Sebelumnya penulis pikir bahwa oli yang berani menempelkan tulisan API Service SN itu beneran oli yang sudah lulus uji dari badan API. Penulis sebelumnya ragu terhadap standar tersebut karena kok bisa oli yang mestinya lulus uji API tapi kok di kenyataan merusak mesin. Penulis mengira bahwa oli tersebut cuma masuk standar minimal dari API. Namun ternyata setelah baca baca, besar kemungkinan bahwa oli tersebut justru tidak lulus uji dari API service.
Ini karena bila oli tersebut sudah lulus uji API service, di kemasan oli seharusnya disertakan simbol standar dari API. Menurut American Petroleum Institute oli mesin yang sudah diakui oleh API, yang sudah lulus uji, boleh menunjukkan anda donut dan starburst di kemasannya.
API-licensed marketers may display two types of Marks: the API Service Symbol “Donut” and the API Certification Mark “Starburst.”
An oil may be licensed to display the Starburst only if the oil satisfies the most current requirements of the International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC) minimum performance standard for this application (currently GF-5 for passenger cars).
Jadi oli hanya boleh menampilkan logo API Starburst ataupun donat kalau beneran sudah disetujui oleh American Petroleum Institute. Tanpa tanda itu maka oli mesin yang bersangkutan masih tidak lulus uji standar dari lembaga API. Walau di kemasan ada tulisan API service SN, SN, ST dll, kalau nggak ada tanda donat atau starburst itu artinya olinya masih nggak lulus tes.
Yang penulis herankan, kok rasanya oli yang beredar di Indonesia hampir semua tidak mencantumkan itu ya?
Itu artinya tulisan API service yang tertera di kemasan oli itu sebenarnya cuma klaim dari pabrik olinya tanpa ada sertifikasi dari American Petroleum Institute. Kualitas masih nggak jelas. Jangan berharap kualitas sudah sesuai dengan yang di klaim, karena cuma memang nggak lulus.
Jadi menurut penulis percuma berdebat soal API service oli bila seandainya apa yang tertera di kemasan oli sebenarnya cuma klaim yang tidak ada verifikasinya.
Contoh berikut diambil dari lapak online Agung Motor Store. Yang tertera sepertinya cuma Motul.
Oli mesin Motul juga tidak semua ada donatnya, seperti contohnya oli mesin Motul berikut(diambil dari website Motul), ada yang mencantumkan, ada yang tidak. Jadi sepertinya mendapatkan sertifikasi API itu bukan sesuatu yang mudah.
Pertamina juga begitu, padahal satu tipe tapi cuma satu SAE grade yang lulus uji API:
FASTRON SYNTHETIC SAE 10W-40 & 5W-30
Disebutkan bahwa hanya 10W-40 yang approved API SL:
TINGKATAN MUTU
FASTRON SYNTHETIC Series memiliki tingkatan mutu internasional API SL (approved for SAE 10W- 40)/CF, ACEA A3-98, A3-02, B3-98, MB 229.1, VW 502/505 dan Porche.
Mungkin susahnya mendapat sertifikasi adalah alasan mengapa oli sekarang jarang yang pakai tanda API servis. Padahal dulu seingat penulis hampir semua oli mesin ada tanda API donut nya.
Atau bisa jadi pengketatan license bajakan ikut berimbas pada pabrikan oli, yang ketahuan menempel logo API Donut tapi tidak lulus sertifikasi kena teguran. Jadi yang dulu nempel itu cuma bohong bohongan, yang sekarang bersih kesapu razia. Jadi pabrikan oli tidak berani lagi asal tempel simbol API donut dan cuma berani tulis misalnya API SN tanpa ditaruh donat.
