Membandingkan pemakaian oli diesel di motor dengan minyak goreng sebagai aditif oli lebih sesat mana


Beberapa dari yang menghujat pemakaian minyak goreng sebagai aditif menyarankan penggunaan oli diesel ke mesin motor. Jadi oli diesel dianggap layak dan aditif minyak goreng dianggap tidak layak. Sebenarnya apa yang membuat oli diesel unggul?

Penulis coba kutip dari beberapa website:
ridergalau – Keunggulan Oli Diesel, Boleh Tidak Digunakan Pada Motor ?

pada oli diesel angka TBN nya lebih tinggi dan pergantian oli pun bisa lebih lama untuk dilakukan. Selain itu Oli diesel mempunyai antioksidan yang tinggi untuk mencegah oksidasi karena panasnya mesin. Jadi oli diesel lebih tahan lama karena mampu mencegah penurunan visikotas

Pertama dari kekentalan, lebih baik cari yang encer agar sirkulasi lebih lancar namun resikonya suara mesin lebih kasar. Kedua pilih yang tak mengandung teflon berlebih agar enggak bikin selip kopling

motogokil – Oli Mesin Disel “Beracun” Buat Motor New Vixion Lightning

Suara mesin semakin halus
Mesin semakin adem
Volume oli jauh lebih awet, ini yang menjadi pertimbangan utama untuk nvl
Tarikan tidak kalah responsif jika mesin sudah panas
Penggantian oli lebih lama (lebih irit)

nursigitify – Pake Oli Diesel di Motor: Risiko Tanggung Sendiri

Better Performance.
Longer Drain Interval.
Better Protection.
Better Fuel Efficiency.
Low Evaporation.

indoride – Service Pertama Setelah 1000km Bersama Oli Diesel “Menyimpang”,Sebaiknya Jangan Ditiru Brosist!

– Mesin jadi lebih halus getaran,berimbas kepada kenyamanan berkendara.
– Oper gigi terasa lebih mudah dan halus,bunyi “ceklek” yang kencang hilang entah kemana..
– Mesin jadi lebih “adem” (adem disini,maksudnya waktu untuk panasnya lebih lama)
– Bikin demen geber melulu.
– Harga relatif murah untuk oli 1 liter,karena sisanya ( 0,2 L ) bisa disisakan untuk pelumas rantai.

indoride – Review Pemakaian Oli Sesat Setelah 500 Kilometer di Honda Revo 100,Bagaimana Impresinya?

Awesome! Ya brosist. Oli diesel bermerk Meditran SX yang saya cekokkan ke jeroan tubuh si Evita ini bahkan bisa membuat saya terkagum-kagum akan performanya. Rasanya,di 500 kilometer pertama ini performanya bahkan mengalahkan performa oli yang saya pakai sebelumnya,yaitu Shell AX7.

Memang,di 200 km pertama belum terlalu terasa khasiatnya brosist. Karena mungkin,oli diesel yang mengandung zat semacam deterjen ini sedang merontokkan gram-gram yang menempel di dalam mesin yang sudah menahun.. But,i don’t really care about that! Motor saya jadi tambah enak semenjak pemakaiannya 200 km keatas. Dan pastinya,mesin jadi tambah adem saat menggunakan oli ini. Saya juga nggak tahu pasti kenapa mesin jadi lebih adem dan lama panasnya.. Perpindahan transmisi juga lebih halus di 500km pertama ini.

Saat dicek warna oli pun masih dalam batas wajar,yaitu kuning kecoklatan. Tandanya oli masih layak untuk dipakai beberapa ratus km kedepan. Ya bisa dimaklumi oli jadi cepat menghitam,karena mungkin kerak didalam mesin si Evita sudah tak terkira lagi tebalnya

 

Mari bahas satu persatu.

TBN tinggi

TBN yang tinggi merupakan satu keunggulan utama dari oli diesel. Ini membuat oli diesel tidak mudah menjadi asam, sehingga masa pakai menjadi lebih lama.

Namun perlu diingat bahwa biasanya oli mobil mesin diesel selalu lebih tinggi TBNnya (kisaran 10-15) dari oli mobil mesin bensin (sekitar 7-9). Karena motor pakai bensin maka TBN mestinya tidak perlu tinggi.

Mungkin ada yang berpendapat bahwa TBN perlu tinggi agar oli bisa dipakai hingga 20 ribu km. Tapi penulis nggak yakin bahwa oli yang kalau di mobil bisa beneran 20 ribu km akan juga bisa 20 ribu kalau di motor. Sampai 10 ribu saja sepertinya sudah memaksakan sekali.

Untuk data berapa sebenarnya angka TBN dari minyak goreng, berikut data perbandingan dari oplosan minyak nabati dan oli mineral:
LUBRICATING OIL CHARACTERISTICS OF VEGETABLE AND MINERAL OIL BASED LUBRICANTS AND THEIR BLENDS IN A TWO STROKE SI ENGINE
M.S.A. Molla and M.A. Islam, Department of Mechanical Engineering, Bangladesh Institute of Technology(BIT),Khulna, Bangladesh

perbandingan-oli-mineral-dengan-minyak-nabati

perbandingan-tbn-minyak-nabati-dengan-oli-mineral

TBN terlihat hampir sama, sementara TAN minyak nabati lebih bagus. Dikatakan bahwa TBN dari minyak nabati itu karena sifat alaminya, sementara TBN dari oli mineral itu karena penambahan aditif yang bisa punya efek jelek ke aus bila menguap di ruang bakar.

