Peristiwa meninggalnya pemudik karena macet di Brebes menunjukkan resiko mudik naik angkutan umum dan beberapa pelajaran yang bisa diambil


Artikel sebelumnya membahas bahwa walau pemerintah menyarankan untuk mudik tidak pakai motor ada pemudik yang terpaksa naik sepeda motor karena tidak kebagian tiket.
Pemerintah bisa jadi melarang mudik pakai motor tapi kalau mau pakai angkutan umum nggak kebagian mau bagaimana lagi

Di artikel tersebut penulis mengungkapkan bahwa pemudik ada yang memilih naik motor untuk mudik karena bis seringkali tidak nyaman. Dan ternyata ketidaknyamanan tersebut juga bisa menyebabkan kematian.

Di mudik ini terjadi kemacetan hebat di Tol Brebes:
Minggu, 3 Juli 2016 – 18:52 wib, INFO MUDIK: Lumpuh Total, Tol Brebes Timur Macet 22 Km

Kemacetan parah di Tol Brebes Timur. Foto: (Antara/Okezone)
Kemacetan parah di Tol Brebes Timur. Foto: (Antara/Okezone)

JAKARTA – Kemacetan arus lalu lintas terjadi mulai dari Gerbang Tol Brebes Timur dan memanjang hingga 22 kilometer pada pukul 14.45 WIB. Kondisi itu membuat Brebes Timur lumpuh total.

Ramai berita bahwa kemacetan di exit tol Brebes menyebabkan kematian. Beberapa artikel menyebutkan lokasi kejadian, seperti contohnya di harian Merdeka:
17 Orang meninggal karena macet di Brebes, Pemerintah minta maaf, Reporter : Fikri Faqih | Sabtu, 9 Juli 2016 13:17

7. Kejadian tanggal 3 Juli 2016. Azizah, balita baru berumur 1,4 tahun meninggal akibat terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic pendingin udara karena terjebak macet dan AC mobil hidup lebih dari 6 jam. Azizah meninggal dalam perjalanan ke puskesmas Tanjung
10. Kejadian 4 Juli 2016. Sundari (58) asal Purworejo meninggal di dalam bus Pahala Kencana yang terjebak macet.
11. Kejadian tanggal 4 Juli 2016 pukul 18.30 WIB. Susyani (36) asal Cibinong- Bogor meninggal setelah turun dari bus Rosalia Indah. Sebelum meninggal korban mengalami pusing karena terjebak kemacetan di jalan karangbale Larangan. Sebelum meninggal korban sempat jatuh pingsan dan selanjutnya dibawa ke puskesmas Larangan
12. Kejadian tanggal 4 Juli 2016. Sariyem (45) asal Banyumas. Dia diturunkan dari travel di klinik dr Desy Wanacala. Korban mengalami pingsan karena kelelahan. Tidak ada luka sama sekali. Namun ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal. Selanjutnya jenazah dipulangkan ke Banyumas menggunakan mobil jenazah dr RSUD Soeselo.
13. Kejadian tanggal 4 juli 2016 pukul 23.00 WIB. Suharyati (50) meninggal setelah turun dari bus Sumber Alam yang terjebak kemacetan di jalan Karangbale Larangan. Dia sempat dibawa ke puskesmas dalam kondisi sudah meninggal dunia.
15. Kejadian tanggal 5 Juli 2016 sekitar pukul 06.30 WIB. Rizaldi Wibowo (17) asal Kendal meninggal dalam bus yang terjebak macet.
16. Kejadian tanggal 5 juli 2016, sekitar pukul 06.30 WIB. Suhartiningsih (49) meninggal dalam mobil pribadi.
17. Kejadian tanggal 5 Juli 2016. Sumiatun (67) asal Pademangan Serpong Tangerang Rt 6 Rw 3, meninggal dunia di dalam bus di Dk. Siramin Slatri. Korban sempat dirujuk ke RSUD Brebes.

Dari kejadian kematian (yang penulis duga karena macet) 2 terjadi di mobil pribadi, 1 di mobil travel, dan 5 di bis angkutan umum. Menteri perhubungan berkomentar:
Soal 12 Orang Meninggal akibat Kemacetan di Jalan Tol, Ini Kata Jonan, Rabu, 6 Juli 2016 | 17:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menanggapi pemberitaan soal kemacetan di Tol Brebes Timur yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.

