Oli mesin ditambah minyak goreng lalu bau gosong itu jelas bohong tapi apa yang di grup itu tahu?


Beberapa waktu sebelumnya bro Wong deso bercerita bahwa ada yang mengaku menambah minyak goreng ke oli mesin jadi muncul bau gosong. Itu adalah sesuatu yang aneh. Yang aneh lagi adalah yang mencoba itu menggunakan campuran 50:50.

Yang tahu itu bohong adalah yang pengalaman menggoreng. Contoh:

Apa yang terjadi bila kita minyak goreng fresh dipanaskan sampai sangat panas? Yang jelas nggak akan bau gosong kalau wajannya bersih. Penulis sendiri pernah kelupaan minyak gorengnya terlalu panas karena memang dari bau tidak bisa dibedakan.

Jadi aneh banget kalau minyak goreng dituduh sebagai penyebab bau gosong.

Yang jadi pertanyaan adalah, bila itu di posting di grup oli, kira kira ada berapa orang yang tahu faktanya? Penulis berpikir bisa jadi malah tidak ada yang mempertanyakan dan menganggap pernyataan itu fakta.

 

Keanehan kedua adalah minyak goreng dicampurkan dengan rasio 50:50. Entah siapa yang mengajari cara seperti itu. Karena cara yang penulis rekomendasikan maksimal adalah 20%, karena takut kalau terlalu banyak aditif yang di oli mesin jadi nggak efektif. Lagipula pemakaian 20% itu dari hasil eksperimen ditunjukkan sudah termasuk maksimal. Harus diingat bahwa minyak goreng itu punya kelemahan di sifat yang lebih mudah teroksidasi. Seperti halnya aditif lain, menggunakan terlalu banyak minyak goreng belum tentu makin baik.

Aditif di oli itu saling mengganggu kerja aditif yang lain. Jadi untuk bisa maksimal, jumlah harus dibuat seimbang agar bisa punya efek maksimal. Kalau terlalu banyak efeknya malah nggak bagus.

Aditif zinc itu bagus. Tapi kalau terlalu banyak maka aditif permbersih jadi terganggu. Aditif moly itu bagus. Tapi kalau terlalu banyak maka mesin jadi berkerak. Aditif pembersih itu bagus, tapi kalau terlalu banyak film strength dan sifat anti oksidasi jadi berkurang. Dst.

Jadi kalau mencobanya 50:50 terus menuduh pemakaian minyak goreng sebagai aditif itu merusak mesin, ya jelas orangnya memang punya niatan jelek. Karena dari yang rekomendasi juga nggak ada yang menganjurkan 50:50.

 

Sebagai tambahan, biasanya ada yang bilang pakai minyak goreng bikin gosong. Selain perbandingan bakar bakaran:
Hasil percobaan bakar oli mesin: HDEO dan PCMO kalah dengan yang ditambah minyak goreng

Ada juga perbandingan panas panasan.

Minyak goreng menang di uji panas panasan itu wajar. Karena memang titik uap lebih tinggi.

15 respons untuk ‘Oli mesin ditambah minyak goreng lalu bau gosong itu jelas bohong tapi apa yang di grup itu tahu?

    • Kalau setahu saya mesran super itu grup I. Prima XP grup II. Fastron itu grup III. Tapi ada juga fastron PAO.

      Kalau untuk harian, karena saya sering kencang dan macet lebih pilih fastron 15W50 baik untuk beat ataupun spin.

      Suka

      • Fastron PAO yang tipe Platinun Racing kayaknya. Kalo mau nyoba oli ester (yg beneran pake ester) ya Motul 7100 bukan X-Ten, wkwkwkwk…. XD

        Suka

        • iya. Tapi XTen sepertinya beneran pakai ester, karena olinya stabil banget, kekentalan tidak banyak berubah selama perjalanan. Tapi bahan dasar olinya jelek banget. Awal dipakai pagi pagi sampai susah banget dinyalakan. Tapi dua hari kemudian sudah nggak begitu. Artinya shear stability bagus tapi kualitas bahan oli jelek, umur oli jadi pendek banget karena cepat jadi encer.

