Jangan pakai pertalite bro! tenaga motor berkurang


Pertalite sekarang ini sudah tersedia di banyak SPBU. Mungkin pembaca sudah banyak yang mencoba pertalite dan membandingkannya dengan premium ataupun pertamax. Kalau kata pertamina sendiri adalah:
Energia weekly – 27 April 2015 NO. 17 TAHUN LI

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, mengungkapkan bahwa produk Pertalite Ron 90 memiliki kualitas bahan bakar yang lebih baik dibanding Premium. Ia juga meyakini masyarakat akan beralih ke Pertalite daripada tetap menggunakan bensin Premium.

pertalite

Energia Weekly – 5 Oktober 2015, NO. 40 TAHUN LI

Dari hasil turun langsung menjual Pertalite itu, lanjut Zainal, manajemen juga ingin mendengarkan langsung masukanmasukan dari konsumen terkait produk baru ini. “Alhamdulillah responnya bagus. Rata-rata yang sudah pakai Pertalite bilang tarikan ke mesin jadi lebih enteng,” ungkapnya. “Bahkan becak motor pun ada yang sudah pakai Pertalite,” lanjutnya.

Energia Weekly – 10 Agustus 2015, NO. 32 TAHUN LI

JAKARTA – Pertamina melakukan tatap muka dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk menyosialisasikan kelayakan Bahan Bakar Minyak (BBM) varian baru Pertalite bagi pengguna kendaraan bermotor. Ekonom Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri yang ikut hadir dalam acara tersebut menjelaskan, masing-masing bahan bakar minyak seperti Premium dan Pertamax memiliki perbedaan signifikan dengan Pertalite. “Secara umum, Pertalite lebih irit ketimbang dengan Premium,” ungkap Tri.

Uji coba untuk kendaraan roda dua dilakukan pada motor jenis Honda Beat 110 cc Full Injection (FI), Honda Vario 125 ccFI, dan Yamaha Vixion 150 ccFI. Sedangkan roda empat pada jenis Toyota Camry, Toyota Avanza, dan Mercedes. Secara performa, lanjut Tri, Pertalite lebih baik dibanding Premium namun masih dibawah Pertamax.

 

Katanya begitu, namun dari beberapa testimoni kenalan, banyak yang mengungkapkan bahwa tenaga mesin pakai pertalite tidak sehebat janji tersebut. Bahkan ada yang klaim bahwa pakai campuran premium dan pertamax terasa lebih bertenaga dan lebih irit daripada pakai pertalite.

Bagi yang ingin irit uang, tentu premium tetap menjadi pilihan utama. Terlepas dari klaim bahwa premium tidak akan dihapuskan tentu pembaca sudah tahu sendiri bahwa itu tidak bisa jadi jaminan, pemerintah bisa saja secara tiba – tiba mengumumkan pengentian penjualan premium demi alasan ekonomi.

Apalagi memang sudah diklaim bahwa pertalite dikeluarkan tujuannya untuk mengurangi kerugian pertalite.
Energia Weekly – 17 Agustus 2015, NO. 33 TAHUN LI

Belum lagi upaya Pertamina dalam memberikan pilihan kepada konsumen dengan meluncurkan produk baru, seperti Pertalite. Dengan produk baru tersebut, Pertamina berusaha mencari solusi untuk mengurangi kerugian akibat melemahnya harga crude. Selain tentunya sebagai bukti bahwa Pertamina selalu mengedepankan customer satisfaction sehingga masyarakat dapat memilih bahan bakar yang digunakan sesuai dengan kemampuan ekonominya.
Jadi, ketika tahun 2015 pemerintah menggaungkan tagline “Ayo Kerja” di usia 70 tahun negara ini, sesungguhnya Pertamina tiada henti bekerja demi mengejawantahkan kemandirian energi untuk bumi pertiwi.•

Bila yang pakai premium masih jauh lebih banyak, maka bisa jadi akan ada aturan yang memaksa masyarakat untuk pakai pertalite. Sesuai dengan semboyan pemerintah sekarang untuk meminta masyarakat mencari uang lebih keras, “ayo kerja”.

