Kandidat motor skuter matik tipe sport sudah ada tapi kapan pabrikan akan berani rilis di Indonesia?


Membaca artikel bro Yogas tentang bagaimana Suzuki Satria sukses membangun brand imej di Indonesia membuat penulis berpikir mengapa tidak ada yang melakukan hal yang sama pada motor matik?
Suzuki Satria FU 150, Buah Manis Hasil Benih Kesabaran Suzuki …

Suzuki Satria merupakan variasi tipe sport dari motor bebek. Namanya saja bebek sport atau bebek super atau hyper underbone. Jadi kelasnya kelas bebek atau underbone tapi yang model sport. Pabrikan lain juga menawarkan produk di kategori ini yaitu Honda Sonic, Kawasaki Athelete dan Yamaha MX-King.

Di motor matik sepertinya masih belum ada yang model sport. Model classic jadul dan model ala cross sudah ada, namun yang sport entah mengapa masih belum ada yang berani memulai. Padahal bila melihat bagaimana sekarang masyarakat sudah mulai bergeser dari bebek ke matik maka pasar motor skuter matik sport bisa jadi akan sebesar motor laki sport atau motor bebek sport.

 

Menurut penulis, yang bisa dikategorikan motor skuter matik model sport adalah yang bannya pakai ban lebar 17 inchi. Dengan buritan yang lancip dan bodi yang tidak terlalu tertutup bodi. Paling tidak ada bagian yang mirip dengan motor laki sport sekarang.

Contoh bagus sudah ditunjukkan pada modif dari Honda Vario 150 berikut ini:
Honda Vario 150 modif sport

Honda Vario 150 modif sport2

Honda Vario 150 modif sport3

Untuk motor lain, ada Kymco concept K50:
Kymco K50 5

Kymco K50 1

Kymco K50 2

Kymco K50 3

Kymco K50 4

Dan juga Honda Integra 2016:
16YM Integra

16YM Integra

16YM Integra

16YM Integra

16YM Integra

 

Bila bebek sport saja bisa jadi pasar menarik, tentunya matik sport juga suatu pasar yang penting juga. Tentunya ada penggemar matik yang pingin motornya terlihat sporty. Terbukti banyak yang memodifikasi motor pakai velg 17″ atau ban lebar, sayang kebanyakan terkendala bodi motor yang cuma di desain untuk velg kecil. Bila dari awal motor sudah didesain bisa pakai velg 17″ maka yang modif akan makin ekstrem.

Secara praktis mestinya memungkinkan untuk mendesain motor skuter matik dengan ban 17″ dengan tampilan ala CBR / R25 / Ninja. Tinggal kemauan dari pabrik saja apakah berani untuk mengambil langkah pertama menjual motor skuter matik sport di Indonesia.

Pernah juga ada berita Honda akan mendatangkan Honda Integra. Namun kalau beneran datang seutuhnya, bisa jadi harganya sekelas motor 750cc (diatas 150 jutaan). Berita ini sepertinya dirilis di pertengahan tahun 2015.
Honda Luncurkan Matic Sport Pesaing Satria FU

Tidak hanya Yamaha, ternyata PT Astra Honda Motor (AHM) juga secara diam-diam sudah mempersiapkan motor di kelas yang sama dan rencananya Matic Sport Maxi Integra bakal diluncurkan pada tahun ini. Bahkan menurut informasi, model tersebut sudah masuk dalam pengujian unit serta proses tes produksi.

Iklan

Mesin dynonya sama pakai merek DYNOmite, tapi kok hasil dyno Satria kok bisa beda lebih dari 25 persen?


Di artikel sebelumnya penulis mengamati bahwa perbedaan angka Honda Sonic tidak proporsional dengan yang lain:
Menyikapi dyno ultraspeed bukan rendahnya angka Satria yang harus diperhatikan tapi tingginya angka sonic bila dibanding sama MX King

Penulis juga mengamati bagaimana di merek mesin dyno yang sama – sama DYNOmite, tapi hasil bisa berbeda – beda.
Sama sama ditulis sebagai hasil uji Ultraspeed racing angka dyno Satria Injeksi bisa beda yang satu 12 koma 88, satu lagi 16 koma 54

Di artikel tersebut Satria injeksi yang di uji dyno dengan mesin DYNOmite milik Plug and Play Performance mendapatkan angka 16,54dk, sementara dyno dengan mesin DYNOmite milik Ultra Speed Racing pada waktu hampir sama mendapatkan angka 12,88dk. Anehnya di hasil PNP disebutkan “by UltraSpeed Racing”. Jadi sama sama pakai mesin dyno merek DYNOmite tapi hasil jauh berbeda.

Kemudian hasil sonic juga berbeda beda 13,17dk pada pengukuran 22 Agustus 2015, lalu 12,99dk pada pengukuran 5 Maret 2016. Mungkin selisih 0,18 dk itu kecil, tapi banyak alat penambah tenaga yang memanfaatkan perbedaan sekecil ini sebagai sarana promosi, termasuk yang jual knalpot, busi, koil ,dst. Jadi selisih seperti ini penulis anggap signifikan.

Tambahan:
Hasil uji Sonic yang dilakukan oleh Plug and Play Performance ternyata juga beda jauh. Dikatakan Honda Sonic standard angkanya 14.32dk, sekitar 10% lebih tinggi dari pengukuran oleh Ultra Speed Racing.

Dyno run di mesin dyno dynomite satria fu fi baru, kondisi standar tembus 16.54 dk torsi 12.72 nm. Istimewa, sonic std hanya tembus 14.32 dk

 

Jadi walau mesin dynonya sama, pakai mesin dyno merek DYNOmite, hasil angka yang diperoleh Ultra Speed Racing berbeda jauh dari angka yang diperoleh Plug and Play Performance. Hasil berbeda didapat baik untuk pengukuran tenaga Honda Sonic maupun tenaga Suzuki Satria injeksi. Hasil PNP memenangkan Satria injeksi. Hasil USR memenangkan Sonic.

Plug and Play Performance:

honda sonic 150R = 14.32 dk
Satria injeksi = 16.54 dk torsi 12.72 Nm

Ultra Speed Racing:

Honda Sonic = 12.99whp@9300rpm
Suzuki FU injeksi = 12.88whp@11.500rpm

 

Menurut penulis ini sesuatu yang aneh karena logikanya bila jenis dan merek alat ukurnya sama, maka hasilnya mestinya sama. Keduanya merupakan alat dyno dengan jenis eddy current dan mereknya sama, sehingga harusnya hasil pengukurannya sama.

 

Tidak sengaja penulis menemukan informasi sebagai berikut yang sepertinya menjelaskan mengapa itu bisa terjadi, silahkan lihat yang digaris bawah:
Beda Merek Beda Hasil, Rabu,16 Des 2009 00:00 WIB, Penulis: Agus Sulis

umumnya pengukuran tenaga maupun torsi puncak dari pabrikan menggunakan metode on engine alias diukur langsung dari mesin. Sehingga reduksi tenaganya lebih sedikit bila dibanding lewat roda belakang.

REXTOR SportDevice V3.3
Pada mesin dyno ini tidak perlu memasukkan input data spesifikasi motor kayak final gear atau kapasitas mesin dan sebagainya. “Tinggal gas saja kok, bilang Hasyim Sonedi dan Kurok, mekanik AHRS yang kerap jadi operator dyno.

Dynojet 250i
Produk buatan Amerika. Sama halnya dengan Rextor, pengukuran performa motor juga lewat roda belakang dan tidak perlu memasukkan input data spek motor alias tinggal gas saja.

DYNOmite
Banyak fitur yang ditawarkan DYNOmite. Selain fitur standar untuk mengukur tenaga dan torsi, “Juga mampu mencatat AFR (air fuel ratio), BSAC (brake system air consumption) serta air flow meter turbulence, juga suhu oli mesin, terang Freddy A. Gautama, bos Ultraspeed. saat akan mengukur performa motor, cukup banyak parameter yang mesti dimasukkan. Seperti diameter x langkah piston, bobot motor, dan diameter ban.

Dyno Dynamics
Sebenarnya dynamometer ini diperuntukkan bagi mobil, makanya sangat tenar di kalangan speedgoers roda empat. Namun tak haram untuk motor. Dengan dibikinkan dudukan khusus sebagai penahan roda depan, ban belakang bisa memutar salah satu roller, yaitu belakang sebelah kanan. Parameter yang wajib diisikan saat akan mengukur adalah diameter roda, karena sangat berpengaruh terhadap hasil. Selain itu tentu saja identitas pemilik dan kendaraan.

