Lewat polisi tidur itu kan harusnya lambat, kok kemampuan menghajarnya dipakai sebagai acuan kenyamanan?


Di Indonesia ini sudah umum kalau review suspensi itu acuannya adalah kemampuan melewati polisi tidur. Motor yang enak dipakai menghajar polisi tidur dianggap motor yang suspensinya top. Contoh reviewnya:
Kenapa Honda PCX150 menggoda celengan ? Berikut alasannya

Strength point kedua adalah reaksi umum suspensi. Suspensinya lembut dan bekerja sangat baik ketika menghajar polisi tidur ataupun lubang jalanan. Jadi ketika sampeyan nunggang PCX 150, rasanya seperti nunggang skutik dengan level berbeda. Premiumnya terasa.

Terus terang penulis tidak setuju dengan review seperti itu (setelah kapok kena suspensi Honda Beat yang kacau). Penulis tidak tahu apakah media Eropa, Jepang, India atau negara lain itu kalau review suspensi menilai dari kemampuan menerjang polisi tidur. Entah apa alasannya banyak yang pada review suspensi pakai acuan polisi tidur. Yang jelas menerjang polisi tidur itu kan sudah salah?

Menerjang polisi tidur itu salah karena yang masang polisi tidur itu pingin kendaraan yang lewat pelan – pelan. Salah karena motor / suspensi jadi cepat rusak kalau dipakai menerjang polisi tidur. Salah karena bisa resiko celaka:
Habis Rp 15 Juta Lebih Gara-gara Poldur

“Nah, saat melintas di poldur, motor saya oleng dan menabrak coran. Padahal, kecepatan tidak lebih dari 30 kilometer per jam. Saya terjatuh,” sergahnya. Saat terjatuh itulah, lanjut bro Klai, wajahnya menghantam permukaan jalan. Aspal yang keras berbenturan dengan dagu. Maklum, saat itu, bro Klai memakai helm separuh wajah (open face). “Helm saya juga terpental, copot saat terjadi benturan. Darah mengucur dari dagu,” keluhnya.

 

Standar polisi tidur yang diterjang atau dihajar juga nggak jelas. Apa yang mini seperti berikut ini?

Kalau yang seperti itu penulis akui motor Honda enak banget.

Tapi kalau polisi tidur yang berikut bakal nggak enak. Misalnya yang agak tinggi, resiko mentok bodi:

Polisi tidur yang nggak ada landainya, sama sama njedak di suspensi:

Yang terlalu landai, resiko mentok di bodi:

Atau yang kecil kecil tapi tinggi dan banyak, asli nggak enak, ban bergetar kencang, nggak nyaman sama sekali.
Speed Trap Ngagel Jaya ‘Sukses’ Buat Jatuh Pengendara, Sampai Masuk Sungai dan Nasi Kocar-kacir

Atau yang begini, musuhnya skok yang single action, suspensi dijamin mentok dan nggak enak banget:

Yang manakah yang dipakai review? Entahlah.

Menurut penulis sih review suspensi itu mestinya menilai kemampuan suspensi bila dipakai di jalan seperti misalnya jalan tambal sulam:

Jalan beton:

Atau jalan paving:

Lagipula rasanya review suspensi menerjang polisi tidur itu cuma cocok untuk yang hobi offroad dan menyiksa motor. Kalau yang eman motor, nyetir kalem dan pakainya harian, rasanya motor nggak akan dipakai menerjang polisi tidur. Lewat polisi tidur juga bakal pelan.

Lebih penting bagaimana rasanya suspensi kalau motor dipakai di jalan yang dilalui sehari hari, baik jarak dekat ataupun luar kota.

 

Atau mungkin yang review pakai acuan polisi tidur itu jalan perumahannya polisi tidur semua?

Penulis cukup beruntung karena jalan ke tempat kerja termasuk sedikit polisi tidurnya. Tapi polisi tidurnya banyak yang bikin njedok bodi Honda Beat kalau nggak pakai trik. Pakai Spin dan Nex sih tidak masalah.

 

Untuk soal lubang. Walau katanya Honda Beat eSP itu suspensinya termasuk paling empuk, tapi waktu penulis secara tidak sadar menghajar lubang kok rasanya tetap nggak nyaman ya? Menurut penulis sih kalau bisa lubang itu dihindari, jangan dihajar. Dan yang menurut penulis penting kalau motor sampai menghajar lubang itu bukan kenyamanan tapi kestabilan motor.

21 respons untuk ‘Lewat polisi tidur itu kan harusnya lambat, kok kemampuan menghajarnya dipakai sebagai acuan kenyamanan?

  1. Yg bikin poldur juga rata2 gak ada izin pemerintah setempat dan gak sesuai standar (kelandaian 15°, tinggi kurleb 10cm, diwarnain).
    Mungkin direview karena kebanyakan org gak sengaja ngehajar poldur gara2 gak keliatan

    Suka

    • ok. Kalau menghajarnya nggak sengaja, mestinya yang lebih penting adalah kestabilan motor dan bukan kenyamanan. Kenyamanan nggak penting. Juga yang namanya menghajar lubang, mau skok macam bagaimanapun tetap nggak nyaman.

