Artikel sebelumnya menjelaskan bahwa kemungkinan jatuhnya R25 pada kecelakaan antara R25 dan Ayla terjadi karena sang pengendara mempergunakan rem depan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan rem belakang. Ban depan yang terkunci membuat ban depan tidak lagi melekat tanah dan membuat motor kehilangan keseimbangan.
Hubungan antara kecelakaan Ayla vs R25 dengan recall part rem Yamaha R25 dan perilaku motor saat ban depan ngelock karena tanpa ABS 27 Juni 2016
Entah mengapa motor bisa langsung terjatuh karena dari pengalaman penulis motor laki itu biasanya lebih stabil dan jarang langsung jatuh walau roda depan terkunci. Mungkin ini juga alasan mengapa Yamaha menawarkan juga versi ABS.
ABS memang mampu untuk mencegah hal ini. Namun tidak semua motor dilengkapi ABS, motor yang menawarkan ABS justru malah motor laki yang biasanya (aneh juga R25 gampang jatuh) tidak gampang jatuh walau roda depan terkunci. Sementara itu motor matik yang dari pengalaman penulis jauh lebih gampang jatuh bila roda depan terkunci justru jarang yang pakai ABS.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana cara yang aman untuk mengerem saat panik terutama di tikungan. Teknik berikut ini sangat penting terutama untuk motor yang rem belakangnya pakai tromol dan rem depan pakai cakram.
Usahakan jangan membelok sebelum melakukan pengereman. Rem terlebih dahulu dan baru membelok sesudah rem mulai bekerja atau motor sudah mulai melambat. Bila sedang di tikungan, usahakan untuk menegakkan dahulu bodi motor sebelum mengerem, sehingga posisi motor tidak lagi miring tapi sudah tegak. Ini akan mengurangi resiko ban depan lepas kontrol. Ini sangat penting bila motor sedang berjalan di kecepatan tinggi dimana traksi ban sudah mendekati limit. Membelok dengan mengerem yang mungkin aman dilakukan di kecepatan rendah tidak aman dilakukan di kecepatan tinggi.
Saat melakukan pengereman, usahakan lakukan dengan rem belakang terlebih dahulu. Bila tidak sempat, maka paling tidak tekan kedua tuas rem bersamaan. Namun harus diingat bahwa seringkali jarak main rem depan dan belakang berbeda. Saat kita menekan sedikit, rem depan sudah mulai pakem sementara rem belakang belum. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa rem belakang ditekan maksimal dan usahakan rem depan tidak sampai maksimal. Coba latihan dengan menekan tuas rem kiri maksimal dan tuas rem kanan setengah menekan. Bisa dibantu dengan hanya menggunakan dua jari untuk tuas rem depan.
Untuk motor yang depan belakang pakai cakram perlu diperhatikan juga untuk tidak menekan rem secara maksimal saat pertama mengerem. Motor dengan rem belakang cakram ban belakang akan lebih mudah terkunci daripada yang pakai tromol. Harus dikendalikan agar kedua roda tidak terkunci. Tekan sedikit dulu baru ditambah seperlunya.
Motor yang rem depan belakangnya pakai tromol jarang sekali rodanya terkuknci, tapi seringnya justru rem kurang pakem.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa sistem rem Combi Brake dari Honda akan membantu dalam hal ini. Sayangnya tidak. Sistem combi brake yang banyak dipasang di motor matik justru memperparah hal ini. Motor jadi lebih mudah jatuh. Semoga pemilik motor Honda dengan sistem CBS waspada dan mengurangi kecepatan mengendarai di tikungan menjadi jauh lebih pelan daripada bila pakai motor tanpa CBS.
Untuk ini kita perlu melihat bagaimana cara kerja dari sistem rem combi brake pada motor Honda. Perlu diketahui bahwa sistem combi brake di motor matik Honda yang diproduksi di Indonesia TIDAK SAMA dengan sistem combi brake motor Honda produksi luar negeri. Implementasi dari sistem combi brake di motor matik yang diproduksi di Indonesia tidak sesuai dengan iklannya. Dari iklan mungkin terkesan bahwa sistem combi brake itu sama dengan kalau rem depan dan belakang ditekan bersamaan, namun kenyataannya tidak. Ini terjadi karena implementasinya dipaksakan / pakai solusi murah beda dari aslinya.
Sebenarnya teori combi brake bagus. Rem depan dan belakang bekerja bersamaan saat satu tuas rem ditekan. Dan ini pula yang tercermin pada implementasi rem motor Honda produksi luar negeri.
