Masa ya pakai relay bisa mencegah aki tekor saat pakai klakson keong?


Penulis terus terang nggak paham mengapa orang orang pada bilang kalau pakai relay maka klakson keong nggak bikin aki tekor.
Pastikan Pasang Relay Sebelum Pakai Klakson Variasi

“Pakai relay ditambahin jalur baru. Yang ori-nya tidak dicopot, cuma ditambahin relay saja biar stabil arus. Kalau tidak pakai tekor aki-nya,” kata mekanik.

Pasang Relay, Aki Lebih Awet

Namun, ternyata pemakaian klakson jenis ini kerap menyebabkan aki cepat tekor. Itu karena dayanya lebih besar dibanding klakson standar. “Mungkin pasangnya enggak pakai relay kali tuh. Mestinya arusnya langsung diambil dari aki dengan perantara relay,” saran Fery.

Ada yang menjelaskan manfaat relay sebagai berikut:
Langkah-Langkah Cara Pasang Klakson Keong Motor

Bagi yang suka naik motor keluar kota, layak untuk memasang klakson keong ini. Saya sarankan, jangan memasang klakson keong motor tanpa menggunakan relay. Penggunaan relay disini bermaksud untuk mencegah arus closed circuit yang bisa menyebabkan aki motor tekor.

Menurut penulis memang benar closed circuit bisa menyebabkan aki tekor, tapi kalau memang butuh klaksonnya bunyi, maka klakson ya harus closed circuit biar bisa dapat arus dari aki.

Begini ilustrasinya:
Basic Electronics

Lampu menyala ketika closed circuit, lampu tidak menyala ketika open circuit. Kalau klakson dipakai ya harus closed circuit.

Tapi memang bener kok, nggak mau aki tekor maka seumur hidup jangan dibunyiin klaksonnya.

 

Ada yang bilang begini:
Ini Alasan Kenapa Harus Pakai Relay Saat Ganti Klakson Aftermarket

“Tujuan pasang relay untuk menjaga kestabilan daya listrik dari klakson, jadi arus listrik yang ditarik menjadi tidak terlalu besar, aki menjadi lebih awet,” terang Opick.

Penjelasan ini salah. klakson itu butuh arus besar. Kalau diberi arus kecil maka kerja tidak optimal. Dan kerja relay itu bukan untuk menghambat.

Apa sih fungsi utama relay?

Relay itu aslinya saklar, yang dikendalikan pakai listrik:
Pengertian Relay, Fungsi, Dan Cara Kerja Relay – Immersa Lab<

Saklarnya relay ini biasanya punya spek tinggi yang memungkinkan untuk mengalirkan arus yang lebih besar, lebih baik, lebih plong daripada saklar klakson biasa:
Cara Pasang Relay untuk Klakson/ Lampu Tambahan (revised)

Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb. Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.
Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh. Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.

Yang bagus sih sebenarnya ganti tombol klaksonnya dengan yang bisa arus besar. Tapi sayang nggak ada yang jual. Akhirnya pada pakai relay semua.

 

Ada yang bilang tombol klakson itu hambatannya besar sehingga bikin aki lebih tekor (sori, link hilang).

Itu salah, harusnya bila hambatan besar, maka arus yang bisa lewat kecil. Kalau arus yang lewat kecil maka efeknya klakson tidak bisa optimal kerjanya. Dalam situasi begini maka aki tentu lebih awet.

Justru dengan menggunakan relay maka arus yang ke klakson bisa lebih lancar, karena hambatannya sedikit. Kalau arusnya lancar maka klakson jadi bisa optimal suaranya.

Di website website sebelumnya, alasan ini sudah disebutkan:
Pastikan Pasang Relay Sebelum Pakai Klakson Variasi

Jika pemasangan tidak sesuai, ia menjelaskan, otomatis suara yang dihasilkan tidak optimal. Selain relay, pemilihan kabel juga akan berpengaruh terhadap kinerja klakson.

 

Menurut penulis yang bikin aki tekor itu ada tiga penyebab:

  • Arus yang disedot klakson mengalahkan arus pengisian aki dari dinamo amper
  • Arus yang disedot klakson keong melebihi kemampuan aki
  • yang masang relay salah

Sekedar ilustrasi, klakson keong hella ada yang 6 Ampere:

Kalau dipasang 2 jadi 12 Ampere.

