Kelemahan dari ganjal per, efek negatif ke suspensi dan resiko mobil tidak stabil saat kencang di jalan tidak mulus


Mungkin pembaca pernah melihat iklan ganjal per yang terbuat dari karet/silikon. Ganjal per itu difungsikan untuk membuat per lebih keras atau mencegah suspensi memendek, mencegah roda menyentuh bodi saat terkena tonjolan di jalan. Dengan mengganjal per maka jarak main per menjadi berkurang yang bisa mencegah per memendek. Sehingga misalnya kendaraan mengangkut beban berat bodi mobil tidak terlalu turun. Namun beberapa orang mensalah artikan kegunaan ganjal per ini.

s-l500
Kalau di luar negeri nama ganjal per ini adalah rubber coil spring aid / assister. Kalau di Indonesia ada yang menyebutnya spacer, buffer atau stopper, namun ada juga yang meyebutnya sebagai karet sport damper/stabilizer/shock absorber/peredam guncangan/comfort. Jadi namanya mengacu pada bagian suspensi yang berbeda.

Kalau di luar negeri alat ini untuk membantu per, sementara kalau di Indonesia seakan akan alat ini membantu kerja shock breaker. Seakan akan dengan pakai damper ini suspensi akan lebih nyaman. Padahal sebenarnya ketidak nyamanan kendaraan lebih sering terjadi karena setelan suspensi pabrikan tidak pas atau karena shock breaker sudah aus. Solusi yang benar adalah dengan memperbaiki / mengganti suspensi sehingga lebih baik.

Keberadaan ganjal per justru bisa mengganggu kerja shock breaker atau membuatnya cepat aus. Guna utama dari shock breaker atau shock absorber atau damper adalah untuk menghambat / mengerem / meredam gerakan dari suspensi atau per, sesuai dengan penamaannya. Sekarang ini suspensi kendaraan selalu dilengkapi damper dan per. Tanpa damper maka mobil akan memantul memantul tanpa henti.

Ini kebalikannya bila suspensi dimatikan:

 

Bila damper makin keras maka goyangan mobil akan lebih cepat berhenti. Ini karena damper yang keras akan lebih menghambat gerakan suspensi. Begitu juga sebaliknya, damper yang empuk tidak terlalu menghambat suspensi, sehingga goyangan mobil lebih sulit berhenti.

Ganjal per tidak mempunyai sifat itu. Ganjal per tidak menambah hambatan suspensi. Ganjal per akan membuat per menjadi lebih keras dan efeknya adalah kerja shock breaker akan menjadi makin berat.

Memang ada situasi dimana ganjal per bisa membantu. Ganjal per bisa membuat suspensi menjadi lebih tinggi, sehingga bisa membantu mengurangi resiko ban mengenai bodi setelah menggunakan ban yang melebihi bodi / overfender:

Ganjal per juga bisa dijadikan solusi untuk memperbaiki kendaraan yang shockbreakernya sudah rusak / ngeslong. Karena dengan per jadi makin keras, maka walau goyangan makin cepat tapi akan lebih cepat berhenti daripada kalau pernya empuk. Kendaraan dengan shock breaker rusak akan lebih stabil bila menggunakan ganjal per. Tapi tentu solusi yang lebih ideal adalah dengan mengganti shock breakernya, yang bisa jadi harganya bersaing atau bahkan lebih murah dari harga ganjal per.

Ganjal per juga bisa membantu kendaraan memuat beban yang lebih berat Namun tentu ini adalah solusi sementara. Bila butuh permanen, maka sebaiknya ganti per yang lebih keras saja, disertai dengan shock breaker yang sesuai.

Ganjal per juga bisa dipergunakan untuk merubah perilaku understeer atau oversteer seperti halnya bila tingkat kekerasan per dirubah. Pemakaian ganjal per cocok bila butuh handling bagus di jalan yang mulus. Karena suspensi lebih keras, maka body roll berkurang. Zig zag akan jadi lebih stabil. Hal yang juga bisa dicapai dengan mengganti per yang lebih keras.

Namun kalau dipakai di jalan tidak rata, maka per yang lebih keras justru membuat pengendalian lebih tidak stabil. Bisa dilihat bahwa di video di atas mobilnya hanya berani merayap.