TBN tinggi membuat aus lebih parah mungkin yang membuat oli versi diesel angka ausnya lebih jelek daripada oli versi bensin.

 

Oksidasi

Mungkin karena pemakaian yang menuntut anti oksidasi yang lebih bagus, oli diesel mempunyai anti oksidasi yang tinggi. Dalam hal ini minyak goreng kalah telak. Kestabilan terhadap oksidasi cuma 15% dari oli mineral:

Namun dikatakan juga bahwa ini bisa diatasi dengan penambahan anti oksidasi. Oli mesin biasanya mengandung aditif oksidasi seperti misalnya ZDDP.

 

Kekentalan

Beberapa ada yang memilih oli encer karena dianggap lebih cocok untuk mesin modern, dan untuk tujuan meningkatkan efisiensi. Kutipan diatas juga ada yang menyarankan untuk jangan pilih yang terlalu kental. Oli diesel yang disarankan untuk motor biasa mempunya kekentalan antara 10W40 dan 20W50.

Untuk minyak goreng, berikut referensinya:

palm-oil-viscosity-index

 

Kedua referensi tersebut menunjukkan bahwa minyak goreng mempunyai SAE yang kecil sekali. Sayang tidak ada referensi HTHSnya, kalau dari angka kinematic viscosity 100°Cnya (7.89-8.10 cst), maka minyak goreng itu setara dengan 0W16:
kinematic-viscosity-sae

Encer banget.

 

Perlindungan mesin

Katanya oli diesel itu better protection atau melindungi mesin lebih baik. Perlindungan mesin bisa dibagi menjadi dua. Satu adalah ketika masih ada lapisan oli diantara permukaan logam (mixed/full film lubrication), dimana perlindungan ditentukan oli film strength atau tingkat kelicinan dari oli. Lalu satu lagi adalah ketika sudah tidak ada lapisan oli diantara permukaan logam (boundary lubrication), dimana perlindungan ditentukan oleh aditif anti wear atau extreme protection yang bekerja dengan membuat lapisan mudah rontok di permukaan logam sehingga yang rontok lapisan anti wearnya dan bukan logamnya.

Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca di artikel berikut:
Mengenal dasar pelumasan, ada saat dimana perlindungan tidak ditentukan oleh anti wear

Penulis sendiri lebih memilih perlindungan dari film strength. Ini sependapat dengan 540 rat dimana suhu tersebut melakukan pengujian film strength dari bermacam oli. Di websitenya 540 rat oli diesel HDEO termasuk yang perlindungannya kalah sama oli mobil bensin PCMO, tapi masih setara dengan oli motor MCO.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, keunggulan minyak goreng dari oli mineral adalah film strength atau lubricity yang lebih bagus
Implementasi dan dasar teori trik sesat minyak goreng sebagai aditif pelicin oli mesin matik dengan hasil mesin lebih halus dan enteng

Perbandingan data keausan bisa dilihat sebagai berikut:
keausan-dari-pemakaian-aditif-minyak-nabati-pada-oli-mineral

Yang menarik adalah yang ausnya terbaik adalah yang campuran antara minyak nabati 30% dan 50% terhadap oli mineral. Dari data perbandingan tersebut sepertinya minyak goreng itu cocoknya dijadikan aditif.

 

Penguapan rendah / low evaporation

Oli diesel dikatakan rendah penguapannya, membuat volume oli lebih awet. Menurut penulis ini lebih ke bahan dasar olinya. Rendah penguapan menunjukkan bahwa kualitas oli diesel lebih bagus dan lebih terjamin daripada oli motor MCO. Yang bikin rendah penguapannya bukan karena oli diesel tapi karena olinya dari bahan bagus.

Data penguapan ini di test dengan metode standard ASTM D-5800. Oli komersial datanya berikut ini:
noack-volatility-amosil-dll

Paling kecil 5.7, sementara itu untuk oli dari bahan minyak kelapa sawit:

Yang paling parah 2.4, cuma separuh dari yang terbaik dari oli mobil. Jadi untuk penguapan, minyak goreng jauh lebih bagus dari oli pada umumnya.

Sebagai perbandingan, berikut data oli diesel AMSOIL Synthetic SAE 15W-40 Heavy-Duty Diesel and Marine Motor Oil (AME)
data-teknis-oli-amsoil-diesel-15w40

Angka Noack Volatilitynya amsoil diesel adalah 7.0, malah lebih besar lagi.

 

Daya pembersih

Karena tuntutan dari mesin diesel, oli diesel mempunyai daya pembersih yang bagus. Sudah banyak contoh dimana setelah pakai oli diesel mesin yang dibongkar jadi bersih, tidak sebanding dengan yang pakai oli motor biasa.

Minyak goreng sendiri punya daya pembersih yang bagus sehingga tanpa ditambah aditifpun daya pembersihnya sudah cukup bagus untuk pemakaian di motor. Beberapa hari setelah penambahan minyak goreng, di kedua motor penulis oli mesin menjadi lebih coklat. Warna tidak menjadi lebih coklat setelah beberapa minggu penambahan. Jadi ini bukan perubahan warna yang terjadi karena oksidasi.

Menurut penulis ini pertanda bahwa kerak yang tersisa pada ruang mesin larut pada oli mesin. Ini mirip tanda yang dilaporkan indoride:
indoride – Review Pemakaian Oli Sesat Setelah 500 Kilometer di Honda Revo 100,Bagaimana Impresinya?

