Orang tahu oli sintetik itu daya pelumasannya baik tapi tidak tahu itu kecuali PAO yang justru jelek


Banyak yang meyakini bahwa oli sintetik itu perlindungannya paling baik, namun banyak yang tidak tahu bahwa sifat itu tidak berlaku bagi bahan oli PAO. Penulis akan mencoba menjelaskan berdasar referensi bahwa ada perbedaan penting antara PAO dan oli sintetik yang lain.

Sebelumnya penulis sudah mengupas bahwa PAO itu perlindungannya tidak lebih unggul daripada oli mineral:

 

Di artikel itu terutama berisi perbandingkan penjelasan dari sifat PAO. Intinya adalah apa yang diomongkan sales beda dengan yang diomongkan pabrik PAO. Pabrik PAO itu ngomongnya contohnya seperti berikut:
ExxonMobil Chemical – Group IV Basestocks Polyalphaolefins

Gambar tersebut menjelaskan keunggulan bahan PAO dari bahan oli mineral. Dari contoh tersebut bisa dilihat bahwa dalam daftar keunggulan PAO tidak disebut soal film strength ataupun lubricity ataupun oiliness, sifat licin dari oli yang berhubungan dengan pelumasan.

Berikut ini contoh klaim dari sales oli. PAO dibilang punya sifat excellent lubricity:

 

Cara yang diatas gampang dicermati, karena jelas beda antara yang dijelaskan sama pabrikan dibanding dengan yang dijelaskan sama sales. Sementara itu yang selama ini terjadi lebih susah dicermati. Ini karena sales menjelaskan dengan memanfaatkan sifat sifat bagus oli sintetik yang memang beneran bisa diverifikasi dari sumber sumber ilmiah atau resmi. Bila cari sifat oli sintetik, pasti ketemunya sama. Yang membuat orang tertipu adalah sebenarnya sifat tersebut tidak berlaku bagi PAO. Sales mengarahkan orang sehingga berasumsi bahwa sifat bagus itu akan juga berlaku pada oli PAO. Padahal sebenarnya tidak.

Berikut ini adalah info tentang sifat oli sintetik yang paling sering di copy paste:

Keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral

  • Lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile)sehingga kadar penguapan rendah
  • Mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
  • Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
  • Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadigesekan antar logam yangberakibat kerusakan mesin
  • Tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lamasehingga lebih ekonomis dan efisien
  • Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga danmesin lebih dingin
  • Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkanmesin dari kerak

Itu ada benarnya. Tapi perhatikan gambar berikut:
Introduction To Synthetic Lubricants & Their Applications

 

Perhatikan bahwa ada keterangan yang artinya adalah bahwa tidak semua sintetik punya keunggulan seperti itu. Jadi ada sifat sifat diatas yang sebenarnya tidak berlaku untuk oli sintetik tertentu.

Di penjelasannya sales, kata kata peringatan tersebut tidak tercantum:

 

Karena tidak ada peringatan, maka orang akan berpikir bahwa sifat tersebut berlaku untuk semua oli sintetik. Padahal sebenarnya tidak.

Sifat masing masing oli sintetik dijelaskan detil sebagai berikut, daya licin pelumasan disebut sebagai lubricity:
Introduction To Synthetic Lubricants & Their Applications

PAO – Polyalphaolefins
PAOs are formulated with 5-20% ester—which is typically a diester—to overcome the seal shrinkage and non-polarity, resulting in good additive solubility and increased lubricity.
Key properties:

  • Excellent low-temperature fluidity
  • Good high-temperature properties
  • High viscosity index
  • Low volatility
  • Hydrolytic stability
  • Highly compatible with mineral oils
  • Low biodegradability
  • Slight elastomeric seal shrinkage
  • Low additive solvency
  • Low lubricity

Diester
Key properties:

  • Low pour point
  • Low volatility
  • Good thermal and oxidative stability
  • Excellent solvency and cleanliness
  • Good metal-wetting properties, resulting in good lubricity
  • Good biodegradability
  • Poor compatibility with some elastomers, plastics and paints
  • Hydrolyze under high-temperature, high-moisture conditions

Polyolester
Key properties:

  • Low pour point
  • Low volatility
  • Good viscosity index
  • Excellent thermal and oxidative stability
  • Excellent solvency and cleanliness
  • Very good lubricity
  • Highly biodegradable
  • Slight tendency to hydrolyze under severe conditions
  • Nearly 50% more expensive than diesters

Polyalkylene glycol
Either 100% ethylene oxide, 100% propylene oxide or a combination of the two are used to create many different types of PAGs with unique properties— and with many different molecular weights.