“Kalau ada yang mengutip meninggal karena macet, kok saya baru tahu seumur hidup saya ada yang begitu?” ujar Jonan saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Rabu (6/7/2016). Seandainya kabar tersebut memang benar, Jonan tidak yakin penyebabnya adalah kemacetan luar biasa yang terjadi di Tol Pejagan-Pemalang tersebut.

Jonan yakin faktor penyakit yang mereka idap menjadi penyebab utama. “Kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal. Masa kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal,” tambah Jonan.

“Ada yang bilang macet 12 jam sehingga dehidrasi akhirnya meninggal. Lah kalau puasa berapa jam? Lebih dari 12 jam saya kira, buktinya enggak apa-apa. Apalagi ini cuma duduk-duduk saja,” ujar Jonan.

 

Berada didalam kendaraan yang macet bukan sesuatu yang santai tapi sangat bikin capek, walau dalam keadaan duduk sekalipun. Lebih capek lagi bila harus duduk dalam posisi yang sama, lebih capek lagi bila harus berdiri, lebih capek lagi bila harus membawa barang. Tidak bisa dibayangkan betapa capeknya bila harus melakukan hal itu selama berjam jam.

Di kendaraan pribadi, penumpang masih bisa cari kesempatan untuk melepas penat keluar dari mobil. Sementara itu di kendaraan umum, untuk melepas penat lebih susah. Bisa karena takut tempat duduk diambil orang lain, atau karena memang tidak bisa keluar karena terhalang, atau cuma karena sungkan dengan yang lain. Bisa saja korban meninggal karena sungkan untuk minta jalan kepada pemudik lain yang sama sama dalam kondisi yang capek.

Ada yang menyalahkan penggunaan AC yang berlebihan. Memang benar bahwa ada AC yang udaranya tidak bersirkulasi, namun dalam kondisi kemacetan yang seperti itu, rasanya bukan cuma pemakaian AC yang harus disalahkan, namun juga polusi yang dihasilkan dari knalpot kendaraan juga. Dalam kondisi macet dan ribuan kendaraan berhenti dalam kondisi mesin menyala maka polusi dari knalpot akan lebih tinggi. Bisa jadi udara di luar kendaraan lebih berbahaya daripada di dalam kendaraan.

Harus diingat juga yang namanya bis rakyat seringkali nggak pakai AC. Dalam kondisi bis yang penuh sesak, udara segar menjadi sangat sedikit yang bercampur dengan uap keringat dan bau bau oleh oleh ikan asin, ayam hidup dan sebagainya. Dalam kondisi itu, walau nggak pakai AC, karena kendaraan dalam posisi berhenti, tidak ada sirkulasi udara dari luar. Sehingga kondisi udara dalam kendaraan menjadi tidak bagus untuk kesehatan. Dalam kondisi tersebut wajar bila kondisi kesehatan menurun.

Seringkali yang mudik dengan kendaraan umum tidak mempersiapkan bekal baik makanan atau minuman. Yang naik mobil pribadipun juga bisa saja tidak membawa cadangan makanan atau minuman dan hanya mengandalkan beli di jalan. Bisa dimaklumi bila saat terjebak di kemacetan para penumpang mengalami dehidrasi. Dalam hal ini pedagang minuman asongan bisa jadi penyambung nyawa penumpang.

Jadi berada dalam kendaraan macet bukanlah sesuatu yang santai. Kalau terjebak macet yang panjang, maka luangkanlah waktu untuk keluar. Bila ada yang memaksa untuk tetap berada di dalam mobil maka pastikan bahwa ada sirkulasi udara. Bila pakai AC yang udaranya tidak bersirkulasi, silahkan, namun sesekali membuka pintu untuk membuat udara bersirkulasi.

Kalau merasa lemas, jangan sungkan untuk meminta pertolongan yang lain ataupun bila ingin merepoti yang lain untuk memberi jalan. Bila melihat ada yang lemas, jangan sungkan untuk menyarankan untuk mengambil udara segar. Peristiwa di Brebes ini bisa jadi pelajaran bahwa capai karena macet bisa juga menimbulkan kematian.

