Ducati mengakui kecurangannya padahal bisa jadi senjata makan tuan, ciri kekacauan MotoGP sudah terlihat


Ducati sepertinya bangga bisa menang sengketa sehingga dengan arogan menyatakan bahwa alat mereka menghasilkan downforce. Langkah ini jelas membuka aib (yang sudah terbuka) dari MotoGP, karena sebelumnya Ducati pura pura yakin bahwa deflector mereka fungsinya hanya untuk mendinginkan ban.
Ducati talks swingarm spoiler after Court victory

Apa tim lain mengalami kemunduran dengan dimenangkannya Ducati? Justru tidak. Yang dikeluhkan tim lain itu kan nanti biaya pengembangan jadi membengkak. Tapi kalau sudah dibolehkan ya mereka bakal ikutan.
‘All manufacturers’ will try Ducati spoiler after Court verdict

Kan sudah jelas Ducati boleh pakai alat yang menghasilkan downforce. Rugi kalau nggak ikutan. Apalagi kan Ducati cuma mampu buat deflector yang downforcenya cuma 300 gram. Sementara itu prototipe awal Aprilia saja bisa beberapa kilogram:
MOTOGP
Aprilia’s Romano Albesiano & Massimo Rivola Speak About Ducati’s Rear Spoiler, And The Cost of Aerodynamics

It’s much more than one pound in the calculations we have done, it’s much more. And when the range of riders is separated by hundredths of a second, even a few kilograms of downforce can be a help and make the difference.

Punya HRC juga hampir sama katanya:
Satire Massimo Rivola

Dalam penjelasan di GPOne Part Aero Swingarm yang diajukan Oleh HRC diakui oleh HRC dapat memperoduksi Downforce setara dengan 4 – 6 kg di Kecepatan maksimum. Ini artinya sekitar 40 sampai 60 newton.

Padahal itu katanya angka Honda paling kecil:
Aprilia: The rules aren’t clear

Even more interestingly we all show our numbers from Honda to Ducati to us, and the numbers of these studies are very similar. Honda was the only one that also did wind tunnel tests and the numbers of Honda were the smallest of the four. “But Honda said ‘despite our number being the smallest, I didn’t bring that to the bike because it generates downforce and it says that [reads email] ‘It’s not to generate downforce or aerodynamic force with respect to the ground.’

Jadi kalau diadu, bisa jadi Ducati akan kalah dengan tim seperti Honda atau Aprilia yang punya kedekatan dengan Formula 1.

Belum lagi soal efek deflector swing arm untuk motor tim lain.

Seperti kita tahu, kita tidak pernah dengar ban belakang Ducati bermasalah. Yang dikomplinkan oleh Lorenzo atau Dovizioso itu motor susah beloknya. Oleh karena itu winglet dipasang di depan. Memasang winglet di belakang tentu malah mengganggu kemampuan belok.

Ini berbeda dengan tim lain yang pembalapnya pernah komplin ban belakang selip. Baik waktu ngerem atau waktu akselerasi. Implementasi winglet swing arm tentu akan jauh lebih bermanfaat untuk mereka dibanding untuk Ducati. Mungkin yang akan dapat keuntungan dalam hal ini adalah Suzuki, Aprilia, Honda dan Yamaha.

Pembalap sendiri sangat mendukung, seperti misalnya Aleix Espargaro, yang mengatakan bakal ada efek saat mengerem:
‘All manufacturers’ will try Ducati spoiler after Court verdict

The FIM said this is allowed, so it’s clearly an advantage aerodynamically, because you put weight on the rear tyre on the brakes. This is clear. So if it’s allowed to do it, I hope that Aprilia engineers start to work as soon as possible to try something similar.

Namun melihat perilaku lembaga MotoGP, mereka sepertinya akan berusaha segala cara untuk melindungi Ducati. Nggak perduli bila mereka nanti dianggap sebagai lembaga yang tidak kompeten.

 

Mungkin ada yang bersimpati pada Ducati dll. Menganggap Ducati dibully dll. Menanggapi serius keluhan Ducati yang bilang jadi buang buang waktu dll. Penulis tidak. Penulis anggap Ducati itu penipu. Ducati dalam hal ini jelas telah melakukan kecurangan, tapi sudah dibuat legal curangnya.

