yang namanya kapasitor penstabil tegangan seperti ini. pada dasarnya semua arus listrik itu emang ga stabil, karena adanya rugi-rugi daya atau daya berlebih. dan salah satunya untuk mengurangi arus yang berantakan itu cuman butuh yang namanya kapasitor penstabil tegangan.

    dan kapasitor penstabil tegangan inilah yang digunain di semua motor berjenis injeksi…fungsinya apa?

    – menstabilkan tegangan aki dengan cara menyaring “noise” menggunakan kapasitor.
    – menstabilkan pengapian dari busi.

    jujur aja awalnya emang agak ragu tapi waktu ane coba ane ngerasa ada beberapa hal yang berbeda, kaya mesin alus, bensin irit sekitar 10% dan yang pasti aki motor ga cepet soak. Ane make supra x 125 non injeksi dan itu ngaruh bener-bener.

    triknya adalah, sesuaikan tegangan aki (umpama 12v) kapasitornya gausah yang gede-gede,nanti malah akinya rusak. maksimal untuk aki 12v ya 12-15v kalo bisa jangan lebih dari itu. dan untuk kapasitas faradnya,cukup menggunakan 5000 uF

    coba sharing-sharing aja bro,kali aja ada ilmu yang bermanfaat nyangkut yekan, aww

    Suka

    • Terima kasih sharingnya.

      Menurut saya berpengaruh atau tidak itu tergantung pada motornya juga. Sepertinya kalau motor yang masih AC bisa banyak pengaruhnya karena pengapian nggak stabil. Waktu idle saja lampu bisa byar pet. Perlu dites ke lebih banyak motor untuk bisa yakin.

      Perlu di tes juga di motor injeksi yang lampu depannya LED. Baik LED dan ECU butuh suplai listrik yang stabil.

      Agak susah untuk memastikan umur aki makin panjang. Karena umur bisa tahunan dan kualitas aki satu sama lain bisa beda walau mereknya sama. Karena kualitas aki juga ditentukan oleh masa produksi dan cara penyimpanannya juga.

      Suka

    • Bang yg jadi pertanyaan ketika stabilizer aki itu sudah dipasang pas dalam keadaan motor misal seminggu tidak pernah dipakai apa bikin aki tekor? baik’ y trus dipasang atau dilepas kembali?mohon pencerahannya makasih

      Suka

  14. Secara teknis, voltage stabilizer tidak akan ngefek pada mobil-mobil 95 keatas yang notabene sudah ada stabilizer (AVR) pada alternatornya. Lagian sudah ada aki nya, jadi makin tidak berguna saja deh. Kalau untuk motor, dimana aki-nya sudah soak, mungkin agak ngefek. Tapi lebih baik ganti aki saja deh, daripada pasang stabilizer. Toh harga stabilizer juga gak murah2 amat dibanding aki.

    Suka

  15. artikel yang sangat berguna sekali.
    Motorku Yamaha mio sporty smile sudah Fullwave DC, Aki Yuasa sudah 3 lebih tahun dipakai, lampu masih melotot, klakson denso disc masih lantang suaranya, Nah waktu starter gak sanggup lagi aki nya buat mutar dinamo staternya. Ya terpaksa di engkol/sela biar hidup mesinnya Hehehehe
    Aku minta pendapat nih mas….Hehehehehe

    Suka

    • Walau lampu masih terang, klakson masih nyaring, bisa saja aki sudah turun kapasitasnya. Kalau kapasitas turun maka efeknya kalau ngedot listrik besar arusnya jadi kurang. Starter motor rasanya nyedotnya lebih banyak dari klakson.

      Jadi coba saja pakai aki yang sehat. Rasanya umur 3 tahun itu sudah waktunya ganti aki. Masih untung bisa distarter 🙂

      Suka

  16. Hampir aku acungi dua jempol sesaat baca artikel super bagus ini, tapi sayangnya niat itu dtepis oleh ulasan berikut :

    “Saya pernah baca suatu voltage stabilizer memperpanjang umur aki dengan menghentikan pengisian ke aki bila aki sudah penuh. Memang betul ini akan memperpanjang umur aki, persoalannya adalah, (1)suplai (2)arus (3)yang (4)tersisa (5)akan (6)dibuang (7)kemana?”

    tujuh kata terakhir pada bait yang saya copas itu secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa penulis belum sepenuhnya menguasai teori Arus Listrik.