 Data Hasil Pengujian Dyno Yamaha Byson 150  
 Merek dyno  Max power  Max torque
 Stardar pabrik  13,54 dk/7.500 rpm     13,6 Nm/6.000 rpm
 Dynojet 250i  10,35 dk/7.750 rpm  11,3 Nm/5.000 rpm
 Rextor V3.3  12,8 dk/10.543 rpm  9,80 Nm/6.727 rpm
 DYNOmite  13,97 dk/7.228 rpm  15,25 Nm/5.514 rpm
 Dyno Dynamics  11,2 dk/7.700 rpm  11,47 Nm/5.900 rpm
 AHRS : 021-77820649
 BRT : 021-8765447
Khatulistiwa Surya Nusa : 021-4248384
Ultraspeed Racing : 021-93858080  

Coba perhatikan bagian yang digaris bawah, terlihat bahwa operator harus memasukkan data untuk bisa dapat hasil akurat. Jadi untuk pengukuran mesin DYNOmite, keakuratan hasil pengukuran sangat ditentukan oleh operator. Kalau ban sudah aus tapi dimasukkan ukuran ban baru maka hasil akan salah. Apalagi kalau cuma pakai kira kira. Padahal tentunya tidak susah untuk melakukan pengukuran diameter ban secara manual. Tidak cuma diameter ban, tapi berat juga harus akurat. Seandainya yang satu memasukkan berat motor saja sementara yang lain memasukkan juga berat ridernya maka hasil bisa beda jauh juga.

Contohnya bisa dilihat sendiri, bahwa dengan motor yang sama, mesin dyno yang sama, angka bisa sampai beda 25 persen lebih. Perbedaan yang semencolok itu tidak bisa dianggap main main. Karena perbedaan ini jadi membuat hasil tidak akurat. Masa mesin dynonya pabriknya sama hasilnya bisa beda.

Jadi kesimpulannya, hasil dari dyno nggak bisa diandalkan. Jadi dipakai hanya untuk tahu saja. Sayangnya angka uji akselerasi juga nggak bisa diandalkan karena juga bergantung pada operatornya. Kalau salah memandaatkan rpm maka bisa jeblok hasilnya, dst.

Penulis lebih memilih cara berikut, walau mungkin tidak akurat, tapi paling tidak kalau kondisi dibuat tetap sama, lebih bisa diandalkan untuk bisa mengetahui beda performa:
Membikin grafik kurva tenaga ala dyno dengan data dari video akselerasi

Foto motor sport naked Suzuki 150cc untuk tahun 2016?


Barusan lihat postingan di Indomotor tentang motor sport baru Suzuki
Bocor . . . Inikah Motor Sport Terbaru Suzuki? 23 Maret 2016 oleh Indomoto

Lalu akan seperti apa penampilan motor sport terbaru Suzuki tersebut? Hasil blogwalking pagi ini, nemu penampakan di blog NZahry, yang diduga adalah motor sport Suzuki, yang konon bakal dirilis Desember 2016 tersebut.

Terlihat motor sport tersebut menggunakan engine yang identik dengan Satria FU karbu, demikian juga dengan velg depan belakang. Headlamp-nya juga sangat mirip dengan FU lama. Motor tersebut tidak mengenakan fender belakang, sebagai gantinya malah menggunakan mud-guard.

Gimana brosis, keren gak?

Sekilas terkesan mirip thunder. Kalau melihat bentuk lampu depan sepertinya sudah pakai LED karena batok lampunya kecil (tren di Indonesia kan dibuat gede). Lampu belakang sepertinya mirip sama Suzuki Smash Titan.

Banyak komponen yang mirip Suzuki Satria injeksi, namun bisa juga nanti berubah. Bentuk bodi terkesan gemuk, mungkin mau disamakan seperti Suzuki Inazuma. Sayangnya kursi belakang walau nyambung tapi kecil. Tapi masih mending ada pegangan belakang rear grip nya. Tempat duduk kecil sepertinya membuat pembonceng dengan bodi besar duduk di pegangannya. Ruang kaki juga terlihat sempit, bisa jadi kaki pembonceng akan menginjak injak kaki ridernya.

Rem depan yang cakramnya lebar jadi nggak matching dengan kesan yang diberikan. Jadinya seperti memasang roda ala ABG ke bodi ala bapak bapak. Slebor depan mestinya dibuat lebih ala techno semi kotak kotak agar biar kelihatan lebih modern. Bodi bagian belakang juga jangan dibuat mirip tiger lama tapi dibuat menyiku seperti desain motor sekarang.

Yang inovatif adalah hilangnya spakbor belakang, namun entah itu cuma belum dipasang atau sudah desainnya begitu. Bagus bila dihilangkan dan diganti spakbor kecil dibelakangnya, kelihatan seperti motor sport sungguhan. Daripada dipasang tapi fungsinya nggak jelas, menghentikan cipratan air nggak bisa dan malah bikin jelek penampilan.

Posisi berkendara sepertinya lebih ke tipe sport yang cenderung menunduk. Posisi injakan kaki juga lebih kebelakang. Mungkin karena itu langsung tancap mesin Satria. Mestinya dengan bentuk bodi seperti itu posisi berkendara dibuat ala touring. Duduk bisa tegak dan kaki agak selonjor. Karena dipaksakan riding sporty juga sepertinya nggak cocok (nggak bisa dibuat riding tiduran).

Dan kok rasanya motornya jarak depan belakang pendek banget ya? Atau ridernya saja yang besar? Terkesan seperti motor untuk stunt. Terkesan gampang dibuat angkat angkatan. Bisa berbahaya kalau boncengan mengingat tenaga Satria Injeksi cukup besar. Repot bila roda depan sering mengangkat sendiri. Nggak semua orang siap sport jantung.

Kesimpulannya, menurut penulis tampilannya setengah setengah. asesori dibuat sporty tapi secara keseluruhan seperti motor selera jaman dulu. Tidak terkesan modern yang biasanya ala tekno. Yamaha dan Honda semua motornya sudah berlekuk lekuk, sehingga motor ini jadi kelihatan kuno. Tapi karena asesorinya modern jadi terkesan tidak pas. Jadinya terkesan seperti Tiger lama yang dipasangi lampu satria dan ban Satria komplit sama remnya.

Gaya riding dibuat sporty mengikuti yang lain, mungkin sudah tren tapi membuatnya berbeda dari pasar pemakai Suzuki Thunder sekarang. Kurang cocok untuk harian atau perjalanan jauh. Padahal rasanya konsumen juga lebih sering pakai di jalan lurus dan tidak butuh sering berbelok. Jadi mengurangi ergonomi yang biasanya jadi keunggulan Suzuki / harapan konsumen.

Bila bodinya sudah sporty, gaya berkendara yang rileks sekalipun masih tetap terlihat sporty. Jauh lebih mendingan daripada gaya berkendara sporty tapi motornya jadul, kesannya tetap saja nggak sporty. Tapi sepertinya kalau nggak dibuat begitu sepertinya roda depan jadi gampang terangkat yang jadinya merusak akselerasi.

Sama sama ditulis sebagai hasil uji Ultraspeed racing angka dyno Satria Injeksi bisa beda yang satu 12 koma 88, satu lagi 16 koma 54


Sebelumnya penulis berasumsi bahwa anehnya hasil dyno dari Ultraspeed kemungkinan terjadi karena Sonicnya tidak standar:
Menyikapi dyno ultraspeed bukan rendahnya angka Satria yang harus diperhatikan tapi tingginya angka sonic bila dibanding sama MX King

Namun setelah melihat foto dyno di artikelnya aripitstop, penulis jadi bingung.
Hasil Dyno Test Sonic VS Satria F 150 Tenyata Hasilnya Berbeda – beda ! Sebenarnya Mana yang Lebih Unggul..? Maret 19, 2016

Pernah di test di Mesin dyno ini milik PNP (Plug and Play Performance) yang berada banjarmasin .. berhasil mencatat power satria injeksi power 16.54 dk torsi 12.72 Nm dengan putaran mesin satria f terbaru ini cukup edan mampu menyentuh 13rb rpm .. ! lebih tinggi 2,22dk diatas rival terdekatnya honda sonic 150R yang pernah dites di mesin dyno yang sama olah PNP dengan hasil hanya tembus 14.32 dk.

Disitu dikatakan bahwa pengujian dilakukan di Banjarmasin oleh Plug and Play Performance. Tapi mengapa di hasil dyno yang ditunjukkan tulisannya di tes oleh UltraSpeed Racing? Silahkan lihat gambarnya, dikutip dari website aripitstop:

Tertulis disitu:

DYNOmite test “satria fu fi std #8143 on 2016-03-05 @ 15-58-12” by Ultraspeed Racing.