Apalagi bila shock breaker tidak diganti. Selain karena kendaraan jadi berguncang lebih liar terhadap kondisi jalan, kendaraan akan jadi lebih goyang goyang yang bisa membuat distribusi berat kendaraan tidak stabil. Ini bisa membuat traksi ban berkurang dan handling lebih jelek.

Contohnya berikut ini:

Atau berikut ini:

Yang terakhir ceritanya mobil baru gres tapi diberi per sport mahal lalu diberi ganjal per juga. Sementara itu shock breaker masih pakai yang orisinil kondisi baru bawaan mobil. Tentu saja tidak matching. Shock breaker untuk per empuk dipasangkan dengan per keras yang dikeraskan lagi dengan ganjal per. Ini akan menyebabkan kondisi underdamped. Seharusnya mobil tersebut dilengkapi dengan shock breaker yang lebih keras dari standar agar suspensi bisa lebih seimbang.

Seperti disebut sebelumnya, suspensi yang baik itu seimbang antara kekuatan per dan damper. Istilah resminya ada critically damped:

Intinya adalah kalau suspensi bekerja dengan benar, maka mobil nggak akan mantul mantul terus dan juga nggak akan langsung berhenti.

Namun harus diakui bahwa dengan ganjal per pengereman kendaraan menjadi lebih pakem. Bila dilihat dari video berikut, terlihat ini terjadi karena rem belakang terlalu pakem sehingga dalam kondisi standar, ban belakang akan selip pada saat dilakukan pengereman:

Di contoh kedua, shock breaker yang underdamped membuat kendaraan berhenti lebih lama. Terlihat kendaraan sempat mengangguk angguk di tengah pengereman. Penggunaan ganjal per membuat kendaraan lebih stabil. Namun tentu solusi yang tepat adalah memperbaiki atau mengganti shock breaker dengan yang lebih baik.

Hal ini juga dibantu dengan penambahan kekuatan per sehingga pada saat pengereman weight transfer terjadi lebih sedikit sehingga ban belakang bisa membantu pengereman, dibanding dengan bila per masih empuk.

 

Bila ganjal per terbuat dari karet maka daya akan diserap tergantung pada daya pegas karetnya, sehingga ganjal per dalam hal ini menjadi seperti per yang sangat keras. Bila bahan ganjal per terbuat dari silikon atau polyurethane maka daya oleh ganjal per lebih sedikit dan kebanyakan akan diteruskan ke bodi mobil (mobil jadi mental). Ini bisa merusak suspensi atau sambungan dari suspensi. Mungkin ini juga alasan mengapa kebanyakan menawarkan ganjal per tersebut dari karet. Sehingga ada yang mengklaim bisa mendapatkan rasio kelenturan dan kepadatan yang pas.

Dari sisi peredaman maka ganjal per dari polyurethane atau silikon mempunyai kemampuan lebih besar daripada yang terbuat dari karet. Menurut penulis ada beda reaksi dari kedua jenis ganjal per ini. Pada ganjal per dari karet maka karet akan ikut menyimpan daya dari roda bersamaan dengan per pada benturan pertama, lalu akan mengembalikan saat suspensi memanjang lagi. Ini akan diulangi pada benturan kedua. Sementara itu pada ganjal dari polyurethane maka bahannya akan meresap sebagian daya dan daya yang dilepaskan lebih sedikit daripada bahan karet(dan mengkerutkan ganjal). Masalahnya bila terjadi benturan lagi maka daya akan diteruskan ke bodi mobil.

Dalam pemakaian yang tidak melebihi limit per, maka ganjal per dari karet terasa ada membal sementara dari polyurethan terasa lebih meredam. Masalah terjadi bila benjolan jalan membuat per memendek karena jarak main dikurangi. Efeknya menjadi seperti bila per menjadi sangat keras.

Menggabungkan per yang keras dengan shock breaker yang empuk (non sport) selain tidak nyaman juga mengganggu handling juga. Suspensi membutuhkan keseimbangan. Per keras butuh shockbreaker dengan hambatan lebih tinggi.

