MotoGP sudah resmi mengakui bahwa MotoGP bakal hadir di Indonesia. Kontrak sudah ditandatangani di 31 Januari 2019 antara Dorna dan Indonesia Tourism Development Corporation (nama Indonesianya apa ya?).
Dorna and ITDC set to bring MotoGPâ„¢ to Indonesia

Dijamin akan ada balapan MotoGP di Indonesia mulai tahun 2021 hingga 2023.
Mungkin ada beberapa pembaca yang gembira. Namun seperti penulis sudah ulas sebelumnya, penulis justru jadi khawatir. Apalagi Dorna bilang begini:
What a unique project this will be, having an urban, world class circuit in a country where MotoGP has such a huge following. Indonesia is a key market for us with a considerable percentage of motorsport fans living here and the MotoGP atmosphere will be even stronger once the circuit is complete. Also, by including Lombok to the WorldSBK calendar makes this offer more attractive for local fans having two World Class events in the area during the year.
Disebut Indonesia jadi pasar penting bagi mereka karena banyak fans MotoGP yang dari Indonesia. MotoGP disebut bakal lebih terkenal bila sirkuit sudah hadir. Penyertaan acara WSBK disebut juga akan membuat penggemar balap lokal tertarik.
Terus terang penulis kok pesimis. Mungkin penggemar MotoGP banyak. Tapi penggemar WSBK rasanya sedikit. Masih juga jadi pertanyaan apakah jumlah penonton MotoGP bisa sebanyak di Thailand yang katanya memecahkan rekor. Juga apakah di tahun kedua masih tetap semangat penontonnya karena tentu lihat di TV lebih banyak detilnya.
Yang bikin miris lagi, disebutkan:
Indonesia signs three-year deal for MotoGP street race
When it is not being raced on, it will be used as a regular highway in the area.
Masa ya saat lintasan tidak dipakai balapan mau dipakai untuk jalan raya. Tahu sendiri kebiasaan disini itu beli barang mahal tapi mengabaikan perawatan. Motor dikasih oli dibawah standar saja mau.
Bila nanti jalan dibuat jadi jalan raya, siapa nanti yang bakal memelihara. Mungkin memang nanti jalan dipastikan punya kualitas internasional karena dibangun oleh perusahaan perancis Vince Construction. Tapi setelah itu, apa yang merawat jalan juga perusahaan yang sekelas dengan Vince Construction? Atau mau diserahkan ke pemda dan perbaikan jalan ditenderkan ke perusahaan konstruksi yang bisa memperbaiki dengan biaya super murah (belum termasuk biaya “pendaftaran” tender)?
Apalagi jalan di Indonesia itu cepat rusak. Apalagi bila nanti jalan juga dilewati oleh truk dan kawan kawan. Belum bila pinggiran jalan dipakai orang jualan. Nggak lucu bila Marquez balapan di Indonesia kepeleset karena ban melindas bakso.
Juga ada tradisi Indonesia bila jalan mulus itu dijadikan arena balap liar. Apalagi bila ini jalan dipakai di MotoGP. Pasti jadi lebih populer lagi.
Itu kabar beneran atau tidak sih?
Menyukai ini:
Suka Memuat...