Key properties:

  • Versatile with both water-soluble and water-insoluble grades
  • High viscosity indexes
  • Hydrolytic stability
  • Excellent lubricity
  • Low volatility
  • High oxidative and thermal stability
  • Can be formulated to have limited gas solubility
  • Resistant to sludge formation
  • Compatible with most elastomeric seals but may cause slight shrinkage
  • Incompatible with many paints and polycarbonate and polyurethane
  • Incompatible with mineral oil and other non-ester synthetics

The author wishes to thank Dr. Ken Hope, of Chevron Phillips, and Dr. Martin Greaves, of Dow Chemical, for their assistance in the preparation of this article.

Di daftar sifat bahan oli sintetik tersebut, selain PAO, semuanya punya daya lubricity yang bagus. Hanya PAO saja yang tidak. Jadi memang kebanyakan oli sintetik punya daya pelumasan yang bagus, hanya oli PAO yang punya daya pelumasan yang payah. Untuk meningkatkan daya pelumasan dan kemampuan melarutkan aditif , maka PAO harus dicampur dengan diester antara 5 sampai 20 persen.

 

Sifat itu juga ditegaskan dalam daftar kelemahan dan keunggulan utama dari bahan oli. Kebetulan disitu tercantum juga bahan oli mineral:

Disitu disebut kelemahan utama dari bahan oli PAO adalah daya pelarutan aditif dan daya pelicin yang jelek.

Seperti halnya sebelumnya, di penjelasan sales, ada informasi penting yang hilang. Di kutipan ini penjelasan soal luricity jadi hilang:

 

Dengan hilangnya informasi tersebut maka orang akan berpikir bahwa PAO tidak punya kelemahan di daya pelicin. Orang juga jadi berpikir bahwa diester itu tidak punya keunggulan di daya pelicin.

Padahal sebenarnya bahan sintetik yang dipergunakan (PAO) daya pelumasnya tidak bagus, tapi jadi terkesan seakan akan bagus karena rata rata oli sintetik punya daya pelumasan bagus. Memang rata rata sifatnya bagus, tapi PAO tidak termasuk. Sales oli tinggal memperkenalkan bahwa ini lho oli saya pakai bahan sintetik dan orang akan berpikir semua sifat bagus oli sintetik ada pada oli itu. Padahal sebenarnya tidak. Tetap tergantung bahan sintetik yang mana. Kalau bahannya PAO, ya daya pelumasannya jelek. Untuk bisa bagus harus ditambahi diester.

 

Mungkin akan lebih jelas bila melihat perbandingan berikut. Ditunjukkan perbandingan beberapa sifat penting dari bahan oli. Kebetulan juga menyertakan bahan oli mineral dan minyak nabati. Juga ada grafik perbandingan di anti ausnya.

Going green without failure, Rebecca Hollis, BASF Corp., Florham Park, N. J. | Hydraulics & Pneumatics
PAG = polyalkylene glycols
POE = polyol esters
PAO = polyalphaolefins
vegetable = minyak nabati
mineral = oli grup I/II

 

Gambar 1, biodegradability : Daya bio degradasi minyak nabati lebih baik dari PAO. PAO lebih baik dari oli mineral.

Gambar 2, sifat di pemakaian umum di suhu 80°C: Setelah 3 ribu jam oli mineral punya sludge 4 kali lipat oli PAO

Gambar 3, sifat di suhu 135°C selama 96 jam: Oli mineral 2 kali lebih parah dari oli PAO. Minyak nabati 3 kali lebih parah dari oli PAO

Gambar 4, anti aus: ausnya oli PAO sama parahnya dengan oli mineral. Minyak nabati lebih baik.

Dari contoh itu ditunjukkan bahwa daya pelicin oli PAO tidak lebih bagus dari oli mineral. Tapi dari informasi informasi yang dihilangkan, orang yang mendengar atau membaca tidak akan tahu hal ini.

