Saat spesifikasi Kawasaki Ninja 250 versi 2018, sangat banyak sekali yang menyayangkan bahwa motornya nggak ada riding modenya dan nggak ada throttle by wirenya. Menurut penulis sih nggak perlu.
Oleh karena itu penulis sangat menunggu bagaimana sih sebenarnya kesan orang yang beneran sudah coba sendiri. Akhirnya Kawasaki mengadakan test ride Ninja 250 2018:
Keseruan Media test all New Kawasaki Ninja 250 di Sentul
Entah apa karena banyak yang nggak kebagian naik walau sudah menyempatkan datang, yang cerita impresi rasanya naik Ninja 250 baru hampir nggak ada. Impresi kebanyakan copy paste dari tamunya, bang Fadli dan bang Rea.
Namun dari semua yang mengaku sudah coba Ninja 250 di Sentul bisa disimpulkan bahwa sama sekali nggak ada yang mengeluh soal tidak adanya TBW. Nggak ada yang merasa kurang walau TBW nggak ada.
Malah yang berikut ini mengaku rasanya seperti Honda CBR250RR di mode sport+ (penulis edit sedikit sehingga impresi rpm rendah ngumpul jadi satu):
Kawasaki New Ninja 250 Menurut 7Leopold7 – Test Ride Sentul
Menurut saya Ninja 250 baru ini punya karakter tenaga yang mirip dengan CBR250RR pada mode Sport ++ (eh plusnya satu ya?). Nafas panjang dan bertenaga mulai dari medium atas. Di putaran RPM atas nafas terasa panjang hingga mendadak dihajar limiter redline. Tidak ada gejala drop/melandai.
Tapi agak kurang galak di RPM bawah. Berbeda dg R25 yang lebih galak di bawah. Karakter tenaga beda sekali deh dgn Ninja 250Fi lama yang lebih tourer dan kuat di RPM bawah. Dugaan saya owner Ninja FI akan berkomentar ini nantinya.
Yang terakhir bicara soal kurang galak di rpm bawah itu mungkin sengaja untuk kalau jalan lambat atau macet. Di Honda CBR250RR mode comfort itu ada biar enak kalau macet:
Review Riding Mode Honda CBR250RR, Useless? Think Again!
Pada mode Sport yang menjadi default sebenarnya performa Honda CBR250RR sudah sangat cukup disini, santai oke, kebut mangga lads! Hanya saja untuk di jalanan yang termasuk kecil atau sempit maupun padat serta di kemacetan yang harus stop dan go, mode Sport agak annoying, karena hentakannya lumayan terasa ketika harus jalan kemudian berhenti atau jalan pelan pelan sambil mengatur ritme gas.. Nah disinilah mode comfort sangat sangat bermanfaat!!
Sementara itu katanya pembalap Indonesia, Ninja 250 itu enak dipakai saat macet:
Kata Pembalap Soal Perbedaan Kawasaki Ninja 250 Baru dan Lama
Fadly mengatakan motor ini sangat cocok dengan kemacetan di Jakarta.
Dari sisi tenaga juga tanpa TBW atau riding mode sepertinya tidak menghalangi.
Biasanya perbandingan dyno itu cuma mengejar di satu sisi saja. Contohnya di dyno berikut terlihat walau tenaga CBR250RR unggul di rpm diatas 9000, sebelum itu pernah kalah dengan R25 ataupun Ninja 250 lama:
Hasil Dyno dan komparasi Power Maksimum New Kawasaki Ninja 250 MY 2018 : 31,23 hp . . Fix Paling powerful ! !
Sementara itu di perbandingan dyno berikut, terlihat mulai dari awal sampai menjelang limiter, tenaga Ninja 250 bisa mutlak diatas tenaga CBR250RR. Padahal Ninja 250 nggak pakai throttle by wire.
Jadi tanpa TBW pun motor masih bisa enak dipakai kencang dan dipakai pelan.
Tapi sesuai dengan kutipan di atas, khusus untuk motor Honda CBR250RR harus wajib ada mode comfortnya agar kalau dipakai di jalan macet jadi enak. Lebih sip bila ada mode eco juga, walau silinder ada dua, di mode eco cuma nyala satu silinder.
Entah apakah setelah ini masih ada saja yang menganggap nggak ada throttle by wirenya itu kelemahan. Atau karena dianggap nggak canggih? Jadi kepikiran lagi CBS, lampu bikin silau, spedo mungil, jok split, spakbor bikin kotor baju, spakbor bikin kotor radiator, dst.
Undangan mn brani ngeluh pak? 😂
Honda vario 125 bakal gulung tikar nih gara2 ini
http://semarmotoblog.com/2018/01/16/fitur-yamaha-lexi-125-vva/
SukaSuka
Mungkin.
SukaSuka
Mesin joss model jelek (tergantung), itulah all new ninja 250. Menurut ane model motor sport touring full fairing yg ping keren adalah Ducati Supersport, stang ngga nunduk tapi masih keliatam keren abis
SukaSuka
Iya, saya juga tidak suka, terutama lampu depan yang meluber kebawah.
