Penulis merasakan sendiri bagaimana kualitas dari tiap pom bensin berbeda satu sama lain. Dan ini sepertinya terjadi pada pom bensin yang terpercaya juga. Jadi perbedaan tersebut bukan karena dicurangi atau karena kontrol kualitas yang kendor, namun memang sudah wajar saja begitu karena desain area dari pom bensinnya.
Banyak yang bisa menyebabkan bensin berkurang kualitasnya. Pom bensin ada yang curang, bensin dicampuri sehingga kualitas berkurang jauh. Bisa jadi juga karena kontrol kualitas yang kurang sehingga campuran menjadi tidak maksimal. Bisa jadi tempat penyimpanan yang kurang aman sehingga bocor atau bisa kemasukan air. Karena kualitas dari bensin pertamina jelek, maka bensin dari pom bensin seperti itu akan turun drastis performanya dan dalam beberapa kasus bisa bikin mesin rusak.
Penjelasan berikut berasumsi bahwa pom bensinnya jujur, dengan kontrol kualitas yang baik dan yang tidak bisa kebanjiran tempat penyimpanan airnya. Sebenarnya kesimpulan yang penulis ambil adalah berdasarkan pengalaman, dengan mencoba kualitas bensin dari banyak pom bensin. Namun kesimpulan dari pengalaman ini bisa juga dijelaskan dengan penjelasan tentang bensin basi.
Bensin Basi
Bensin basi dijelaskan sebagai berikut:
Oli dan Bensin Basi – Cermati Sebelum Ditinggal
BENSIN JUGA BISA BASI
Bagaimana dengan bensin? “Bensin itu juga bisa basi jika lama ditinggalkan di tangki,” kata Hasan Basri dari Hasan Motor. Bensin basi mempunyai ciri warna yang berubah menjadi cokelat dan bau menyengit.“Itu enggak perlu waktu lama kok, 3 hari saja dibiarkan motor diam, pasti bensinnya basi,” lanjut lelaki Betawi ini lagi.
Efek dari bensin basi ini adalah motor jadi susah dihidupkan. “Susah hidup itu karena kotoran yang mengendap menutupi jalur bensin, karburator juga akan jadi penuh kotoran,” tambah pria yang ngebengkel di wilayah Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.
Hasan coba kasih saran buat yang mau meninggalkan motor saat lebaran nanti. “Tangki jangan dibiarkan kosong karena malah bisa menimbulkan karat. Tapi begitu pulang dari kampung harus segera dikuras,” pesannya.
Sumber : Tabloid Motor Plus
Ada saja keluhan dari mereka yang membeli mobil atau motor pertama kali ketika mendapati kerja mesin kendaraan barunya tersendat-sendat. Bensin basi! Begitu seringnya mekanik berujar kala kendaraan akhirnya dibawa servis pertama. Ini juga terjadi bukan hanya pada kendaraan yang baru dibeli.
Pertanyaannya, kenapa bensin bisa basi?
“Ini terjadi setelah kendaraan tidak dipakai, bensin dibiarkan lama di dalam tangki. Semua yang berhubungan dengan senyawa kimia pasti berubah seiring waktu. Ada yang namanya washed gum dan unwashed gum. Analoginya, ketika memasak menggunakan LPG, ada kerak yang timbul. Itu yang disebut dengan gum,” papar Tri Yuswidjajanto dari Laboratorium Motor Bakar dansistem Propulasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada seminar mesin injeksi Yamaha di Yamaha DDS Cempaka putih, kemarin.
Ia pun memaparkan bagaimana akhirnya kerak itu bisa timbul dalam proses pembakaran. “(Kerak) datang dari mana? dari bahan kimia, datang dari bensinnya. Apalagi kalau kena panas, apalagi kalau kena oksigen.”
Dari kutipan diatas maka bisa disimpulkan bahwa bensin bisa menjadi basi bila didiamkan lama, karena panas atau tempat penyimpanannya kurang kedap.