    Terlepas dari nama “Voltage stabilizer”, sebuah piranti yang mampu menghentikan arus listrik dari charger bila baterai telah penuh, adalah piranti yang telah lama dipasang pada HP jaman jadul sekali pun

    yang perlu diketahui bahwa aliran listrik itu tidak seperti aliran air untuk menghentikannya,

    – Kalau menghentikan aliran air, memang harus dengan alat berupa sumbat atau sumpel. Atau bila ternyata tidak menemukan bahan sumbat/sumpel, mAKA kita harus berfikir kemana air ini akan di arahkan ????
    agar tidak terjadi banjir.

    – Sedangkan untuk menghentikan aliran listrik sama sekali tidak membutuhkan alat atau bahan sumbat/sumpel. Cukup hanya dengan memutus kabel penghantarnya, maka nasib aliran listrik itu akan sama persis dengan nasib aliran air yang disumbat. Tidak pernah ada kejadian banjir aliran listrik, hanya gara gara satu rumahmemadamkan seluruh lampu, sedangkan yang punya rumah tidak mengalihkan aliran listrik yang tidak terpakai itu.

    – Jadi kita tidak perlu ketakutan bila accu telah penuh aliran listrik menuju accu akan terhenti, dan harus kemana aliran itu dibuang…. sama sekali tidak perlu memikirkan hal itu.Disamping memperpanjang usia ACCU, juga akan meringankan kinerja COIL/ (generator) pembangkit listrik, karena bisa berputar dengan lenggang tanpa ada beban bila Accu sudah penuh.

    – Bukankah kita tahu bahwa semakin besar aliran yang salurkan (semakin banyak lampu yang menyala), maka akan semakin berat untuk memutar generator, jadi dengan dikuranginya aliran listrik menuju Accu karena telah penuh, sudah jelas beban kerja mesin untuk memutar coil /generator/alternating sangat dikurangi, dan sisanya buat menambah tenaga untuk memutar roda lebih deras lagi

    Mohon maaf terlalu panjang dan terlalu to the point tuduhannya

    Disukai oleh 2 orang

    • Mungkin salah paham.

      Di saat motor jalan maka ada sumber arus = alternator, ada yang dialiri = lampu, ECU, busi dst, dan ada bendungan penampung arus = aki.

      Di motor aki itu selain berfungsi untuk menyimpan litstrik, aki juga untuk menstabilkan tegangan. Kalau ada yang berlebih voltasenya maka yang kena akinya. Misal voltase keluaran alternator 17V, maka aki menjamin voltase yang diterima oleh ECU atau lampu depan tetap 15V.

      Saat aki dilepas walau bendungannya sudah hilang, yang dialiri masih ada. Waktu ada bendungan arus yang lari ke peralatan akan terbatas. Tapi waktu bendungannya hilang, arus yang lewat tidak lagi terkendalikan. Kecuali kalau diamankan peralatannya dimatikan yang artinya motor nggak bisa dipakai jalan, atau sumber arusnya dimatikan yang artinya peralatan harus bergantung hanya ke aki. Solusi lain adalah dengan voltage regulator DC ke DC yang tentunya nggak mungkin 100% efisien.

      Bila aki dilepas, maka listrik dari alternator akan langsung lari ke kelistrikan. Dari alternator langsung lampu depan atau ECU. Bila alternator menghasilkan voltase tinggi karena misal sedang dipakai rpm tinggi, maka ECU atau lampu depan akan juga mengalami voltase tinggi juga. Nggak ada pelindungnya sama sekali.

      Oleh karena itu kalau motor dijalankan tanpa aki, bisa jebol lampu atau CDInya. Motor injeksi sih nggak akan mau jalan tanpa aki.

      Itu maksud saya dengan suplai arus yang tersisa dibuang kemana. Aki dilepas tapi kan kelistrikan masih menghisap arus dari alternator. Kalau alternator voltasenya tinggi, mau dibuang ke mana?

