Beberapa waktu yang lalu penulis sempat kaget karena ternyata ada juga bro yang termakan dengan kebohongan review dari majalah popular magazine tentang berbagai macam alat pengirit bensin. Dari postingan bro tersebut, terlihat bahwa si bro tersebut percaya sepenuh hati dengan review dari majalah popular magazine sampai – sampai menganggap review tersebut lebih kredible dari hasil penelitian universitas. Penelitian dari universitas dianggap curang.
Penulis agak maklum dengan sikap dari bro tersebut karena diskusi untuk hal tersebut sering jadi bahan tertawaan, jadi bahan hujatan dan di bully di tempat bro tersebut posting. Tempat mangkalnya bro tersebut benar benar skeptis dengan cara mengirit bensin alternatif yang ala inventor rumahan. Bro tersebut sepertinya belum pernah browsing di diskusi terbuka dari pemakai teknologi alternatif yang sudah sukses. Jadi karena dari awal posting saja sudah skeptis, dibarengi dengan usaha percobaan yang setengah setengah, belajar dari sumber yang salah, bukannya belajar dari yang sukses tapi belajar justru dari yang gagal atau menipu, bisa dimaklumi bahwa bro tersebut mendapat kesimpulan yang negatif.
Harus diingat bahwa majalah semacam popular mechanic itu majalah komersial. Kadang informasi yang disampaikan berisi pesan titipan. Jadi bisa jadi ada beberapa informasi yang sifatnya tidak netral.
Untuk peralatan yang disebut dalam daftar tersebut penulis merasa bahwa, entah sengaja atau tidak, si pembuat artikel menggunakan versi yang paling jelek, dicomot dari penjual penipu, menggunakan tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak memahami aturan pemakaian dari peralatan tersebut.
Aturan pakai yang paling penting untuk pemakaian alat pengirit bensin adalah mesin dalam kondisi baik atau standar. Filter yang kotor atau sensor oksigen yang soak bisa membuat pemakaian alat pengirit bensin justru makin memperparah keadaaan. Beberapa alat bekerja lebih baik bila setelan campuran bahan bakar dibuat kering atau lean.
Review majalah popular mechanic bisa dibaca di link berikut
The Gas-Saving-Gadgets Hall of Shame
We’ve been testing—and debunking—gas-saving devices around here at PM for as long as there have been cars. We’ve heard all the snake-oil mpg claims, and we’ve spent many hours separating real gains from bogus claims. Here are the eight wackiest bogus gas-savers ever.
Arti dari judul artikel tersebut adalah “daftar memalukan dari peralatan pengirit bensin”. terjemahan isi:
Kami telah menguji dan membongkar perangkat penghemat bensin disini di Popular Mechanic mulai dari mobil mulai ada. Kami telah mendengar semua klaim penambahan irit dari banyak penjual ala penjual minyak gosok, dan kami telah menghabiskan banyak waktu memisahkan antara mana yang punya manfaat nyata dengan mana yang klaim palsu. Berikut adalah delapan perangkat pengirit bensin yang paling nggak masuk akal yang pernah ada
Penulis akan mencoba membahas keanehan review tersebut.
1. Hydrogen generator
Hydrogen generator adalah cara mengirit bensin dengan memanfaatkan arus listrik untuk mengubah air menjadi gas hidrogen dan oksigen. Alat tersebut dikatakan sebagai “bogus” atau palsu.
Yang menjadi masalah adalah gambar hydrogen generator yang ditunjukkan di artikel tersebut juga terkenal sebagai alat palsu yang dikatakan oleh komunitasnya sebagai usaha untuk menjelek – jelekkan nama dari pengirit bensin hydrogen generator. Selain berbahaya, alat yang ditunjukkan di foto juga tidak ada efeknya dan tidak awet. Mestinya kalau si pembuat artikel serius, dia tidak akan memilih penjual penipu.
Bentuk hydrogen generator yang aman dan bandel tidak seperti itu. Bentuk untuk yang asli tidak sesederhana itu. Harga juga tidak bisa murah karena bahan yang dipergunakan butuh stainless steel terbaik, SS316L.