Sementara itu hasil dyno yang dirilis oleh Ultraspeed racing di website resmi mereka pada tanggal yang sama satu jam sesudahnya, jam 16:53 adalah sebagai berikut:

Hasil tersebut dijelaskan di 18 maret:

Hasil yang dibandingkan dengan Sonic adalah yang berikut ini:

Disitu tertulis:

Dynomite test “satria fu injeksi std #2177 on 2016-03-05 @ 16-40-31” by Freddy A. Gautama.

Jadi pada hari yang sama, tanggal 5 Maret 2016, ada postingan dyno yang tertulis “by Ultraspeed racing” jam 15:58 menunjukkan hasil dyno Suzuki Satria injeksi mencapai 16,54hp, sementara hasil dyno “by Freddy A. Gautama” jam 16:40 menunjukkan hasil dyno Suzuki Satria injeksi mencapai 12,88hp.

Bila diperhatikan, bentuk format diagram sama persis. Baik layout, warna ataupun detil tulisan sama persis. Sama sama ditampilkan di windows pakai excel 2003 atau semacamnya. Yang jadi pertanyaan, mengapa dyno yang dibilang dilakukan oleh PNP tapi di grafik tertulis dilakukan oleh UltraSpeed.

Bila keduanya dilakukan oleh ultra speed, mengapa kok hasilnya bisa berbeda walau sama sama standardnya?

Kalau bukan oleh ultra speed, sangat sangat kebetulan sekali waktunya bisa hampir sama. Dilakukan di hari yang sama dan rentang waktu cuma beda 40 menitan.

sebagai catatan, Dynomite mengacu pada pengukuran dyno dengan metode eddy current, berbeda dari pengukuran biasa yang pakai intertia:
Power Suzuki Satria F 150 Injeksi Kalah Tipis Dari Honda Sonic 150R diatas Dynotest Dynomite Eddycurrent USA Ultraspeed Racing Maret 21, 2016

apa sih Dynotest Dynomite Eddycurrent USA? sudah ane ceritakan di saat dynotest Honda sonic, ( Power Honda Sonic 150R tembus 12,88 HP diatas Dynotest Ultraspeedracing )

Dynotestnya pakai Dynomite eddycurrent USA “top notch eddy current” bukan inertia dyno

menurut USR sendiri, pemilihan dynamometer jenis eddy current supaya pengukuran bisa dilakukan dengan berbagai metode simulasi pengambilan data seperti sweep test maupun road simulation data

kenapa bisa begitu, hal ini karena unit eddy current ini akan memberikan extra beban ke roda belakang sehingga memang ban belakang akan terasa dibebani alias tidak losss …mungkin seakan di atas aspal begitukah simulasi dynonya

 

Karena keduanya ada tulisan Dynomite, maka mestinya kedua hasil tersebut di tes dengan metode yang sama, yaitu Dynomite eddycurrent USA “top notch eddy current”. Kebetulan warna motor yang dites sama. Waktu juga cuma beda 40 menit. Yang jelas jelas aneh adalah mengapa hasil uji dyno dari PNP tapi tulisan di grafiknya by Ultraspeed Racing.

Tambahan:
komentar dari bro ASD membuat penulis makin tergelitik. Karena dikatakan itu dilakukan di workshop berbeda. Sepertinya sih iya, karena lokasi terlihat berbeda. Namun mesin yang dipergunakan jelas sama, DYNOmite. Mesin dyno sama tapi kok hasil bisa berbeda?

DYNOmite dijual oleh perusahaan berikut.
DYNO mite™ Motorcycle / ATV Dynamometer Systems
dynomite harley_on_dyno-mite_dynamometer_600

Terlihat di foto bahwa dyno Suzuki injeksi dilakukan oleh alat yang sama.

Berikut yang diposting di website Ultra Speed Racing.
dynomite 959_1133747929977331_2922103616393571301_n

Berikut yang di katakan di tes oleh PNP.
dynomite satria-diatas-dyno

Bisa dilihat bahwa mesin dynonya sama.

bro ASD juga mengatakan bahwa:

Sonic di USR 11-12 dk, Sonic di PnP Performance 14dk.
hasildyno pnp12096574_1690468554505903_7318058231444542270_n

Namun itu tidak menjelaskan hasil dyno yang katanya dilakukan USR yang diposting oleh mas Taufik dari tmcblog:
Power Naik 10% hasil Dyno Ultraspeed Honda Sonic 150R . . . Sebelum dan Sesudah Pakai Knalpot WRX August 23, 2015

dyno sonic standard 13,54hp

Grafik Dyno Yang di share Mas Danandan Juga web WRX ini adalah hasil Dyno UltraSpeed dari Power dan Torsi Motor standar dan Dibandingkan dengan hasil Dyno Power-Torsi sesudah dipakaikan Muffler WRX.

Terlihat di data atas, Power yang dihasilkan Honda sonic standar oleh Pembacaan Dyno Ultraspeed Power di Roda adalah 13,17 hp pada kitiran mesin 9.800 rpm

Nah Saat di pakaikan Knalpot WRX, Power maksimum dari Honda sonic 150R melonjak dari 13,17 hp menjadi 14,53 atau ada peningkatan sebesar 1,3 hp atau melonjak naik sekitar 10% .

Tertulis di hasil dyno:

DYNOmite test “s0nic knalp0t wrx #2509 on 2015-08-22 @ 12-38-16” by Freddy A. Gautama.

Jadi nggak cuma Satria saja yang angkanya bisa beda beda saat di tes di mesin DYNOmite. Bahkan SOnic pun yang di tes di mesin yang sama, dilakukan oleh operator yang sama, hasilnya juga bisa beda.

Menyikapi dyno ultraspeed bukan rendahnya angka Satria yang harus diperhatikan tapi tingginya angka sonic bila dibanding sama MX King


Ultraspeed merilis hasil dyno yang membuat banyak orang heran, karena dari hasil dyno tersebut Suzuki Satria injeksi tenaganya terukur sama dengan tenaga dari Sonic.
Test dyno power Suzuki Satria F150 FI vs Sonic 150R vs MX King by Ultraspeed…..Satria kalah tipis dari Sonic ??… March 21, 2016

Ultraspeed menggelandang Sonic diatas mesin dyno terbaru mereka Dynomite EddyCurrent USA. Semua dijamin dalam kondisi standart ting-ting habis tidak ada ubahan apapun. Baik gear atau mesin semua bawaan pabrikan. Hasilnya diperoleh power on wheel sebagai berikut…
1. Honda Sonic
Result: Peak power 12.99whp@9300rpm
Peak torque 11.3Nm@6900rpm
2. Suzuki FU injeksi
Result: peak power 12.88whp@11.500rpm
Peak torque 9Nm@9100rpm
Nah…selain menguji kedua motor ayago diatas, Ultraspeed juga ngetes power Yamaha MX King diatas mesin yang sama. Hasilnya….
3. Yamaha MX King
Result: peak power 11,76whp@8500RPM
Peak torque 11Nm@6600rpm

Ada yang meragukan mesin dyno Ultraspeed yang dibilang pakai teknologi paling baru tersebut. Karena memang teknologi tersebut dikatakan berbeda dari dyno biasa yang pakai momentum. Angka dari hasil uji juga kebanyakan lebih kecil. Perbedaan ini dijelaskan di link berikut (maaf harus terjemahkan sendiri ya)
tuning strategy differences? eddy current dyno vs inertia dyno

Ada juga yang bilang kebetulan unit Suzuki Satria yang di tes dapat yang jelek. Dikatakan:

Percaya nggak sampeyan jika power tiap unit motor produksi masal belum tentu identik antara satu dengan lainnya. Fakta ini pernah terjadi saat teman-teman melakukan testing salah satu produk dimana hasilnya anjlok tidak sesuai ekspetasi. Kondisi tunggangan gres baru turun dari pabrik….dilalah dengan motor lain dengan tipe dan brand yang sama pula, hasil kembali berbeda ketika dites dimesin dyno tersebut. Lho koq bisa??….

Itulah fakta dan yang jelas bukan salah mesin dynonya. Lek ora percoyo sampeyan kumpulin setidaknya 10 motor anyar gres sampeyan tes bareng-bareng diatas mesin dyno. Jika sama rata taruhlah nangkring di 28HP semua….berarti pabrikannya hebat juozzz gandozzz. Ini berlaku pada semua brand dan pabrikan…..tidak memandang merk kangbro

Namun sepertinya ada satu hal yang luput dari perhatian. Banyak orang yang hanya membandingkan antara angka Suzuki Satria dengan Honda Sonic, tapi kok sepertinya tidak ada yang memperhatikan bahwa angka Honda Sonic bisa 10% lebih besar daripada angka Yamaha MX King.

