Saat penulis membuat artikel soal best of technolgy 2017 nya motorcycle.com, penulis merasa aneh juga saat mengetahui bahwa power dari Suzuki GSX-R1000 di sunat.
Berikut informasinya:
Best Technology Of 2017
Honorable Mention: Suzuki GSX-R1000 Variable Valve Timing
Cars, where an extra pound or 10 is no big deal and there’s plenty of room under the hood, have been varying their valve timing for decades as a means to broaden their powerbands. Motorcycles not so much. Honda’s VTEC system in its 2002 VFR800, panned as too heavy, too complex and too ineffective. Desmodromic Variable Timing to the 2015 Multistrada 1200 added 11 pounds. The added weight is why you don’t see DVT on a Panigale, said Ducati.Suzuki Racing VVT (Variable Valve Timing) is way simpler than most systems, and therein lies its genius. What happens is that 12 steel balls running in slanted grooves are spun outward by centrifugal force at high rpm. Their carrier mechanism attaches to the intake cam sprocket, and retards intake cam timing at a pre-set rpm, “adding significantly to high-rpm power” while adding very little weight to the engine’s spinning mass.
The new GSX-R did not win our recent big Superbike Shootout, but a quick look at the dyno chart shows VVT had it running with or ahead of the best of the 1000cc four-cylinders from around 4000 rpm, right up until its noise-quelling software shuts the party down at 11,000 rpm. What might’ve been…
Dikatakan bahwa Suzuki GSX-R1000 mendapatkan Honorable mention untuk Variable Valve Timing.
Di mobil dimana nambah berat 4,5 kg itu nggak masalah dan di ruang mesin ada banyak tempat, penggunaan variable valve timing sudah dipakai selama beberapa dekade. Di motor nggak bisa begitu. VTEC di motor Honda VFR800 2002 dianggap terlalu berat, rumit dan nggak efektif. Desmodromic Variable Timing di Ducati Multistrada 1200 2015 nambah berat 5 kilo. Penambahan berat ini adalah mengapa Ducati Panigale nggak pakai DVT menurut Ducati.
VVT punya Suzuki jauh lebih sederhana dari kebanyakan VVT, dan ini yang dianggap jenius. Ketika 12 bola baja bergerak keluar karena terkena gaya setrifugal di rpm tinggi, mekanisme yang digerakkan bola akan memperlambat timing dari cam udara masuk, sehingga akan menambah tenaga lebih banyak di rpm tinggi tapi tanpa banyak menambah beban mesin.
GSX-R1000 tidak menang di big Superbike Shootout nya motorcycle.com, tapi di grafik dyno terlihat bahwa VVT membuat Suzuki setara atau unggul dari 1000cc 4 silinder yang lain di sekitar 4 ribu rpm, hingga software menyunat tenaganya di 11 ribu rpm. Padahal ….
Info cara kerja VVT dijelaskan oleh mas Taufik:
Bisa terlihat di grafik dyno tersebut tenaga dari GSX-R1000 terlihat turunnya tidak wajar, terlihat datar. Dan ini disengaja.
Alasan disebut sebagai berikut:
Where’s The Missing Horsepower?
All of the new 1000cc supersport bikes are throttle-by-wire, which has lots of very good capabilities, but they are also used by the motorcycle companies to control noise (power). As the revs/power/noise go up, they start to close the throttles to reduce noise and the power goes along with it. That’s why all of the new bikes’ power drop off in the higher revs
Semua motor 1000cc supersport baru menggunakan throttle by wire yang punya banyak kemampuan, tapi oleh pabrikan ini juga dipergunakan untuk mengurangi berisik (tenaga kena juga). Ketika rpm mesin makin tinggi, suara makin berisik, butterfly akan mulai menutup untuk mengurangi suara, tenaga juga ikutan turun. Itu sebabnya mengapa semua motor baru tenaganya turun di rpm tinggi.
Masalah ini sudah diketahui dan solusinya biasanya dengan ganti ECU. Seperti contohnya berikut ini:
Schnitz ECU Reflash Suzuki GSXR1000 (2017)
Demonstrasi bagaimana katup throttle atau butterfly menutup saat gas pol di rpm tinggi ditunjukkan di video berikut:
Berikut hasil setelah dimodif:
Terlihat di rpm tinggi tenaga jadi naik banyak.
Rasanya GSX-R150 tidak mengalami yang seperti ini.
Motor ganteng…
SukaDisukai oleh 1 orang
klo gk di sunat bisa 180hp gile 😂😂
SukaSuka
sebelum di ganti ecu 165hp..setelah ganti ecu 180 hp…di ecu pabrikan sengaja di batasi supaya engine biar awet dan aman..kan tau ndiri sparepart suzuki…. hehe
SukaSuka
Kenapa kalau Suzuki?
SukaSuka
kalau untuk daleman mesin, suzuki itu setaranya honda thailand
SukaSuka
Maksudnya bagus gitu min? Di atas rata-rata motor produksi di sini?
SukaSuka
Iya, bagus terutama untuk mesin, honda thailand itu di thailand ataupun Indonesia terkenal motor awet.
SukaSuka
Yang pasti, CBR jadi motor terlemot, namun meski begitu, bobot CBR katanya paling ringan, dan handlingnya salah satu yg terbaik
Katanya…
SukaSuka
Iya, mungkin terpaksa karena nggak pakai teknologi macam yang lain sehingga menawarkan pakai suspensi mahal.
SukaSuka
Di kelas sport 250cc cbr250rr jg ada limiter speed, smpet sya baca klo 250rr standart speed nya gk bs mencapai angka 190km keatas
Padahal potensi mesinnya msh bs lebih lagi tanpa di oprek/modif. Trnyata tipsnya adalah mengganti / mengubah gearbox sensor. Sensor gear 6 diganti ke netral ( N )
Jd saat udh diubah sinyal sensornya speed bs lbh keluar lagi cuman ya saat speeding gigi 6 yg muncul d dashboard speedo indikatornya bukan gear 6 tapi N
SukaSuka
Jadi ga bisa dengan ganti ecu ya? Asa aneh soalnya motor kenceng gigi sampe 5 aja.
SukaSuka
mestinya bisa ganti ECU. itu sepertinya kebetulan limiter cuma diberikan di gigi 6 saja.
SukaSuka
Iya, yang saya pernah baca itu yang diganti dengan gigi 1, rupanya bisa juga dengan netral ya, mungkin lebih sip karena gigi netral yang kelimit.
CBR250RR Bisa Lari Lewat 190 KPH Tanpa Modif dan Part Tambahan, Simak Caranya!
SukaSuka