Semoga ini tidak terjadi lagi.

Kalau sudah seperti ini, rasanya mending mudik pakai motor, resiko sesak napas lebih sedikit, tapi memang bisa lebih kepanasan. Jangan jadi biang kemacetan, karena macet bisa bikin orang lain meninggal. Siapkan cukup minuman untuk jaga jaga terjebak macet. Mengendarai juga dengan aman, di jalan santun, kalau capek jangan memaksa. Kurangi resiko baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Semoga selamat di jalan.

27 respons untuk ‘Peristiwa meninggalnya pemudik karena macet di Brebes menunjukkan resiko mudik naik angkutan umum dan beberapa pelajaran yang bisa diambil

  1. Wew, pemerintah kemakan omongan sendiri. Sebelum liat artikel penulis, saya liat berita di tv mana gitu kata pemerintah “Kemacetan tidak akan menyebabkan kematian”. Tapi nyatanya? Dan satu lagi, kalau mudik naik motor jangan lebih dari 2 orang apalagi 4 orang kayak foto mudik naik V-ixion modifan (ngga percaya itu bukan R15? Silahkan liat fotonya sendiri. Ane dah liat, blok mesin warna putih sama ada engkol. R15 warna hitam dan ngga ada engkol. So?) Ngga enak banget, apalagi ada behel belakang, kena getar mulu. Maaf kepanjangan om

    Disukai oleh 1 orang

  2. Om mau nanya kalo mio m3 per cvt nya diganti pak pun xeon karburator apakah bisa Om? Efeknya apa aja ya om? Kalo oli antara valvoline,ax7, pertamina enduro matic, motul sccoter palinga bagus yang mana ya om untuk mio m3?kalo oli transmisi diganti pakai oli mesin motor apakah bisa Om? Bagusnya pake merk apa ya om? Kalau sae yang bagus buat mio m3 saenya berapa ya om? Om biar larinya kencang bagusnya diganti apanya ya om? Mks

    Suka

    • Untuk per CVT kurang tahu. Tapi menurut saya jangan modif dari per CVTnya, mending dari rolernya dulu atau belt.

      Kalau ada saya lebih memilih valvoline, setelah itu Shell AX7. Enduro sekarang rasanya beda dengan yang dulu. Motul kalau nggak yang mahal sepertinya kurang bagus.

      Oli transmisi matik metinya tidak masalah pakai oli mesin, asal jangan terlalu encer. 10W40 atau 20W50 saja. Kalau untuk mesin 10W40, jangan terlalu terpaku dengan SAE, karena itu cuma batas minimal, toh buktinya banyak banget oli yang bisa lulus uji.

      Agar motor kencang, oli mesin dibuat bagus, mesin terawat, kadang di carbon clean. Kalau pakai bensin pertamax atau lebih, bisa pakai knalpot racing. Sebaiknya jangan pakai filter ferrox. Kalau bensin pakai premium, jangan pakai knalpot racing ataupun filter ferrox ataupun memperbesar bunga api.

      Kalau di motor Yamaha bisa coba pakai cara setel CO di bengkel resmi Yamaha. Namun kelemahan motor injeksi kalau kilometer sudah puluhan ribu km sensor oksigen jadi soak, setelan jadi boros, yang saking borosnya mengurangi tenaga.

      Beberapa cara menambah tenaga bisa dilihat di bagian DIY penambah tenaga. Saya menambah tenaga pakai pro capacitor dan cemenite di motor saya sekarang ataupun sebelumnya. Sifatnya merubah bensin, penambahan irit bisa 20%, penambahan tenaga sekitar 10%.