      Suka

      • Sy pake volt stabilizer ndak pernah tuh sampe 16-17Volt. Masak klo aki penuh banjir listrik? Adik sy dulu aki penuh terus karena sering keluar kota motor rpm tinggi terus lalu libur hanya sabtu minggu. Lalu apakah bahaya? Kayaknya biasa aja deh 🤔
        Jarang dipake malah aki gampang tekor. Ketika aki rusak kelistrikan jadi gak stabil, lampu led jadi kedap kedip juga mudah putus, belum alat lain yang butuh kelistrikan yang stabil. Itulah yang malah merusak. 🤔

        Suka

        • Yang saya maksud adalah voltage stabilizer yang bisa bikin lampu lebih terang. Sepertinya ada yang kalau akinya penuh nggak ngecharge lagi tapi listrik sisanya dikirim ke komponen lain.

          Suka

      • Tulisan lama, tapi sayanya baru baca 😀
        Kebetulan pernah ngulik kelistrikan kendaraan. Kalau untuk mobil, stabilisasi sudah dilakukan sejak di alternator. Pendek kata, DC mobil lebih stabil dan gak menarik untuk dibahas 🙂
        Kalau di motor, sumber pasti AC, tegangan ngikuti putaran mesin. Stabilisasi cuman ngandalkan kuproks dan kelistrikan. Khusus Honda supra X (100cc) ke bawah, kelistrikan pengapian dan aksesoris (aki, lampu, dsb) beda alam. Kuproks pake SCR, yg pada prinsipnya berupa rangkaian clipper dan membuang semua kelebihan arus ke aki. Cirinya: tegangan lampu naik signifikan kalau aki rusak/dilepas, bisa >24V kalau mesin digeber. Lampu lebih sering putus kalau gak ori. Nah, lampu yg ori memang lebih tahan karena prinsipnya punya range tegangan input lebih lebar. Karena kelebihan tegangan di-clip oleh aki, efeknya umur aki lebih pendek. Biar aki awet, umumnya alternator dibikin kurang tegangan (<12V) di rpm rendah. Di motor jenis ini, capacitor bank (stabilizer) gak ngaruh apa2 selain ke lampu, sein, dan klakson. Lha wong pengapian sudah di alam lain (pakai sumber coil pengapian, output AC ~120V).
        Motor2 yg lbh baru, kuproksnya kelihatan pake teknik PWM (pulse width modulation) dan membuang sisa arus berlebih via resistor internal ke ground body. Kabel dari alternator cuman butuh 2 (bukan 3 seperti punya honda lama). Tegangan alternator bisa dibikin lebih tinggi, jadi lampu lebih terang sejak rpm rendah. Kalau aki dilepas, tegangan terukur di voltmeter juga lebih stabil. Tapi sekalinya kuproks dilepas, cukup putaran 2000 rpm untuk bikin putus lampu (AC, non-LED).
        Teknik PWM punya konsekuensi lain. Tegangan rms terukur di voltmeter bisa jadi cuman 12V. Tapi spike tegangan kalau kita baca di oscilloscope bisa sampai 300V (pengukuran di jupiter MX135). Modul TCI/ECU motor baru rata2 ada proteksi spike seperti ini, jadi harusnya sih aman2 saja. Yg gak aman itu kalau kita asal pasang aksesoris yg butuh controller (misal: lampu LED). Gak semua pembuat aksesoris menyiapkan proteksi untuk spike hingga ratusan V. Capacitor bank (stabilizer) juga gitu. Kalau mau aman ya pilih rating kapasitornya minimal 400V 😀

        Suka

    • Setuju bro di listrik kok ada istilah kebanjiran arus. Listrik gw dari pln lampu dimatiin gak kebanjiran arusnya. Stabilizer itu kadang terasa satu mobil dn mobil lain belum tentu. Tapi kalo mobil banyak tambahan sperti audio seprti ganti speaker lebih gede, stabilzer bagusnya dipasang supaya stabil .

      Suka

  17. Di satu bagian artikel ini saya lihat ada dibilang kurang lebih seperti ini “penambahan grounding akan menambah arus ke komponen kelistrikan sehingga akan memperpendek umur komponen tersebut”

    Sedangkan di bagian lain artikel ini juga disebutkan bahwa “penambahan grounding meningkatkan efisiensi kelistrikan”

    Mohon dijelaskan kepada saya karena saya masih awam dan ingin banyak belajar dari blog ini karena artikel nya yang banyak masuk di logika dan nalar saya..