Lihat warna itu, jadi ingat Honda VFR:
SukaSuka
Tapi entah mengapa ninja yang powernya lebih besar gak bisa nembus 170 kpj, bahkan m.fadli sekalipun yang seorang pembalap
Sementara iwb, kobay, tmc bisa dengan enteng nangkring diatas 170 kpj dengan cbr250rr
Pengaruh rpm? Saya rasa bukan karena cbr250 bisa 185 kpj baru nyentuh limiter gear 6, berarti 170 rpm masih rendah, begitu juga ninja
Dugaan sih karena sistem ram air pada cbr250rr
Biasanya motor2 yang sudah pakai sistem ram air juga pakai tbw, mungkin itu alasan kenapa cbr250rr pakai tbw dan riding mode
SukaSuka
Bisa jadi kena limiter.
SukaSuka
Tapi ninja gear 5 limiternya udah bisa 165 kpj
Masa gear 6 limiternya cuma 169 kpj?
SukaSuka
Rasanya normal seperti itu. Daihatsu Ayla top speed 160 km/jam itu bisa dicapai pakai gigi 4, walau gigi ada 5. Yang matik pun top speed juga sama. Suzuki karimun yang akselerasinya lebih bagus top speed malah cuma 120km/jam. Maaf nggak tahu contoh lain di motor.
Kalau di motor biasanya diakali dengan menukar sinyal gigi 6 dengan netral atau gigi 1.
Ini Rahasia Buka Speed Limit Honda CBR250RR sampai Melesat 190 Km/Jam
SukaSuka
Dan ternyata bukan limiter,
Masih bisa tembus 174 kpj. Tapi harus slipstream dulu -otomotifnet
Berarti emang aneh, power gede tapi topspeed memble, apalagi yang versi non SE cuma bisa 161 kpj
SukaSuka
terima kasih infonya. Iya, aneh, apa rasio gigi 6 terlalu tinggi ya?
SukaSuka
menurut saya best bike 250cc masih dipegang CBR250RR,
dihitung dari power dan kosmetik.
tapi kl harus beli saya beli Ninja 250fi,,
karena apa? “pride”
mengendarai Ninja itu sesuatu banget,,orang awam lihat R25/CBR tetap ngomongnya ninja, “motor sport fairing kenceng=ninja”
SukaSuka
paling enak ya 2 tak, itu Aji VAS aja bisa nabokin Ninja 250 Fi dan R25 Tune Up (portingan). Gak usah ribed pake TBW, Riding Mode etc, 2 tak udh dari sana nya galak fine2 aja sih. Klo biker yg dari mbit naek ke 250cc mungkin terasa galak.
CMIIW
SukaSuka
Iya. Sayang nggak dikembangkan jadi injeksi ya.
SukaSuka
Soal 2 stroke, yamaha juga punya injeksinya, tapi hanya untuk mesin boat sayangnya 😦
https://boatsinc.com/yamaha-engine-brochures/hpditwo-stroke/
SukaSuka
Iya. terima kasih linknya.
SukaSuka
suspensi depan up side down dan swim a aluminium,…. dengan hrga segitu, harusny minimal salah satu dri dua part krusial tsb sudah d aplikasikan pda new ninja250, nmun entah strategi apa yg sedang d terapkan kawak mlah terlalu pd membiarkan ninja250 dengan spek yg “kurang nonjok”,…. faktor brand image kah???
dlm acra perilisanny thun lalu kmi menyinggung soal “pioner” dan dlm acra test rideny baru2 ini kmi memboyong sang penguasa wsbk #jr01,pertanda kmi cemas akan performa penjalan new ninja250 kah??? d segmen 250cc kebawah gak ada produk kawak yg benar2 nonjok, pdhal napas pabrikan jepang d indo ini ya d segmen 250cc kebawah
SukaSuka
kalau saja ada Ninja 150 dengan spek gahar sih harusnya ttep ada peminatnya, dibuat Overbore power 20ps TB 34mm misalnya, tp kawak kan cuma recycle produk lama yg ada
SukaSuka
Iya, sepertinya untuk produk global dianggap fitur tersebut nggak penting. Mereka lebih mementingkan performa dan feelingnya daripada penampilan.
SukaSuka
Yang dibahas itu riding mode ato tbw pak? Kok pembahasannya kemana2 … Ngopi dulu
SukaSuka
Untuk motor sport, rasanya rugi kalau sudah tbw nggak pakai riding mode. Kalau di mobil kan kebanyakan lebih untuk biar lebih irit.
Yang saya tangkap, orang mengeluh ninja nggak ada TBW itu lebih ke riding modenya dan bukan soal respon.
SukaSuka
Berarti anda tambahkan 1 paragraf untuk statement itu… Supaya artikelnya bermutu
SukaSuka
sing ra mudheng koyo aku, mending sekolah disik wae lah…
SukaSuka
Intinya sih TBW tidak banyak manfaatnya untuk motor kelas 250 cc. Bahkan kalau untuk di mobil, malah banyak menimbulkan keluhan.
SukaSuka