      Suka

      • Kalau mau beli valvoline dimana ya kalau di Jawa tengah atau toko online? Kalau untuk mio m3 bagusnya yang sae dan seri apa ya oli valvoline nya? Apakah jika sudah menggunakan oli mesin dan oli transmisi valvoline bisa membuat mesin lebih halus om? Kalau roller sudah diganti langkah berikutnya apa ya om apakah ganti per cvt atau beli cvt? Kalau per cvt bagusnya pakai bawaanya xeon karburator atau motor apa ya om? Kalau beli bagusnya pakai punya motor apa atau merk apa ya? Untuk mio m3. Oiya kalo mesin motor jadi kasar apakah bisa karena saya memakai filter udara ferrox om soal akhir akhir ini suara jadi kasar padahal oli mesin sudah pakai bukan bawaanya dan bbm pasti pertamax Mks om

        Suka

        • Om kalau setel co mio m3 bagusnya + berapa atau – berapa ya om? Kalau mio m3 pakai busi iridium apakah bisa? Kalo bisa pakai punya motor apa ya kalau untuk mio m3 om?

          Suka

        • Sayangnya valvoline oli langka, coba cari di toko besar atau toko lama. Kalau online harga kirimnya terlalu mahal. Sepertinya mending pakai shell saja. DI Honda Beat valvoline membuat mesin jauh lebih ringan dan halus daripada aslinya AHM MPX-2.

          Per CVT itu bukan soal bagus atau jelek tapi cocok atau tidak, juga tergantung kebutuhan. Roler juga tergantung kebutuhan. Kalau mau lengkap, mungkin bisa coba satu paket CVT komplit dari TDR. Modif dari sisi roler dan per hubungannya dengan mempercepat akselerasi vs meningkatkan top speed. Beberapa bisa dapat akselerasi ok dan top speed lumayan dengan mencampur ukuran roler yang berbeda. Namun efek samping lebih cepat aur.

          Suara mesin kasar bisa saja pengaruh dari filter ferrox. Bisa karena kotor atau karena kebutuhan oktan jadi naik. Kalau kotor maka mesin bisa halus lagi sesudah dibersihkan dalamannya.

          Suka

          • Kalau pakai oli yang kualitas dan performa nya sama dengan valvoline merk apa ya om? Soal valvoline disini dulu ada tapi harga nya juga cukup mahal.

            Suka

            • Yang saya coba setara valvoline adalah Castrol GPS (full sintetik) namun sudah tidak lagi diproduksi. Sayangnya juga Castrol di Indonesia tidak lagi ada yang bagus, atau mungkin perlu coba power 1. Namun mending Shell AX7.

              Saya dulu coba Valvoline 20W50, sekarang 10W40 sama sama enaknya. Kebetulan disini 30 ribuan untuk 0.8L. Lebih enak dari repsol, ataupun castrol. Kalau cari murah repsol masih lumayan, sayang repsol cuma ada satu macam.

              Suka

            • Kalau saya nitip oli ke om apakah bisa soal disini gak ada yang jual. Adanya di online tapi min 20 biji olinya. Apakah om bisa bantu saya?

              Suka

            • Coba dulu di lapak berikut, yang sepertinya bisa beli eceran. Versi matik/scooter 10W40 untuk mesin, dan Champ synth 10W40 untuk transmisi. Atau boleh champ synth 10W40 untuk mesin dan transmisi. Coba dimessage dulu.
              https://www.bukalapak.com/valvolinejakarta
              https://www.bukalapak.com/rizanulaoda

              Yang di bengkel terdekat rasanya juga stok sudah yang terakhir karena sempat bilang sudah habis. Entah masih ada atau tidak. Rencana kedepannya kalau tidak nemu mau coba coba lagi merek lain.

              Suka

            • Ternyata benar oli mesin valvoline sudah habis di tempat biasa. Sekarang coba pertamina fastron techno 15W50harga 55 ribu, rasanya jauh lebih lumayan dari repsol 20W50. sekarang juga menarik rekomendasi repsol karena ternyata oli jadi hitam sekali.

              Bila masih berminat valvoline ada yang jual online murah Oli Mesin Valvoline 4t Scooter 10w/30 (0,8l), seharga 40 ribu. karena berat dibawah satu kilo biaya kirim bisa sekitar 18 ribuan kalau pakai jne.
              https://www.bukalapak.com/p/motor-471/produk-perawatan-motor/oil-fluids-454/1b96pf-jual-oli-mesin-valvoline-4t-scooter-10w-30-0-8l

              Suka

          • Om kalau pakai oli valvoline yang isi 1l untuk matic apakah bisa Om? Soal saya nemu di online yang paling dekat ya tinggal itu om. Kalau yang 0,8 untuk mesin dan sisanya untuk transmisi apakah bisa? Kalau sama champ yang 10w40 bagus mana ya. Ini saenya juga 10w40 olinya. Mks

            Suka

            • Oli matik dikatakan lebih licin, jadi kurang cocok untuk transmisi motor. Sementara itu oli transmisi biasanya sama saja dengan oli mesin motor bebek/laki. Saya juga pakai 10W40 (bukan versi scooter/matik) untuk oli mesin dan transmisi.

