Pengaruh desain kemudi pada teknik counter steering dan mengapa motor ada yang susah belok ada yang gampang


Ini merupakan artikel pelengkap dari artikel sebelumnya yang membahas soal teknik counter steering.

Teknik counter steering yang diajarkan instruktur safety riding itu ngawur

Di artikel tersebut penulis sudah menyebut sekilas bahwa konstruksi dari kemudi bisa mempengaruhi respon motor terhadap gaya mengemudi. Oleh karena itu kali ini penulis akan mencoba membahas mengapa konstruksi kemudi bisa mempengaruhi gaya mengemudi.

Yang menjadi sumber perbedaan adalah antara motor satu dengan yang lain punya konstruksi kemudi yang berbeda. Yang bisa mempengaruhi terutama adalah offset atau jarak geser dari pusat putar kemudi. Contoh efeknya bisa dilihat di gambar berikut ini, bagian kanan yang depan, offset begini kalau tidak salah dinamakan spindle offset:
PRICING OUT A BMX BIKE

Dikatakan bahwa: dengan mendekatkan as roda ke poros akan mempermudah pengendalian, sementara menjauhkan akan meningkatkan stabilitas.

Sebenarnya ada banyak referensi yang menjelaskan soal offset namun penjelasan agak membingungkan untuk penulis. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat penjelasan sendiri.

Penjelasan di web biasanya pakai istilah trail, yang merupakan jarak antara perpanjangan poros putar kemudi dengan titik tengah roda.

 

Untuk mempermudah penjelasan, penulis membuat alat peraga darurat. Coba cari di mainan punya anak nggak ketemu yang cocok, terpaksa buat sendiri.

Agar kelihatan jelas efeknya, penulis sengaja buat offsetnya berlebihan. Berikut kalau roda dibuat offset lebih ke depan:

 

Bila sedang lurus maka penampilan akan seperti berikut ini:

 

Bila dicoba dibelokkan ke kiri maka akan terjadi seperti berikut ini:

Dilihat dari sudut lain:

 

Terlihat bahwa roda berpindah ke sebelah kiri.

Karena roda sekarang berada di sebelah kiri, maka tumpuan berat tidak lagi di tengah tapi ada di kiri. Secara otomatis motor akan roboh ke kanan.

Inilah alasannya mengapa motor dengan offset yang tinggi susah dibelokkan. Ini juga mengapa muncul teknik belok pakai counter steering. Jadi bila mau belok ke kiri, maka setir harus diarahkan ke kanan dulu agar motor roboh ke kiri, setelah roboh ke kiri baru dilanjutkan belok ke kiri sambil mengarahkan setir ke kiri juga.

Jadi untuk motor dengan offset ke depan yang tinggi, teknik counter steering itu adalah teknik yang wajib dipakai. Nggak cuma waktu darurat saja, tapi juga setiap hari saat mau belok. Dibiasakan untuk menggunakan cara belok seperti ini.

Biasanya ini sudah jadi bagian dari naluri bila merasakan motor susah dibelokkan dengan cara biasa.

 

Bagaimana dengan sebaliknya? Bila offsetnya negatif maka akan jadi seperti berikut ini:

Saat belok kiri:

 

Kali ini terlihat bahwa saat motor belok kiri maka roda akan berada di kanan. Yang artinya dengan tumpuan berada di kanan, maka motor akan roboh ke kiri, sesuai dengan tujuan arah belokan. Sehingga miringnya motor akan sudah sesuai dengan arah belokan.

Inilah yang membuat motor dengan offset ke depan yang rendah jadi mudah dibelokkan. Teknik counter steering juga kurang efektif untuk diterapkan di motor yang seperti ini. Justru melakukan teknik counter steering di motor yang menggunakan offset negatif bakal malah bahaya. Entah ada atau tidak motor yang punya offset negatif.

 

Sebelumnya penulis menunjukkan bahwa Suzuki Spin punya as roda dibelakang skok.

Ternyata NMax juga begitu:

Sayangnya bagian dalam tidak kelihatan sehingga tidak tahu apakah ada offset untuk skoknya atau tidak. Mungkin di bagian skoknya sudah dibuat offsetnya positif. Yang jelas cara handling NMax dan matik Suzuki beda dengan cara handling matik Honda.

Untuk spindle offset motor matik dan bebek, biasanya untuk Honda as roda berada di depan skok, untuk Yamaha berada pas di tengah skok, lalu Suzuki berada di belakang skok. Sementara itu untuk motor sport atau yang pakai desain kemudi triple clamp, offset dilakukan di bagian triple clampnya.

 

Kesimpulannya, tidak semua motor cocok dikendalikan dengan teknik counter steering, dan juga tidak semua motor cocok dikendalikan dengan teknik body english (pakai badan). Harus dicari tahu sendiri teknik apa yang cocok untuk dipakai untuk kendaraan yang sedang dipakai. Kalau motornya nggak cocok untuk pakai teknik counter steering ya jangan dipaksakan. Seandainya tahu bahwa motornya susah belok maka belajarlah pakai teknik counter steering. Disesuaikan dengan keadaan saja.

Semoga berguna.

25 respons untuk ‘Pengaruh desain kemudi pada teknik counter steering dan mengapa motor ada yang susah belok ada yang gampang

  1. good info bro… rerata honda mmg klo sudah hardbreaking dan steer di belokin untuk menghindari tabrakan pasti highside.. atau ngebuang dan sering ngesot ban depan, sementara yamaha justru stabil di breaking dan lebih bisa di kontrol, bahkan saat ban depan sampai ngelock akan tetap stabil dikendalikan (IMHO)

    Suka

  2. Itulah mengapa bebek Yamaha terasa lebih enak ditekuk-tekuk ketimbang bebek honda, ya karena offset stangnya kecil kalo honda besar, dampak yg dapat dirasakana saat berada diatas motor adalah, stang Honda terasa lebih dekat ke badan sehingga terasa lebih relax karena tubuh lebih tegak (dibanding yamaha) sedangkan yamaha stangnya terasa agak jauh sehingga posisi berkendara jadi lebih membungkuk, lebih terasa racy.

    Suka

      • Ane sebetulnya masih kurang paham yg dimaksud dg counter steering itu gimana, maksudnya pada prakteknya gimana caranya posisi badan posisi motornya saat buat belok, ada nggak om di youtube video naik motor belok dg menggunakan counter steering gitu? Cuz lebih mudah memahami gambar/video daripada teori, hehehe…

        Suka

        • video dan gambar bisa dilihat di artikel sebelumnya, berikut salah satu contoh

          membelok pakai counter steering itu mengandalkan kemudi saja, posisi badan nggak penting. Kalau menyetir pakai badan namanya body english.

          Yang penting tahu adalah counter steering itu dipakai untuk mengawali membelok, biar beloknya lebih tajam untuk motor yang susah dibelokkan pakai badan.

          Suka

          • Nah, pernyataan diatas kok sepertinya masuk akal bahwa Honda menciptakan motor buat orang yang gak paham membelok pakai body, asal bisa belok aja udah cukup. Makanya (fakta) ortu ane kalo naik jupie Z dirumah slalu merasa “wah kok stirnya krasa seret ya”, hehehe

            Suka

  3. Oh ternyata ini jawabannya, kenapa saya lebih suka naik motor yamaha dibanding honda. Secara “feel” saat mengendarai motor yamaha lebih pede buat sruntulan 😛

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.