Jangan samakan SOHC 2 valve dengan SOHC 4 valve

Dari banyak komentar di postingan motor kelas 150cc, banyak yang sering membanding bandingkan antara SOHC dan DOHC. Jarang sekali diperhatikan bahwa SOHC yang dibuat contoh itu adalah 4 valve.

Berikut ada contoh nyata bahwa SOHC 4 valve itu tidak bisa disamakan dengan SOHC 2 Valve
Contohnya bisa dengan mudah dilihat di website Yamaha India:

Kok nggak ada vixion ya?

Silahkan lihat spesifikasi spesifikasi berikut, terutama antara Yamaha R15 dan Yamaha FZS-FI:

 

Memang mungkin kompresi mesin dan komponen mesin punya pengaruh. Namun menurut penulis jumlah valve yang lebih banyak juga sangat berpengaruh. Ini karena jumlah valve yang lebih banyak memungkinkan udara mengalir lebih banyak.
Why Are 4 Valves Better Than 2?

4 valves per cylinder allows for more airflow than 2 valves per cylinder, as there is larger open area when the valves are open.

Udara yang mengalir lebih banyak ini memungkinkan penambahan bahan bakar dan kompresi mesin yang lebih tinggi. Oleh karena itu implementasi multi valve cocok untuk kendaraan sport yang mengejar performa.

Berikut penjelasan keuntungan dan kerugian dari pemakaian multi valve.
AUTOZINE TECHNICAL SCHOOL Multi-valve engines

Advantages and Disadvantages
Multi-valve engines have mainly 3 advantages. Firstly, it increases the coverage of valves over the combustion chamber, allowing faster breathing thus enhance power at high rev. Secondly, it allows the spark plug to be positioned in the center of combustion chamber, enabling quicker flame propagation, more even and more efficient burning. Thirdly, using more but smaller valves instead of two large valves means lower mass for each valve. This prevent the valves “float” from its designed position at very high rev, thus enabling the engine to rev higher and make more power as a result.

On the downside, multi-valve engines use more components, thus they carry more weight and higher costs. While these disadvantages can be largely overcome by mass production, another problem took some years to solve. The early multi-valve engines were not renowned for tractability. At low to medium rpm they actually produced less torque than the equivalent 2-valve engines. Why? Because the larger valve area resulted in slower air flow in the intake manifold. At low rpm, the very slow air flow led to imperfect mixing of fuel and air, resulting in knocking and reducing power. For a racing car or sports car, that might not be a big problem, but for regular passenger cars the lack of tractability is deemed to be unacceptable.

Dikatakan bahwa keunggulan multivalve adalah:

• mempercepat pernapasan mesin, sehingga meningkatkan tenaga di rpm tinggi
• memungkinkan penempatan busi pas ditengah ruang pembakaran, sehingga pembakran lebih cepat , merata dan efisien
• penggunaan valve yang lebih kecil dan lebih ringan memungkinkan berkurangnya problem floating sehingga mesin bisa berputar lebih cepat, punya rpm lebih tinggi dan bertenaga

Kelemahan dari multi valve adalah:

• komponen lebih banyak, sehingga secara total akan lebih berat dan lebih mahal pembuatannya
• sistem multivalve awal punya kelemahan pada rpm rendah karena area udara masuk yang besar membuat kecepatan aliran udara yang masuk jadi lambat. Ini menyebabkan pencampuran udara dan bahan bakar yang tidak sempurna. Ini membuat kendaraan dengan sistem multi valve jadi kurang enak dipakai di rpm rendah.

 

Lucunya bila di dunia motor Honda terkenal dengan mesin DOHC 4valve musuh Yamaha yang SOHC 4 valve, kalau di dunia mobil, justru Honda lebih terkenal dengan SOHC 16 valve nya. Kira kira apa ya alasan Honda untuk pakai SOHC 16 Valve di mobil (misal Brio) namun pakai DOHC 16 Valve untuk motor (misal CBR1000)?

Yang di Yamaha juga rasanya cuma yang kelas 150cc saja yang pakai SOHC 4 valve. Yang kelas diatasnya pakai DOHC.

Honda sendiri punya teknologi SOHC 4 valve yang namanya Unicam.

Iklan