Menurut penulis ini sesuatu yang aneh. Karena di dyno atau perbandingan sebelumnya, angka tidak jauh berbeda, 11-12. Bahkan di spesifikasi website resmi juga cuma beda sedikit, Yang Honda Sonic resminya adalah 11,8kw/9000 rpm, yang Yamaha MX King resminya adalah 11,3kw/8500 rpm. Beda nggak sampai sejauh yang di dyno tersebut.

 

Kenaikan tenaga yang 10% itu juga sangat mirip dengan hasil pengujian Ultra speed sebelumnya, yang angkanya berbeda dari angka yang diposting.
Power Naik 10% hasil Dyno Ultraspeed Honda Sonic 150R . . . Sebelum dan Sesudah Pakai Knalpot WRX August 23, 2015

Nah Saat di pakaikan Knalpot WRX, Power maksimum dari Honda sonic 150R melonjak dari 13,17 hp menjadi 14,53 atau ada peningkatan sebesar 1,3 hp atau melonjak naik sekitar 10% . .. Bukan itu saja, nafas dari Honda Sonic dengan Muffler WRX juga membuat power titik maksimum berpindah lebih lama . . . dari 9.800 menjadi 10.200 rpm nafas agak dipanjangin dikit menuju maks power

Coba perhatikan bahwa tenaga puncak juga bergeser dari aslinya 9000 menjadi 9300 di dyno lawan Satria/MX King. Bisa jadi Sonicnya sudah pakai knalpot WRX.

 

Di sisi lain, pada kenyataan di uji di jalan ataupun uji akselerasi yang dilakukan oleh majalah, angka Satria injeksi biasanya lebih baik daripada Sonic. Sementara hasil Sonic sendiri biasanya cuma beda sedikit dari MX King. Seperti berikut hasil pengujian bila dibandingkan Satria karbu:
perbandingan power

 

Di lomba juga sepertinya begitu. Bahkan barusan ada kabar bahwa suatu race batal karena pemilik Sonic dan MX King tidak bersedia berlomba melawan Satria Injeksi.
Ngeper Sama Satria FU Injeksi, Road Race Magetan Kelas Bebek 150 Batal Digelar!Posted on 22/03/2016

Fakta bahwasanya Suzuki Satria FU Injeksi standar terbukti kencang dan bikin ngeper para peserta dan tim balap lain yang menggunakan Honda Sonic 150 dan Yamaha MX King akan KBY rangkum agar lebih mudah dipahami… Cekibrot lads..

Road Race Magetan. Karena Suzuki Satria Injeksi, Kelas Bebek 4Tak 150 Injeksi Tak Jadi Digelar Posted on 22 Maret 2016

Tim-tim lain pengguna Honda Sonic dan Yamaha MX-King menolak bertanding selama Suzuki Satria Injeksi tetap ikut berlaga. Dalam daftar peserta kemarin, hanya ada 1 tim yang berlaga menggunakan Suzuki Satria Injeksi, yaitu Shake Speare 45 Lamongan.

Turun Balap Dalam Kondisi Standard, Suzuki Satria Injeksi Menang Mudah, Posted on 15 Maret 2016

Turun balap di Kejurda Road Race Jawa Timur di Pamekasan, Minggu 6 Maret 2016. Terjadi kehebohan di kelas bebek 4 Tak Standard 150cc kelas terbuka.

Suzuki Satria Injeksi menang sangat mudah melawan Honda Sonic dan Yamaha MX King. Selesai balapan tim-tim kompetitor yang curiga dengan performa Satria Injeksi, meminta agar motor dibongkar.

Ya monggoo, lha wong Satria yang dipakai benar-benar masih standar ting-ting. Bahkan filter udaranya aja gak dicopot.

Sementara itu sebelumnya hasilnya imbang bila lawan Satria karbu:
Satria, Sonic, dan MX King di Lintasan Balap, Siapa Menang? Senin, 23 November 2015 | 08:02 WIB

Saat lomba memasuki race kedua 150 cc, tiga pebalap dengan tunggangan beda pabrikan saling berebut posisi pertama. Tiga model utama, yakni Suzuki Satria FU, Yamaha MX King, dan Honda New Sonic saling adu “lari” di lintasan balap.

Bisa jadi, inilah pertarungan paling seru di antara kelas-kelas lain dalam balap level kejurnas itu. “Ayam jago” Satria FU ditunggangi Rafid Topan Sucipto. Lalu, “bebek super” MX King dikendalikan Rusman Fadhil, sementara si pendatang baru, New Sonic, digeber pebalap tuan rumah Alfian R. Selama 15 putaran, ketiganya saling susul hingga lap terakhir.

Jadi bila pada kenyataan Satria injeksi lebih unggul maka menjadi agak aneh bila Satria dan Sonic seimbang saat di dyno.

 

Kesimpulan penulis adalah, bukan Suzuki Satrianya yang dapat jelek, bukan mesin dynonya yang bermasalah, tapi Honda Sonicnya yang harus dicurigai.

Tidak benar mencopot radiator bisa membuat Honda CB 150 lebih kencang tanpa overheat


Penulis terus terang tertarik dengan komentar yang diposting di websitenya mas IwanBanaran, yang menyebutkan bahwa melepas radiator bisa bikin Honda CB150R lebih kencang.

Semua komentar tersebut sepertinya bermula dari komenter “Pak Bambang”:

34. Pak Bambang – March 18, 2016
ini aku bocorin rumus METUALERGI milik honda …
honda = IRIT
IRIT = dehidrasi tek-tek
dehidrasi = PANAS
panas = KENCANG
Kencang = KLOTOK-KLOTOK
dan METUALERGI adalah ilmu fisika kimia tentang daya tahan Panas
yang dapat diartikan
METU = KELUAR
ALERGI = GATAL GATAL …
makanya kalo ilmu metualerginya belum mumpuni dipastikan akan keluar gatal2 kalo digembur panas sehingga menimbulkan bunyi klotok-klotok di bagian mesin….
Solusi mudahnya dengan melepas radiator sehingga lebih cepat panas..
Ingat semakin panas semakin joss… Semakin meledak…
sekian bung.

Pak Bambang – March 18, 2016
Pak Bambang – March 18, 2016
sesuai filosofi mesin honda “irit”
irit itu akan membuat dehidrasi pada mesin
mesin kalo dehidrasi akan cepet panas ..
dan disaat itulah potensi power gaharr mesin honda keluar…
honda bikin mesin irit agar powernya mudah keluar …
realita dilapangan all new cb / cbr lebih irit dari produk yamaha …
dan itulah sebagai pembuktian motor irit honda berpotensi power besar….

sesuai pepatah lama honda … “semakin panas semakin kencang ”

Tuyul – March 18, 2016
Sport ondah gk laku tu gr2 argumen anda bung.. fbh bli mongtor ondah hrus k rmh anda dl buat nglepas radiator.. seandainya ondah mw nglepas ndiri dr pabrikan mngkin uda kill vxion.. n anda uda gk ada krjaan lg buat nglepas radiator.. itu aja skian.. smoga faham..

Pak Bambang – March 16, 2016

nah banyak rekan2 fby yg belum melek teknologi …
pada jaman gl pro bahkan cb 100 jarang sekali ada asap diknalpotnya ..
nah itu rx king buatan yamaha malah kayak semprot nyamuk …

itu artinya apa mesin gl pro dan cb100 udah dibenamkan teknologi canggih sehingga anti ngebul … ???
sedang rx king … itu bukti teknologi yg belum sempurna …

semoga rekan2 fby legowo …

102. Pak Bambang – March 16, 2016
Tekhnology honda itu irit dan tambah panas makin kencang,,,,mesin generasi cbr skrg sdh standar euro 8 anti ngebul meskipun lifter tensioner bermasalah

Pak Bambang – March 15, 2016
kriteria dohc asli itu potensi power yg besar bung …
dapat dikenali dengan suara mesin yg kasar…
dohc mesin halus itu perlu dipertanyakan …
lihat saja dohc dimoto gp maupun f1…
pasti suaranya kasar efek dari power yg gaharrr…..

Pak Bambang – March 16, 2016
yamaha ahli cat …
dan honda ahli panas …
pilihlah motor yg tahan panas bung ..
jelas mesin honda pilihannya ….

Pak Bambang – March 16, 2016
bunyi teekk teekkk tanda power gahar ..

mohon jangan diplintir kemana mana ..

