Menambahkan aditif moly akan menambah spash yang akan memperparah deposit dan bikin selip kopling


Salah satu hal yang penulis cermati tapi lupa bahas saat membaca baca dokumennya pak Windman adalah soal spash. Penulis baru sadar bahwa menambah moly itu akan menambah juga spashnya suatu oli setelah membaca dokumen tersebut. Kalau di grup pemakai oli mobil ke motor, spash diketahui akan bikin selip kopling, tapi tidak dibahas soal deposit.

Dokumen yang disusun oleh pak Widman bisa di download di link berikut:

Di dokumen tersebut disebutkan:

High loads of moly can be good for anti-wear, but also add to total ash content, fouling valves, and forming deposits. Total sulfated ash content needs to be restricted by limiting the amount organic-metallic additives to limit deposits.

Dikatakan bahwa kandungan moly yang banyak akan bagus untuk anti aus tapi juga akan meningkatkan kandungan ash, kegagalan valve dan pembentukan deposit. Jumlah dari kandungan sulfated ash (sulphated ash -> SpAsh) harus dibatasi dengan membatasi jumlah aditif organic-metal untuk mengurangi deposit.

 

Jadi dengan menambahkan aditif moly ke oli, maka kandungan spash dari oli akan meningkat. Bila spash meningkat maka akan juga meningkatkan resiko timbulnya deposit. Deposit ini akan bisa merusak terutama valve.

Untuk soal selip kopling, penulisnya sebelumnya sudah pernah mebahas bahwa spash tinggi belum tentu bikin selip kopling, karena angka tersebut tidak bisa dipakai untuk mengukur kandungan aditif tertentu di dalam oli.

 

Moly memang bisa menyebabkan selip kopling, namun itu tergantung dari jumlahnya. Dari petunjuk pemakaian aditif Liqui Moly, aditif moly bisa dipakai di motor dengan kopling basah namun harus dikurangi jumlahnya.
Molybdenum bukan friction modifier dan bisa bikin selip kopling tapi ada cara agar bisa dipakai motor dengan kopling basah

Jadi kalau berlebihan memang ada resiko bikin selip kopling. Kandungan yang pas untuk tiap motor sepertinya juga berbeda beda. Yang aman aman saja untuk satu motor bisa jadi akan menyebabkan selip kopling di motor lain.

 

Yang perlu diperhatikan adalah depositnya. Penulis ambil dari artikel sebelumnya:
Pengaruh Sulphated Ash dalam Pelumas terhadap Mesin, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI)

Negatif: – Memperbanyak partikulat -> Meningkatkan deposit & Menurunkan kinerja peralatan “after treatment”

 

Kesimpulannya, sebaiknya dihindari saja aditif yang mengandung molybdenum atau semacamnya. Kalau melihat dari testimoni testimoni yang ada, aditif semacam moly itu efeknya baru akan bisa dirasakan setelah 200-500km. Efeknya terjadi ketika oli sudah tidak bisa lagi melapisi. Aditif akan bereaksi oleh panas yang ditimbulkan oleh gesekan dan membuat lapisan padat yang licin.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penulis lebih memilih meningkatkan film strength.

 

Film strength yang kuat bisa dicapai antara lain dengan menggunakan oli yang lebih kental. Oli makin kental makin kuat film strengthnya. Ini yang menyebabkan ada saran untuk menggunakan oli dengan HTHS tinggi bila butuhnya perlindungan mesin. Karena HTHS tinggi artinya olinya punya kekentalan cukup pada suhu 150 derajat celcius dan kondisi shear.

Selain itu juga bisa dengan menambahkan friction modifier dari ester atau fatty acid. Penulis menggunakan minyak goreng yang mengandung fatty acid oleic acid dan stearic acid. Cuma kelemahannya adalah daya oksidasi yang lebih tinggi, jadi masa pemakaian jangan diperpanjang tapi sesuaikan petunjuk. Sebagai pertimbangan, oli yang dipasaran kebanyakan sudah bikin kasar suara mesin sebelum masa pakai yang disarankan.