Komplin tim pabrikan lain itu apa sih? Dari awal tim pabrikan lain itu protes karena winglet Ducati dianggap menghasilkan downforce. Dan padahal sebelumnya asosiasi tim pabrikan sudah sepakat tidak akan lagi mengembangkan dari sisi aerodinamika.
Suzuki Explains Ducati Protest Appeal

“Last year, all the Manufacturers participating in the MotoGP World Championship discussed the matter of aerodynamics and we all agreed on some rules to limit the uncontrolled increase of the costs for research and development in the area of aerodynamics,” read Brivio’s statement, issued to Crash.net.

“The decision, which eventually became the new regulation, was that every manufacturer must homologate one set of aerodynamic bodywork before the beginning of the Championship, with only one update allowed during the season. It was stated that the rest of the motorcycle should not have any further aerodynamic aids fitted, with specific referral to the downforce.

Engineers working for the four manufacturers (Us, Aprilia, Honda, and KTM) who lodged the complaint believe that those appendages have an aerodynamic effect, generating downforce, and are therefore against the principles of the regulation.

Ducati membela diri, katanya itu alat cuma untuk mendinginkan ban dan sudah sesuai peraturan:
Ducati says “political” reasons behind rivals’ Qatar protest

Ducati insists its sole function is to cool the rear wheel. “We are calm because we know that we have followed the technical regulations,” Ciabatti told Motorsport.com on Sunday night in Qatar.

Namun ternyata Ducati dengan arogan mengatakan alat itu memang menghasilkan secondary effect (downforce):
Ducati talks swingarm spoiler after Court victory

This is, in Ducati’s opinion. for sure an important result in terms of the performance of the bike. It works to put some air on the rear tyre and the results of our tests, at the Qatar test before the race, is that we can reduce the temperature of the tyre by about 7 degrees on average. we have more or less 3-4 Newtons at 180 km/h, 300 grams more-or-less.

Sekarang sudah terbukti bahwa lembaga MotoGP itu mengambil keputusan yang salah. Jelas tahu itu melanggar aturan tapi dengan tebal muka protes ditolak hanya untuk menjaga image dari direktur teknis. Padahal imagenya MotoGP secara keseluruhan justru jadi jatuh total.

Seperti kata Brivio, dibilang bahwa penolakan protes itu adalah politik:
MotoGP, Brivio: “The spoon generates downforce. A political decision.”

“We proved it, and Ducati confirmed it. Dorna and the FIM did not want to contradict Aldridge, but they’ll have to reflect and improve.”

Direktur teknisnya sendiri dinilai plin plan oleh Massimo Rivola:
Aprilia: The rules aren’t clear

“When we were in Qatar he wrote [reads an email sent by Technical Director dated from the evening of the Qatar GP] ‘approval by the attachment used by Ducati riders Dovizioso, Petrucci and Miller was granted solely on the information from Ducati that the purpose of the attachment was to aid cooling to the rear tyre only.’

“So he’s saying that the only purpose was to cool the tyre, while in that room [in the Court of Appeals] we all showed, including Ducati, interestingly enough, that that device brings downforce.

Disebut waktu di Ducati bilang alat hanya untuk pendingin ban, tapi pada waktu pertemuan dibilang bisa menghasilkan downforce juga.

 

Akibat dimenangkannya Ducati, ciri kekacauan sudah mulai muncul.

Oleh Ducati, 300 gram itu dianggap kecil.
MotoGP Info : HRC Daftarkan Swingarm Deflector sementara Ducati beberkan data efek penggunaannya

Dall Igna mengaku bahwa Swingarm Deflctor itu Juga menghasilkan downforce alias gaya tekan ke bawah dengan nilai sekitar 300 gram atau tepatnya 3 Newton sampai 4 N pada kecepatan 180 km/jam. Angka ini menurut Dall’GIgna sangat minimal dan lebih merupakan Efek tambahan/ bonus saja.

300 gram disebut kecil. Padahal di contoh implementasi winglet untuk motor sport jalanan, angka sekitar 1700 gram di kecepatan 180 km/jam sudah disombongkan oleh penjual winglet aftermarket Puig:
SIDE SPOILER DOWNFORCE FOR KAWASAKI ZX-10R 2017

Ini angkanya:

Mungkin ada yang menganggap 18% itu kecil. Tapi penulis yakin sekali mereka mereka yang sudah habis banyak duit untuk beli busi iridium, filter ferrox dan knalpot racing bakal setuju bahwa 18% itu sangat sangat signifikan. Bisa dapat penambahan tenaga 2% setelah habis jutaan saja mereka puas banget. Apalagi kalau dapat 18%. Itu rider sih. Kalau Dall’Igna sepertinya standarnya beda lagi.

