Kali ini penulis mengembangkan lebih lanjut dengan menggunakannya untuk membuat kurva grafik tenaga atau istilahnya dyno chart seperti yang biasa dihasilkan dengan dyno. Prinsipnya sama, dengan memakai video akselerasi.
Untuk video akselerasi, idealnya dilakukan pada gigi yang sama mulai dari rpm serendah mungkin. Dari data akselerasi tersebut, kita bisa menyimpulkan karakteristik dari mesin.
Terlihat hasil grafik tenaga menunjukkan tenaga berada di puncak di rpm 5200.
Mengetahui kurva grafik tenaga akan bisa membantu bro memanfaatkan kendaraan secara maksimal. Mungkin tidak seakurat kalau pakai dyno, tapi kalau keperluannya hanya untuk mengetahui estimasi kurva tenaga, cara ini juga bisa dipakai.
Silahkan mencoba bro. Silahkan sharing hasilnya juga.
Update:
contoh lain, Avanza Matik 1.3 VVTI. Kebetulan ada data dynonya.
Video akselerasinya:
Hasil perhitungannya:
Terlihat bahwa kurva yang dibuat dari kalkulasi bentuknya mirip dengan hasil uji dyno.
Update:
Dari banyak membaca testimoni dan dari video atau secara langsung melihat akselerasi Ayla/Agya lain, rasanya yang menjadi penyebab utama kelemahan performa di kenyataan dari Ayla/Agya adalah karena kompresi mesin yang tinggi dan bensin dari pertamina yang kualitasnya tidak sama dari bensin di luar negeri. Modif memperbesar pasokan udara (contohnya filter ferrox, port & polist, atau sport exhaust) pada Ayla/Agya justru bisa mengurangi tenaga karena kebutuhan oktan meningkat, sementara kebutuhan oktan asli sudah tinggi (Oktan 92/pertamax). Performa sepertinya baru bisa dirasakan bila menggunakan pertamax plus yang punya oktan 95 atau bila menggunakan aditif atau seperti yang diterapkan penulis yaitu dengan alat pengubah sifat bensin.
Kelemahan ini sepertinya juga menjalar ke merek lain di Indonesia. Kendaraan yang menggunakan pertamax plus atau pakai aditif atau pakai alat performanya akan jauh meningkat sehingga bisa setara dengan kendaraan kelas diatasnya. Kendaraan akan jadi lebih kencang dari kendaraan setipe. Ini bisa dilihat contohnya pada perbedaan performa antara video postingan Indonesia dan video postingan luar negeri. Video postingan luar negeri lebih kencang dari video postingan lokal. Walau mesin dan spesifikasi lain sama persis, bahkan misalkan kendaraan sama sama dibuat oleh pabrik yang sama (misalkan sama sama buatan Thailand atau buatan Astra Toyota), performa bisa jauh beda karena kualitas bensin yang beda.
Contohnya Toyota Wigo yang buatan Astra Indonesia, dengan spesifikasi yang sama persis dengan Toyota Agya yang juga buatan Astra Indonesia, beberapa orang di Filipina berani klaim bahwa 0-100kpj bisa dicapai dalam waktu 12 detik. Sementara itu kalau di Indonesia, 0-100kpj dalam 15 detik saja dianggap hanya bisa dicapai dengan modif mumpuni (modif selain turbo dan ECU). Untuk performa orang Filipina biasa pakai oktan 91, sementara orang Indonesia biasa pakai pertamax oktan 92.
Toyota Wigo sendiri dibuat di pabrik Astra Dihatsu Motor di Kawarang, Jawa Barat, yang tetap mengambil basis Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Mobil ini akan diekspor ke Filipina sebanyak 6.000 unit sepanjang tahun 2014 ini.
Performa juga sering tidak sesuai dengan spesifikasi. Sebagai contoh soal tenaga puncak. Di spesifikasi Ayla/Agya disebutkan punya tenaga puncak di 6000 rpm, namun dalam kenyataan, banyak yang bilang tenaga mesin ngedrop bila sudah diatas 4500 rpm. Menurut penulis ini juga bisa karena kualitas bensinnya kurang, karena dari video performa wigo yang pakai bensin Filipina atau mobil penulis penurunan tenaga tidak begitu terlihat bila dibanding dengan Ayla/Agya umumnya.
Oleh karena itu bisa dibilang perbandingan berikut tidak fair. Walau mobil penulis pakai premium tapi sudah dilengkapi alat perubah bensin.
Artikel asli:
Penulis penasaran terhadap performa mobil Daihatsu Ayla yang penulis miliki. Selama ini bila dipakai keluar kota rasanya kok tidak lambat lambat amat, rasanya setara dengan mobil mobil lain di jalan, kadang juga lebih kencang. Dari data yang diposting di majalah majalah juga seharusnya performa tidak kalah dengan mobil kebanyakan. Tapi anehnya banyak orang yang bilang bahwa mobil LCGC lebih lambat dari mobil MPV seperti Innova atau Avanza, termasuk juga dari pendapat pemilik Ayla / Agya yang lain.
Oleh karena itu penulis mencoba melakukan perbandingan dengan mobil mobil yang sering kita temui dijalan. Dan ternyata hasilnya mengagetkan, tidak sama seperti yang diklaim kebanyakan orang. Memang benar ada mobil yang lebih mantap performanya daripada Ayla, namun yang bikin kaget adalah ternyata ada mobil yang diklaim lebih cepat justru performanya lebih jelek daripada Ayla.
