Oli mesin dari bahan oli bekas pun kualitasnya bisa bagus


Berdasarkan permintaan bro mekarpovian, penulis mencoba membahas perbedaan antara oli yang dibuat dari bahan oli bekas dan yang dibuat langsung dari hasil penyulingan minyak bumi. Karena pelumas itu juga bergantung pada tipe aditif yang ditambahkan, maka penulis membatasi hanya pada kualitas bahannya saja. Apakah kualitas bahan oli yang diperoleh dari penyulingan oli bekas memang lebih jelek daripada hasil penyulingan minyak bumi?

Kalau menurut website resmi WGI, pelumas hasil dari pengolahan oli bekas kualitasnya diakui oleh dunia internasional:
Mengubah Limbah Menjadi Nilai Tambah

Kilang pemurnian berteknologi tinggi dan serba komputerisasi yang dimiliki WGI menjamin konsumen Indonesia memperoleh minyak pelumas bermutu internasional.

 

Penulis gali lagi, penulis menemukan informasi berikut yang menyebutkan bahwa PT WGI mempergunakan proses penyulingan modern yang direkomendasikan oleh laboratorium Chevron.
OLI BEKAS UNTUNGNYA ASIIK

PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) yang memproduksi pelumas merk Pennzoil dan Evalube di Indonesia contohnya, menjadikan oli bekas sebagai tumpuan produksinya sebanyak 75 juta liter setahun. Sejak beroperasi 11 tahun lalu, WGI yang telah memproduksi 45 item pelumas berbagai keperluan seperti otomotif, industri, alat berat, dan perkapalan.

Dengan menerapkan teknologi muktahir melalui proses lima tahap Mohawk CEP yang dikembangkan di Kanada yang direkomendasikan Laboratorium Chevron yang menyatakan bahwa proses itu telah terbukti selama lebih dari 10 tahun di Amerika Utara, WGI telah tampil sebagai pelopor dikawasan Asia Pasifik dalam proses pemurnian minyak pelumas bermutu internasional.

Menurut AP.Batubara, “terbukti mutu produk WGI berhasil melampaui kualitas minyak pelumas dasar yang diproses dari minyak mentah. Jadi sepenuhnya kami berani menjamin.”

 

Di klaim bahwa kualitas dari hasil penyulingan oli bekas lebih baik daripada kualitas dari hasil penyulingan minyak mentah. Dalam daftar teknologi penyulingan oli bekas, disebutkan bahwa memang hasil dari proses produksi Mohawk CEP tersebut punya kualitas bagus. Selain proses Mohawk, ada juga proses revivoil yang dipakai oleh agip, yang sepertinya direkomendasikan oleh BP Shell.
Compendium of Used Oil Regeneration Technologies
pabrik-penyulingan-oli-bekas-di-indonesia-agip-dan-pt-wgi

proses-penyulingan-mohawk-pt-wgi

proses-penyulingan-revival-pt-wgi
 

Di link tersebut juga disebutkan bahwa tidak semua cara penyulingan bagus, ada juga proses penyulingan oli bekas yang hasilnya tidak bagus. Jadi cara penyulingan juga sangat menentukan kualitas dari hasil penyulingan.

Hasil pengolahan cara mohawk dikatakan sebagai:

“Good quality of the product.”

Sementara hasil pengolahan revivoil dikatakan sebagai:

“Possibility to achieve API Group II requirements. Products quality comparable to virgin base oils. Base oil coming from this technology has been approved by API, ACEA, Mercedes-Benz and is accepted by major OEMs.”

 

Menurut referensi akademis, kualitas oli hasil dari penyulingan oli bekas kualitasnya diakui bisa tidak beda dari bahan oli pengolahan minyak mentah.

Re-Refined Oil Performance and TxDOT Used Oil Collection Procedures

It has been thoroughly substantiated by many authoritative sources, as well as this study, that there is essentially no difference in virgin base stock oils and re-refined base stock oils. Further, additive packages purchased from reputable refiners are processed to meet API specification requirements. Thus, if the blending process is performed properly and no contamination is introduced in the packaging process, the rerefined lubricant end-product will be equivalent to the virgin lubricant end-product in every way. From a quality and performance standpoint, the substantial equivalence of re-refined oil with virgin oil is undisputed by knowledgeable authorities.