Pak Bambang – March 16, 2016
itu sport uji nyali lepas radiator berani gak ???
coz motor bikinan honda lepas radiator tambah stabil … power tambah melimpah
dan sangat klop dengan falsafah kuno honda
,,semakin panas semakin kencang ,,,

Pak Bambang – March 16, 2016
bunyi tekk tekk itu tanda motor berpower besar …
cerdas dikitlah bung ..

Pak Bambang – March 16, 2016
gak perlu dianalisa ini motor …
dilihat ada radiatornya .. jelas2 gak akan tahan panas …
beda ama honda punya material sangat mumpuni digadang gadang teknologi luar angkasa turunan pesawat nasa …
makanya malah stabil bila dihantam panas yg tinggi….

Pak Bambang – March 16, 2016

anda terlalu panas memahami opini saya bung …
padahal kondisi anda tak sebagus mesin honda yg digempur panas …
anda semakin panas semakin berkobar dan terbakar ..
beda sama mesin honda semakin panas semakin gaharrr …

Pak Bambang – March 16, 2016
percuma kinclong kalo masih ngandalin radiator …
berani lepas radiator gak bung ???

Pak Bambang – March 15, 2016
makanya saran saya beli motor yg tahan panas …. dan material mesin yang handal ….
nah cuma honda pilihannya…

Pak Bambang – March 15, 2016
mungkin ente lupa bung pernah aku jelasin power dohc ahm aslinya punya potensi gaharrr …
dengar saja suaranya mirip dohc moto gp … itu identik dengan suara kasar … mesin power gahar itu dapat ditandai dengan bunyi mesin yg kasar …. mobil f1 contohnya .. pesawat jet ,,,, kereta api … semua punya power gahar bung …..

Pak Bambang – March 17, 2016
pertanda power besar bung ..
testimoni lepas radiator tembus 190km/h…
walau spek ori pabrik hanya dibisa digeber 178km/h..

itu karena ilmu METUALERGI di honda cukup mumpuni ..

Pak Bambang – March 15, 2016
jangan sewott bung … sebagai pembuktian mesin cbsf yg dikuras air radiatornya malah lebih napol … top speed juga nambah …
makanya material honda lebih tahan kalo soal panas …
kalo panas tinggi otomatis tambah setabil dan kencang …
itu kenapa material honda diatas rata2 ….

Pak Bambang – March 15, 2016
berani adu gak ???
cbsf vs pigson lepas radiator …
mana yg jeblug duluan ….

kita ini bicara realita bung ..
kalo material mesin honda lebih baik kalo soal panas .

Pak Bambang – March 15, 2016

kan udah testimoni bung pada mesin cbsf …
makanya aku tantang nyali cbsf vs pigson sama2 lepas radiator ..
yg meleduk duluan pasti pigson …

Pak Bambang – March 15, 2016
dohc suzuki dan kawasaki lebih halus ..
karena potensi tenaganya kurang gaharrr !!!
motor balap identik dengan suara kasar bertanda power super bengis kayak dohc honda punya …

paham kan bung ???

Pak Bambang – March 15, 2016
ingat berani beropini berarti ada fakta2 dilapangan …
contoh mesin honda semakin panas semakin kencang …. itu bukti bung

Pak Bambang – March 15, 2016
benar bung pernah test cbsf dikuras air radiatornya … mesin tambah kencang dan alus … padahal digeberr sampe mentok …
dan sekarang radiatornya gak dipasang lagi ..

itulah kenapa material mesin jauh lebih unggul dari yg lain .

24. ponidi – March 15, 2016
Cb Punya temanku di lepas radiatornya makin cepet panas, larinya wuzzz…

Pak Bambang – March 15, 2016

bener bung mesin honda
semakin panas semakin kencang …
aku sudah membuktikannya…

Pak Bambang – March 15, 2016
jangan percaya pemberitaan buruk dulu bung …
mesin honda jelas2 sudah teruji ..
masalah bunyi tek..tekk.. tekk..
itu emang ciri khaz dohc power besar…

Pak Bambang – March 15, 2016
tenangkan hati bung
cbr adalah mahakarya
sempurna yg tak terbantahkan …
salam semakin panas semakin kencang …
ingat itu !!!

Pak Bambang – March 15, 2016
tenangkan hati bung
cbr adalah mahakarya
sempurna yg tak terbantahkan …
salam semakin panas semakin kencang …
ingat itu !!!

Pak Bambang – March 15, 2016
benar bung kayak kasus bunyi tek..tekk..tekk
selalu diblow up berulang ulang ..
maklum mereka gak ngerti suara mesin dohc yg sesungguhnya…
helikopter yg mesin canggih saja malah berisik kok … apa lagi mesin balap identik dengan berisik …
saya rasa mesin yg berisik itu lebih bertenaga.
fby nya saja yg kuper .

Pak Bambang – March 19, 2016
entah kenapa rekan2 semua mencemo,oh rumus mencopot radiator ….
padahal dengan mencopot radiator suhu mesin jadi lebih optimal dan akan menghasilkan daya bakar yg tinggi … semakin berkobar api didalam silinder semakin kuat pula tenaga untuk menggerakkan piston … otomatis menghasilkan tenaga yg sangat gaharrr … ingat itu harus sesuai METUALERGI masing2 pabrikan … dan honda ahlinya ,sesuai filisofi kuno semakin panas semakin kencang

Pak Bambang – March 19, 2016

bunyi tekk.. tekkk…
mengindikasikan power gaharrr bung … situ belum pernah deket mesin f1 ya … ???
kalo belum ane maklumin bung …
mohon belajarlah wawasan bung, dunia ini tak selebar daun jeruk …

dah gitu aja…

33. Pak Bambang – March 19, 2016
sport sempurna bung … jelas teknologi pun canggih dan sesuai dengan harga value yg pas sekali … tapi apapun itu semua tergantung ilmu METUALERGI pabrikan masing2 bung …. dan honda 1000 langkah lebih maju dalam teknologi panas …
kalo material murah pasti akan memuai hingga luber dihantam panas tinggi … kalo milik honda akan mengkristal jika semakin panas … ibarat mesin honda itu pelari yg dikasih sambel dan merica ,keringat akan muncul dan suhu tubuh meningkat efeknya jelas lari secepat mungkin meninggalkan lawan .. supaya cepat nyampai digaris finish dan minum sebanyak banyaknya …
nah bagi orang awam penjelasan ini mungkin dapat memahami teknologi METUALERGI yg ada dihonda …..

sekian ____

75. Performa Sang Penakluk – March 19, 2016
Salam super bung

setelah saya membaca isi komen dari pak bambang (copot radiator)..’ kini new CB150 saya semakin liar dan gahar…
Top speed 188kpj dengan sangat mudah diraih. Untuk itu saya haturkan terima kasih kpd pak bambang.

Salam super bung

Pak Bambang – March 17, 2016
jangan ngece kamu … apakah situ berani lepas radiator pigson … ???
monggo …

28. fans pak bambang – March 16, 2016

Sejak pak bambang ngasih ilmu pengetahuan tentang honda akhirnya saya tidak ragu lagi membeli honda dan tidak ragu melepas radiator motor honda saya… karena semakin panas semakin yahuutt

65. mbahne bambang – March 19, 2016
sudah terbukti anak2….memang betul teori metualergi bambang, buktinya cbr saya dlepas radiatornya oleh bambang dan hasilnya tenaga lebi gahar dan kencang….meningkat 60% … maka dari itu yg punya motor honda lepaslah radiatornya biar makin gahar dan kencang

Pak Bambang – March 18, 2016
percuma kalo masih ngandalin radiator ……
itu bertanda ilmu metualerginya kurang yahud …
berani gak pigson lepas radiatorrr ????
monggo buktikan …!!!

 

Komentar komentarnya rame. Kalau soal irit, penulis pernah punya Honda Supra Fit 100cc 4 tak yang FC nya 30km/liter yang kebetulan mirip Suzuki Crystal 110cc 2 tak. Cerita yang sama diungkapkan oleh teman yang pernah pakai Yamaha Alfa dan Honda Revo, atau yang pernah pakai Suzuki RC dan Honda Astrea Prima. Jadi soal irit itu nggak mesti, 2 tak pun bisa lebih irit daripada 4 tak. Jangan percaya sama iklan.

Soal asap, lha wong 4 tak vs 2 tak, yang 2 tak memang jauh lebih berasap. Baru kalau pakai knalpot mahal dengan katalis dan sistem oli tambahan yang bagus asapnya jadi sedikit. Mesin 4 tak pakai knalpot cuma pipa saja juga bisa tidak berasap karena desain memang beda. Jadi tidak fair membandingkan mesin 2 tak dengan 4 tak untuk soal asap.