Menurut penulis ada satu lagi faktor, yaitu aditifnya tidak bisa larut sempurna. Sehingga saat motor tidak dipakai lama maka endapan akan turun sehingga bensin yang tersedot pertama akan terlalu banyak kandungan aditifnya. Efek yang terjadi adalah mesin menjadi tersendat sendat selama beberapa saat setelah dinyalakan. Ini terjadi terutama pada motor yang disetel irit.
Kejadian tersebut sering penulis alami karena motor Suzuki Spin penulis sudah dibuat irit, se irit Honda Beat. Bila motor beberapa hari tidak dipakai, pada saat dinyalakan motor memang menyala normal saat idle. Namun saat mulai dijalankan maka mesin akan tersendat sendat selama beberapa saat. Ini bukan terjadi karena dingin karena sore hari pun bisa terjadi. Kasus tidak terjadi bila penulis isi bensin di pom bensin lain.
Faktor yang paling penting adalah penguapan. Menurut penulis bensin merupakan campuran dari banyak zat. Ada yang mudah terbakar dan ada yang tidak mudah terbakar. Ada yang mudah menguap dan ada yang tidak mudah menguap. Penulis curiga bahwa yang mudah menguap atau bocor dari ruang penyimpanan adalah bagian dari bensin yang fungsinya untuk tenaga. Sementara yang tertinggal adalah bagian aditif terutama untuk pelumasan.
Sepertinya, sekedap apapun penyimpanan bensin di tangki mobil atau motor, kebocoran atau penguapan tetap terjadi. Penguapan bisa bocor keluar dari tangki lewat pori pori logam atau celah kecil dari tutup bensin. Penguapan juga bisa membuat bensin terpisah di dalam tangki. Gas yang terlepas tidak kembali ke larutan bensin tapi menjadi uap air setelah bereaksi dengan udara yang ada di dalam tangki. Yang terakhir ini terjadi terutama pada tangki yang banyak ruang udaranya (setengah kosong atau hampir kosong).
Efek dari faktor penguapan ini membuat performa bensin makin payah bila bensin sudah mulai habis. Ini penulis rasakan tidak cuma di motor saja tapi juga di mobil. Baik motor atau mobil penulis menggunakan premium. Saat bensin sudah mepet hampir habis tenaga terasa tidak sekuat saat baru diisi bensin.
Beda kualitas di pom bensin berbeda
Faktor penyebab terjadinya basinya bensin disebutkan ada dua, yaitu oksidasi dan panas. Oksidasi terjadi terutama bila tempat penyimpanan kurang kedap atau udara bersirkulasi secara bebas. Saat bensin di tangki mulai habis, maka udara akan masuk. Saat udara masuk ini bensin punya kesempatan bereaksi terhadap kandungan oksigen di udara yang baru masuk tersebut.
Penulis tidak tahu bagaimana pom bensin mengatasi masalah oksidasi ini, bisa jadi cuma pakai tangki kedap udara dan bensin dikasih aditif anti penguapan. Namun sepertinya cara penanganan antar pom bensin dibawah asuhan pertamina caranya sama semua, sudah distandarkan. Jadi untuk faktor ini sepertinya tidak ada beda antara satu pom bensin dengan yang lain.
Faktor yang menjadi pembeda adalah faktor panas. Panas membuat penguapan terjadi lebih cepat. Sehingga tangki penyimpanan perlu diletakkan pada tempat yang tidak terkena panas. Sepertinya sudah distandarkan bahwa tangki penyimpanan selalu berada di dalam tanah dalam area yang paling aman di pom bensin.
Mungkin secara teori berada di dalam tanah sudah cukup untuk menurunkan suhu. Namun penulis mengamati bahwa walau sudah didalam tanah, besar sekali perbedaan pom bensin yang areanya terkena panas dan yang areanya terlindungi dari panas. Perbedaan ini sangat mencolok terutama saat membandingkan pom bensin yang rindang dengan pom bensin panas. Bahkan sepertinya pom bensin curang yang rindang tetap lebih enak bensinnya daripada pom bensin jujur yang panas.