    Suka

    • Efisien karena hambatan berkurang, energi yang terbuang (karena panas) jadi berkurang. Antara kabel tembaga dengan rangka besi hambatannya lebih besar rangka besi. Tembaga dianggap sebagai penghantar yang lebih efisien daripada besi.

      Memperpendek umur komponen bila komponen yang seharusnya menerima sedikit arus karena ada hambatannya. jadi menerima lebih banyak arus karena hambatan berkurang. Contohnya misalnya lampu diseri dengan resistor, maka lampunya lebih redup. Bila langsung tanpa resistor lampunya akan lebih terang. Namun pertanyaannya, apakah lampunya kuat dibuat jadi terang begitu?

      Suka

      • Jadi kira2 gmna mas? Msih lebih baik standar grounding dr pabrikan atau kita tambah sendiri dr material bekas busbar misalnya? Dg catatan smua kelistrikan di mobil msih sesuai standar pabrikan

        Suka

          • Oke mas terimakasih pencerahan nya.. Krna kmaren ada yg nawarin mau pasangkan grounding tambahan pakai material bekas busbar..

            Suka

          • Memasang resistor/hambatan pada alat elektronik itu pasti di kabel positif, bukan di kabel negatif. Misal lampu LED diberi resistor supaya awet ya di kabel positif, bukan di negatif. Silahkan tanya sama orang-orang yg paham elektronik. Kalo kabel negatif gak perlu namanya resistor/hambatan tinggi. Banyak yg komen hasil positif kok pemasangan kabel grounding bikin lag kendaraan berkurang, hentakan AC berkurang, bahkan mesin yang ngelitik bisa jauh berkurang. Mesin sering ngelitik bisa jadi akibat kelistrikan tidak stabil, bunga api dari busi tidak stabil, pembakaran BBM jadinya tidak sempurna, akhirnya timbul banyak kerak karbon, ngelitik dah tuh mesin. Saran sy klo mau pasang ya pasang aja.

            Suka

            • Saya nggak paham. Kabel grounding kan jelas mengurangi hambatan karena kan biasanya listrik dialirkan lewat bodi mobil / motor. Bodi mobil kan bahannya besi dan bukan tembaga. Kalau di bypass pakai kabel kan memang hambatan jadi berkurang?

              Memang ada komen positif ngelitik berkurang, hentakan ac berkurang, dst. Tapi ini bisa dicapai dengan cara lain juga, nggak harus pakai kabel grounding saja. Biasanya karena bensin oktannya kurang atau heat range busi nggak cocok. Kabel grounding mungkin bisa membantu tapi pasti ada solusi lain yang lebih pas.

              Suka

  18. bang… paparan diatas ada yg kurang nih… padahal vital sekali sehingga manfaatnya sangat kerasa … yaitu kemampuan kapasitor untuk charging dan discharging yg jauh lebih cepat drpd aki …. istilahnya kapasitor mampu menyediakan daya lebih instan drpd aki ….
    untuk yng terpasang dan malah mengurangi power, saya rasa ada kerusakan pada kapasitor tsb sehingga setengah korslet atau bocor atau ….dsb ….

    Suka

    • Iya, lupa disebut. Daya instan kapasitor bisa lebih tinggi. Apalagi karena kapasitornya diparalel. Cocok dipakai untuk yang pakai koil racing dengan sedotan instan tinggi. Tapi harusnya kapasitor bukan ditaruh di aki tapi langsung di koilnya. begitu pula bila yang butuh audio sistem.

      Suka

  19. Salam.
    Saya berencana menyambung ke aki mobil saya sebuah kapasitor dng ukuran 100V/75.000uf 105°c. Apakah ini aman???

    Suka

    • Sepertinya aman, namun lebih aman bila tidak diletakkan di ruang mesin atau paling tidak jangan dibelakang radiator. Dari yang sudah sukses, sepertinya akan lebih mantap banyak kapasitor daripada satu buah ukuran besar.

      Suka

        • Cukup di paralel. Seperti berikut ini

          Jumlah mungkin sesuaikan kapasitas misal 4700 uF dan cari yang rating suhu dan voltasenya tinggi. Kapasitor ukuran kecil nya menurut saya cukup satu buah saja.

          jangan lupa pasang juga sekring dan ukuran kabel pakai yang bisa untuk 10 Amper juga.