Saat dicek warna oli pun masih dalam batas wajar,yaitu kuning kecoklatan. Tandanya oli masih layak untuk dipakai beberapa ratus km kedepan. Ya bisa dimaklumi oli jadi cepat menghitam,karena mungkin kerak didalam mesin si Evita sudah tak terkira lagi tebalnya

 

Mesin lebih halus

Oli diesel dikatakan bikin mesin makin halus. Sebenarnya tidak fair juga karena membandingkannya dengan oli jelek. Belum lagi oli diesel yang lebih kental tentu juga membuat mesin lebih halus suaranya daripada oli motor yang biasanya 10W40 atau 10W30. Jadi oli diesel membuat mesin lebih halus karena daya tahan lebih bagus dan cenderung lebih kental.

Dari percobaan penulis di Suzuki Spin dan Honda Beat ESP, bro Zorro di Yamaha Vixion dan bro Robbisantiaji di Suzuki Shogun FI, penambahan minyak goreng membuat mesin secara keseluruhan makin halus tanpa mengakibatkan selip kopling. Padahal ini pakai oli yang pada kutipan kutipan blogger diatas dikatakan bikin mesin lebih halus.

Penulis pakai oli valvoline XL 10W40 yang halusnya jauh mengalahkan saat pakai AHM MPX-2. Fastron ungu 15W50 yang mengalahkan halusnya Repsol 20W50. Bro Zorro pakai oli Fastron ijo 10W40. Bro Robbisantiaji pakai oli Shell Rimula R4 15W40 yang adalah oli untuk mesin mobil diesel. Walau semua sudah termasuk oli senyap, tapi dengan menambahkan minyak goreng sebagai aditif bisa lebih senyap.

Bro Robbisantiaji melaporkan begini:

Shogun fl = Shell rimula r4 x sae 15w 40 untuk diesel,,, 900 ml rimula, 50 ml sovia,,, suara mesin bagian bawah halus, tp di bagian head muncul suara agak kasar,,, untuk tarikan awal biasanya pakai rimula sedikit berat setelah di tambah sovia sedikit enteng, belum di coba untuk kecepatan tinggi atau jarak jauh,,,,

Sepertinya timbulnya suara baru itu karena oli jadi lebih encer. Tarikan jadi lebih ringan tapi suara lebih kasar. Membuat bagian mesin yang beradu / mengetuk menjadi lebih keras. seperti dikatakan kutipan sebelumnya.
ridergalau – Keunggulan Oli Diesel, Boleh Tidak Digunakan Pada Motor ?

“Pertama dari kekentalan, lebih baik cari yang encer agar sirkulasi lebih lancar namun resikonya suara mesin lebih kasar” papar M. Abidin, GM Service & Motorsport Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Suara mesin bagian bawah halus karena gesekan antar logam berkurang karena film strength oli bertambah.

 

Long drain

Pemakaian yang lebih awet saat pakai oli diesel menurut penulis terjadi karena oli yang dipakai sebelumnya memang kualitasnya dibawah standar. Dengan menggunakan oli dengan kualitas lebih terjamin maka oli menjadi awet.

Dari pemakaian sementara ini, penulis menyimpulkan bahwa menambahkan minyak goreng pada oli mesin membuat oli lebih awet lagi. Jadi minyak goreng cocok untuk long drain.

Di Suzuki Spin dan Honda Beat contohnya, dari sisi suara seharusnya kedua motor tersebut sudah waktunya ganti oli. Namun karena setelah ditambahkan minyak goreng suara menjadi lebih senyap penulis menunda masa penggantian oli.

 

Tarikan lebih enak, bensin lebih irit

Oli diesel dikatakan membuat tarikan lebih enak. Mungkin ini karena sebelum coba oli diesel mereka pakai oli kw3. Bila misalnya sebelumnya pakai oli 0W20, bisa jadi tarikan jadi lebih berat dan bensin lebih boros.

Penambahan minyak goreng ke oli mesin menambahkan efisiensi mesin (tarikan lebih enak dan bensin lebih irit) melalui dua cara. Yang pertama adalah karena minyak goreng lebih encer seperti yang sudah dijelaskan diatas. Yang kedua adalah karena minyak goreng mempunyai sifat friction modifier yang berguna meningkatkan film strength dan daya pelicin oli.

Friction modifier yang terkandung pada minyak goreng adalah stearic acid (sekitar 5%) dan oleic acid (sekitar 50%).

Jadi dengan penambahan minyak goreng akan terasa peningkatan tenaga dan irit.

 

Selip Kopling

Oli diesel dikatakan solusi ideal karena tidak membuat selip kopling, tidak seperti oli mobil bensin PCMO, namun kualitasnya lebih baik dari oli motor.

Dari percobaan bro Zorro dan bro RobbiSantiaji penambahan sedikit minyak goreng ke oli mesin tidak membuat mesin selip kopling.

Sebelumnya sudah ada yang coba 100% pakai minyak goreng yaitu di Honda Wave 125cc oleh Raihan Ismail dan Andre Irawan di Yamaha Vega, tanpa dilaporkan masalah selip kopling. Video bisa dilihat di artikel berikut:
Bukti bahwa minyak goreng bisa dipakai sebagai oli mesin

Jadi dari contoh contoh tersebut pemakaian minyak goreng termasuk aman untuk motor dengan kopling basah.