Untuk mempromosikan, pertamina juga bekerja sama dengan go-jek:
Energia weekly – 21 September 2015, NO. 38 TAHUN LI

“Ini adalah win-win solutions. Go-Jek berkomitmen menggunakan produk Pertamina, seperti BBM non subsidi Pertalite dan pelumas Pertamina,” jelas Ahmad Bambang.

Untuk penulis sendiri, selama premium masih tersedia, lebih memilih pakai premium saja. Toh kendaraan masih bisa irit, kencang dan bisa dibikin nggak berisik walau pakai premium. Penulis juga tidak percaya pertalite tenaganya lebih ok, toh banyak teman yang tidak puas dengan performa pertalite. Mereka lebih menyarankan campuran premium dan pertamax, kalau memang tidak ingin pakai premium dan pertamax dianggap terlalu mahal.

Seandainya pertalite dijual dengan harga yang sama dengan premium, penulis lebih memilih pakai premium. Kalau memang butuh tenaga nambah ya mending mencampur dengan pertamax atau pakai aditif, toh juga penulis sudah pakai modif penambah tenaga yang juga merubah sifat bensin. Dengan modif ini premium terasa lebih bertenaga daripada pakai pertamax. Mau adu dengan yang pakai pertamax pun no problem, apalagi kalau cuma dibanding dengan pertalite. Pertalite terasa tidak bermanfat bagi penulis. Penulis cuma bisa berharap agar premium akan tetap ada.

Bagaimana kesan bro terhadap pertalite?

update:
Karena penasaran maka penulis memutuskan untuk mencoba pertalite. Untuk lebih fair, penulis terlebih dahulu melepas semua modif pro capacitor / cemenite yang ada di motor penulis. Penulis pakai dulu beberapa hari untuk lebih hapal respon mesinnya.

Ternyata hasilnya mengecewakan. Tenaga saat pakai pertalite lebih parah daripada waktu isi bensin yang paling basi. Tarikan serasa kurang, motor susah diajak akselerasi, kecepatan juga berkurang. Setelah penulis balik lagi ke premium, tenaga terasa mulai pulih kembali.

Sepeda motor penulis sengaja dibuat dengan setelan irit. Namun dengan pemakaian pertalite, seakan setelan jadi lebih irit lagi. Saat kembali ke premium, campuran bensin terasa lebih kaya.

Efek di mesin juga parah, mesin terasa lebih panas waktu pakai pertalite. Mungkin pertalite itu mirip dengan alkohol, oktannya tinggi tapi tenaganya kurang.

Ini bikin penulis jadi berpikir, mengapa kok sampai ada yang mengaku pakai pertalite tenaga nambah? Berikut kemungkinan yang penulis pikirkan:
– Saat mencoba, pertalite masih baru keluar jadi bensinnya masih fresh. Jadi yang coba sebenarnya membandingkan antara bensin basi dan bensin segar. tentu hasil tidak seimbang
– kendaraan yang coba setelan mesinnya terlalu boros, sehingga saat diberi pertalite yang simpanan tenaganya kurang, tenaga mesin justru bertambah
– yang coba tidak sadar bahwa yang dirasakan sebenarnya tenaga berkurang, dikira tenaga nambah padahal justru berkurang

Kesimpulannya, sebaiknya hindari pertalite, bila ingin pakai oktan tinggi mending pertamax, atau kalau dana kurang pertamax campur premium.

Update:
di bulan Agustus 2016 tempat pengisian premium sudah mulai dikurangi. Bila pertalite sudah bukan lagi campuran dari pertamax dan premium dan aditif, maka tenaga pertalite bisa jadi akan lebih baik. Paling tidak tenaga jadi setara dengan premium (dengan asumsi oktan sudah cukup). Karena sudah pernah dibahas sebelumnya bahwa untuk membuat premium 88, pertamina mencampur bensin impor 90 dengan naphta untuk mengurangi oktan. Dan ini sempat penulis rasakan dimana tenaga pertalite setelah premium langka menjadi lebih baik. Namun ini bisa jadi belum merata di semua SPBU.

