Keberadaan riding mode di Honda CBR250RR bisa bikin iri. Tentunya ada yang ingin motornya juga ada riding modenya. Oleh karena itu penulis mencoba mengulas cara cara apa yang mungkin dilakukan untuk implementasi riding mode di motor yang masih belum ada riding modenya.
Throttle controller
Penambahan riding mode paling gampang dilakukan di kendaraan yang sudah menggunakan sistem throttle by wire, sistem dimana throttle dipergunakan hanya untuk mengendalikan potensio. Nilai voltase dari potensio ini yang akan dipakai ECU untuk menentukan tenaga yang dikeluarkan.
Berbeda dengan sistem injeksi biasa, di kendaraan yang pakai throttle by wire atau ride by wire tidak hanya durasi injeksi bahan bakar saja yang diatur, tapi juga bukaan katup udara masuk.
Karena sistem ini sangat sensitif, membuat kendaraan tidak nyaman dikendalikan, maka diciptakan sistem throttle controller yang gunanya untuk merubah sinyal yang menuju ECU sehingga kendaraan dapat berperilaku seperti yang diinginkan. Karena bentuknya sudah digital, maka secara terbatas perilaku mesin dapat diatur sesuai selera atau situasi. Contohnya seperti berikut ini:
Bisa dilihat bahwa setingan bisa banyak. Tidak terbatas hanya 3 setingan saja tapi lebih. Ganti mode juga sama mudahnya. Cukup dengan menekan tombol:
Modif throttle sensor position
Selain lewat throttle controller, modif juga bisa dilakukan melalui sensornya. Namun karena sifatnya yang hardware, modifikasi tidak bisa luwes. Sifatnya permanen tidak bisa ganti ganti mode seenaknya.
Contoh alatnya adalah sebagai berikut, kalau tidak salah ini TPS untuk BMW Z3:
Yang seperti itu dikatakan sebagai non linear TPS. Bila dibandingkan dengan TPS normal grafiknya sebagai berikut:
Kalau secara angka perbedaannya sebagai berikut:
Karena sifatnya yang pakai voltase, mungkin trik mengakali ECU seperti yang dilakukan untuk mengakali sensor O2 bisa dilakukan.
Efek dari akal akalan seperti ini mestinya membuat gas kecil seakan menjadi besar. Namun ini bila ECU tidak mendeteksi adanya perubahan dari jarak main TPS. Setelah reset ECU biasanya ECU akan mendeteksi nilai minimal dan maksimal untuk menyesuaikan dengan kondisi sebenarnya. Karena bisa jadi minimal itu tidak nol dan maksimal tidak 100.
Cara ini mestinya bisa dilakukan juga pada kendaraan tanpa throttle by wire, tapi sudah injeksi dan ada throttle position sensornya. Namun tentu yang dirubah cuma pengaturan semprotan injeksi bahan bakar saja. Dan bila sensor O2 tidak sesuai, maka ECU bisa jadi akan mengoreksi.
Modif yang seperti ini efeknya bisa tidak terduga karena reaksi antar satu ECU dengan yang lain beda beda.
Non linear throttle linkage
Untuk kendaraan yang belum injeksi, perubahan respon mesin terhadap gas bisa dilakukan dengan mengkonversi laju percepatan dari kawat dengan bantuan throttle linkage.
Pengubahan ini sifatnya permanen (tidak gampang dirubah). Juga perlu eksperimen untuk bisa tahu setelan macam apa yang cocok dengan yang diinginkan.
Throttle aftermarket
Modif berikut bisa dilakukan baik untuk motor injeksi (belum tbw) ataupun motor karbu. Yaitu dengan merubah throttlenya. Modif ini sifatnya permanen, namun menurut penulis relatif lebih memungkinkan daripada metode bantuan alat elektronik.
Untuk yang ingin motornya sensitif sekali, putaran throttle isinya cuma stop and go, maka bisa dimodif dengan quick throttle atau gas spontan.
Namun menurut penulis gas spontan tidak mirip dengan riding modenya Honda CBR250RR. Ini sudah penulis jelaskan sebelumnya:
Riding mode sport plus di Honda CBR250RR itu bukan gas spontan (harusnya)
Yang lebih mirip adalah cara berikut ini, yang namanya progressive throttle:
Standard Reel
Use smaller reels for slower throttle rate and larger reels for faster throttle rateMX/Off-Road Kit (OR Cam)
Provides progressive throttle roll-on for enhanced throttle control, Eliminates strong initial hit from modern fuel-injected 4-strokesStreet/Road Race Kit (RR Cam)
Profile acts like a slow throttle to 40% opening, them progressively changes to fast profile from 70% to 100% throttle. Allows rider greater control at lower throttle openings, but acts like racing throttle at higher throttle openings
Dengan progressive throttle ini maka respon mesin bisa diatur sesuai dengan reel yang dipakai. Ada yang mirip dengan mode comfort dan ada yang mirip dengan mode sport plus.
Kalau dilihat dari diameter, bentuknya seperti berikut ini. Throttle normal diameter selalu sama dari idle sampai full throttle.
Sebagai contoh, reel yang model street dibuat agar tarikan pertama lebih halus dan perlahan makin kuat mendekati full throttle. Reel seperti ini diklaim bisa mengurangi ketidak nyamanan pada saat mengendarai motor tenaga besar di kecepatan rendah.
trims infonya, jadi tambah literature buat Modif
SukaSuka
[…] motor yang masih pakai kabel sepertinya nggak laku sistem beginian, cuma untuk yang pro? How the Rev2™ Throttle […]
SukaSuka
[…] motor yang masih pakai kabel sepertinya nggak laku sistem beginian, cuma untuk yang pro? How the Rev2™ Throttle […]
SukaSuka