 

Selanjutnya

Di kutipan diatas disebutkan bahwa oli diesel bikin mesin lebih adem dan ganti gigi lebih enak. Sayang penulis tidak bisa membandingkan hal itu.

Dari penjelasan – penjelasan diatas, rasanya minyak goreng layak diperhitungkan bila tujuannya mesin halus, performa nambah, bensin lebih irit, dan pemakaian oli lebih lama.

Untuk berikutnya penulis akan tetap pakai minyak goreng sebagai aditif, namun mungkin bukan dikombinasikan dengan oli fastron atau oli bagus lain, tapi dengan oli yang sering dikatakan kalah bagus dengan fastron yaitu enduro racing.

Dari kutipan berikut sepertinya masa pakai enduro racing adalah sekitar 2000km.
enduro racing memang top, setelah 1900 km ganti oli, tetep enduro racing

oli Pertamina Enduro Racing 4T 10W-40 telah mencapai kilometer hampir 2000..dan artinya adalah saat untuk ganti oli dan tentu saja menuliskan gimana rasanya setelah mencapai lebih dari 1000 km..

Setelah 2 kali ditulis tentang awal pemakaian enduro racing dan 900km bersama enduro, kali ini tentang akhir usia pemakaian enduro..sebenernya nggak beda-beda banget, cuma tentu saja ada penurunan performa..sebagai contoh, buat jalan > 60 kpj di gear 2 tidak senyaman sebelumnya

Review oli Enduro 4T Racing di New Jupiter MX

Tarikan agak berat namun tidak seberat oli pabrikan di Km yang sama
Suara kasar justru lebih kasar dari oli pabrikan
Pindah gigi juga agak keras walau g sekeras oli pabrikan
Slip Kopling tidak terjadi
Mesin juga relatif cepat panas
Di NETRAL kan dalam keadaan mesin hidup masih bisa walau agak susah
paling g begitulah yang ki salim rasakan selama 1659 km bersama ni oli.. dan untuk pergantian oli kemaren ki Salim masih percayakan kepada enduro 4T racing lagii.. sepertinya lebih cocok pakai oli ini dari pada oli pabrikan.

Penulis akan mencoba membandingkan apakah saat pertama ganti oli suara bisa sehalus sebelumnya. Lalu apakah oli enduro racing + minyak goreng akan bisa tetap halus sesudah 2000km.

80 respons untuk ‘Membandingkan pemakaian oli diesel di motor dengan minyak goreng sebagai aditif oli lebih sesat mana

    • Kalau dari sisi konsentrasi friction modifier oleic acid, maka minyak kelapa sawit dua kali penyaringan yang cocok. Minyak goreng yang dijual di toko dengan kemasan sudah dua kali penyaringan.

      Untuk anti oksidan, perlu cari minyak goreng yang awet dan sedikit oksidasinya. Katanya merek sunco lebih banyak anti oksidasinya.

      Suka

    • aus dibagian mananya ya? Untuk mengurangi aus saat tidak ada lapisan oli diantara permukaan logam, pada oli ditambahkan aditif anti wear dan extreme protection. Jadi bila minyak goreng dipakai apa adanya, maka perlindungan di saat mesin mulai menyala menjadi kurang.

      Di oli mesin minyak bumi saja masih ada perdebatan tentang seberapa banyak sebenarnya aditif anti wear yang diperlukan. Juga perdebatan soal pengurangan aditif ZDDP di standar API terbaru.

      Itu salah satu alasan mengapa saya menyarankan untuk sebagai aditif, sehingga anti wear dan extreme protection nya mengandalkan bawaan dari oli mesin aslinya.

      Suka

  1. Oli diesel 70% + atf 20% + sunco 10% aman ga gan buat motor ? Oh ya bahas juga gan penambahan additif berupa oli atf ke oli diesel apakah bagus juga.

    Suka

    • ok, akan saya coba gali. Kalau sekilas, oli transmisi mestinya lebih butuh shear stability karena lebih banyak sobekan gir dan tidak butuh pembersih, pelarut dan anti oksidasi karena tidak terkena hembusan ledakan mesin. Oli transmisi juga dibedakan antara transmisi manual dan otomatis.

      Dari sisi shear stability minyak goreng sudah bagus
      Biobased Industrial Fluids and Lubricants, By Sevim Z. Erhan, Joseph M. Perez

      Menurut saya mending tidak usah pakai ATF. tapi akan saya coba cari info lagi.

      Suka

        • Iya lbh cepat kasar n lbh cepat panas…sy sudah mencampurkan oil OEM Toyota 10w-30 700ml + 100ml migor,,hasilnya bikin geleng kepala,, alias maknyusss….tp knp penulis tdk akan mencampurkan oli sekelas fastron ato lbh bagus dgn migor?

          Suka

          • teriam kasih sharingnya. sip.

            Bukan tidak akan pakai fastron, namun rencana pakai oli yang lebih jelek dari fastron karena sekarang sudah pakai fastron. Jadi pakai minyak goreng sudah terbukti bisa meningkatkan kualitas oli PCMO, dan sekarang fokusnya untuk mencoba ke oli yang biasanya dikatakan tidak sekelas PCMO.

            Yang Honda Beat sekarang sudah pakai AHM SPX 2. Langsung ditambah minyak goreng sunco 100ml. Entah aslinya bagaimana namun tadi pagi coba setelah motor dijalankan 100kpj beberapa lama setelah pelan mesin masih halus. Kalau biasanya mesin suaranya sudah kasar. Nanti dilihat beberapa minggu lagi bagaimana. Kalau kesimpulan sementara pakai minyak goreng benar benar membuat oli makin sip.