Sayangnya sepertinya sudah menjadi standar baru bahwa pom bensin bersih dari pohon. Tempat pom bensin menjadi tempat yang identik dengan ruang luas bebas halangan namun juga bebas atap. Entah karena pertimbangannya apa, seringkali tangki penyimpanan bensin tidak di beri atap. Mungkin tujuannya agar truk pengisian bahan bakar bisa dengan mudah melakukan pengisian. Mungkin karena pom bensinnya kurang dana kalau membuat atap yang juga bisa memudahkan truk bensin keluar masuk.
Jadi sekarang ini penulis selalu berusaha memilih pom bensin dengan tempat pengisian bensin yang terlindungi dari matahari. Beda performa dari pom bensin tersebut sangat terasa untuk bensin tipe premium. Perbedaan tenaga bahkan membuat tenaga jauh lebih enak daripada pakai pertamaxnya pom bensin yang kepanasan.
Mungkin bro bisa juga coba, cari pom bensin yang tangki bensinnya tidak kepanasan . Namun harus diingat bahwa ini hanya mempertimbangkan dari sisi penguapan saja. Bro juga harus waspada terhadap kecurangan dan standar kualitas dari pom bensin. Hindari pom bensin yang meterannya buram tidak bisa dilihat dengan jelas, hindari pom bensin yang sering kebanjiran, hindari pula pom bensin yang pavingnya banyak yang rusak.
Ooh. Saya sering tinggalin motor, bensinnya masih ada ditangki. Tapi ngga ada gejala seperti itu.
SukaSuka
iya, sepertinya cuma terjadi pada yang setelannya sangat irit. Kalau untuk mobil, ecunya sudah lebih canggih (pertama jalan rpm ditinggikan) sehingga itu bisa dicegah.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya om. Berarti pengapian dimajukan ya om? CMIIW
SukaSuka
Kalau ada knock sensornya, kena bensin jelek pengapian mundur sendiri. Sehingga tenaga jadi jauh lebih ngedrop.
SukaDisukai oleh 1 orang
Tetapi untuk sekedar akselerasi tidak masalah
SukaSuka
iya, sekarang pabrikan sudah lebih perhatian. Mobil lama seperti timor dulu harus modif ECU dulu kalau mau pakai premium. Tapi kalau untuk motor sepertinya masih terbatas, ECUnya nggak sefleksibel ECU mobil. Kalau dipaksa kencang nggak bisa mulus.
SukaDisukai oleh 1 orang
Klo premium mungkin di kadar kotorannya
https://dnfmagz.wordpress.com/2016/06/07/akhirnya-rossi-dan-mark-baikan/
SukaSuka
Kalau kotoran sepertinya sama saja. Yang jelas kandungan campuran premium berbeda dari pertamax:
Ternyata pertalite dan pertamax masih ada timbalnya bro, timbal bisa merusak sensor O2 yang jadinya bikin mesin boros
SukaSuka
Bukannya kandungan timbal sudah dilarang ya?
https://dnfmagz.wordpress.com/2016/06/07/akhirnya-rossi-dan-mark-baikan/
SukaSuka
Premium butuh aditif penambah oktan. Dulu pakai timbal (TEL), berdasar keterangan bro Luqmanul Hackim sekarang pakai naphta. Sementara itu timbal yang terkandung itu bawaan dari bahan mentahnya. Kemampuan pertamina dalam menyuling menghasilkan bensin yang masih ada kandungan timbalnya.
Pertamax itu hasil dari impor (hasil olahan luar negeri pakai minyak bumi produksi dalam negeri) , bukan hasil kilang pertamina, yang mungkin memang standarnya tidak boleh mengandung timbal.
Jadi sepertinya bensin tanpa timbal baru bisa tercapai kalau premium dan pertalite dihilangkan. Sayangnya pertamina nggak punya kilang minyak yang bisa memproduksi pertamax (entah uang keuntungan dipakai apa).
SukaSuka
Hmmm baru tau 😮 ternyata premium masih ada timbalnya ya
https://dnfmagz.wordpress.com/2016/06/08/atraktif-dan-minimalisnya-spedo-milik-supra-gtr150/
SukaSuka