              Tapi beda merek beda perlakuan, isi versi matik bisa saja sama dengan versi non matik. Kalau untuk amannya ambil yang versi non matik dipakai untuk mesin dan transmisi.

              Suka

          • Ok Om. Kalau untuk membuka baut pembuangan oli transmisi bekas pakai kunci berapa ya om di mio m3? Kalo lubang nya yang lubang dari atas nomor 1 atau 2 soal ada 2 baut om. Kalau tempat memasukkan nya di mana ya om kalau untuk mio m3? Kalau oli transmisi bagusnya pakai yang kental atau cair ya om? Kalo pake bagusnya yang saenya berapa ya om? Kalau oli transmisi pakai oli bagusnya pake oli shell ax7,motul 5100 atau apa ya om? Sama bagusnya tiap berapa km diganti ya om? Om kalau dari bagian cvt atau pas di gas di bagian cvt nya geter geter itu kira kira biar bisa hilang diapain ya om di mio m3? Mks

            Suka

          • Om kalo pakai oli apakah antara oli mesin dan oli transmisi harus sama? Kalo oli shell ax7 itu apakah bagus? Bagus mana ya sama oli valvoline? Kalau oli mesin pakai valvoline apakah oli transmisi pakai shell aman Om? Om baut untuk membuang oli transmisi itu baut yang mana ya om atas atau yang bawah kan kalau di mio m3 ada 2 lubang. Sama tempat memasukkan oli barunya takarannya berapa ratus ml ya om? Kalo tempat memasukkan oli baru itu di baut yang mana ya om di mio m3?

            Suka

            • Oiya om kalau biar top speed tinggi selain pakai roller yang berat pakai apa ya om? Mks

              Suka

            • Untuk top speed, belt dipanjangkan sedikit atau gampangnya pakai ban belakang diameter lebih besar. Entah apakah ada rasio gigi top speed yang cocok.

              Sebaiknya jangan buka limiter rpm.

              Suka

          • Ok Om mks. Kalau belt bagusnya pakai merk atau punya motor apa ya om? Om kalo pakai oli apakah antara oli mesin dan oli transmisi harus sama? Kalo oli shell ax7 itu apakah bagus? Bagus mana ya sama oli valvoline? Kalau oli mesin pakai valvoline apakah oli transmisi pakai shell aman Om? Om baut untuk membuang oli transmisi itu baut yang mana ya om atas atau yang bawah kan kalau di mio m3 ada 2 lubang. Sama tempat memasukkan oli barunya takarannya berapa ratus ml ya om? Kalo tempat memasukkan oli baru itu di baut yang mana ya om di mio m3?Mks om mohon jawabannya

            Suka

            • Belt sepertinya merek TDR bagus, karena dirancang untuk balap, desain dibuat lebih awet.

              Oli mesin matik bisa pakai oli mobil atau oli motor matik karena sangat licin juga tidak apa apa (JASO MB). Sementara oli transmisi matik tidak boleh terlalu licin, bisa pakai oli non matik (JASO MA). Oli non matik tidak masalah dipakai sebagai oli mesin matik. Percuma pakai oli yang katanya khusus untuk matik tapi nyatanya tidak melindungi dan bikin motor lambat.

              Shell menurut saya lumayan, setara valvoline, lebih bagus dari castrol. Kalau AX7 (semi sintetik) terlalu mahal, boleh juga coba AX5 (mineral). Menurut saya lebih mending daripada Enduro, dan jauh lebih mending daripada oli resmi.

              Baut membuang yang bawah, atas dibuka setelah bawah dibuka agar oli mengalir lebih lancar. Oli transmisi biasanya diisi kurang dari 200ml. Untuk mengisi bisa dibantu suntikan atau selang kecil.

              Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.