            Suka

            • Kebetulan ada 2 motor Vario old 125,,yg pertama c merah udah sy mix OEM Toyota 10w-30 dgn migor Dan hasilnya sangat memuaskan lbh senyap Dan rpm lbh mudah D raih, tp untuk long drain Dan efek jangka panjang nya sy msh blm tau.,, c putih saat ini masih memakai amsoil 0w-20..rencannya nanti akan menggantikan oli amsoil dgn fastron 10w-30+ migor,gmn mnrt pa aji,apakh nanti sy ttp menggunakan amsoil ato lbh baik ganti dengan fastron + migor?

              Suka

            • terima kasih infonya. sip juga bila yang 10W30 pun bisa senyap. Berarti oli 10W30 nya masih kurang di film strengthnya.

              Long drain biasa pakai acuan apa?

              Yang saya penasaran itu apakah fastron 10W30 + mg bisa lebih senyap daripada amsoil 0W20. Juga apakah minyak goreng bisa membuat motor lebih senyap bila dicampurkan ke amsoil 0w20.

              Kalau saran saya, mending tetap pakai amsoil. Dan bila ternyata bisa makin senyap, amsoil+mg. Karena kan bahan dasar amsoil lebih bagus.

              Kalau ternyata ditambah minyak goreng tidak membuat amsoil 0W20 lebih senyap atau lebih enak tarikannya, maka amsoil sudah bagus aditifnya. Tidak perlu ditambah minyak goreng lagi.

              Suka

            • Mnrt sy sih mlah lbh senyap OEM Toyota 10w-30 + mg D banding amsoil,, tp itu brdasarkan kan feeling sy saja,,krn memang base oil amsoil memang nmr wahid,,acuan long drain nya per 1 tahun, krn dlm sebulan pemakaian krng Dr 1000km…ap prlu amsoil D campur mg?

              Suka

            • wah kalau TMO 10W30+MG beneran lebih senyap berarti yang amsoil 0W20 masih kurang film strengthnya.

              Perlu tidaknya amsoil ditambah mg perlu dicoba. MG sendiri punya sifat pelarut dan film strength lebih baik daripada PAO.

              Suka

    • Yang bikin puas itu karena suara mesin lebih hening. terasa banget kalau di Honda Beat. Kalau di Suzuki Spin yang pakai Fastron 15W50 rasanya seperti baru ganti oli tapi tanpa terasa berat tarikannya.

      Minyak goreng lebih encer tapi anehnya suara mesin jadi makin halus.

      Suka

      • om,kenapa jupiter 02 setelah dikasih oli meditran sx malah getaran mesin lebih terasa sampai ke tangan.solusinya ?

        Suka

        • biasanya oli diesel film strengthnya lebih kecil, sepertinya juga sedikit moly nya, sehingga gesekan lebih terasa. Sebaiknya pakai fastron techno saja. atau ditambahi minyak goreng sedikit. pakai aditif anti aus membantu tapi menurut saya hanya bekerja kalau sudah agak panas mesinnya.

          Suka

  2. Gan mohon saran dan masukan
    Ane udah beberapa kali baca artikel agan, bagus2 dan membuka mata.
    Ane pengguna cs1 th 2012 udah km 35 rb. Sering kena macet d ibukota tiap hari, sebelumnya setia d spx 1, sekarang d total hi perf. Tp tetap panas bgt mesin motor kalau macet, tp jarang red line pas udah ganti total hi perf.
    Yang mau ane tanyakan, apakah perlu ane ganti dengan oli diesel atau naik kelas ganti liqui moly atau motul5100. Jika ganti oli diesel oli apa yang bagus, anggap aj budget bukan masalah d bawah 200rb. Apakah perlu ditambah minyak goreng?
    Ane butuh performa aksel yang bagus, tp juga g gampan panas dan berisik pas kena macet. Suka deg2an liat indikator suhu, kadang panas ampe tembus ke celana kondisi sekarang. Oli total mayan, tp msh tetep memble kalau udah macet lama

    Mohon sarannya, ane bimbang

    Terima kasih

    Suka

    • terima kasih.

      Menurut saya oli diesel itu bila butuh pembersihan yang kuat, film strength sering kurang karena mengandalkan kekentalan saja. Sementara itu oli mobil repotnya ada yang terlalu banyak molynya, selain resiko selip kopling, juga menambah kerak.

      Untuk tahan macet, maka butuh yang shear stabilitynya bagus. Oli PAO dan grup III punya shear stability bagus. Penambahan ester menambah shear stability. Kalau oli normal, maka menurut saya yang cocok itu oli grup III + ester atau PAO + ester, tapi nggak kebanyakan pembersih, dan nggak kebanyakan aditif extreme pressure (moly). Aditif zddp cukupan (untuk anti oksidasi). Nggak butuh oli yang VInya tinggi, nggak usah yang encer. Yang kental juga nggak tentu bagus.

      Boleh juga coba tambah minyak goreng. Dari yang saya rasakan, selain film strength meningkat, shear stability meningkat. Soal umur, bila ganti oli dengan periode yang dianjurkan rasanya aman. Toh puluhan orang malaysia pakai 100% minyak kelapa sawit tidak mengeluh soal kerak.

      Rasanya, biar lebih kompatibel, sebaiknya pilih oli mobil atau motor yang kelas menengah. Kalau terlalu rendah kurang licin. Kalau terlalu tinggi, terlalu banyak molynya.