Memakai teknologi ini juga tidak bisa sembarangan, ada aturan pakainya, yaitu minimal setelan kendaraan harus irit. Ini karena hydrogen generator sama dengan menambahkan bahan bakar yang tidak terekam oleh ECU. Jadi ECU harus diakali sehingga tambahan bahan bakar dari luar dan dari yang dialirkan oleh ECU menjadi seimbang. Oleh karena itu di komunitas pemakai hydrogen generator juga disharing cara mengakali ECU. Tanpa mengakali ECU, maka hasil tidak maksimal atau lebih parah lagi justru bisa mengurangi efisiensi mesin karena campuran bahan bakar menjadi kacau.
Bila berminat untuk mencoba, bisa coba baca – baca di link berikut:
IonizationX
Penulis juga sudah pernah mengupas di:
Teknologi HHO hydroxy, mengubah air menjadi bahan bakar, kaitan dengan penemuan mahasiswa Universitas Sumatera Utara
2. Vortex Generators
Vortex Generator ini alat yang memutar udara sebelum masuk saluran intake. Dikatakan justru mengurangi tenaga dan menambah boros.
Kesimpulan ini agak aneh karena tujuan utama dari vortex generator ini adalah menambah irit, bukan untuk menambah tenaga. Juga yang mengherankan, mengapa si pembuat artikel memilih alat yang dijual sementara yang sukses justru membuat sendiri?
Di link berikut banyak sekali yang sudah sukses bisa lebih irit dengan menggunakan vortex generator. Mengapa si pembuat artikel bisa sampai gagal?
“A.V.E.C.” (Air + Vortex = Economiseur Carburant)
Ini pernah penulis kupas di artikel berikut:
Alat penambah tenaga vortex, memutar udara yang masuk ke mesin
Yang harus diperhatikan bahwa vortex generator ini memang berpotensial untuk mengurangi tenaga, namun mestinya hanya di putaran mesin tinggi saja. Bila kita lihat kendaraan yang punya sistem variable intake, saat putaran mesin rendah saluran intake menggunakan yang panjang, saat putaran mesin tinggi saluran intake menggunakan yang pendek. Pemakaian vortex generator ini efeknya hampir sama dengan memperpanjang saluran intake. Sehingga tenaga rpm rendah lebih banyak, tenaga rpm tinggi berkurang.
Jadi bila uji dyno tidak mengikutkan putaran mesin rendah, maka akan terkesan pakai vortex generator mengurangi tenaga, padahal aslinya menambah tenaga tapi di rpm rendah. Tenaga yang meningkat di rpm rendah ini membuat kendaraan makin irit bila dipergunakan di rpm rendah (gaya mengendarai hypermileage)
3. Ion Generators
Keterangan dan gambar tidak jelas apa itu beneran ion generators, namun dari yang penulis tahu ion generator sebenarnya adalah ionizer atau ozonizer yang fungsinya mengionisasi udara yang akan masuk ke intake. Rasanya si pembuat artikel beli alat yang salah.
Penulis sendiri pernah coba dengan rangkaian corona maker yang bisa dilihat di link berikut:
Corona Maker
Hasilnya mirip dengan carbon cleaner namun lebih ekstrem. Sayang tidak direkam, namun pada kendaraan Kijang karbu, mesin yang asalnya idlenya kemlonthang / berisik menjadi senyap dan halus sekali.
Ada beberapa alatyang mengaku ion generator tapi cuma mengandalkan sirip dan jarum bunga api. Yang semacam itu terlalu lemah untuk dipakai di mobil dan hanya cocok untuk pemakaian dalam ruangan. Beda dengan corona yang daya ionisasinya sangat kuat walau memakai listrik hanya 12 watt.