Di motor cc besar Honda, combi brake diterapkan sebagai berikut, dimana penekanan tuas rem belakang akan mengaktifkan rem belakang, lalu kemudian setelah ada delay beberapa saat baru kemudian rem depan. Sistem canggih ini membuat rem depan berfungsi setelah rem belakang berfungsi. Perhatikan bahwa rem depan dan belakang sama sama pakai cakram:
Di motor Honda matik produksi luar negeri, sistem lebih disederhanakan, sudah tidak ada sistem delay lagi namun tetap ada sistem equalizer, yang artinya untuk menyetarakan tenaga. Dari postingan bro Kobayogas, terkesan bahwa di Honda PCX equalizer diatur servo motor. Jadi rem depan dan belakang dalam hal ini kekuatannya akan diatur otomatis oleh ECUnya, dan disesuaikan agar seimbang melalui sistem servo motor.
Di motor Honda matik produksi dalam negeri, tidak ada delay dan ditunjukkan ada sistem equalizer. Namun berbeda dari Honda PCX, di Honda Vario atau Beat dengan sistem CBS tidak pakai servo. Paling tidak di motor penulis tidak terkesan ada servo di CBSnya.
Penjelasan tentang perbedaan ini bisa disimak di artikel bro Kobayogas:
Modifikasi: Pasang Parking Brake Lock Pada Honda PCX, Tunggu Dulu…, Posted on July 28, 2015 by Kobayogas
KoBaYogas: “Kok bisa gitu? Kenapa?”
Mas Eri: “CBS (Combined Brake System) milik Honda PCX itu sistemnya hidraulis mas, bukan kabel sling lagi. Mas pasti tidak merasakan tuas rem kanan ikut tertarik ketika rem belakang aktif kan? Itu karena kinerjanya sudah hidraulis. Nah jika memasang PBL dan ketika PBL diaktifkan, si piston pada servo CBS terus menerus aktif. Akibatnya lama kelamaan sering aus, akibatnya CBS nya tidak berfungsi.
Jadi sistem CBS pada Honda PCX berbeda dari Honda Vario ataupun Beat. Di PCX sistem CBS pakai sistem hidrolis, sementara di Vario dan Beat pakai sistem kabel sling. Di PCX saat melakukan pengereman pakai CBS maka tuas rem kanan tidak ikut tertarik, sementara di Beat saat melakukan pengereman pakai CBS maka tuas rem kanan jadi ikut tertarik.
Di jalan kering dan lurus perilaku rem CBS dari Honda Vario atau Beat mungkin tidak berbahaya, namun di jalan licin di tikungan maka reaksi dari sistem rem CBS jadi bikin ngeri. Ini karena jarak main dari rem cakram depan dan rem tromol belakang berbeda. Walau sudah disetel sekalipun, jarang sekali jarak main disamakan. Yang sering terjadi adalah saat CBS diaktifkan maka rem depan dulu yang akan aktif, dan baru rem belakang.
Memang rem depan tidak sepenuhnya aktif walau rem CBS ditekan maksimal, namun di jalan licin, tekanan ini bisa sudah cukup untuk membuat ban depan berkurang traksinya lebih dahulu daripada roda belakang. Sehingga saat mengerem di Honda Vario atau Beat yang dilengkapi sistem combi brake, tidak bisa rem belakang duluan, tapi selalu rem depan yang aktif duluan. Ini karena sifat rem cakram yang kalau ditekan sedikit sudah pakem, sementara rem tromol harus ditekan lebih banyak baru pakem. Seandainya disamakan pun hanya akan bertahan beberapa hari, sesudah itu akan beda lagi.
Jadi untuk pemakai motor Honda yang dilengkapi sistem CBS murahan, sebaiknya jauh lebih berhati hati bila mengendarai di jalan licin. Jangan sampai disamakan dengan motor tanpa CBS, apalagi disamakan dengan motor bebek.
Bila ada waktu, maka pelajari limit dari kendaraan di tempat yang sepi dengan pengawasan orang lain agar bisa lebih siap dalam keadaan darurat.
Semoga berguna
Sumber:
http://world.honda.com/motorcycle-technology/brake/p4.html
https://web.archive.org/web/20140715222220/http://www.welovehonda.com/teknologi-combi-brake-system-inovasi-sistem-pengereman-agar-lebih-aman-dan-optimal