Ada yang berpendapat menggunakan shock breaker empuk dengan per keras membuat shock breaker jadi lebih mudah rusak. Maaf referensi harus pakai yang luar negeri karena penulis merasa testimoni dari pemakai ganjal per di Indonesia kurang obyektif dan terlalu terpaku pada satu sisi.

Dikatakan bahwa sudah jadi pengetahuan umum (orang luar negeri) bahwa skok bisa rusak kalau dipasangkan dengan per keras:
the shocks can’t handle high rate springs and will die

conventional wisdom indicated that low end shocks will fail when paired with higher rate springs.

Dikatakan bahwa per keras dengan skok empuk membuat handling kacau, lebih baik adalah per yang cukup empuk dan shock breaker yang keras:
How to soften up the ride on the Leon FR…?

A soft damper on a stiff spring = poor damping of the chassis’ bounce, car squats, dives, rolls and “wallows”. A combination between a “relatively soft” spring and a stiff damper would yield a forgiving ride quality and reduced roll to increase handling quality.

Dikatakan bahwa per keras tidak cocok dipasangkan dengan skok empuk dan bisa merusak seal dari skok dan membuatnya bocor.
What do I need to look for when choosing a suspension system for my car?

A very stiff spring will not work with a relatively soft damper (this is why lowering springs are not recommended). In fact, the damper may well blow as in break a seal on lose its oil.

 

Kebetulan ada dua contoh ganjal per, keduanya dari korea.

Yang satu dari karet:

Satu lagi dari polyurethane:

Di tikungan dikatakan lebih tidak rolling. Pengereman lebih pendek. Bisa meredam benturan jalan lebih baik. Namun di kedua video terlihat jelas memantulkan bagian belakang kendaraan lebih banyak bila pakai ganjal per. Ini terlihat saat melewati benjolan di jalan ataupun saat pengereman. Coba bandingkan dengan video mobil yang tidak pakai shock absorber diatas.

Gejala setelah pakai ganjal per seperti bila per jadi lebih keras atau bila shock breaker jadi lebih lemah. Ganjal per tidak membantu kerja shock absorber tapi justru mengganggu kerja shock breaker. Ganjal per memperkuat per, mencegah per memendek namun sayangnya juga mengurangi jarak main per.

Sebagai hasilnya, kendaraan akan memantul lebih banyak. Dan ini lebih berbahaya untuk handling.

 

Intinya, penggunaan dari ganjal per itu belum tentu membuat mobil lebih nyaman dan beresiko membuat shock breaker lebih cepat aus. Mungkin dalam pemakaian pertama pemakaian ganjal per terasa membantu. Bila dalam pemakaian tidak sampai membuat per memendek maksimal maka pemakaian ganjal per bisa disebut tidak masalah. Namun lain halnya bila per sampai dipaksa memendek maksimal berkali kali. Selain beresiko merusak sistem suspensi atau sambungan suspensi, maka bisa juga shock breaker jadi rusak, tidak lagi mengerem gerakan dari per.

Bila shock breaker sudah rusak maka kendaraan bisa memantul mantul tanpa berhenti. Baik mobil dan motor ini gampang dilihat dari goyangan bagian belakang yang memantul mantul berkepanjangan. Di motor ini sering terlihat pada motor dengan suspensi monoshock / per tugngal. Kalau di mobil ini sering terlihat pada mobil yang rodanya menjorok keluar bodi / over fender. Kendaraan seperti ini bahaya bila dipakai kencang atau di tikungan.

Solusi yang lebih baik adalah dengan mengganti per atau shock breaker dengan yang lebih baik. Namun sayangnya di Indonesia sangat jarang yang bisa memilihkan suspensi yang pas.