Soal lain yang juga penting adalah dari sifat pelarutnya. Daya pelarutan aditif ini diperlukan agar oli bisa ditambahi aditif. Berikut contoh kandungan aditif:

 

Intinya, memang iya rata rata oli sintetik punya daya pelumasan bagus, tapi PAO tidak termasuk yang daya pelumasannya bagus. PAO malah dibilang daya pelumasannya jelek.

Bila lebih percaya dengan informasi dari machinarylubrication:
Polyalphaolefin History and Facts

  • Developed in the 1930s; first commercial engine oils in 1970s
  • Made from ethylene gas; still crude oil/natural gas dependent
  • Higher temperature resistance than mineral oil

    • PAO up to approximately 160°C (320°F) continuous service; 270°C (520°F) intermittent
  • No wax content, therefore best low temperature of all synthetics (approximately minus 50°C to minus 60°C or minus 70°F)
  • Higher VI (approximately 130 to 140) than mineral oil (nearly 100)
  • Less volatile than mineral oil (higher flash point, less flammable, lower hydrocarbon emissions)
  • Lower natural lubricity than mineral oil

    • Polyalphaolefin base oil not necessarily less wear than mineral base oil (additive-dependent property)
  • Compatible with mineral oil
  • Problems – very non-polar (low natural solvency, additive solubility, lower lubricity and film strength)
  • Forms hard deposits in reciprocating compressors
  • Must blend in 5 to 20 percent ester base oil for seal swell, additive solubility and lubricity
  • Not biodegradable
  • Costs four times more than mineral oil, less than other synthetics

42 respons untuk ‘Orang tahu oli sintetik itu daya pelumasannya baik tapi tidak tahu itu kecuali PAO yang justru jelek

  1. mas beroo..thanks atas masukan kmarin..nex saya sudah saya ganti pake oli “salah alamat” meditran sx..kesan.nya alusssss poollllll…g ada suara,tarikan entengggg…mungkin ada masukan lain biar tambah croot performa matic saya..

    Suka

    • sip, terima kasih sharingnya. Kalau mau coba lebih halus lagi bisa sekalian oli transmisinya juga. Bila ingin menambah performa, bisa coba buat cemenite sendiri, cara buat bisa di google atau gabung grup fbnya. Dari testimoni rata rata bisa lebih irit 25%. Cemenite juga jadi memungkinkan motor disetel jauh lebih irit lagi. Suzuki Spin saya sekarang sama iritnya dengan Honda Beat ESP :). Produk jadinya pro capacitor.

      Suka

  2. Bingung mau pilih oli mana buat motor matic, Valvoline All Fleet Premium Blue 15W-40 API CI4 atau Shell HX7 10W-40 API SN ? Dikatakan PCMO lebih licin dibanding HDEO.

    Suka

      • yang jadi pertanyaan, kenapa oli HDEO angka SAE nya kebanyakan adalah 15W-40, adakah kaitannya dengan peruntukannya buat mesin diesel tugas berat?

        jika oli HDEO unggul didaya pembersihnya, maka boleh dong jika dipake buat motor kopling basah tapi plus minyak goreng sebagai aditif pelicinnya??

        Suka

        • Yang perlu diperhatikan adalah oli sekarang ini dicari yang paling encer. oli diesel tetap kental karena butuh film strength. Pakai yang untuk bensin tidak memadai. Perhatikan bahwa mesin juga harus sudah dilapis coating biar bisa tahan pakai oli encer.

          Pembersih makin banyak, aditif lain makin sedikit. Jadi anti wear bisa jadi lebih sedikit, juga anti karat, dst.

          Suka

          • meditran SC Om kayaknya itu masih 100% Mineral? begitu juga Meditran S tapi itu oli single grade, kayaknya, cuma SAE40, apakah ini artinya saat kondisi dingin pagi hari yg single grade lebih kental lagi?
            mungkinkah oli ini yang dulu sering disebut oli Mesran B40 yang biasanya dipake buat balap road race jaman culu yg dikatakan gak bikin slip kopling!

            Suka

            • Iya, kalau single grade lebih kental kalau pagi. tapi umur mestinya lebih awet karena kekentalan lebih stabil.

              baru tahu kalau dulu jadi andalan road race.