      Saya biasa menyarankan motul 5100 ester karena sepertinya memenuhi syarat syarat diatas. Kalau yang motul 7100 malah ada yang selip koplingnya (nggak semua), mungkin kebanyakan molynya. Untuk liqui moly belum tahu. Fastron techno bagus, tapi film strength kalah dengan yang lain. Ada yang bilang fastron techno tambah minyak goreng rasanya seperti amsoil kalau tidak salah.

      Mahal belum tentu lebih baik, karena bisa jadi bahannya yang mahal dan aditif bisa kebanyakan.

      Suka

      • Wah terima kasih. Respon balesnya cepwt banget
        Jadi saya tetap oli motor atau move on ke hdeo pcmo baiknya. Yang lebih long drain yang mana. Karena wordingnya msh ngambang stay mco apa hdeo
        Sori saya msh agak2 oon. Pinginya banyak :), performa tp juga tahan panas macet dan long drain
        Boleh sebut merek gan? Sy jg bingung mana yang bikin film strength dan shear ability nya naik
        Saya deket toda, jd nyari oli bs leluasa
        Mucha gracias, thank u, trm kasih

        Suka

        • Pakai oli motor bagus atau pakai PCMO yang terkenal kompatibel saja. Kalau oli motor motul 5100 ester, jangan versi atas atau bawahnya. PCMO Fastron techno hijau. Kalau ada Amsoil MCF.

          Saya sendiri bukan penganut long drain, karena tidak melihat apa perlunya longdrain. Lagipula bila melihat sharingan di grup oli, banyak yang menilai dari beningnya oli dan tidak menghiraukan kasarnya suara mesin. Padahal untuk saya, suara mesin halus itu wajib. Yang bikin oli beracun pun bukan karena bahan tapi lebih karena dipakai.

          Untuk tahu kadang perlu coba sendiri. Suara mesin kasar = film strength kurang. Makin kasar setelah dipakai kencang atau macet lama = shear stability kurang. Sayangnya yang beginian jarang dicantumkan di spesifikasi.

          Suka

          • Terima kasih gan. Jadi boleh langsung pcmo y gan. Emang mau langsung pake fastron techno ijo rencananya
            Gak perlu d flushing pake oli hdeo kan

            Suka

      • Setelah menerima saran dr agan
        Mulailah ane memberanikan diri mencekoki CS1 ane dg pft ijo. Kondisi sebelumnya odo ternyata 38rb km, oli total hi perf udah 1rb km.
        Panasi sebentar jalan, jalan pelan pelan d bawah 6rb rpm. Loh kok biasa wae, agak endut2an dikit. Setelah 1 km jajal geber 8-9-10rb rpm. Jalan 90 gigi 3, berenti d atm. Kok bau agak2 gosong dikit knalpotnya.. Muter2 kr2 5 km, suara mesin sama aj, tarikan biasa aj, pulang eh kok nyentuh 4 bar kipas muter, padahal jalan lancar. Impresi 5 km awal biasa aj, bahkan tidak ada perbedaan yang noticeable dibanding oli sebelumnya, malah kalau pake Total hi perf begiti tuang baru mesin alus, buat tarikan2 seminggu awal rasanya pingin betot rpm tinggi terus. Nah pft ini td biasa aj, g kayak pake oli baru, kayak tetep nerusin oli lama yang udab 1rb km. Ane jd ragu dibawa senin besok pulang kerja apa g overheat ini cessi ane

        Apakah karena move on pertama dr mco ke pcmo. apakah ini biasa d pemakaian pertama? Ataukah ada yang salah. Mohon pencerahan dan petuahnya

        Suka

        • terima kasih infonya. kalau melihat ciri sepertinya yang pft lebih kental dari total hi perf, lebih kental membuat suhu lebih terisolasi / panas, tarikan juga jadi tidak ringan. film strength juga kalah bagus dari total hi perf ditandai mesin jadi kurang halus.

          Menurut saya itu pertanda fastron techno hijau kalah bagus dari total hi perf. Maaf saya belum pernah coba total jadi tidak tahu total ternyata lebih bagus dari fastron techno. Bila pakai HDEO bisa lebih parah hasilnya. Bila hasilnya seperti itu sebaiknya kembali lagi ke total hi perf saja. Atau barangkali mau coba juga tambah minyak goreng. Yang perlu di cek juga apakah setelah kencang suara lebih kasar daripada saat sebelum dipakai kencang.

          Bila khawatir, coba melakukan uji tetes oli, perhatikan bahwa tidak ada warna / ring di tetesan oli. Lihatnya harus sesudah didiamkan satu jam:
          Prosedur uji drop test oli mesin yang benar akan bisa dipakai untuk menguji selain oksidasi juga fuel dilution, kerak, dan bocoran air atau coolant

          Untuk soal mesin panas, coba cek juga air radiator, coba pakai merek merek berikut:
          Pilihan merek radiator coolant dengan rasio glycol lebih sedikit lebih cocok untuk cuaca panas Indonesia akan bisa menambah tenaga mesin juga mengurangi knocking

          Suka

          • Jadi baiknya gmn gan. Lanjut atau drain lagi, sayang duid
            Total hi perf oli gocapan T.T masak film strengnya ngalahin pft yang 80k T.T. apa perlu dicoba dl mungkin butuh penyesuaian. Atau baru keluar enaknya pas panas, soalnya td panas 4 bar udah d rumah, g jadi lanjut deh.
            Tar ane coba tes drop deh gan.
            Tapi kampas kopling aman kan gan, ane g tau td bau2 gosong d knalpotnya bau apaan, takutnya ada part yang kena.