53 respons untuk ‘Kelemahan dari ganjal per, efek negatif ke suspensi dan resiko mobil tidak stabil saat kencang di jalan tidak mulus

  1. Infonya sangat mencerahkan…, cetar menggelegarrr….. Thanks broww…. Jadi mikir ulang untuk pake dampret…ehhh.. damper. Lebih utamakan keselamatan, memang pake bawaan yg ori dr pabrikan lebih baik dari pada jungkir balik di kemudian hari hanya demi modif…
    Salam,

    Suka

  2. Jadi Kalau Claya/Sigra khan terkenal kalau penuh penumpang ,,, langsung ambles and gluduk gluduk ,,, kira kira saran nya yang untuk jangka panjang kenyamanannya di rubah apanya..? Terima kasih sebelumnya…

    Suka

  3. Salam… to the point aja ya mas. mobil saya terrano dan suspensi terrano terutama per blakang buat saya empuk bgt. apalgi jalan tidak rata limbung. ditambah klo ada 1 penumpang diblakang body blakang aga turun. maka dri itu saya ganti shock agak keras dng merk monroe.memang lebih nyaman. tpi gejala body blakang agak turun masih ada. rencana mau pasang damper/stopper tpi masih ragu. dan makin yakin stelah baca artikel mas ini. pertanyaan saya,
    1. apakah utk mengurangi body roll, dan body blakang amblas perlu ganti shock yg lebih keras dri monroe sprti merk bilstein?
    2. ato tetap mempertahankan shock yg skr dan mengganti per yg agak keras?
    terima kasih… mohon pencerahannya.

    Suka

    • Menurut saya untuk mengurangi turun cocoknya pakai per yang lebih keras. Bukan skok nya yang dibuat lebih keras. Skok lebih ke kenyamanan atau mengurangi efek mengayun.

      Damper bisa membantu tapi cuma untuk sementara saja. tidak cocok untuk jangka panjang.

      kalau problemnya bodi roll, maka yang cocok adalah memasang stabilizer. Tapi problemnya kalau di jalan tidak rata goyang kiri kanan. Kalau sudah ada stabilizer, cari yang lebih keras.

      saya ada video tapi masih belum selesai. nanti saya coba selesaikan.

      Suka

  4. Gan,mohon pencerahannya,saya pasang damper karet di ertiga karena sering lewat jalan berlobang dan tidak rata.alasannya karena mobil sering “nggasrut”bemper depan.Memang mobil kurang nyaman jadinya.Setelah membaca tulisan agan,saya rencana mau lepas dampernya.Mohon bantuan utk mengatasi hal tsb,trimakasih.

    Suka

    • Iya, memang kadang repot juga bila ban membentur bemper. Solusi yang pas itu ganti per depan dengan yang lebih keras atau ganti per sport. Namun maaf saya tidak tahu apa yang cocok.

      Atau ganti velg yang nggak over fender. Atau ganti ukutan ban yang diameter total lebih kecil.

      Kalau untuk darurat bisa dicoba di pakai ganjal besi di las listrik di per nya. darurat karena bisa lama lama mulet pernya.

      Suka

    • Kalau untuk sementara / sekali sekali tidak masalah. Kalau terusan shock breaker bisa cepat los / rusak / bocor. Karena per kan jadi keras, shock breakernya yang kalah.

      Suka

  5. kira kira penulis sudah pernah test drive sendiri belom ya tentang stabiliser karet/dumper per ini. Seandainya sudah, diaplikasikan pada mobil apa dan menggunakan stabiliser karet/dumper per dari karet atau silikon atau PU, terimakasih

    Suka

      • Karena penulis belum pernah mencoba/test drive secara langsung, saya mohon maaf kalau menilai ulasan anda tentang sportdumper ini tidak layak dijadikan rekomendasi, terimakasih

        Suka

        • ok. Memang niatnya cari yang sudah pernah nyoba setahun. Sayang nggak nemu. Kalau cuma seminggu atau sebulan mestinya nggak masalah.

          Yang lain hasil dari lihat sendiri mobil pakai sport damper kok mentulnya nggak berhenti. Nggak cuma sekali dua kali.

          Suka

          • Saya sudah pakai hampir 2 tahun, semua baik2 saja & nyaman, pastikan produk asli dengan merk terbaik jangan murahan minimal yg merk Prime.

            Shockbraker aman & tidak rusak, padahal jalan sering lahap yg rusak………. seharusnya testi2 kaya gini perlu untuk perbandingan.

            Efek baik: mobil lebih stabil, bodyroll aman & lebih tenang di jalan kriting non aspal.