4 & 5. Acetone & BioPerformance’s Mothballs
Ini sepertinya review tentang aditif. Dikatakan tidak punya efek walau tidak disebutkan pernah melakukan uji dyno juga. Agak aneh bila dikatakan aditif tidak bisa menambahkan tenaga. Karena bahkan universitas luar negeri pun juga punya penelitian yang mengakui bahwa pakai aditif bisa menambah tenaga. Perusahaan sekelas pertamina pun pakai aditif. Bahkan dulu jadi pembahasan karena pakai aditif beracun timbal.
Jadi pakai aditif bila dilakukan dengan benar, dengan takaran yang pas dan di kendaraan yang kondisinya baik, akan bisa memberikan penambahan tenaga atau tambah irit. Namun sayangnya beberapa aditif mempunyai efek samping yang jelek. Ada yang bisa merusak komponen atau ada yang beracun. Sehingga bila ingin mencoba atau memakai aditif, perlu memilih dengan hati – hati. Pelajari sifat dan kandungan dari aditif tersebut dan sesuaikan dengan kebutuhan.
Kutipan penelitian untuk aditif dapat dilihat di artikel berikut:
Walau mungkin bisa tidak merusak mesin, pakai aditif tetap rugi bro
6. Ectoplasm Traps
Judul ini sindiran yang sepertinya mengacu pada alat pengirit bensin yang bisa bekerja dengan hanya menempelkan di selang bensin, bukan magnet karena untuk magnet dibahas terpisah. Dikatakan alat semacam itu seperti penangkap hantu (orang barat jarang yang percaya hantu), dan dikatakan efeknya hanya ilusi saja.
Sebagai pengguna pro capacitor dan cemenite (keduanya juga tidak punya daya magnet), penulis percaya betul bahwa efek penambahan tenaga atau irit bisa terjadi hanya dengan menempelkannya ke selang bensin. Bahkan kadang menempatkan dalam kendaraan di posisi manapun bisa terasa efeknya. Jadi penulis percaya bahwa ada alat lain yang punya kemampuan yang sama. Untuk produk komersial yang populer, sepertinya produk Qmax nano juga punya sifat hampir sama.
Untuk yang buat sendiri, beberapa orang bisa merasakan penambahan tenaga / irit hanya dengan memasang ferit atau melilitkan kabel di selang bensin atau kabel busi. Mungkin untuk cara ini penambahan tenaga kecil, namun tetap murah meriah. Lebih murah dan kadang lebih efektif daripada kalau beli alat konvensional yang dipercaya bisa menambah tenaga seperti misalnya busi iridium atau filter udara racing.
7. Fuel-Line Magnets
Ini tentang efek magnet sebagai penambah tenaga. Dari contoh sepertinya yang dicoba adalah alat palsu, terlihat magnetnya kecil dan tidak sama dengan yang diteliti di universitas. Jadi sepertinya wajar bila tidak ada efek, namun harusnya dari logika, kalau mau ngetes sungguhan, nggak usah beli tapi cukup dengan coba magnet besar subwoofer.
Bila ingin mencoba magnet, sebaiknya jangan beli tapi buat sendiri. Penelitian berikut memberikan informasi yang lebih baik tentang hal ini:
PENGUJIAN PENGARUH MEDAN MAGNET SEBAGAI ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BAGI KENDARAAN BERMOTOR
Dari hasil penelitian – penelitian diatas, bisa disimpulkan bahwa efek dari magnet terhadap bahan bakar itu pasti ada. Namun efeknya sangat tergantung pada cara pemakaian dan kekuatan dari magnet yang dipergunakan.
Hasil yang mengecewakan dari alat penambah tenaga magnet yang dijual di pasaran kemungkinan bisa karena material yang daya magnetnya lemah bila terkena panas (untuk tipe neo magnet) atau karena ukuran / daya magnetnya terlalu kecil.
Jadi, bila ingin mencoba sebaiknya mencari bahan sendiri. Misalnya di pasar loak cari bass speaker bekas / rusak lalu ambil magnetnya saja. makin besar makin bagus. Bisa juga cari bekas speaker mobil. Pemasangan sepertinya lebih baik bila bensin lewat tengah lobangnya, walau begitu di tempel juga bisa. Lebih baik lagi bila bisa membuat bensin mengalir melalui magnetnya. Bisa juga pakai model elektro magnet seperti di salah satu penelitian di atas, tapi pastikan bahwa desain memperhitungkan daya panas yang akan timbul.