Mobil itu sekarang DOHC semua tapi bisa sangat senyap, dengan akselerasi bisa menyaingi motor sport 150cc walau mobilnya cuma yang LCGC. Jadi DOHC dan tenaga besar tidak identik dengan kemlothak dan kemrosok mesin.

Kembali ke soal radiator, ini sebelumnya pernah dibahas oleh 78deka:
Kalau C** 150* Makin Panas Makin Ngacir…… Copot Aja Radiatornya ( Mbah Darmo )

Di sini pun deka nggak akan membahas itu motor, yang mau ane bahas adalah kalimat tentang :
“Ternyata karakter Honda New CBR150R mirip dengan mesin diesel. Semakin panas, performanya kian ngacir. Artinya untuk perjalanan jauh semakin asyik. Tidak perlu khawatir mesin overheat walaupun digeber terus menerus.

Berarti benar kepercayaan orang tua kita zaman dulu yang bilang bahwa Honda kian panas kian kencang.”

Hwaduh….. masak sekelas otoplus nulis kek gitu ya….. nanti persepsi yang baca bisa beda lho…… Kalau menurut deka yang newbie tentang dunia permotoran, sebuah mesin itu bekerja maksimal dan efisien pada suhu tertentu, tidak kurang dan tidak lebih. Mesin akan mengeluarkan power maksimal pada suhu kerja paling ideal. Makanya perlu adanya pemanasan mesin sebelum beroperasi dan adanya sistem pendingin pada mesin. Fungsinya sistem pendingin itu agar suhu mesin tidak terlalu panas diatas batas toleransi ideal kinerja sebuah mesin. Makanya motor yang sudah dibekali dengan sistem pendingin radiator harusnya lebih bagus karena suhu mesin relatif stabil dibandingkan dengan air cooled yang mengandalkan suhu lingkungan.

Artikel tersebut merefer ke motogokil:
Semakin Panas Mesin CBR150, Performanya Semakin Optimum, Semakin Ngacir
CB makin panas makin ngacir

 

Soal dikatakan bahwa mesin Honda makin panas makin bertenaga, penulis tidak setuju. Karena buktinya radiator dipasangi cover saja bisa bikin masalah. Seperti contoh berikut ini, kutipan dari grup CB150R Surabaya:
cover bikin overheat2

cover bikin overheat4

cover bikin overheat5

cover bikin overheat6

cover bikin overheat

Jadi bila kipas mati, air radiator kurang, radiator terhalang bisa bikin overheat, maka saran Pak Bambang yang menguras air radiator atau bahkan melepas radiator akan bisa membuat mesin overheat. Bahkan jelas ada contoh yang mesinnya jadi overheat saat airnya habis. Sekalipun benar tenaga bertambah, maka komputernya bisa tetap protes dan mematikan mesin atau bahkan bisa memunculkan engine check.

Disebut juga bahwa kipas mati bisa bikin overheat, sehingga jelas fungsi kipas di radiator sangat penting, terutama saat macet.

kipas radiator Honda CB 150 R

 

Soal dikatakan melepas radiator atau menguras airnya bisa menambah performa, bisa jadi benar. Namun rasanya bukan karena semoboyan makin panas makin bertenaga tapi karena sirkulasi air radiator membutuhkan kerja pompa. Pompa tersebut mengambil sebagian dari tenaga mesin. Dengan menghilangkan air maka kerja pompa jadi ringan dan beban mesin jadi berkurang.

Daripada menghilangkan air radiator, cara yang lebih sip sepertinya adalah mengganti pompa dengan yang elektrik bila yang sekarang langsung terhubung dengan mesin. Atau ganti yang pwoernya lebih kecil bila sudah pakai pompa elektrik.

Sebaiknya jangan mencoba menguras air radiator motor bro untuk menguji teori tersebut. Sebaiknya tanya tanya kepada pemakai lain yang pernah mengalami kehabisan air radiator. Coba tanya, apa benar tenaga mesin bertambah dan mesin bisa jalan terus. Kalau dari faktanya yang disharing oleh pemilik Honda CB150R, yang mesinnya sama dengan yang di CBR150R, maka mencopot radiator / radiator tidak pakai air itu justru dikatakan bisa merusak mesin.

Semboyan makin panas makin bertenaga itu tidak seluruhnya benar karena bila sampai overheat / panasnya kelebihan maka justru akan merusak mesin. Memang benar mesin dingin tenaganya kurang, tapi menguras air radiator bisa akan membuat mesin berhenti bekerja karena overheat. Mesin akan bekerja maksimal pada suhu optimal, yaitu tidak dingin namun juga tidak terlalu panas. Mesin yang sudah didesain menggunakan radiator akan mengalami masalah overheat bila radiator dilepas atau air radiator dikuras.

Menurut penulis apa yang diungkapkan oleh Pak Bambang adalah sesuatu yang salah. Jangan dituruti, baik bro pengguna Honda ataupun Yamaha ataupun merek lainnya.

Penjelasan kode busi untuk Bosch, Denso dan NGK beserta tabel konversi bila ganti merek


Barangkali bro ada yang ingin mengganti busi dengan merek lain, mungkin tabel berikut bisa membantu.

Di setiap busi ada kode, di kode tersebut menyertakan selain fitur juga menyertakan ukuran dan jenisnya. Berikut kode busi untuk NGK:
kode busi NGK ok

Kode busi untuk Denso:

Kode busi untuk Bosch:
kode busi Bosch

 

Untuk memilih busi pengganti, selain ukuran yang pas yang penting juga adalah heat range. Penjelasan tentang pentingnya heat range bisa dilihat di link berikut:
Pakai busi dingin tidak selalu lebih baik

Angka kode untuk heat range berbeda antara satu pabrikan dengan yang lain, oleh karena itu bisa menggunakan tabel berikut ini:
NGK – Heat Range Conversion Chart
Heat_Range_Chart

Brisk:
HEAT RANGE CROSS REFERENCE TABLE

HEAT RANGE COLD HOT
BRISK 8 10 12 14 15 17
NGK 10 9 8 7 6 5
DENSO 31 27 24 22 20 16

Contoh busi untuk NMAX = NGK-R CPR8EA-9. Fino = CR7HSA,

Biarpun teknologi dibilang lebih canggih, pakai iridium, platinum, twin tip, v groove, dst. Kalau heat range nggak cocok maka hasilnya nggak maksimal atau malah bikin masalah. Sayangnya, biasanya pilihan heat range ini jarang ada kalau beli di toko onderdil motor. Paling cuma pilihan sesuai model motor saja. Jadi perhatikan apakah heat range sudah cocok.

Bila heat range tidak sama maka bisa menimbulkan masalah. Bila busi terlalu dingin maka motor jadi tersendat bila jalan pelan, bila busi terlalu panas maka bisa bikin mesin panas dan terjadi knocking yang bisa merusak mesin.

Jadi perhatikan betul. Boleh pakai rekomendasi heat range pabrik bila percaya, atau menguji businya dengan cara yang di sebutkan di artikel diatas bila motor sudah di modifikasi.

Sekarang jaman susah karena terpaksa memilih motor dari kelemahannya bukan dari kelebihannya


Sekedar unek unek. Bermula dari rasa penasaran mengapa Honda Sonic bisa kalah penjualannya dari Honda Supra X. Distribusinya cuma 15%nya saja.

Yang penting bukan soal penjualan Sonic kalah sama Satria FI ataupun MX King, tapi mengapa Sonic kok bisa kalah sama Supra X dan Revo

Dari komentar pembaca, penulis menangkap bahwa pembaca menganggap Sonic tidak laku karena banyak masalah. Ini membuat penulis berpikir tentang tren pembelian motor sekarang ini. Sepertinya tidak penting lagi model yang bagus, mesin kuat, pemakaian bensin irit, atau nyaman dikendarai. Rasanya yang penting adalah kelemahannya harus masih bisa ditoleransi.

Sebagai contoh, banyak yang ngomong suka sekali dengan model motor matik Yamaha yang sporty, tapi nggak beli karena merasa skoknya keras. Banyak yang suka dengan model motor Honda, tapi nggak beli karena kualitasnya rendah. Mau beli Suzuki atau Kawasaki atau merek lainnya, nggak ada model yang cocok.

Kok susah banget ya pabrikan menuruti semua keinginan konsumen?

Konsumen butuhnya motor yang bisa dinaiki berempat sama istri dan anak, eh sama pabrik kursinya dibuat menjulang. Sudah begitu pegangannya dihilangkan. Memang bapak bapak nggak boleh naik motor sport?