            Suka

            • Bisa jelaskan definisi rusak itu maksudnya bagaimana. Karena sering terjadi beda pengertian.

              Lihat rekaman saat mobil lewat jalan tidak enak mungkin lebih afdol, tidak perlu perbandingan before dan after. Cukup rekaman sesudah pakai saja. Karena ada yang mengklaim bikin mobil tenang, tapi dari rekaman kelihatan banget underdamped.

              Suka

  6. Kalo pake spacer/ganjal per supaya agak lebih tinggi gimana mas ? Soalnya mobil saya sering mentok stopper bagian belakangnya kalo di isi penuh. Apa setelah pasang spacer bisa jadi lebih keras ?

    Suka

  7. nice review bro. tadi siang gw ditawarin pasang (gw pake mobil eropa) trus gw coba lihat2 review d google n youtube . nemu nya review lokal sini dan cenderung promosi. krn gk yakin ya gw gk ikutin tawaran utk pasang 🙂

    Suka

      • Slmt sore, mhn maaf sblumny om cahyo kl disini sy cm mau share pengalaman pribadi menggunakan sportdamper.

        1. Awalnya thn 2010 prtama kali sy mncoba pasang sportdamper di mtr tua sy (GL 100 thn 79) yg sdh sy modif jd 240cc, velg 2,50-3,00 ban michelin 110/70-130/70 final gear trnyaman 16-43, shock dpn byson ori & blkg yss jupe z uk. 28…stlh pake sportdamper yg sy rasakan ban blkg tdk gasruk spakbor, di tikungan lbh stabil (kec. +- 50 s.d 80 gas gantung di gigu 4/5) alias gak goyang dombret spt sblum ny..smpe skrg sportdamper masih trpasang & shock blkg blm/tdk bocor dan masih normal/nyaman.

        2. Thn 2016 kbtulan ada sdkit rjki kmi bs beli odong2 (lancer glx sohc 1991), sbnrny tdk ada mslh trutama suspensi mobil kmi tsb tapi krn pengalaman menggunakan sportdamper di mtr tua mmi kok nyaman & stabil maka dgn prtimbangan tsb kami pasang sportdamper di mobil kami (depan+blkg), smntr br brjalan 3 thn ini dan yg sy rasakan blm ada mslh dgn shock (tdk bocor/masih bawaan dr saat prtama kami beli mobil tsb), kelebihan mnrut sy lbh kaki2 lbh senyap, lbh stabil di jln rata di kec tinggi (pernah 140 km/jam bbrp kali) dan kl di jln bergelombang efek mantul/bodi mbuang brkurang, kaki2 blm ada yg ganti (cv joint, laher, balljoint, tierod, dll) pdhal mobil tua dan dr pemilik lama jg tdk ada penggantian sblum ny, utk kekurangan hny mslh harga krn bagi kami lumayan mahal.

        Demikian testi pribadi sy di mtr & mobil tua kami..
        Sy hny sebatas pengguna dan tdk ada hub sm skali dgn sportdamper yg kmi pakai..
        Smg brmanfaat sbg bhn prtimbangan teman2 dan saudara2 skalian..
        Kl berkenan mau cek, monggo sambil ngopi..
        CP : 082134994744.

        Suka

        • Terima kasih sharingnya. Saat menulis artikel, saya lupa tidak mempertimbangkan efek sport damper ini bila suspensi sudah soak. Suspensi soak tidak selalu ditandai dengan oli yang bocor. Kaki kaki jadi berisik menurut saya adalah tanda suspensi sudah soak. Dan memang bila suspensi sudah soak, menambah sport damper bakal mengurangi goyangan dari suspensi. Kalau suspensi sudah soak, maka pakai sport damper bisa mengurangi ketidak stabilan motor atau mobil karena memang suspensi jadi lebih keras. Handling juga terasa lebih sporty. Rolling juga berkurang. Di dunia balap juga pakai cara yang sama.

          Trik memperkeras suspensi belakang saat suspensi soak juga saya lakukan ketika suspensi belakang YSS DTG saya terasa amburadul. Motor jadi terasa lebih nyaman ketika preload dibuat jauh lebih keras. Namun kenyamanan masih kalah jauh dari sesudah saya mencoba mengakali dengan menambahkan oli ke suspensi.