Update lagi:
Ternyata salah impresi. Bila setelah pakai pertalite, memang pakai premium tarikannya terasa sama. Akan tetapi, bila sudah beberapa minggu pakai premium, setelah pakai pertalite akan terasa tenaga berkurang. Jadi ada sesuatu di pertalite yang mengganggu kerja mesin. Dan efek baru hilang setelah beberapa minggu pakai premium lagi.

Update:
Artikel ini hanya membahas soal tenaga. Penelitian di kutip di artikel berikut:

Untuk soal irit, sepertinya memang pertalite lebih irit. Penulis curiga bahwa pertalite itu ditambahi pelumas. Sehingga motor yang kebanyakan pakai oli mesin jelek akan bisa sangat merasakan perbedaan dari pemakaian pertalite.

Jadi misal Honda Beat yang harusnya akselerasi dan top speed dihambat sama oli AHM jadi bisa akselerasi lebih baik karena di bensin ada olinya juga.

165 respons untuk ‘Jangan pakai pertalite bro! tenaga motor berkurang

  1. Karena ecosave dalam pertalite agan bilang itu bisa buat kotor dan kerak dalam tangki dan perlu waktu lama buat mengembalikan tenaganya seperti semula. gimana ya mas agar tenaga yang lama saat pakai premium kembali lagi seperti semula? soalnya saya sudah balek ke premium tapi tenaga masih berkurang belum kembali seperti semula gan. apa di tunggu aja atau harus isi premium lagi ?

    Disukai oleh 1 orang

    • Bikin kerak bukan di tangki tapi di mesin. Dari pengalaman sebelumnya, setelah sekali diisi pertalite, butuh sekitar semingguan pemakaian premium, lebih dari 100km baru tenaga bisa kembali seperti semua.

      Suka

  2. Iya gan walaupun megapro saya kompresinya tinggi dan bisa di pakai pertalite mungkin saya akan tetap setia sama premium karena sangat beda premium dengan pertalite soal tenaga. dan apakah mesin motor saya yang kompresi tinggi masih menggunakan premium gan ? gak ada masalah nantinya kan?

    Suka

    • Cocok atau tidak bisa di cek dari warna busi. Busi yang baik warna kuning atau merah bata. Tidak boleh ada bintik bintik. Tidak boleh hitam.

      Hitam artinya pembakaran rpm rendah tidak sempurna. Bintik artinya ada potensi knocking. Knocking parah bisa merusak mesin

      Suka

  3. Iya gan walaupun megapro saya kompresinya tinggi dan bisa di pakai pertalite mungkin saya akan tetap setia sama premium karena sangat beda premium dengan pertalite soal tenaga. dan apakah mesin motor saya yang kompresi tinggi aman saja menggunakan premium gan ? gak ada masalah nantinya kan?

    Suka

    • Motor saya pakai premium 88 enak, pakai pertamax 92 lumayan, pakai petalite 90 tidak enak. Pakai pertamax turbo 95 kurang enak. Pakai pertamax plus 98 lumayan

      Sekarang sedang pakai pertamax, terasa di rpm tinggi kurang narik. tapi yakin kalau ganti premium bisa langsung enak. Beberapa kali pakai pertalite tarikan nggak bisa langsung enak.

      Jadi pertalite yang beda sendiri.

      Suka

  4. Iya gan pertalite emang aneh. Performa dan tarekan yang udah enak tiba tiba hilang seketika aja saat coba pertalite dan harus isi terus dalam beberapa minggu baru kembali. waktu yang gak sebentar buat kembalikan performa:(

    Suka

  5. Tapi fenomena knocking karena ganti premium ke pertalite dan balek lagi ke premium jarang terjadikan gan ? ciri cir knocking apa gan ?

    Disukai oleh 1 orang

    • knocking terjadi bila oktan bensin kurang atau masukan udara terlalu banyak, dll.

      cirinya paling gampang ada butiran butiran di kepala busi. Dipakai kencang nggak ada tenaganya.

      Suka

  6. Jadi pengaruh aditif ecosafe sangat pengaruh ya gan ? dan kalau kita pernah gonta ganti premium pertalite terus ke premium lagi. itu gak akan knocking kan gan ?
    apa kelebihan premium yang gak di miliki pertalite gan

    Suka

    • bukan premiumnya yang unggul, tapi pertalitenya yang nggak sip.