Extensive laboratory testing and field studies conducted by the National Bureau of Standards, the US Army, the Department of Energy, the Environmental Protection Agency, and various lubricant suppliers have concluded that re-refined oil is substantially equivalent to virgin oil. API licensed re-refined oils must pass the same cold start and pumpability tests, rust and corrosion tests, engine wear tests, high temperature oil thickening tests, deposit tests, and phosphorous tests that virgin oils are required to pass. Thus, wear experienced by the engine (or vehicle) due to the use of re-refined oil and fluids will be no different than that experienced using virgin lubrication fluids. Maintenance procedure frequencies such as oil and filter changes, etc., are not affected by the use of re-refined lubricating products; therefore, the life cycle cost increase (if any) resulting from the use ofre-refined fluids will be that related to the increased cost of the oil, plus any additional logistics costs incurred.

It is somewhat more costly for TxDOT to stock both virgin andre-refined lubricating fluids of the same classification. It is therefore recommended that TxDOT procure these products based on the lowest qualified bid and use them without concern as to whether they are re-refined or virgin in origin

Dikatakan bahwa setelah diselidiki oleh banyak lembaga, tidak ditemui perbedaan antara virgin basestock oil (bahan minyak bumi) dan rerefined basestock oil. Jadi bila oli dibuat dengan standar yang baik maka hasil juga akan juga tidak akan bisa dibedakan dengan produk dari bahan minyak bumi.

Oli dari bahan oli bekas juga mengalami pengujian yang sama dengan oli dari bahan minyak bumi atau gas alam. Uji sertifikasi API juga akan menguji hal yang sama, misalnya uji cold start dan pompa, karat dan korosi, keausan mesin, kekentalan di suhu tinggi, kerak, dan phosphor. Jadi keausan yang dialami ketika kendaraan menggunakan oli dari bahan oli bekas tidak akan ada bedanya dengan oli yang dibuat dari bahan minyak bumi. Masa pakai, masa penggantian filter oli juga sama saja.

Dari organisasi TXDOT juga tidak perduli apakah suatu oli dibuat dari bahan oli bekas atau minyak bumi. Yang penting sesuai dengan spesifikasi dan murah. btw, yang penulis masukkan dalam kategori oli minyak bumi itu termasuk juga oli yang dibuat dari gas alam (PAO/GTL).

 

Jadi kualitas dari pelumas dari bahan oli bekas itu tergantung pada cara penyulingannya. Karena PT WGI dan Agip menggunakan metode penyulingan yang bagus maka kualitas bahan oli yang dipakai Agip, Evalube atau Pennzoil juga bagus.

Namun harus diingat bahwa kualitas produk akhirnya tergantung pada resep yang dipergunakan, yaitu aditif apa saja dan rasio aditif yang pas. Soal bagus atau tidak, rasanya tergantung pemahaman masing masing. Penulis sendiri sudah pernah merasakan bahwa oli yang katanya pakai bahan terbaik sintetis pun nyatanya ada yang mengecewakan. Jadi perlu untuk coba sendiri.

9 respons untuk ‘Oli mesin dari bahan oli bekas pun kualitasnya bisa bagus

  1. Jadi gitu toh…saya kira pelumas untuk kelas “daur ulang” dibedakan dari pelumas virgin-base-oil. Meski iklannya di tipi jarang liat tapi reputasinya bagus nih oli daur ulang ala Indonesia. Buktinya masih eksis aja produknya.

    Suka


  2. apakah penambahan MG
    efektif jika ditambahkan
    menjelang pergantian oli ?

    maklum masih ragu2
    dgn teori sesat MG
    jadi mencari cara
    dgn resiko yg paling minim

    contoh kasus
    umur pemakaian oli 4000km
    MG ditambahkan saat
    oli menempuh 3500km

    Suka

  3. jadi kalau begitu oli yg base oil nya dari oli bekas tergolong oli dari Group berapa, kan katanya untuk film strenght paling bagus itu dari grup I alias mineral oil? dan rekomended gak Om buat motor baik yg masih baru atau yg udah lama, mengingat kata sampeyan oli evalube pas di test hasilnya jelek??

    Suka

    • Oli hasil pengolahan oli bekas katanya setara oli grup II.

      Evalube yang saya coba jelek itu yang paling murah, karena sepertinya aditifnya kurang. Kalau yang mahalan kualitasnya lebih baik dari enduro racing.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.