Berikut ada contoh yang menunjukkan bagaimana tulisan di kemasan berbeda dengan yang di spesifikasi, di bungkus tertulis Exceed API SN, di MSDS tertulis direkomendasikan untuk yang butuh API SL (mengindikasikan nggak lulus uji API). Di MSDS API SL:
Castrol Magnatec 10W-40 MSDS
Castrol Magnatec 10W-40 A3/B4 is suitable for use in automotive gasoline and diesel engines where the manufacturer recommends an ACEA A3/B4, API SL/CF or earlier specification 10W-40 lubricant.
Di kemasan Exceed API SN.
Fastron ternyata sama saja, yang di approve API SL yang ditulis API SN. data dari website PT Prabawa Parama
Shell Helix HX-8 sama saja, temuan Cio:
Jadi menurut penulis API yang tertera di bungkus itu bisa diabaikan. Nggak usah dipakai referensi, nggak usah juga dipakai perdebatan. Untuk mengetahui oli bagus atau tidak mending dicoba atau tanya yang sudah beneran coba. Abaikan saran yang mengandalkan label API service, karena percuma, yang tertera tidak valid.
Ini salah satu bukti klo kualitas oli khusus motor di indonesia itu dibawah hdeo atau pcmo. Hdeo murah pertamina meditran sx saja punya logo api donut
SukaSuka
Iya, meditran SX ada API donutnya.
Yang di uji banyak, jadi mungkin yang tidak lulus itu karena beberapa faktor sudah memenuhi sementara beberapa faktor lain tidak memenuhi. Standar API ada yang untuk lingkungan dan justru mengurangi performa oli, sehingga belum tentu kualitas lebih jelek. Tapi ini tetap berarti kita tidak bisa menentukan bagus tidak suatu oli dari standar API nya.
SukaSuka
setau ane, oli yg lulus API harus coba langsung dibakar om… kalo terbakar langsung berarti ga lulus.. kalo agak lama terbakar berarti lulus… hehehe becanda om
SukaSuka
Ternyata memang ada alasannya mereka tidak menempelkan tanda API donut. Kalau pabrikan oli Indonesia sepertinya masalah harga sertifikasi.
Ini alasan mengapa oli dengan performa tinggi atau untuk long drain interval bisa tidak lulus uji API service
SukaSuka
[…] Sebelumnya penulis menceritakan tentang oli mesin yang ternyata kebanyakan tidak mencantumkan logo API donut yang merupakan tanda bahwa oli tersebut beneran sudah lulus uji API. Apakah oli mesin di Indonesia pada nggak lulus uji API?, kok tidak ada tanda donat dan starburst API… […]
SukaSuka
Mungkin saja oli itu lulus uji API,tapi lisensi nya habis,gak di perpanjang sampai sekarang.
SukaSuka
Iya, salah satu alasan karena kemahalan.
Ini alasan mengapa oli dengan performa tinggi atau untuk long drain interval bisa tidak lulus uji API service
SukaSuka
Pernah dengar juga bos, jangankan di Indonesia, diluar saja terkadang enggan mengurus Sertifikasi API ini, Banyak alasan, misalnya bocornya resep campuran oli, harga, dan ketidaksesuaian dengan umur kendaraan, bahwa klaim juga mengatakan sertifikasi API justru menurunkan performa oli.
SukaSuka
Setuju, karena API juga standar minimum dan juga batasan bukan cuma untuk performa saja tapi untuk lingkungan yang sering kali harus mengurangi performa. Juga mahal.
Ini alasan mengapa oli dengan performa tinggi atau untuk long drain interval bisa tidak lulus uji API service
SukaSuka
[…] SNI dihindari karena dianggap kemahalan. Tapi apa memang dari luar negeri oli tersebut sudah diuji sesuai standar? Karena di luar negeri mereka juga menghindari standarisasi […]
SukaSuka
[…] deh lihat di bungkus olinya, apa ada logo API walau itu oli ngaku ngaku sudah API […]
SukaSuka
[…] Pada nggak punya semua juga: Apakah oli mesin di Indonesia pada nggak lulus uji API?, kok tidak ada tanda donat dan starburst API… […]
SukaSuka