Konsumen juga ada yang butuh motor untuk usaha, bisa dibuat mengangkut galon air, tabung gas, rombongnya, dan lain lain. Tapi matik yang ada ruang kaki malah dipersempit, nggak jelas tujuannya apa, pegangan belakang dihilangkan, kursi dibuat menyusahkan. Memang pengusaha nggak boleh pakai motor?

Konsumen juga ada yang butuh motor hanya untuk transportasi nyaman. Tapi sama pabrikan dikasih motor skoknya keras, dengan alasan untuk handling padahal jalan yang dilewati pada lurus semua. Ergonomi dibuat menyusahkan ada yang harus bungkuk , ada yang harus jinjit karena ketinggian, ada yang posisi kakinya nggak enak banget, spedo dibuat susah dibaca / silau (spedo digital). Bahkan sekarang yang matikpun dibuat cara ridingnya sporty. Memang semua konsumen suka cara riding sporty?

Apa pabrikan nggak mampu buat motor seperti dulu, awet, motor yang nggak tinggi, joknya rata dan tebal, dinaiki enak dan empuk, posisi kaki enak baik untuk rider ataupun yang dibonceng, enak dinaiki orang yang posturnya tinggi ataupun rendah, nggak kecipratan dari belakang kalau hujan, enak kalau untuk jualan atau bawa barang, bisa milih yang tenaganya kuat atau yang sangat irit, dst.

Sepertinya sekarang pabrikan menjual dengan melakukan iming iming fasilitas yang terkadang tidak dibutuhkan konsumen. Silahkan sih, tapi seharusnya paling tidak pabrikan juga menawarkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan semua konsumen dan bukan hanya satu segmen konsumen saja.

Sepertinya sekarang pasar motor diarahkan ke model sporty dan untuk ABG. Namun menurut penulis kebanyakan pemakai motor tidak butuh sporty dan bukan ABG lagi. Butuhnya paling tidak awet, nyaman dan irit.

Yang penting bukan soal penjualan Sonic kalah sama Satria FI ataupun MX King, tapi mengapa Sonic kok bisa kalah sama Supra X dan Revo


Beberapa hari ini banyak bro yang membahas meledaknya data AISI untuk distribusi kendaran Suzuki Satria. Banyak yang memberitakan bagaimana rilis Suzuki Satria injeksi menghancurkan penjualan Honda Sonic. Contohnya berikut ini:
Satria F150 Lawas Salip Penjualan Sonic 150R, Honda hanya berhasil menjual 2.687 unit, sementara Suzuki 2.981 unit.
Kehadiran Suzuki Satria FU 150 Injeksi Bikin Honda Sonic Mendem Di Februari.., Posted on 12/03/2016
Suzuki Satria F Injeksi Berhasil Tumbangkan Honda Sonic 150R, By Hurry – Mar 11, 2016

Banyak yang berasumsi bahwa peningkatan ini terjadi karena keunggulan dari Suzuki dibidang tenaga. Namun penulis tidak setuju. Walau penulis termasuk penggemar Suzuki, namun penulis melihat penurunan angka Honda terjadi bukan karena rilisnya Suzuki Satria injeksi namun karena di Hondanya sendiri. Karena angka dari Suzuki Satria sendiri tidak bisa dibilang naik bila dibandingkan dengan Yamaha MX King. Bisa dilihat berikut ini:
Jupiter MX King Kuasai Segmen Bebek Super Bulan Februari 2016 13 Maret 2016
Kira-Kira Data MX King Ini Bikin Ngiler Honda Gak Ya?

Distribusi Sonic, Satria Injeksi dan MX King di Februari 2016:
Sonic 150R = 1.910 unit
Satria Injeksi = 10.065 unit
MX King = 12.075 unit

Di data tersebut perbandingan antara Satria dan MX king tidak jauh berbeda dari data sebelumnya:
Dalam 3 Bulan, Penjualan New Honda Sonic 150R Kalahkan Suzuki Satria F dan Mepet Yamaha Jupiter MX King [ AISI Oktober 2015 ] November 14, 2015
data penjualan2

Terlihat bahwa yang terlihat jauh berbeda adalah data dari Honda. Dibanding yang lain terlihat penjualan Honda Sonic jauh sekali berkurang. Penurunan terlihat jelas bila kita melihat data berikut:
Penjualan Suzuki Satria F Injeksi Langsung Meledak di AISI Februari 2016, Honda Sonic Tenggelam Maret 11, 2016
data penjualan

Penurunan penjualan Satria di bulan Januari bisa jadi karena konsumen menunggu terbitnya Suzuki Satria Injeksi. Namun juga aneh karena data penjualan Honda di Januari juga turun.

Apakah ini yang menyebabkan banyak bro membandingkan Satria dengan Sonic? karena bila melihat data tersebut, peminat Sonic berpindah menjadi peminat Satria. Untuk MX King sepertinya tidak terpengaruh keduanya.

Mari kita coba bandingkan rencana penjualan dari masing masing pabrikan. Yang menunjukkan perkiraan seberapa laku motor berdasarkan perkiraan pabrikan untuk produksi:
TPT Suzuki Satria FU Injeksi selesai . . . Confirm 147 cc, Diproduksi 39.380 unit untuk tahap pertama, December 2, 2015

TPT Yamaha Jupiter MX-King 150 Selesai . . . YIMM siap Produksi 154.600 Unit Untuk Tahap Pertama, December 18, 2014

Rencana Awal Mass Pro Honda Sonic 150R dimulai Hari Jumat ini, 10 Juli 2015

 

Yang lebih aneh lagi adalah karena ternyata data penjualan dari motor Bebek Honda yang lain jauh lebih tinggi daripada Honda Sonic.
Sepuluh motor terlaris di bulan Februari 2016 11 Maret 2016

1. Honda BeAT Series 185.817 unit;
2. Honda Vario Series 83.619 unit;
3. Yamaha Mio Series 45.489 unit;
4. Honda Scoopy 41.599 unit;
5. Yamaha V-Ixion 21.139 unit;
6. Honda Revo 15.324 unit;
7. Yamaha NMAX 13.999 unit;
8. Yamaha MX King 12.075 unit;
9. Honda Supra X 10.335 unit;
10. Honda CB150R Street Fire 10.148 unit.

Terlihat bahwa penjualan Honda Sonic kalah jauh dengan penjualan Honda Revo dan Honda Supra X. Jadi jelas konsumen masih suka motor bebek Honda, tapi nggak suka dengan Honda Sonic. Revo sebagai motor bebek yang tenaganya paling lemah justru paling laris. Harga dari Honda Sonic juga sebenarnya juga tidak jauh beda dari Honda Vario, tapi penjualan jauh banget bedanya.

Terus terang ini mengingatkan penulis akan Honda CS-1. Dulu banyak yang menyalahkan bentuk CS1 yang terlalu unik. Namun melihat yang terjadi pada Honda Sonic, bisa jadi konsumen kurang begitu suka dengan Honda bebek super. Apakah ini yang menghambat rilis dari bebek Honda 150cc yang bodinya mirip Vario?

Terbukti bahwa oli berkualitas itu lebih baik daripada oli standar yang disediakan oleh bengkel resmi


Di artikel sebelumnya penulis mengulas bagaimana mesin Honda Beat EPS penulis menjadi makin berisik beberapa waktu setelah diganti oli di bengkel resmi:
Oli standar yang disediakan bengkel resmi itu bisa kurang bagus untuk mesin

Suara mesin semakin hari semakin kasar, sehingga suara sudah sama kasarnya dengan Honda Beat lain. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengganti oli. Kilometer sudah lebih dari 400km sesudah oli diganti dengan yang disediakan bengkel resmi. Kalau katanya sih, oli AHM bisa dipakai hingga lebih dari 4000km. Berikut klaimnya:
PT Astra Honda Motor :: AHM Oil

Keunggulan menggunakan AHM Oil:

  1. Menghemat konsumsi bahan bakar
    Mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 8% dibanding dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi (SAE 20W-40), (Hasil ujicoba Honda R&D Japan)
  2. Menghemat biaya perawatan
    Memperpanjang usia penggantian oli menjadi 4000km.*
  3. Memaksimalkan kinerja mesin
    Melumasi celah mesin yang paling sempit sekalipun sekaligus menjaga kestabilan gesekan antar komponen di dalam mesin sehingga kinerja mesin akan semakin ringan dan optimal.
  4. Ramah lingkungan
    Periode penggantian yang lebih lama dan pengurangan konsumsi bahan bakar serta rendahnya gas buang (CO2) yang dihasilkan akan mengurangi pencemaran udara dan pemanasan global yang ditimbulkan.