          Suka

  20. Ada juga nih pengalaman ga masuk akal tapi kejadian.
    Aki mobil ane umuran 2 tahun lebih, tiap parkir semalaman sudah ga bisa pake stater. Terpaksa jamper pake aki motor selama 5 menit (motor dinyala in) baru bisa stater. Krn sudah keseringan begitu kejadiaanya, jadinya kalo parkir ga pernah fungsikan kuncian remote, takutnya aki tekor. Tapi pun ga difungsikan remote, tetep aja tekor. Trus ada yg saranin buat masukin bodrex… Iya bodrex yg obat sakit kepala itu…. Dimasukin ke akinya. 1 biji 1 lubang, dihaluskan dulu. Antara percaya ga percaya, ane lakuin tuh. Eee….. Benerr…. Aki mobil ga tekor lagi + bisa fungsikan remot lagi. Ternyata mobil bisa minum bodrex juga. Nyambungnya dimana coba?????

    Suka

    • Wah menarik, terima kasih sharingnya. Apa mungkin karena bodrex bisa bikin lapisan kerak di elektrodenya luntur ya? DI luar negeri yang disarankan adalah epsom salt.

      Kalau cara umum baterai pakai desulfator.

      Suka

  21. tolong bikin video YouTube dong supaya penjelasannya bisa semakin mudah dipahami, saya baru baru ini tertarik beli XCSR buat motor. tp ya masih belum kerasa dampaknya

    Suka

    • Kalau menurut saya kalau yang gara gara kontak terbakar itu karena bagian penyambungnya kualitasnya jelek / ratingnya kurang. Sehingga dialiri listrik besar jadi cepat rusak.

      Suka

  22. menurut opini saya pribadi, VS hanya digunakan pada motor/mobil yg sistem kelistrikan nya sudah dimodifikasi alias dipasang banyak aksesoris yg melebihi kemampuan aki

    tapi klo kelistrikan masih standar ngga agak “useless” menurut saya, Karena tengangan aki sangat cukup untuk memasok listrik ke seluruh kendaraan

    tapi kadang orang dengan mudah nya kemakan omongan sales, Akibat nya yg sebelum nya motor nya sehat setelah dipasang malah bermasalah

    kek temen saya, Lampu rem belakang meledak dijalan untung ngga kebakar

    Suka

  23. Maaf, mau tanya aja.
    Pada contoh gambar yang di bongkar, sebelum masuk ke kapasitor, yg dipasang itu baterai cas atau apa..??
    Gak paham gambarnya..
    Terima kasih…

    Suka

    • Untuk yang dibongkar itu sepertinya yang versi murahnya atau kurang ideal. Di gambar sepertinya itu adalah kapasitor juga.. Tapi untuk menambah kemampuan aki memang bisa pakai baterai lithium juga. Cuma kalau untuk dipasang di dekat mesin ini sangat sangat sangat beresiko. Menggunakan kapasitor pun ada resiko meledaknya juga.

      Suka

  24. Subhanallah mantap sekali… Makasih pencerahannya. Aku jg pake sekarang aku copot. Justru menghambat kok. Aku copot jossss… Lanjutkan bikin seneng baca2 modif

    Suka

  25. Artikel nya sangat berguna sekali…
    Sekalian mau bertanya Om Cahyo, Saya punya Sepeda Listrik dengan spesifikasi sebagai berikut :
    1) Motor power = 1.200 watt
    2) tegangan akki = 60volt / 30 Ah

    Apakah bisa dipasang volt stabilizer…?

    saya lihat di youtube, ada yang coba sepeda listrik dipasang volt stabilizer dengan kapasitor sebesar 150.000uf / 100v.

    demikian pertanyaan dari saya om…?
    mohon pencerahannya.
    Trima Kasih..

    Suka

    • terima kasih. Kalau untuk motor listrik mestinya baterai lithium sudah punya kemampuan sangat besar untuk menghasilkan arus. Jauh lebih besar dari aki timah.

      Tapi di motor ada istilah run capacitor. Mangkin ini yang perlu diperhatikan.