      Kalau kecurigaan saya benar bahwa pertalite bikin kerak, maka pakai pertalite terus resiko knocking.

      Suka

  7. Thanks gan karena blog agan jadi lebih banyak tau dan kalau emang pertalite seperti itu untung saya cepat ganti ke premium lagi dan mungkin gak akan kembali ke premium kecuali kalau gak ada lagi stok premium dijual hehe. Kalau cepat ganti kembali dari pertalite ke premium lagi resiko knocking gak adakan gan ?

    Suka

  8. Motor malah jadi rusak kalo pakai pertalite, banting klep. Mending premiumnya.. kalo mau bagusnya sekalian pake pertamax.

    Suka

  9. Motor ane Yamaha Jupiter MX 135, biasa minum premium, terkadang premium cepet habis di POM Bensin, Karena tangki tipis, terpaksa ane isi pertalite. Motor ane sering ngadat, kadang mati ditengah jalan. Tarikan gas gak lempeng, kaya tersendat. Bingung ngatasi sulusinya, keadaan premium lebih sedikit dibanding pertalite.

    Suka

  10. motor ane vario 150Esp minumnya pertamax92, buat jalan lama ( Mudik jarak 300Km kecepatan stabil 60-70 km/jam ) bisa tembus 60Km/liter, tapi buat jalan sesekali kayak di lingkungan perumahan tembus 45Km/ liter … mau nanya dong gan
    1. dengan konsumsi dan pemakaian kayak gitu apa tergolong normal apa gimana gan ?
    2. ada rencana mau ganti ke pertalite karna biar hemat di ongkos gan, mungkin ada saran” sebelum saya pindah ke pertalite ?

    makasi gan sebelumnya .. 🙂

    Suka

    • 1. pemakaian tersebut rasanya lumayan bagus. sip.
      2. Saran saya sebaiknya jangan. tapi kalau harus, maka pakai oli mesin jangan yang mengandung moly. Pilih yang spashnya rendah. Busi ganti lebih sering. Pasang alat yang bisa meningkatkan daya bakar bensin. Bisa pakai magnet hitam besar dipasang di selang bensin. Cemenite di taruh bagasi atau pro capacitor ditaruh selang bensin dan kabel busi.

      Jangan lepas filter udara. Jangan pakai filter ferrox. Jangan pakai busi dingin. Jangan pakai knalpot racing.

      Suka

  11. mendingn pke premium bro motor ane honda beat 2010 pernah nyobain pke prtalite mlahan kerasa bnget kasar di mesin trus kerasa drop bnget , tpi klo pake premium adem adem ae trus ngacir klo gak mnding skalian pertamax.

    Suka

  12. Motor sya NJMx kluaran prtama 2011, sampai skrg masih fresh, tpi kmren2 karet membran AIS udh bocor tpi sya gnti sndiri dengn bahan yg tahan seumur motor (harapan)😁 , krna sya tdak mau mmatikan fungsi AIS demi kadar emisi yg ramah lingkungan,. Tapi baru2 ini coba2 pakai pertalite krn smkin bnyk dipajang di eceran. Tapi hasilnya memng kurang bagus, aroma gas buangnya lbih pekat sprti karbu boros setelan. Lalu balik lagi pake premium, dan rasa tarikan dan suara knalpot trasa ringan, sprti wktu baru beli.. Harapan sya sih smoga premium gk bnar2 dihapuskn pnjualannya

    Suka

  13. Motor saya suzuki Shogun RR 125 tahun 2010 masih standart, selama pembelian motor baru sampai sekarang selalu membeli bahan bakar Pertamak di SPBU tidak pernah membeli di eceran. Oil mesin saya menggunakan oil Enduro Ricing, busi Ricing. Servis motor setiap -+ 1500 Km, karburator sampai sekarang tidak pernah dibuka/dibongkar (setiap servis selalu pesan montir karburator jangan dibongkar/mengubah posisi), kecepatan motor sekarang 110 Km/jam masih mampu dan gas belum pol