Kutipan hasil penelitian universitas di Indonesia maupun luar negeri dapat dilihat di artikel berikut
Pro kontra magnet sebagai penambah irit dan tenaga
Pemakaian magnet pada selang bahan bakar ini ada aturan pakainya juga. Sebaiknya kendaraan disetel irit atau dalam kondisi standard. Bila kendaraan dalam kondisi tidak sempurna, maka efek bisa tidak terasa.
Dari yang sudah penulis rasakan, efek penambahan dengan magnet bisa lebih kuat daripada busi iridium atau filter udara racing. Sebelum pakai pro capacitor dan cemenite, penulis selalu pakai magnet di selang bensin.
8. Water Injectors
Ini adalah metode pengiritan dengan menambahkan uap air ke saluran intake dengan bantuan bubbler. Walau di artikel dikatakan tidak meremehkan implementasi sistem di pesawat terbang, pembuat artikel itu tidak menyebutkan bahwa sistem water injection juga dipakai di mobil juga, yang banyak dipakai justru di dunia racing.
Aneh bila sistem bubbler dianggap tidak efektif oleh pembuat artikel karena kita tahu sendiri bahwa saat hujan tenaga mesin serasa bertambah. Dengan menambahkan uap air maka selain membantu mendinginkan mesin, uap air juga akan membantu mengurangi knocking. Sangat membantu bila kita pakai bensin murahan dari Pertamina (Premium 88).
Jadi penambahan tenaga dengan sistem air ini tidak langsung, tapi sebagai suplemen dari modif lain yang menuntut pemakaian oktan bensin lebih tinggi. Atau kalau untuk kita, bila pakai bensin yang oktannya lebih rendah dari yang seharusnya.
Ulasan tentang bubbler untuk water injection dibahas di artikel berikut:
Meningkatkan efisiensi mesin dengan water injection bisa murah dan meriah
Jadi water injection system itu sama sekali tidak palsu. Mencurigakan sekali bila ini dimasukkan ke dalam daftar memalukan karena ini benar benar dipakai oleh industri bahkan dunia racing sekalipun.
Bukti bahwa si pembuat artikel ini cuma asal ngomong adalah bahwa perusahaan sekelas BMW pun mengeluarkan versi mobil sport yang pakai water injection. Masa yang begitu dimasukkan teknologi memalukan?
in the near future, BMW M Division will begin production of a model featuring water injection.
Using water injection to increase the knocking limit also helps to largely resolve a familiar conflict in objectives when designing powerful engines. Performance and consumption are not least determined by the compression ratio. This also applies, in particular, to highly charged turbo engines like the BMW M TwinPower Turbo, inline six-cylinder. Thanks to a high compression ratio, this engine is highly efficient and boasts low consumption figures, especially in the partial load range. However, the maximum compression ratio is limited by the knocking tendency when fully loaded. Water injection is also hugely beneficial here, as it reduces the tendency for the engine to knock, whilst at the same time increasing the compression ratio. This way, the turbo engine can achieve optimal performance across a wide range of operating points
The 2016 BMW M4 GTS is a street-legal water-injected track monster, and it’s coming to the US
Even so, performance gets a very marked boost courtesy of that H2O: 493 hp at 6,250 rpm and 442 lb-ft at 4,000-5,500 rpm. Compare that to 425 hp and 406 lb-ft on the regular M4. 0-60 time is down to 3.7 seconds, and top speed is a stated 189.5 mph. Meanwhile, because we’re sure you care, fuel economy shouldn’t take much of a ding (we’re curious to see EPA numbers).
Terbukti artikel popular mechanic tidak bisa dipercaya
Kesimpulannya, artikel yang dimuat di majalah popular mechanic tersebut jelas bias dan tidak bisa dipercaya. Beberapa poin jelas punya efek positif saat dicoba orang lain atau bahkan institusi terpercaya, namun dikatakan tidak punya efek. Jadi review tersebut perlu dianggap tidak valid, tidak bisa dijadikan pegangan.