              Suka

  3. Min, Shell helix ultra 10w-30 kira2 cocok ngga buat mio j ana? Klau ngga cocok, rekomen oli yang paling bagus buat mio j ana atau motor matic 110 cc.

    Suka

    • Helix ultra bagus, tapi menurut saya lebih baik yang 5W40 saja. Kecuali kalau yang itu tidak bikin suara mesin kasar. Cocok tidak juga bisa diketahui saat dijalankan top speed. Mesin harus tetap halus suaranya. Setelah itu dipakai jalan pelan juga tidak boleh jadi kasar

      Kalau sudah terlanjur, bisa dicoba tambah minyak goreng untuk menambah film strength :).

      Suka

        • Pilih Valvoline. tapi sekarang lagi coba coba oli paling murah untuk cari yang matching dengan minyak goreng. Oli murah pun tetap halus suara mesinnya walau digeber kencang :). Cuma masih harus memperhatikan faktor pembersih dan anti oksidasinya.

          Suka

  4. Permisi, Admin .. sy termasuk setia Pembaca Blog Admin ..

    Mohon Masukkannya, Oli yang rekomendded buat Motor Sport 250cc tipe 2 Silinder.. Motor Yamaha MT-25.. Kira-Kira Bagusan yang mana ..?? untuk Pilihan :

    1. Pertamina Fastron Fully Synthetic 0W-50 = bahan Pao + Ester
    2. Castrol Edge Titanium FST 5W-40 = bahan VHVI Full Synthetic
    3. Fastron Platinum Platinum 0W-40

    Terima Kasih Sebelumnya..

    Suka

    • Terima kasih.

      Untuk kekentalan, menurut saya sebaiknya yang belakangnya 40 saja.

      Fastron sepertinya pakai moly. Aditif titanium dari castrol edge juga dari penjelasan efeknya mirip dengan penjelasan tentang aditif moly. Untuk mobil yang dirancang untuk bisa oli encer, keberadaan aditif EP sangat penting. Untuk motor yang tidak didesain untuk bisa pakai oli encer, rasanya moly jadi kurang berguna. Terlalu banyak moly justru mengurangi performa karena moly jadi sumber spash yang menyebabkan kerak. Terlalu banyak moly juga bisa mempengaruhi kampas koplng. Dan juga menurut saya film strength yang paling penting.

      Sebaiknya coba pakai oli motor saja, motul 5100 ester. Yang 7100 dan 300v sepertinya ada yang malah selip kopling.

      Bila film strength masih kurang, bisa coba tambah minyak goreng 10% :). Menurut saya tambah minyak goreng tidak ada bedanya dengan tambah ester.

      Suka

  5. Selamat pagi, salam kenal kang.
    untuk satria fu injkesi, oli yang cocok apa ya kang?
    shell helix HX7, shell rimula r4/r5 giman kang?
    atau ada rekomendasi lain untuk oli sesatnya yang aman untuk spesifikasi motor?

    Suka

    • salam kenal :). Mending pertamina fastron techno 10W40 saja. Kalau shell boleh yang rimula atau yang AX7. jangan yang hx.

      Bila ingin mesin lebih halus, boleh coba tambah 10% minyak goreng.

      Suka

    • salam kenal. Saran saya pakai oli yang paling kental yang dibolehkan di manual, biasanya 10W40 boleh, yang kalau bisa ada esternya. nggak perlu pakai yang encer, nggak perlu pakai yang mengandung moly atau boron. Nggak perlu cari yang tahan lama, nggak perlu yang PAO. penggantian oli sesuai rekomendasi pabrik.

      Sayangnya ketersediaan tidak selalu sama. Bila tidak ada yang diatas, coba shell HX8 atau fastron techno saja.