    Suka

  14. Karena NILAI BAKAR/kalor dlm premium lbh tinggi dibanding Pertalite/Pertamax, nilai kalor ini lah yg jd penentu Horse Power yg keluar dari mesin krn semakin tinggi nilai kalor maka semakin guede ledakan api yg terjadi dlm ruang bakar
    Adapun RON/MON (octane number) dipakai sebagai acuan daya tahan liquid digebuk kompresi, maka sah-sah aj klo motor-motor canggih saat ini yg pakai kompresi 11-12 (Satria FU Jupiter MX dsb) dikasih PREMIUM, krn msh ada kompresi dinamis yg dah dipakai sehingga raasio kompresi mesin asli cuma sekitar 9-10 per silinder
    Utk minimalisir Gelitik krn Premium gk mampu digebuk kompresi 11, ditambahlah aditif bensin yg sebenarnya Total/Petronas dah mencampurnya pada bhn bakar 90 mereka, di Pertamina sndri jg ada aditif Etanol nabati utk menaikan oktan plus nilai kalor tsb, cuma amat sangat jarang Pom yg menyediakan BIO Premium ini sehingga klo pgn cobain dahsyatnya BIO Premium harus ke jalur Kuningan dekat gedung KPK JKT, tp klo pgn praktis pesen online aja dg merk OCTANe-N aditif bensin super maksimal dijamin naik 0,5 HP-DK tenaga motornya dengan rasio 2 : 1000 (2 ml aditif untuk 1 liter Premium)
    Pertamina jg yg meracik aditif OCTANe-N ini lewat LEMIGAS dan dijual via koperasi pegawai mereka, namun entah mengapa gk dijual bebas ataupun booming di pom bensin mereka, faktor GHOIB (tangan-tangan kapitalis pemodal) mungkin penyebabnya . ,

    Suka

    • Terima kasih infonya.

      Iya, bila oktan bensin kurang maka tenaga akan makin meningkat bila ditambahkan aditif penambah oktan. Bila oktan terlalu besar, rugi bila kompresi motor tidak ditingkatkan.

      Baru tahu ada bio premium. Mungkin tidak dipasarkan secara bebas karena ethanol itu kalau disimpan terlalu lama dapat menyebabkan karat atau endapan?

      Suka

  15. Tetapi kalau motor yang masih pakai karbu menggunakan pertamax saat menanjak jadi ngempos, pakai pertalite jarum pelampung mudah rusak, mungkin yang cocok hanya premium, ada ketidak tepatan kompresi bila menggunakan pertamax

    Suka

    • Iya, kalau motor yang cocoknya untuk pakai premium, pakai pertamax justru nggak enak. Kalau terpaksa nggak ada premium lagi terpaksa harus setel karbu ulang

      Suka

  16. motor shogun 125 th 2005
    kondisi standar servis beres tertib
    km sudah 117.000 an smp november 2018
    4 tahun ini pake oli diesel meditran sx tiap 3500an km

    nah 10 bln terakhir selalu pake pertalite (sebelumnya selalu pertamax dari 2005) akhirnya ngebul asap putih sangat berbau

    dibongkar didiagnosa ring seker aus, piston lecet seperti kehabisan oli…. kata mekaniknya

    apakah karena efek pertalite tiba2 jd ngebul n lecet?

    soalnya hingga jarak tempuh 110.000an km dengan kombinasi pertamax & meditran sx performa mesin stabil
    Untuk melaju 115 kpj on spedo gampang n biasa diraih motor setua itu

    Suka

    • Terima kasih sharingnya. APakah selama dipakai suara mesin selalu halus? Apakah setelah pakai pertalite suara mesin makin kasar atau makin halus?

      Rasanya asap putih itu lebih karena seal yang bocor dan bukan karena piston lecet. Kalau piston lecet seharusnay sudah bisa ditengarai efeknya sejak awal.

      Namun memang ada kemungkinan campuran antara pertalite dan meditran sx memberikan hasil yang tidak bagus, misalnya pembentukan lumpur oli yang sebelumnya pakai pertamax tidak muncul karena pertamax fuel dilution lebih parah (lumpur lebih susah terbentuk).. Karena memang fokus dari oli diesel adalah untuk pembersihan dan bukan untuk pelicin.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.