      Suka

  2. Kenapa yang dibahas itu ketika melintas polisi tidur itu karena polisi tidur itu umumnya ga bisa dihindari alias harus dilindas, dan ketika melintas diatas polisi tidur bagaimanapun bentuknya, dengan kecepatan tinggi atau pun rendah pasti akan membuat shok bekerja, nah rebound atau bantingan dari shok itu yang dinilai. Shok metik Honda itu memang empuk tapi saya nyobain mulai dari Beat, Vario, Scoopy, sampai PCX lokal itu bantingannya bikin sakit pinggang, kualitas redaman kalah jauh sama Address. Kalau soal jalan jelek atau lubang umumnya orang akan menghindarinya, namanya orang normal ga mau masuk ke lubang/jalan jelek kecuali terpaksa atau memang lagi ngetes

    Suka

    • sip, terima kasih infonya. Unik juga lebih empuk malah bikin sakit pinggang.

      Kalau untuk saya kalau butuh menghajar polisi tidur pasti tidak dalam kondisi duduk tapi siap siap bikin motor terbang. Jadi nggak merasakan pinggang.

      Suka

      • ya kalau saya riding sendirian setiap melibas poldur atau lubang pasti berdiri, tapi kan kadang boncengan sama istri dan bawa anak, nah yang bilang bikin sakit pinggang itu istri saya pas dibonceng. Shok metik Honda itu menurut saya empuk tapi bikin sakit pinggang karena mentul-mentul ditambah jok keras, nah kalau Shock Address itu ga mentul-mentul jadi bener-bener meredam guncangan

        Suka

    • Yang penting itu kita tahu bagaimana karakteristik suspensi motor dan bisa menyesuaikan kecepatan dengan tipe poldur dan karakteristik suspensi

      Ada poldur yang bisa main hajar aja, ada poldur yang harus dilibas dengan kecepatan sedang, ada yang harua lambat banget

      Cuma rata2 kali dimotor ane, gb1 kec lambat
      Nunggu sok depan rebound ke2 (urutan nya adalah kompresi ban naik, rebound ban turun, kompresi motor turun, rebound motor naik) dulu baru sok belakang compresi
      Gb 2 kec sedang, setelah rebound pertama sok belakang bisa langsung kompresi
      Gb 3 kec lambat
      Gb 4 kec tinggi, poldur rendah yang tajam makin kencang makin stabil, karena kalo kencang yang naik turun cuma sok nya motor ga sempat goyang
      Gb 5 kec sedang
      Gb 6 dan terakhir untuk multiple poldur tergantung kerapatannya, makin rapat kecepatan melibas bisa makin tinggi, alasannya seperti gambar 4

      Suka

      • sip. Sepeda motornya apa?

        Sebenarnya ada satu tantangan polisi tidur lagi, cuma agak susah cari gambarnya. Kecil kecil tapi nyambung, kira kira seperti ini:

        Suka

  3. kayaknya shok matic entry yg paling mantep ngehajar poldur xride lama kali ya, stroke panjang n besar
    jadi keinget mantan big boss yg mobilnya em2an yg suka ngomel2 ke drivernya ‘masak mobil mahal harus ngerem nglewatin poldur..’ drivernya gimana coba wkwkkk

    Suka

  4. klo cepet rusak shocknya Honda paling inden 2 minggu… wkwkwkwk
    harganya muahal pulak…

    Shock Suzuki msh lebih murah dari pada Honda

    Suka

  5. poldur sebagai parameter… ya wajarlah, sepeda motor kan dominan untuk jarak dekat, lingkup sekitar pemukiman dimana rintangan yang paling sering ditemui dan tidak bs dihindari ya poldur.

    dr situlah muncul ekpektasi konsumen pgn motor yang dirasa nyaman untuk melewati rintangan itu

    suka atau gak suka dng merek honda, harus diakui mereka sebagai produsen motor tahu persis karakter suspensi apa yg di harapkan dr konsumen diindonesia, yaitu suspensi yg enak buat lewat poldur… perkara stabilitas, cornering ability, karakter boun n rebound bukan jadi fokus utama konsumen disini

    krn enak buat lewat poldur dr situlah makanya motor honda dapat reputasi suspensi empuk dan menjadi selling point dr produknya

    yang amat disayangkan honda jg terlanjur tahu untuk hal daya tahan tidak terlalu jd perhatian konsumen. jd ya gak heran kalo byk yg bilang umur shock honda lbh pendek, gampang bocor

    Suka

    • Iya, dibuat enak menerjang polisi tidur padahal jauh lebih nggak awet kalau dibuat sering menerjang polisi tidur. Sayangnya juga mengorbankan kenyamanan di jalan raya juga.

      Suka

  6. Pakai trail segala medan , nilai penegakan hukum di Indonesia buat ukuran poldur , situ berani lapor polisi utk bongkar poldur di jln kampung?

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.