          Menurut saya idealnya tetap mengganti suspensi dengan yang bekerja dengan benar. Kalau di motor Honda keluaran baru sepertinya tahan sekitar 10 ribu km saja. Motor dengan suspensi belakang monoshock juga cepat rusak. Saya sudah beberapa kali lihat Vario facelift dan PCX lokal yang suspensinya sudah soak (tanpa ada tanda bocor). Di motor yang soak tersebut memang pakai sport damper bakal bikin motor lebih stabil.

          btw, jalan tidak rata yang saya maksud adalah yang frekuensinya tinggi. Bukan yang bergelombang bikin kendaraan mengayun lambat.

          Intinya sih setuju pakai sport damper bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan suspensi soak / di kendaraan yang masa pakainya sudah puluhan ribu km.

          Disukai oleh 1 orang

  8. Iya neh. Di indo banyao tambahan2 asesoris yang ga jelas fungsinya. Harganya mahal lagi. Buat mobil gak isah coba2 deh. Yang jelas2 aja.

    Suka

  9. Mas mau Tanya dong, saya menggunakan Terios 2016, sebelumnya saya pakai Grand Livina 2013. Nah yang saya rasakan ketika pakai Terios suspensinya sangat berbeda dengan Livina. Ketika di jalanan berlubang justru saya merasa goncangan belakang Terios sangat keras. Kira-kira ada solusi tdk agar Terios jadi lebih empuk ketika di jalanan berlubang? makasih yaa mas sebelumnya..

    Suka

    • Menurut saya ada dua hal yang membuat terios terasa lebih keras.

      1. Per yang lebih keras. Per lebih keras dibutuhkan karena profil mobil yang lebih tinggi. Membuat lebih empuk bisa meningkatkan resiko terguling.

      2. Shock breaker kurang bagus. Shock breaker yang bagus bisa membuat lubang tidak terasa karena ada setelan untuk high speed compression. Jadi suspensi tidak menghambat ketika gerakan suspensi kencang. Sementara itu suspensi biasa akan makin menghambat bila gerakan suspensi makin kencang.

      Saran saya coba ganti shock breaker belakang dulu. Untuk merek maaf tidak bisa menyarankan. Mungkin bisa coba merek billstein dan YSS. Jangan merek kayaba atau showa. Bilstein disebut lebih empuk. Merek monroe katanya masih keras

      Suka

  10. Maaf mau tanya juga, tipe per yang keras dan empuk bagaimana membedakan ya ? dari segi bentuk, gambar
    Mobil saya jazz gd3 jarak ban belakang dengan fender 2 jari, bila jok belakang ada muatan 3 orang fender jadi turun sampai velg ban masuk, jadi agak kurang enak dibawa karena depan makin tinggi belakang makin rendah, setelah saya baca artikel ini solusi ganti per yang keras, apakah setelah ganti per keras fender tidak akan gasruk atau turun sampai rata velg ?
    atau mending dikasih damper soalnya cuma sesekali bawa muatan full.
    Dan pertanyaan lagi apakah setelah diganti per yang keras ban belakang akan terasa lebih keras dan tidak nyaman bila di jalan yang tidak rata ? kalau iya keras sama halnya shock akan cepat rusak seperti yang saya baca diartikel, sama halnya pakai damper. mohon penjelasannya suhuku ? sharing bermanfaat

    Suka

    • Rasanya susah membedakan dari bentuk karena ketebalan dan jenis bahan juga berpengaruh, tidak hanya bentuk luarnya saja. Empuk dan keras bisa dilihat dari seberapa cepat goyangan naik turun mobil. Bisa dilihat di video berikut:

      Intinya kalau terjadi 60 goyangan tiap menit maka termasuk sangat empuk. Kalau 120 goyangan tiap menit maka termasuk sangat sporty. Akan lebih mudah terlihat bila shock breaker dilepas dulu.