      Suka

  6. ada sedikit catatan untuk shell pak, di daerah t**** jateng ada pabrik yang memproduksi kw nya shell, lokasinya saya ndak tau karena ini cerita dari bengkel mobil langganan saya. Jadi untuk beli shell agak ragu. Saya berdomisili di kabupaten pemalang. Untk agip atau motul ada saran jenis/tipe yang mana pak? terima kasih

    Suka

      • Mf om..dari perbandingan diagram di atas bahwa bahan oli dari minyak nabati memiliki sifat berkerak 3 kali lbh besar dari PAO yakni hampir 15 mg pd suhu 135°C selama 96 jam. Itu maksudnya bagaimana om?Apakah dg kita menambahkan minyak goreng 5-10% ke dlm oli mesin itu beresiko membuat kerak 3 kali lebih besar dibanding PAO atau bgmna yah om bs kah diperjelas lagi biar lebih rinci dg bahasa yg lebih sederhana yg mudah dipahami oleh orang awam/khalayak umum?

        Suka

        • Yang membuat kerak lebih banyak adalah karena minyak goreng teroksidasi lebih cepat. Suhu makin panas, oksidasi makin cepat.

          Menambahkan 10% minyak goreng ke PAO tidak membuat oli mesin teroksidasi 3 kali lebih cepat tapi 0.3 kali lebih cepat. Lagipula harus diingat bahwa oli mesin itu sudah ditambahi zat anti oksidasi. Sehingga aditif anti oksidasi dari oli mesin akan mengurangi efek tersebut.

          Suka

  7. […] MD1 maksudnya adalah Mobil Delvac 1. Penulis sudah menjelaskan sebelumnya bahwa menurut penulis film strength oli diesel itu jelek. Saat itu penulis memberi jawaban dengan memberikan gambar berikut ini. Penulis tandai bahwa PAO itu low lubricity: Orang tahu oli sintetik itu daya pelumasannya baik tapi tidak tahu itu kecuali PAO yang justru jelek […]

    Suka

  8. Saya orang awam yg masih mencari jati diri oli. Saya mau membaca dan memahami. Tapi saya sulit untuk ber eksperimen seperti penulis terkait oli yg cocok utk kendaraan di daerah tropis. Untuk research butuh biaya yg lumayan karena harus ganti ganti oli. Saya tinggal di Surabaya. Suhu lingkungan 30-40 derajat C, sering terkena macet, mobil saya LCGC dengan mesin 1.2 L yang berukuran compact, kapasitas oli juga sedikit. Rencana mau pakai oli fastron 15w50 tapi masih terikat dibengkel resmi dengan oli 0w20. Kalau tidak mematuhi takut garansi hilang. Rata2 setiap 6 bulan service dan ganti oli mobil berjalan 5000 Km. Menurut penulis, Bagaimana saya menyikapinya? Saya harus tetap pakai oli encer atau pakai fastron 15w50 mengingat disurabaya lingkungannya ekstrim. Tapi terkait viskositas oli lebih kental tersebut apa tidak membebani pompa oli dan jalur pelumasan saat cold start? Mengingat desain mesinnya compact.
    Terimakasih atas pencerahannya. Semoga menjadi kebaikan bagi penulis.

    Suka

    • Bisa dicoba dipastikan apakah oli yang dipakai cukup kuat untuk melindungi mesin (sama sama 0W20 kemampuan bisa beda). Yang mudah adalah suara mesin saat siang sama halusnya dengan malam hari. Kalau sampai lebih kasar siang hari, maka oli terlalu encer atau kurang baik. Suara mesin harus lebih halus daripada suara kipas pendingin.

      Bila tidak ingin ketahuan maka bisa coba dicampuri bimoli. coba 10% dulu misalnya. Bila takut pakai bimoli, bisa coba misalnya dengan mesran SAE 40, untuk membuat oli jadi lebih kental.

      Cara lain bisa dengan pakai aditif yang bikin oli lebih kental. Namun sayangnya saya tidak bisa rekomendasi, karena terakhir coba malah jadi membentuk jel / lilin ketika sudah dicampur oli.

      Bila tidak ingin menggunakan aditif, maka sebaiknya pilih oli 0W20 yang mengandung ester. Sayangnya tidak bisa beri rekomendasi. Tapi mungkin bisa coba redline atau ravenol.

      Soal membebani pompa, itu tergantung pada suhu sekitar. Bila panas, maka otomatis oli kental pun bakal jadi encer. Beda 1 derajat itu sangat berpengaruh pada kekentalan oli. 0W20 itu dirancang untuk start di minus 30 derajat. Kekentalan bisa jadi cuma semacam dengan oli multigrade di suhu plus 10 derajat.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.