            Suka

            • Dilanjutkan saja tidak apa apa, kan suara nggak kasar banget. kalau pingin lebih halus bisa ditambahi minyak goreng sedikit. Harga sayangnya nggak bisa dibuat acuan film strength. Oli mpx-2 saya yakin banget film strengthnya kalah dari valvoline yang lebih murah. Pakai mpx-2 kasar suaranya, makin kencang makin kasar. sementara itu valvoline suara halus dan dipakai kencang enak.

              soal kampas kopling, sudah dipakai kencang tidak masalah kan? rasanya itu sudah cukup menunjukkan.

              soal panas, harusnya di motor dengan radiator pendinginan sudah tidak bergantung pada oli lagi. radiatornya sepanas mesin kan?

              soal bau, coba cek juga apa ada rembesan oli. begitu ada rembesan berarti motor sudah nggak cocok lagi pakai sintetik.

              bau gosong bisa juga terjadi kalau kerak di mesin lepas. tapi memang susah dibedakan,

              Suka

  3. Ok gan, ane lanjut dl aj. Penambahan mg brp mili gan? Kan tadi udah seliter oli pft masuk
    Ane cek g ada rembes oli, moga2 aj rontokan kerak d mesin. Mengenai panas mesin, pas pake total, kipas baru nyala kalau udah 4 mau ke 5 bar indikator. Pas ganti pft, turun ke 3 bar jg masih nyala, dan kaki memang berasa lebih anget dibanding yg lama (feeling aj).
    Mg bagusnya merek apa, dan tuang brp mili gan?

    Suka

    • penambahan mg dilihat berdasarkan meteran oli di tutup oli kalau ada. atau ditambah 50ml saja kalau sudah full. mg pilih yang minyak kelapa sawit (kekuningan) dan yang kemasan (dua kali penyaringan).

      iya, moga moga itu rontokan mesin. kalau baunya terusan , mungkin itu ciri bau fastron.

      unik juga kipas menyala tidak bergantung dengan panas mesin. apa itu berarti radiator lebih panas tapi sensor suhu di knalpot lebih dingin ya?

      Suka

      • Ini hari ketiga make gan
        Kemarin senen udah ane tes pp kerja dr bintaro ke monas.
        Suara mesin kasar banget, apalagi abis dibuat kenceng, padahal cm dipake jalan 80kmjam, bunyinya srak srek kenceng kalau abis ngebut. Dipaksa buat aksel jg lemott, ngeden bgt. Dulu digeber jupe mx atau abang pixie msh berani nguber, sekarang diklakson supri fat jg minggir gan. Ane takut tiba2 rontok aj mesinnya gan
        Amankan ini tetap lanjut, soalnya kata beberapa orang di forum k**k** meyakinkan ane, bahwa ini hal yang normal saat pertama pemakaian.
        Atau jangan2 olinya palsu T.T, harganya normal sih dan belinya jg di bengkel mobil
        Note: ane belum tambah minyak goreng
        Mohon saran gan

        Suka

        • Wah kok bisa ya. Kok nggak seperti oli baru. Saya pernah pakai fastron techno (tanpa minyak goreng) juga tidak sampai begitu. Saya takut olinya palsu. Karena yang seperti itu cirinya oli nggak bagus.

          Coba uji drop tes, didiamkan satu jam lalu dilihat.

          Segera ditambah minyak goreng saja.

          Suka

          • Iya tar ane drop tes gan. Asli gan, emang kasar, gesekan mesinnya berasa. Srag srag srag bunyinya kalau abis kenceng
            Diganti apa ini gan? Balik mco lg apa ganti pcmo lainya. Kalau mco mau balik total aj atau ganti liquimoly . Atau Ada rekomen pcmo lainnya

            Suka

            • Iya, saya pernah merasakan itu cuma waktu pakai AHM. Nggak enak banget.

              Bila ingin coba yang lain, saran saya MCO luar saja. Kalau motul, 5100 ester. Atau valvoline. atau balik lagi ke total. Untuk liquimoly belum tahu.

              Suka

  4. Iya gan bener mirip pake oli mpx 1 pas lagi macet, parah kan. Nah ini lebih parah lagi

    Saran agan balik mco atau tetep coba pcmo, pcmo vs mco lebih bagus kan atau g mesti gitu. Ane kpincut iming2 d artikel dan forum2 pake hdeo pcmo karena long drain, better performance, bla bla bla gitu gan

    Suka

    • Wah, kok bisa lebih parah ya, padahal 10W40? dibanding MPX-1 yang 10W30.

      Soal oli, sering perbandingan tidak fair. Oli motor lokal murah vs PCMO luar mahal. Oli encer (oli matik) vs oli kental (HDEO). Oli bagus atau jelek lihat juga pabriknya siapa. terus tipenya apa. Sama sama oli luar juga kualitas bisa beda.

      Yang fair itu misalnya membandingkan mobil 1 mco vs mobil 1 HDEO.

      Tapi kalau oli lokal sih memang sepertinya oli motor kualitasnya dibuat dibawah oli mobil. Harga saja beda. Contoh pertamina enduro vs fastron. Mengapa fastron lebih mahal. Mesran super juga begitu, yang untuk mobil 30 ribu, untuk motor 27500.