      Sebaiknya tidak hanya cari per yang keras, tapi per yang mempunyai tingkat kekerasan dua macam. Jadi pernya ada kerasnya dan ada empuknya. Kalau beban ringan tetap terasa empuk, kalau beban berat tidak akan terlalu ceper. Per begini cuma ada yang aftermarket. Biasa disebut juga per tipe progressive.

      Sayangnya biasanya per seperti itu dipakai untuk membuat mobil lebih rendah, jadi per lebih pendek.

      Kenyamanan tidak hanya bergantung pada per saja. Shock breaker juga sangat penting. Shock breaker yang baik itu bisa pas dengan pernya. Ayunan bisa berhenti tapi tidak terlalu cepat ataupun lambat. Biasanya satu atau dua ayunan. Selain itu shock breaker harus mampu mengatasi bump dengan baik / ada bypass khusus. Namun sayangnya yang beginian jarang disebutkan di spesifikasi. Jadi cuma bisa mengandalkan yang bermerek misalnya billstein.

      penjelasannya:
      Alasan mengapa skok bagus bisa bikin melewati polisi tidur di kecepatan tinggi tidak mental

      Suka

  11. artikel yang sangat menarik gan. mantap infonya.

    saya ada pertanyaan gan terkait mobil saya (Honda Brio RS). saya baru ganti velg dan ban aftermarket yang menonjol sekitar 2,5 cm dari sisi body fender luar, sehingga kalau terkena gundukan atau polisi tidur menjadi gesrot fender. gesrot juga semakin sering jika diisi orang full.

    jarak dari ban ke fender masih bisa diselipkan 3 jari karena memang tidak ada modifikasi untuk menjadi ceper.

    nah untuk mengatasi agar tidak gesrot, saya disarankan untuk pasang stopper, pasang sport damper (contoh: valen damper), atau menjajal roll fender. dari ketiga opsi saran tersebut, mohon advice gan mana yang lebih baik untuk mencegah gesrot.

    sempat kepikiran untuk mencoba valen damper karena suatu saat bisa dicopot lagi, tapi takut kalau ternyata sia2 dan ban masih gesrot ke fender. sebetulnya bisa ga ya valen damper dipakai untuk mengatasi gesrot ban yang overfender 2,5 cm tersebut?

    kalau roll fender agak sayang sama body-nya sih karena tidak bisa dikembalikan seperti semula, tapi solusi ini saya amati tingkat keberhasilannya yang tinggi karena ban ring besar betul2 masuk sempurna ke dalam fender-nya sehingga tidak akan gesrot lagi.

    please advice. thanks.

    Suka

    • terima kasih.

      Solusi normalnya adalah ganti per yang lebih keras sehingga dibebani tidak terlalu turun. Menggunakan ganjal per (sport damper valen) bisa menggantikan, cuma masalahnya ganjal per bisa tidak awet. Jadi kalau cari ganjal per sebaiknya tidak cari yang mengklaim bisa lebih empuk tapi cari yang awet.

      Perlu diperhitungkan juga apakah satu buah sudah cukup, saya lihat di websitenya nggak ada brio, tapi jazz 2007 butuh 4 untuk depan dan 4 untuk belakang. Saya lihat di toko online, malah ada 500 ribu 4 buah depan belakang. atau satu juta

      Harga untuk per custom Brio saya lihat ada yang 1 juta pakai foto mobilnya, sudah komplit mestinya depan belakang. Sementara itu untuk sport damper 650 ribu dapat dua. Butuhnya minim 4 dengan asumsi nggak perlu dua. Mungkin perlu dipertimbangkan bila ganti per.

      Dan tentu saja per makin keras akan membuat tidak nyaman karena shockbreaker jadi tidak bisa mengimbangi. Bila ingin nyaman, maka shock breaker harus juga disesuaikan.

      Kalau pakai stopper (mungkin maksudnya karet di batangan dalam suspensi? Efeknya jadi seperti berubah jadi per sangat keras ketika jarak main habis. Ini bisa mempengaruhi handling dan kehilangan grip karena sentakan. Tapi tidak beda dengan ban gasruk. Yang sebelumnya di tahan oleh ban menjadi ditahan oleh stopper. Tapi rasanya solusi ini tidak akan awet.