Selain itu bisa juga dengan pemilihan oli yang baik. PAO itu justru oli sintetik terjelek perlindungannya (masih belum selesai artikelnya). Untuk meningkatkan film strength, sama pabrik oli ditambahkan ester biar bisa ditambah aditif lebih banyak lagi dan biar lebih licin. Ester ini yang bikin oli PAO lebih mahal lagi. Oli grup I justru bagus film strengthnya karena masih mengandung bahan polar (masih dibuat artikelnya), namun masa pakai lebih pendek karena lebih mudah teroksidasi. Sayangnya harus dicoba untuk bisa tahu, dicari yang bikin suara mesin halus.

Selain itu bisa juga dengan alat orgone yang tipe energinya female. Cirinya kalau di es bikin bening dan datar. Kalau ditaruh pojok ruang tidur jadi mudah tidur. Kalau ditaruh kompor gas api jadi lebih biru dan panjang. Penulis pakai pro capacitor dan cemenite.

16 respons untuk ‘Menambahkan aditif moly akan menambah spash yang akan memperparah deposit dan bikin selip kopling

  1. Artikel macam ginian lebih less (even not) popular ketimbang artikel komparasi power on Dyno motorsport 150cc full fairing, karen aertikel macam ginian butuh mikir dan pemahaman sehingga tak semua orang mau mencernanya, sedangkang artikel komparasi power begitu menarik karena datanya jelas dan hasil dari komparasinya bisa sangat sensitif baik bagi pabrikam yg kalah dan unggul, karena IMHO ini berdampak langsung terhadap para Fans Boy yg mungkin juga termasuk para salesnya yg korelasinya berpengaruh sama strategi marketing mereka.

    artikel semacam ini menurut ane memang membutuhkan kapasitas dan kemampuan intelektualitas yg cukup dari para pembacanya, saya sendiri amat meng apresiasi penulis yg sudi menuangkan pikirannya buat isi artikel ini, karena tidak banyak blogger yg mempunyai kapasitas seperti ente mzbro.

    Suka

    • Terima kasih. Iya, yang seperti ini memang jarang dibahas. Padahal ini penting untuk pemahaman pemakaian sehari hari. Karena jarang didalami inilah yang menurut saya menyebabkan banyak salah asumsi, yang menyebabkan munculnya saran yang tidak jelas dasarnya. Sayangnya di diskusi oli, ini sangat banyak terjadi.

      Suka

  2. Secara kimiawi, bisa dijelaskan gak kenapa film strength oli mineral dikatakan lebih bagus dari full synthetic?

    Suka

  3. […] Ini juga di dukung dari sisi teori, dimana keberadaan aditif moly itu akan menambah spash yang bisa menimbulkan kerak. Aditif pembersih kerak yang ada di oli atau bensin tidak bisa membantu membersihkan kerak karena sumbernya dari olinya. Kerak akan mengurangi performa. Menambahkan aditif moly akan menambah spash yang akan memperparah deposit dan bikin selip kopling […]

    Suka

  4. toleransi Sulphated Ash kalo buat mesin motor kira2 berapa persen Om?
    kalau suatu oli kandungan spashnya 1.2 % apakah terlalu tinggi buat kendaraan roda dua?
    tapi pada gambar diatas disebutkan “kekurangan Sulphated Ash menyebabkan keausan berlebihan pada katup” itu gimana om? artinya keberadaan Spash masih diperlukan dong klo gitu (walaupun dibilang bisa bikin deposit??) CMIIW

    Suka

    • wah itu oli diesel ya. Secara toleransi nggak ada. perbandingan juga nggak ada. Untuk membandingkan susah karena bensin juga berpengaruh.

      Yang diperlukan bukan spashnya tapi aditifnya. Ada beberapa aditif yang meningkatkan jumlah spash. Moly cuma salah satu. Contoh lain adalah aditif untuk TBN.

      Oleh karena itu aditif ada istilah resep. Karena untuk tujuan tertentu ada takaran yang cocoknya.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.