      Karena saya lebih penting mesin halus, long drain urusan belakang.

      Suka

  5. Maaf gan banyak nanya, d forum lain jawabannya g memuaskan.
    Nanya lagi, mau ane drain ini pft besok kamis. Kalau agan dikasih pilihan untuk motor kopling (cs1 katanya mirip cb). Agan pilih mana motul ester 5100, total quarts 9000 5w-40, fastron fully syntetic, atau total rubia tir 8600/8900 (fully syntetic)
    Makasih gan, sori nanya terus

    Suka

    • Saya pilih motul ester 5100 karena khusus atau total hi-perf sport+. Yang untuk mobil masih belum yakin. Selain takut bikin selip kopling, juga karena aditif moly itu nambah kerak.

      fully sintetic nggak menarik. karena untuk saya yang penting film strength. sementara itu film strength dari oli sintetik nggak bisa ditebak. Aslinya film strengthnya PAO dan grup III juga jelek.

      Suka

  6. Assalaamu’alaykum kang aji, maaf iki lemot pentium3, sudah baca tapi masih ra mudeng. Lansung aja …. untuk suzuki inazuma 250cc pake oli opo merk lan jenisno dari low budget ke mid budget.
    Maturnuwun

    Suka

    • wa ‘alaikumus salam

      Karena rekomendasi di Eropa saja 10W40, maka rasanya untuk di sub tropis cocoknya 20W50. Jadi rekomendasi low budget adalah Mesran Super 20W50. Dan rekomendasi middle budget adalah fastron techno 15W50.

      Suka

  7. Halo pak, sy mampir lg.
    Setelah baca review di sana sini, mau nanya nih ttng oli diesel.
    Kl SAE oli diesel 10w-40 dengan oli motor SAE 10w-40 lebih kental mana ya?
    Kan rencana sy habis ini mau ganti oli motor sy dgn Pertamina Fastron, msh bingung antara Fastron Techno 15w-50 warna Ungu sama Fastron Techno Hijau 10w-40.
    Thx b4

    Suka

    • Jangan percaya SAE. Kadang yang kita terima SAEnya bisa jadi diluar itu. Nggak bisa juga ditebak lebih kental mana, karena SAE itu kan range, kisaran sekian sampai sekian. Jadi ada 10W40 yang mendekati 10W30, ada 10W40 yang mendekati 20W50. Nggak kpasti.

      Kalau ingin senyap, fokus awet dan tidak terlalu perduli tarikan, bisa pakai yang 15W50. kadang terasa agak berat bila dibanding yang 10W40.

      Menurut saya sebaiknya jangan oli diesel. Kan mobil diesel itu rpmnya rendah.

      Suka

  8. Bkn kah fastron techno 15w50 itu buat mesin diesel ya pak? CMIIW
    Kok byk yg pakai oli Meditran SX di motor & pd bilang bagus ya?

    Suka

    • untuk diesel ada fastron diesel. tapi ada juga yang pakai untuk diesel.

      Daripada meditran SX (mestinya grup II), menurut saya lebih sip mesran Super (grup I) karena kemampuan shear stability lebih baik, sehingga kalau untuk motor lebih awet. Ditambah MG bisa lebih awet lagi.

      Suka

  9. Yg bener pakai aditif oli buatan Jerman dengan melapis logam mesin dengan lapisan keramik, harga perbotol dibawah 500 ribu bisa buat 5 liter oli mesin (1 motor hanya dibawah 100 ribu), untuk ketahanan mesin selama 50.000 KM atau sekitar 2-5 tahun.
    Hemat & irit.
    Logam dalam mesin akan sangat minim gesekan karena pori² logam sudah dilapisi nano keramik tahan panas..
    Oli mesin lebih awet dan tahan lama, bisa pakai oli mesin apapun.

    Suka

    • Dipakai di motor baru apa pengaruh? Karena setahu saya itu aditif fungsinya nambal lubang.

      Maksudnya ketahanan mesin 50 ribu km itu apa? Suzuki spin saya mesinnya ok ok saja tuh sudah hampir 10 tahun dan mungkin sudah 200 ribu km? Padahal sering jadi korban percobaan oli? Dan tetap masih irit, setara Honda Beat eSP.

      Efeknya ke filter oli bagaimana? Pori porinya bakal dilapisi nano keramik juga? Juga sela sela bearing, lubang aliran oli, dst.

      Suka

  10. Sy dh nyobain di motor shogumn 125r/2005,mmang bnar mesin lbih senyap dan tarikan lbih enteng tpi pmakain motor cuma dalm kota pp -+40km.Sy pke oli meditran sx

    Suka

  11. halo pak. maaf mau nanya. kan katanya, rekomendasi minyak goreng buat ditambahin ke oli adalah yg 2x penyaringan. tapi bapak menyarankan memakai migor merk sunco, saya lihat sunco itu di kemasannya 5x penyaringan. jadi gimana pak. mohon pencerahannya. btw saya pake byson 2012 dan udah coba berbagai macam oli, mulai dri mco, pcmo, hingga hdeo. sekarang balik mco murah + migor 2x penyaringan merk FraissWell

    Suka

    • Maksud saya yang minim 2 kali. Sunco sendiri sudah ada yang coba kalah tahan dibanding Bimoli dalam soal digeber. Pakai sunco lebih cepat encer.

      Pingin coba juga fraiswell. Bagaimana rasanya? MCO apa? Sudah pernah coba mesran SAE 40?

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.