    *Untuk CBR150R & CBR250R, interval penggantian oli 8.000km dan 12.000km

Melihat fakta bahwa mesin menjadi lebih berisik dari biasanya, maka penulis menganggap klaim 4000km tersebut omong kosong. Walau masih 400km, penulis tidak eman untuk ganti oli daripada nanti habis lebih banyak lagi. Mungkin dikatakan ada garansi mesin tapi dari cerita yang sudah sudah, konsumen masih harus keluar uang lumayan banyak juga kalau harus ganti komponen, nggak bisa beneran gratis (mungkin ini perlu dibahas lebih lanjut).

Sehingga akhirnya penulis memutuskan untuk ke bengkel langganan untuk ganti oli. Bengkel ini bukan bengkel resmi dan menyediakan banyak pilihan oli mesin. Dari pilihan oli yang ada kebetulan masih ada Valvoline, sehingga penulis memutuskan untuk ganti oli Valvoline 10W40 800ml saja. Harganya 35 ribu, sama dengan pilihan penulis yang lain yaitu Repsol. Harga ini kalau tidak salah 25% lebih murah daripada oli dari bengkel resmi, AHM MPX.

Saat oli mesin dikeluarkan dari mesin, yang penulis amati adalah warnanya, hitam sekali. Padahal ini baru dipakai sekitar 400km an tapi warna sudah hitam. Padahal dari banyak oli lain yang pernah penulis coba, dipakai lebih 2 bulan masih belum terlalu hitam.

Kondisi oli juga sangat encer. Di rating oli AHM MPX disebutkan punya kekentalan 10W30, yang artinya kekentalan saat panas hampir sama dengan 10W4. Kalau sudah seperti air, maka ratingnya adalah 0W30. Dengan rating 10W30 harusnya masih sedikit kental. Tapi ya sudahlah, toh nggak akan pernah pakai oli AHM MPX lagi.

Setelah ganti oli, kondisi mesin langsung mengalami peningkatan. Bila sebelumnya akselerasi serasa terhambat sekarang menjadi lebih lancar. Suara yang sebelumnya berisik lambat laun mulai lebih senyap. Beberapa suara memang masih keluar, namun saat berjejer dengan Honda Beat lain terdengar jelas bahwa suara gesekan antara piston dan silinder cuma terdengar dari motor sebelah saja. Jadi oli AHM MPX yang disediakan bengkel resmi Honda benar benar sumber berisiknya suara mesin.

Sayang suara kasar saat idle masih sedikit terdengar, mungkin oli transmisi juga perlu diganti. Namun penulis merasa beruntung bisa segera mengetahui masalah ini sebelum menjadi lebih parah, Apalagi karena motor lebih sering dipakai oleh istri.

 

Blogger lain ada juga yang membahas tentang kekecewaan terhadap kualitas oli yang disediakan bengkel resmi:
Ketika Oli MPX 2 tidak lagi memberikan kenyamanan….Vario Techno-ku Murtad….!!!!

Kilometer vario techno ku baru 3000-an kilometer tapi udah ganti olie AHM MPX2 dua kali…yang pertama pada KM 450 dan yang kedua Pada KM 1450…Tetapi ketika Untuk periode ke-2 baru berjalan 1500-an Km…suara brisik jelas sekali terdengar!! Malu ama tetangga kalo pagi…dah staternya brisik mesin juga brisik!!
Agak curiga juga sih..tapi gak terlalu dipikirin…tapi tadi pagi sempat mangkel jugak…pas tukang sayur datang ada tetangga yang juga nyari hidangan buat buka ngomong…”Pak..kok motornya kasar banget suaranya…motor baru kan??” “iyo je mas…maklum pake AHM MPX 2…Olie Bawaan Pabrikan!”
Tetangga tersebut berujar lagi…”Woh..oli kayak minyak jlantah kok dipake pak…sayang motornya
lalu bagaimana keadaan olinya?? ketika jari dicelup trus sisa yang nempel diplilin2 kok gak licin?? sudah gitu warnanya hitam pekat

iwanbanaran.com – Oli AHM MPX-1 bermasalah??… June 26, 2011

Forum Kaskus lagi santer membahas tentang kurang bagusnya kualitas MPX-1. Seperti yang dikeluhkan salah satu brother kita penunggang Absolutely Revo yang mengatakan bahwa oli MPX-1 baru dipakai 1500km mesin sudah terasa kasar. Ketika cek…oli encer seperti air. Dan…anehnya kejadian tidak hanya pada satu atau dua orang saja. Namun ada beberapa kasus yang disebutkan disitu (monggo klik aja forum yang telah disebutkan untuk detilnya)

Oli motor standard… Honda Sonic 150R sudah diganti,… siap untuk ditest ala anak jalanan …!!!

Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… pasca pengetesan riding Jakarta – Bandung PP … dengan segala hal ‘standard’ … membikin ‘deg-degan’ dalam pengetest-an… dari soal susah netral … gigi 1 ke gigi 2 sulit diopeeer ketika engine panas … sampe kopling ditarik abis pun motor masih ‘mlayuuu’ baeee …

So,… solusi sementara ketika pulang dari Bandung ke Jakarta adalah ‘top-up’ dengan oli Shell Advance. Oli ini fully sintetis… jika ditanya harganya berapa … harganya sekitar Rp. 169 rebu… nggak tahu deeegh apa sudah termasuk ongkos services apa belum… coz ketika tanya berapa… langsung bayar… !!! Lhat terus gimana hasilnya …??? Sekilas… suara engine terdengar halus… ngoper gigi 1 ke 2 dadi neee lancaaar… ngopeeer ke netral juga gampaaang… !!!

Oli Standard itu ada gunanya nggak sih,… maybe yeees maybe nooo …!!!

Dear Kanjeng Pembaca sekalian,… banyak yang menanyakan ke juragan… pasca test ride motor bebek Jakarta – Bandung PP … dimana banyak masalah yang muncul… namun setelah diganti dengan oli yang bagus … masalah itu hilang …!!! Naaagh… suspect nya jelas dan telah dibuktikan… bahwa persoalannya adalah oli standard …!!! So,… Oli standard itu ada gunanya nggak sih …???

Naaagh… kalau motor kecil… biasanya suka merekomendasikan oli standard yang murah … dan diperparah lageee… dengan embel-embel bisa digunakan sampai mileage yang panjang …!!! Lhaaa… pengalaman juragan 700 km… aza engine motor serasa mau rompal kok …!!! Gejala susah netral… sudah ngoper ke gigi 2… glonjooor sendiri padahal clutch lever sudah ditarik mentok… bau sangit… lha kepiyeee …!!!

 

Sayang kemasan olinya dulu tidak disimpan sehingga tidak tahu Oli AHM MPX2 yang bikin berisik itu buatan siapa, namun dari link penjual, sepertinya buatan Idemitsu:
mpx2 buatan idemitsu

Terlihat di kemasan, kode MPX2 10W30 SJMB 0,8L IDE

Lalu dibawah ada tulisan:
“Dibuat oleh: PT Idemitsu Lube Techno Indonesia”

 

Berdasarkan pengalaman ini, maka penulis menyarankan agar mengganti oli setiap 250km sekali bila masih memaksakan pakai oli AHM MPX atau semacamnya. Namun lebih baik lagi bila menggunakan oli yang kualitasnya lebih terjamin sehingga bisa awet sesuai dengan periode penggantian oli yang disarankan.

Walau begitu perlu penulis tekankan bahwa oli AHM MPX itu bukan oli murahan. Karena walau kualitasnya mengecewakan, harganya tidak murah alias lebih mahal. Mungkin juga karena belinya di bengkel resmi, harganya jadi lebih mahal daripada bila beli oli semacam Repsol atau Valvoline di bengkel tidak resmi. Jadi walau kualitasnya ecek ecek, oli AHM MPX itu termasuk oli kelas mahal.

Update 17 Mei 2016:
Kondisi mesin sekarang enak sekali. Dipakai kencang Honda Beat ESP bisa sampai 105km/jam. Oli Valvoline 10W40 yang secara teori harusnya lebih kental dari Oli AHM MPX2 10W30, namun ternyata selain melindungi mesin lebih baik juga performa masih lebih baik dari oli yang dari klaimnya lebih encer.

Saat dpakai pelan suara mesin lebih senyap dari suara knalpot. Padahal normalnya suara mesin Honda Beat jauh lebih berisik dari suara knalpot. Knalpot Honda Beat ESP mestinya sudah memenuhi kriteria standar lingkungan Euro 3 sehingga seharusnya berisiknya tidak labih dari 80db. Sekarang suara mesin sudah tidak mengganggu lagi dan membuat mengendarai terasa lebih mewah dan nyaman.