Untuk motifnya, bisa jadi kemungkinan untuk mengarahkan pembacanya agar pasrah dengan kondisi kendaraan apa adanya, sehingga jadi pakai bahan bakar lebih banyak, menguntungkan penjual bahan bakar. Atau mengarahkan pembaca agar modifnya pakai yang konvensional, yang kalau nggak beli ya harus ke bengkel.
Tidak bisa dipungkiri bahwa yang percaya dengan review populer mechanic itu ada. Bahkan sepertinya ada komunitasnya. Bila bro ingin sharing atau mengetahui cara mengirit bensin yang bisa dilakukan sendiri, jangan di forum atau grup yang membernya percaya dengan review majalah popular mechanic tersebut. Ciri untuk mengenali forum atau grup seperti itu gampang. Lihat saja diskusi topik tentang misalnya magnet atau vortex generator atau aditif, lihat apakah modif seperti itu dihujat atau dibully atau dianggap penipu di forum tersebut. Bila iya, maka bro tidak bisa percaya dengan statement member disana. Nanti malah diarahkan suruh beli busi atau filter udara, yang harganya lebih mahal namun efeknya kalah jauh dengan modif diatas. Penulis sih berpendapat modif busi dan filter udara itu setengah penipuan, karena manfaat tidak sebanding dengan harga. Beberapa juga justru menimbulkan masalah. Contohnya filter udara yang ngakunya filteringnya setara dengan standar walau mengalirkan udara lebih banyak malahan bikin intake jadi kotor dan bikin boros. Busi yang katanya iridium, ternyata tipenya nggak cocok yang justru malah bikin masalah.
Penulis sendiri menganggap bahwa baik yang cara konvensional ataupun yang inovatif sama sama ada yang betulan dan ada yang tipuan. Kalau belajarnya dari orang gagal yang gagal juga. Kalau belajarnya dari orang yang sukses ya sukses juga. Kalau belinya ke penipu ya tidak akan ada efeknya dan malah akan bisa merusak mesin, nggak perduli modifnya mahal atau murah.
Beli knalpot mahal mahal dan berpikir akan nambah tenaga eh ternyata cuma nambah dikit di rpm tinggi sekali yang jarang kepakai dan berkurang banyak di rpm yang sering kepakai, dan jadi lebih boros pula. Atau pakai piggy back tapi mesin jadi bermasalah, kadang idlenya, kadang tenaga ngempos saat tanjakan, atau bensin jadi boros walau tenaga di rpm tinggi memang beneran nambah. Yang begini ini seringkali tidak digubris sama forum / grup yang isinya orang skeptis, grup yang percaya betul sama review semacam majalah popular mechanic. Upgrade tenaga atau irit secara konvensional dikatakan terpercaya padahal itu tergantung skill dari yang pasang. Dan yang benar benar jago langka.
Lebih baik cari forum atau grup yang bisa bilang baik kelebihan dan kelemahan. Hati hati sama grup yang cuma bilang kelebihan saja tanpa menyebut kelemahan. Atau yang cuma bisa bilang kelemahan tanpa tahu kelebihan. Hindari grup yang membernya merupakan orang skeptis (tidak pernah coba tapi main tebak asal asalan) atau orang gagal (sudah mencoba tapi tidak berhasil atau ketipu). Belajar dari orang gagal lebih susah suksesnya, lebih baik tidak menghiraukan informasi dari mereka daripada nanti buang buang uang untuk sesuatu yang bisa dicapai dengan murah.
Intinya review pengirit bensin oleh popular mechanic betul betul tidak sesuai kenyataan dan tidak bisa dipercaya. Juga jangan percaya sama orang yang mereferensikan atau percaya pada artikel tersebut. Lebih baik cari grup / forum yang membernya sharing kesuksesan mereka menerapkan teknologi pengirit bensin diatas.
Menyukai ini:
Suka Memuat...