      Suka

  12. Sri bro numpang lewat saya memakai dumper tipe silicon di mobil Sigra saya udah 3 tahun lebih, well dari segi kenyamanan memang berkurang jika di jalan bergelombang karena bunyi gluduk lebih kuat, tapi jika di jalan raya ngga bro bahkan lebih enak mobil apalagi suka nyelip kiri kanan, kalo soal pengereman juga lebih bagus, nah kalo soal kerusakan justru tidak saya dapati sampai sekarang suspensi dan kaki2 mobil saya aman, justru teman saya yg ngga pakai di mobil yg serupa padahal mobilnya lebih Barus dari saya udah ganti shockbreaker. Sebaiknya anda uji lewat eksperimen pribadi dan cari info lebih, jangan cuma baca refensi dari beberapa lantas sudah buat kesimpulan menyalahkan sebuah produk. Semua orang akan mencari hal yg lebih dengan harga yg bisa di jangkau, contoh dulu saya pengen ganti shockbreaker Sigra saya yg lebih keras pake Kayaba tapi harganya 1.6 JT hanya untuk bagian blakang dan harus untuk bagian depan harganya main di 2 jutaan, kebetulan lewat iklan online soal dumper harga 500 rb untuk 4 pcs depan dan blakang alhasil sampai sekarang masih pakai, dan saat ini saya udah mobil lagi Terios saya pakai yg tipe karet harga agak lebih mahal tapi lebih nyaman ketimbang silicon. Saya rasa semua kembali ke setiap orang tidak bisa anda mengambil kesimpulan dan langsung menyalahkan karena setiap orang punya gaya bawa mobil masing2, ada suka2 ngebut-ngebut dan kasar ada juga yg main slow dan halus. Jadi keawetan dari part mobil harus juga di amati sampai ke situ. Nah anda ini apakah seorang mekanik dan seorang driver?atau hanya copas saja dari cerita2 orang, harus turun langsung dan merasakan kemudian anda buat cerita versi anda. Tulisan anda cukup memberi masukan namun sayang tidak memberi pilihan kepada seseorang.

    Suka

    • saya mempertimbangkan dari menonton video demonstrasinya sport damper. Bodi yang bergoyang lebih kencang adalah ciri per makin keras. Goyangan yang tidak langsung berhenti adalah ciri shockbreaker makin lemah.

      Inti dari artikel adalah sport damper itu bukan shockbreaker dan tidak bisa menggantikan shockbreaker. Tapi bagi saya, shock breaker merek Jepang itu jelek / banyak yang underdamped. Kayaba juga saya anggap jelek. Apalagi Kayaba untuk motor, kualitas sangat sangat buruk. Suspensi bawaan mtoor NMAX saya itu KYB, tapi di 200 km pemakaian sudah nggak layak pakai. Saya juga sering lihat mobil merek Jepang yang suspensinya tidak layak.

      Bagi saya banyak mobil yang shockbreaker sudah kelihatan nggak layak pakai walau masih baru. Saya yakin itu belum rembes/bocor tapi sudah desain dari Jepangnya yang underdamped.

      Saya juga ragu dengan tempat anda beli suspensi. Apakah memang bisa trial and error? Karena ukuran per / pemakai beda maka shockbreaker yang dibutuhkan beda.

      Apakah di terios anda membandingkan pakai silikon ve pakai karet? Atau anda membandingkan kenyamanan sigra dengan terios? Kenyamanan di jalan seperti apa? Kalau di jalan makadam kecepatan 25 kpj maka suspensi tanpa shockbreaker yang lebih nyaman karena ngayun lebih bebas. Beda kalau lewat jalan paving / beton kecepatan 100 kpj, kesehatan shockbreaker penting.

      Kestabilan juga relatif. Ayla saya itu tanpa stabilizer dengan suspensi masih standar. Bagi saya stabil karena ketika saya lewat jalan bergelombang cukup parah kecepatan 80 kpj, ayla saya bisa stabil walau mobil pajero di depan berguncang guncang keras sampai ban terangkat dari aspal. Tapi tentu bila untuk zigzag di jalan mulus, maka pajeronya yang bisa lebih stabil bodinya walau penumpang kebuang buang.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.