Untuk video video berikut, penulis menggunakan video akselerasi Ayla di gigi 3. Performa akselerasi di hanya gigi 3 tidak bisa sebaik bila memanfaatkan rpm dengan tenaga besar, yaitu bila memakai gigi yang menyesuaikan dengan kecepatan. Namun karena penulis tidak punya video 0-100, maka hanya video itu yang bisa penulis pakai. Perbandingan bila menggunakan shifting optimal bisa dilihat di video berikut yang dilakukan pada kembaran Ayla di Malaysia, Toyota Wigo:
ayla vs Toyota Wigo 1.0 MT 2014 Speed Test 0-120kmh
Mobil lain menggunakan video 0-100. Ada yang matik, adapula yang manual, namun dari video yang penulis koleksi, beda performa dari yang versi matik tidak berbeda dari yang versi manual. Justru kadang yang manual lebih lambat karena shiftingnya nggak bisa cepat. Perbedaan bisa dilihat pada berapa kecepatan pada saat shifting (saat rpmnya mendadak turun), bila di sekitar 40km/h berarti manual, bila di lebih dari 60km/h berarti matik. Mesin diesel biasanya rpm maksimal di spedo adalah 6000, sementara mesin bensin rpm maksimal lebih dari 8000.
Video kedua mobil yang dibandingkan di sinkronisasi di kecepatan 50km/h. Disertakan juga gambar screenshot saat mobil mencapai 100km/h agar lebih mudah membandingkan.
Untuk pertama perbandingan dengan LCGC lain dulu:
Khusus video berikut, dilakukan di gigi 2 dan sinkronisasi di kecepatan 30km/h:
ayla vs suzuki wagon r, setara
ayla vs Toyota Innova Diesel Run Test 2KD, innova kalah
ayla vs Kijang Innova 0-100 kpj, setara
ayla vs toyota Innova 0-100 km, setara
ayla vs All New Kijang Innova 2016 Diesel A T 0-100 Acceleration, setara
ayla vs Toyota Innova 0-100 kph First Run Test, setara
ayla vs Akselerasi Toyota Avanza Veloz 1500cc A T setelah TUSS dan OptiK, setara
ayla vs Toyota Avanza 1 5 0-100, avanza kalah dikit
ayla vs Grand New Avanza 1300cc 0-100 km/h 15 second, avanza kalah dikit
ayla vs Test speed avanza 0-120km/h, avanza kalah dikit
ayla vs Daihatsu Terios 2007 from 0-100 km, terios kalah dikit
ayla vs Akselerasi Nissan Grand Livina 1500cc AT setelah TUSS OptiK, livina kalah dikit
ayla vs Akselerasi Mazda 2 A T setelah TUSS OptiK, Mazda 2 kalah dikit
ayla vs Toyota Rush Acceleration 0-155Km/h, setara
ayla vs Performance Test Isuzu Panther with 4JA1 L Turbo Diesel Engine, panther kalah
ayla vs Isuzu panther Performance Test 0-100 Kph, panther kalah
ayla vs isuzu panther test 0-100 kph, panther kalah
ayla vs Honda freed run 0-100km, freed kalah dikit
ayla vs Datsun GO GO test speed 0-130km, datsun go kalah
ayla vs indonesian wagonR karimun standart full ac 0-100kpj 21dtk, wagon r kalah
ayla vs Suzuki Ertiga R3 acceleration 0-100 km/h, setara
ayla vs Topspeed Suzuki Ertiga 20 174 km h in 50s downhill at purwakarta km 97, setara
ayla vs Toyota Innova D4D powerplug with BOV 0 100kph 16second, innova kalah
Ayla vs S MODE 0 100 In Different Modes On 2014 Honda City SV CVT, city menang
Ayla vs D MODE 0 100 In Different Modes On 2014 Honda City SV CVT, setara
ayla vs Akselerasi Nissan Evalia automatic setelah di TUSS dan di OptiK, Evalia kalah:
ayla vs DAIHATSU LUXIO 1,5L STANDART 130KM H
ayla vs Suzuki Swift 1.4 automatic
Jadi, kalau dibandingkan pakai video, sebenarnya performa dari Daihatsu Ayla bisa dibilang sebanding dengan mobil MPV atau SUV yang ada dipasaran. Nah maasalahnya, mengapa orang pada bilang lebih lambat? Menurut penulis ini karena grengnya mesin kecil tidak terasa. Sementara grengnya mesin cc besar sangat terasa, sehingga walau spedo nggak maju maju, perasaan drivernya seakan akan sudah cepet banget.
Seperti membandingkan Isuzu panther dengan Ayla. Dari yang penulis rasakan, tarikan Panther terasa sekali dibandingkan dengan Ayla. Panther saat di gas terasa grengnya, tidak seperti di Ayla, namun greng yang kuat tersebut tidak disertai dengan peningkatan kecepatan. Sehingga bila sungguhan dibandingkan, terlihat bahwa performa mobil tidak bisa dinilai hanya pakai perasaan saja, nggak bisa cuma pakai feeling. Sayangnya banyak yang mengandalkan itu dan jadinya punya sugesti yang salah.