      Suka

  26. misi om mau tanya,”Cocok dipakai untuk yang pakai koil racing dengan sedotan instan tinggi”, ada sekema buat pemasangan kapasitor dan sebaiknya menggunakan kapasitor yang bagaimana ?

    Suka

    • Untuk pemasangan di coil racing, sebaiknya pakai trial and error, mulai dari 1uF terus dinaikkan satu satu. Prinsipnya sama dengan run capacitor di motor listrik. Kalau nilainya pas, bunga api makin besar dan pemakaian listrik menurun.
      Motor starting capacitor

      The capacitance value of run capacitors is usually lower than the capacitance of start capacitors, and is often in the range of 1.5 µF to 100 µF. Choosing a wrong capacitance value for a motor can result in an uneven magnetic field, which can be observed as uneven motor rotation speed, especially under load. This can cause additional noise from the motor, performance drops and increased energy consumption, as well as additional heating, which can cause the motor to overheat.

      Suka

  27. Thx penjelasan nya…mbil sy …sya pke volt meter di dashbord jd ketahuan klo violtasenya di aki naik ato turun…

    Suka

  28. Cuma berbagi pengalaman saja
    saya pengguna mobil daihatsu teris tahun 2013
    tahun 2016 Pernah saya pakai buat taksi online baru jalan 6 bulan
    tahun 2017 beli lagi …soak gara gara buat keliling taksi online
    terpaksa ganti baru. Setelah baca baca di media elektronik kalau salah satu fungsi dari kapasitor eloktrolit
    ( elco ) adalah menstabilkan tegangan listrik dan menyalurkan listrik lebih cepat dan menyimpan listrik lebih cepat dari pada ACCU..dan saya pratekkan dengan aki mobil yang saya baru beli aki basah
    GS dan saya paralel dengan 3 buat elco total 30.000 uf /50 Volt sebagai pengaman bila terjadi kebocoran saya pasang sekering. alhamdulillah sudah berjalan sampai sekarang dan jarang sekali melakukan
    penambahan air pada aki nya

    Suka

    • Umur aki itu sering random. Apalagi untuk aki yang cairannya sudah tercampur. Dapat aki basi maka umur aki tidak akan awet. Apalagi kalau tokonya tidak melakukan recharge berkala.

      Pemakaian memang bisa mengurangi umur aki. Misalnya bila sering pakai di rpm rendah. atau sering dipakai di rpm tinggi.

      Tidak sering menambahkan air aki itu artinya aki jarang over charging. Tergantung pemakaian juga.

      Suka

  29. Artikel tentang volt stabilizernya menarik dan masuk akal. Arus berlebih yg ditampung alat tersebut dan disalurkan lg ke komponen listrik lainnya adalah sangat beresiko. Klu beli mobil baru trus pasang alat tersebut, kemudian terjadi kegagalan fungsi pada salah satu komponen kelistrikan mobil, sudah jelas dealer mobil tidak mau menerima klaim. Pabrikan mobil udah mempertimbangkan semua aspek untuk kenyamanan pengguna. Berfikir bijak sebelum membeli.

    Suka

      • Om sy punya elco 150.000mf 2biji, lbh baik dipasang 1 apa keduanya,utk mobil honda city.
        Trus efek plus minusnya apa kira2 om?
        Kapasitas real elco kira2 80.000mf

        Suka

        • Rasanya cukup satu saja. Bila baca komentar sebelumnya, ada yang bilang kapasitas terlalu besar akan menguras tenaga selama belum terisi.

          Perhatikan apakah voltasenya sudah aman, 35 V minim. Lalu apakah rating suhunya sudah sesuai? Kecuali bila ditaruh di dalam kabin. Apakah sudah pakai sekring?

          Untuk plusnya, bagian yang butuh listrik besar mendadak akan lebih lancar.

          Suka

  30. Saya baru ganti AKI Mobil, perlukah pakai stabilizer AKI? Sebelumnya, saya pernah lihat komen di yutub, pakai stabilizer AKI malah jadi rusak Altenator dinamonya.

    Mohon sarannya..

    Suka

    • Stabilizer macam macam. Keawetan aki tergantung teknologi kendaraan juga. Kalau masih jadul maka pakai stabilizer yang isinya kapasitor bisa membantu. Tapi sebaiknya tidak ditempatkan di ruang mesin.