Nyedot arus 12 amper tiap tombol dipejet jelas banyak banget. Nyedot arus sebesar itu tentu merusak aki. Harusnya arus maksimal yang boleh disedot dari aki tidak boleh lebih besar dari kapasitasnya. Aki 3,5 Ah harusnya hanya boleh disedot maksimal 3,5 Ampere. Lebih dari itu bakal mengurangi umur aki. Padahal saat motor jalan, sedotan arus listrik bisa jadi sudah mepet.

Klakson hella yang untuk motor itu 1,5 Ampere:

Oleh karena itu kalau mau aki awet harus pakai klakson yang arusnya kecil:
Pasang Relay, Aki Lebih Awet

Buktinya yang pada pasang di tempatnya, enggak ada komplain. “Apalagi kalau pakai produk FER dari Jerman. Menurut yang sudah pakai, suaranya lebih mantap dan awet. Serta tidak bikin aki mudah tekor ketimbang yang lain. Anak-anak mobil juga suka pakai produk ini. Banderolnya Rp 225 ribu,” yakinnya tanpa maksud berpromosi.

 

Ada juga yang pasang relay lebih dari satu. Padahal bila butuhnya arus adalah 20 Ampere, maka kan cukup pakai relay yang 20 A? Mengapa harus 2 buah relay 10 A?

 

btw, untuk mengurangi korosi, maka pasang relay yang benar itu adalah di bagian kumparan dari relay itu jangan dikenakan listrik positif, alias tombol klaksonnya berada di antara relay dan kutub positif aki:
Omron – General Purpose Relays

Kalau nggak mau relay, boleh coba pakai MOSFET, sedotan arus jauh lebih kecil daripada relay:

16 respons untuk ‘Masa ya pakai relay bisa mencegah aki tekor saat pakai klakson keong?

  1. bolak balik lewat Pantura cirebon, pernah kena tilang gegara klakson ‘kapal’
    tapi 2 bulan lalu lolos karena klakson hella double, kencang tapi suara ‘standar’ dikira masih klakson ori hehe…

    Suka

  2. Kalau ga mau pakai relay bisa pakai klakson yg single pin. Tapi itu kalau soket klakson bawaannya memang yg 1 pin. Itu juga kenceng ga perlu relay

    Suka

    • ilmu elektronika itu dihasilkan dari percobaan. Jadi kalau rangkaiannya nggak aneh aneh macam radiant charger, hasilnya nggak akan bikin kaget.

      Alat ukur juga sudah ada. Bisa pakai amp meter atau ohm meter kalau mau ukur wattnya klakson. Bisa juga diukur saat motor menyala dari aki. Tinggal dilihat berapa arus yang kesedot (waktu klakson dinyalakan) atau mengisi ke aki.

      Angkot lama pasang amp meter itu kan tujuannya itu juga.

      Suka

  3. Relay hanya sebagai pengganti switch utama agar beban utama tidak berada pada switch utama itu sendiri tetapi pada si relay. Jadi switch utama hanya menyalakan/close circuit relay, dan relay yang akan menyalakan klakson.
    Beban arus klakson std biasanya maks 1.5amp, klakson after market mulai dari 2amp keatas.
    Menurut logika saya kayanya klakson dgn amp besar akan lebih aman untuk aki apabila ditambah capacitor yg besar, karena capacitor nyimpan arus dan voltase jadi saat dibutuhkan arus yg di sedot dari capacitor duluan.. betul gak om?

    Suka

    • iya ,terima kasih infonya.

      Iya, kapasitor lebih mampu menghasilkan arus yang besar. kalau pakai kapasitor maka aki tidak terlalu terbebani. Arus ambil dari kapasitor dulu karena lebih gampang nyedot dari kapasitor. Tapi daya tampung kapasitor ada batasnya juga. Arus dari kapasitor bisa jadi habis bila misal pas lagi ada yang motong jalan terus ngebel lama. Setelah itu kapasitor akan menyedot arus dari aki dan alternator juga.

      Sebagai gambaran. Untuk ngecharge aki 12V 7Ah butuh 5 jam. maka untuk ngecharge kapasitor 10.000 uF butuh waktu beberapa detik saja.

      Suka

  4. saya setuju dg tulisan diatas, bener banget.
    saya ga bisa bikin tulisan ky gitu tp mksudnya udh dpt. good reason om.

    Suka

  5. Mau tanya dong om, jd klo misal saya pasang sepasang klakson keong di agya 1.2 g tanpa tambah relay lg,(langsung sambung dari kabel asli bawaan klakson) kira kira aman ngga om, atau mungkin punya saran om, trimakasih

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.