          Itu mungkin oli daur ulang + ester…

          Suka

        • Fastron yang PAO itu cuman Fastron 0W50, kalo Fastron Platinum udah VHVI Full Synthetic (“hydrocracked” mineral full synthetic) per MSDS keluaran 2017 silam

          Suka

  1. pertanyaan ane yg masih bikin kepo, sebenarnya penambahan minyak goreng sbg aditif kedalam oli mesin itu ke-efektifan khasiatnya mampu bertahan hingga berapa kilometer sih perkiraannya? kalo ke-efektifitasannya ngga lama, menurut ane migor lebih cocok buat extend jadwal drain oli supaya lebih mundur/lebih lama. Namun di sisi lain, ane juga masih mengharapkan manfaat dari migor yg meningkatkan film strenght daripada oli itu sendiri, misalnya saat akan bepergian jarak jauh, naik gunung, atau touring keluar kota yg mana mesin bakal dominan bermain di putaran menengah – keatas, sehingga ane jadi merasa aman karna yakin mesin bakal lebih terlindungi, dengan dikasih migor dikit, volume pelumas makin banyak, toh nanti diakhir perjalanan jauh volume oli pasti berkurang, jadi ngga masalah yg penting ngga sampe kehabisan pelumas.

    Suka

    • Dari mulai mencoba di tahun 2016, efek dari penambahan minyak goreng itu terasa hingga waktu penggantian oli. Namun kualitas oli mesin yang dipakai banyak berpengaruh juga. Oli jelek diberi minyak goreng masih tetap jelek. Namun jadi lebih mendingan. Seperti waktu dulu coba Xten dan evalube runner. Aslinya oli itu cuma bisa tahan 2 minggu jadi bisa nambah dikit jadi 4 minggu.

      Hasil paling maksimal bila minyak goreng ditambah dari awal. Kalau nunggu oli mesinnya rusak ya masa pakai oli nggak akan selama kalau masih fresh.

      Efek bisa lama karena minyak goreng itu bisa bercampur dengan oli mesinnya. Beda dengan aditif padatan macam zinc atau moly. Mencampurkan MG nggak usah dikocok dulu 🙂

      Untuk penguapan tergantung dari oli mesin yang dipakai.

      Suka

  2. Kalo base oil-nya VHVI Full synthetic itu masihkan perlu ditambah Migor buat ningkatin film strenght nya? Contoh merek oli yg pake VHVI full synthetic itu Fastron Gold & Castrol Edge Titanium. Dan apakah Base Oil VHVI Full Synthetic dan diatasnya (PAO & Ester) juga bikin seal karet jadi mengkerut?
    Kira2 proses mengkerutnya brapa lama ya Om?
    Dan kalo emang bener bisa bikin mengkerut, brati ada kemungkinan apa yang terjadi di group Aerox 155 id itu ada benarnya juga, yg tidak sedikit ada yg posting perihal seal kruk as deket primary pulley rembes/ada kebocoran oli, setelah ane amati kebanyakan dari mereka pake brand oli yg harganya selangit yg kebanyakan oli enceerr yg full/fully synthetic. Menurut Om gimana?

    Suka

    • Oli sintetik yang bagus mestinya sudah diatur sedemikian rupa sehingga efek mengekerutnya jadi berkurang. Tapi toh terbukti banyak pabrikan yang juga memproduksi oli high mileage yang salah satu sifatnya adalah untuk mencegah seal mengkerut. Bahan kebanyakan bukan sintetik.

      Soal aerox bocor, bisa jadi Yamaha kebetulan pakai seal yang kalau untuk grup III nggak masalah tapi kalau pakai PAO jadi masalah. Mending saya buat artikel sendiri ya?

      Untuk film strength, harus diingat bahwa pabrikan tentunya membatasi penggunaan ester karena harga ester mahal. Toh buktinya ada yang pakai minyak goreng di oli amsoil masih bisa merasakan efek positif.

      Suka

      • Bener om bikin artikel sendiri aja, menarik kayaknya ini dibahas perihal seal bocor di motor, ngga harus aerox tapi motor tipe lain juga termasuk. Namun yg pasti sudah 1300 km ini ane pake fastron ijo belom ada tanda2 seal kruk as rembes di aerox ane, semoga awet aja sealnya. Tapi kalo ngisi olinya kebanyakan apa juga bikin seal rembes ya Om? Kebanyakan user aerox/nmax ngga mau pusing nakar kembali oli mesinnya, jadi sebotol satu liter tuang semua, padahal menurut manual book kapasitas penggantian berkala adalah 900 cc pas!

        Suka

        • Fastron ijo sepertinya VHVI. jadi rasanya nggak bakal masalah.

          Mengisi oli terlalu banyak itu efek negatifnya bikin motor lambat dan masa pakai oli jadi berkurang. Tapi biasanya ada toleransi. Bisa dilihat dari meteran di tutup olinya.

          Kalau ganti olinya yang pakai model sedot oli, bisa jadi malah kurang.

          Suka

          • VHVI + Mineral Om itu kayaknya Fastron Ijo, ngga ada embel2 Full Synthetic soalnya. yg VHVI Full Synthetic itu Yamalube Super Sport/Super Matic, nampaknya lho

            Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.