      Aneh bila dinamo rusak. Mungkin itu kapasitas stabilizernya nya kelebihan.

      Suka

  31. Mas saya mau tanya apakah pemasangan volt stabilizer itu aman? mobil saya avanza 2008 dan saya memasang beberapa aksesoris mobil seperti : kamera parkir, sensor parkir, kamera dasbor, dan upgrade speaker. Kemudian beberapa waktu terakhir ini saya browsing beberapa merek volt stabilizer yang sering di iklan kan di YouTube dan ada beberapa testimoni yang cukup positif, cuman ada satu hal yang agak saya takutkan yaitu pemasangannya di ruang mesin dan di paralel ke aki. terkait şuhu panas di ruang mesin saya sudah berkonsultasi dengan penjual alat tersebut katanya aman. kira2 Menurut pendapat mas gimana ?

    Suka

    • Rasanya perangkat itu tidak terlalu membebani selain kebutuhan kapasitas aki yang lebih besar. Speaker di perbesar kalau audionya tetap mestinya tetap.

      Soal keamanan panas, sulit untuk tahu kecuali bisa bongkar dalamannya untuk lihat rating suhunya. Apakah alatnya sudah ada sekringnya? Kalau belum, maka sebaiknya pakai sekring. Kalau sistemnya pakai kapasitor, kalau kapasitor rusak, maka arus bisa short. Kalau short bisa bahaya.

      Suka

  32. Jujur ,, terima kasih atas tulisannya. Pinter , dengan analisa yang mendalam. Saya juga berpikir hal yang. Semua sudah di setting para ahli. Pembuat stabilizer jg belum lahir ketika ahli pabrikan sudah membuat mobil , dia membuat jurnal2 yang terus dikembangkan oleh penerusnya.. drpd aneh2, rutin service aj. Aki dah mulai soak segera diganti. Pasti aman.. resiko sekali membeli stabilizer alias kapasitor dgn harga segitu , dan asal d tancap d mobil. Orang ukuran output juga pasti sudah d set, malah kita aneh2. Ya kali, kl emank itu berguna.. nissan yang terkenal kelistrikannya canggih udah pakai, begituan mah sepele buat mereka. Lu percaya fitra eri pake, yang karena dia dibayar. Cover mobil aj dia jadi pakai ya karena dibayar..

    Suka

    • terima kasih. Iya, seharusnya sekarang ini masalah pengapian standar sudah minim sekali. Bila benar terasa tenaga nambah atau lampu makin terang, maka efek samping yang muncul juga harus diperhatikan.

      Suka

  33. dulu pernah coba pake Merk Pivot Mega Raizin yg purple (paling bagus & mahal) tapi sepertinya ga ada efek positifnya, malah efek negatifnya aki lebih cepet tekor/drop, apalagi kalo mobil jarang dipake,
    yg kepake mungkin cuma kabel ground set nya aja

    Suka

  34. Pabrikan mobil menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk memperbaiki fuel economy produk mobilnya karena ada ketentuan CAFE (corporate average fuel economy) ataupun untuk bersaing di pasar. Semua cara dicari untuk meningkatkan fuel economy, bisa gain 1 atau 2% saja luar biasa susah. Mungkin ada trade off di emisi atau reliabilitas. Kalau ada cara mudah untuk memperbaiki fuel economy hanya dengan pakai kapasitor di aki, masa mereka tidak tahu? Apalagi ini klaim penghematan 10-20%. If it’s too good to be true, biasanya too good to be true.

    Suka

    • Mungkin penambahan FE di aki cuma berlaku kalau untuk kendaraan lama yang logamnya sudah berkurang kemampuan menghantar, bekurang kemampuan akinya.

      Satu lagi masalah adalah pengukuran FE dilakukan di negara iklim dingin.

      Suka

  35. Kalo 1 buah elco nya ya kurang bang
    Pakai banyak elco agar bisa saling supply, bila cuma satu elco pas aki membutuhkan tegangan akan disuplay oleh 1 elco tersebut, dan tidak ada elco
    lain yang membackup elco tsb.
    Yang jadi pertanyaan adalah bila pakai elco banyak apa yang terjadi dgn frekuensi dlm tegangan, apakah mengikuti aki menjadi frekwensi murni DC battray, atau ada ripple

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.