 

Juga bagaimana bila pabrikan lain kemudian mengajukan deflector dengan proporsi sama dengan punya Ducati (yang paling signifikan pendinginan ban) namun dengan kemampuan berkali lipat?

Ilustrasi:

Apakah bakal diprotes? Kalau diprotes, alasannya apa? karena menghasilkan downforce?

Kalau karena menghasilkan downforce, kan yang punya Ducati juga menghasilkan downforce?

Apa karena dianggap signifikan, sementara punya Ducati dianggap tidak signifikan? Lalu bagaimana kalau dikurangi sedikit ukurannya, Apa boleh?

Ini rasanya kondisi yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh Massimo Rivola. Disebut pengembangan aerodinamika bakal susah diatur. Susah untuk buat aturan dan susah dalam penegakan aturan.
Aprilia’s Romano Albesiano & Massimo Rivola Speak About Ducati’s Rear Spoiler, And The Cost of Aerodynamics

And even more, it is very difficult to police.”

Seharusnya sih tidak mungkin MotoGP bakal mengeluarkan aturan batas maksimal downforce yang dibolehkan untuk deflektor. Karena aturan yang ada sekarang ini kan tidak memperbolehkan asesori yang ada downforcenya.

Kecuali tentu kalau MotoGP pasang muka tembok lagi, dan melindungi Ducati.

btw, katanya pengajuan HRC ditolak:
Satire Massimo Rivola

HRC akhirnnya mendaftarkan Part yang dirumorkan punya bentuk mirip seperti Swingarm deflectornya ducati. akhirnnya Proposal HRC ditolak

Kalau dibiarkan terus, rasanya MotoGP bakal menyamai Formula 1. Dan yang menjadi penyebab bukan Massimo Rivola tapi Gigi Dall’Igna.
Aprilia’s Romano Albesiano & Massimo Rivola Speak About Ducati’s Rear Spoiler, And The Cost of Aerodynamics

From my experience in Formula 1, if we decide to go to the aerodynamic field, it will cost a fortune to everybody. Probably for a very little gain, especially in the areas which are now free, like that one attached where it is.”

Aprilia: The rules aren’t clear

Let me say I won for the simple reason that my point was to raise the arm and say there is something wrong here. First, the rules are not really clear. Second, the way they are policed is a joke. “And another good point I think is that if we go in the aerodynamic direction we all lose. That is not the direction where even Dorna wants to go. That is not the way to limit the cost or the aerodynamic development mainly.”

Dijelaskan bahwa pengembangan di bidang aerodinamika itu akan merugikan semua orang karena bakal menghabiskan banyak dana dengan keuntungan sedikit.

Diklaim juga bahwa lembaha MotoGP bermasalah. Cara penegakan aturan mereka jelas cuma main main.

btw, beneran lho, direktur teknis Aprilia punya ide untuk bikin winglet untuk pijat punggung yang sebenarnya untuk menghasilkan downforce:
MotoGP, Albesiano: “Technical Director Aldridge needs a hand”. Aprilia’s Technical Director: “The regulation puts everything in the hands of a person who may not be so competent under all aspects.”

We could also affirm that a wing could be used to massage a rider’s back, but its effect is to generate a downforce.” Romano Albesiano has no doubts about the “spoon” mounted on the Ducati and doesn’t mince words in supporting it.

9 respons untuk ‘Ducati mengakui kecurangannya padahal bisa jadi senjata makan tuan, ciri kekacauan MotoGP sudah terlihat

  1. Mungkin Ducati masih sakit hati gara gara perebutan juara dunia gagal 2017 & 2018,di mana si Dovi jatoh pas lagi semangatnya ngejar title juara dunia 😂😂😂

    Suka

  2. Naik 18%? Udah lumayan banget itu. Power MX King 15.5, klo naik 18% berarti sekitar 18.3hp. Power segitu udh bisa main ama FU Fi dan R15 VVA. On wheel 17hp msh dapet lah.

    Yg jelas Aprillia dan Honda akan beringas karena mereka by default memiliki divisi untuk F1. Udh pasti jual beli teknologi internal company akan lebih murah drpd beli ke tempat lain. biaya bisa di tekan.

    Yg merongos ya tim privateer dan satelit. Kesempatan masuk 5 besar itu akan sulit sekali.

    Suka

  3. […] Seperti yang penulis jelaskan sebelumnya, para pabrikan itu sebelumnya sudah sepakat untuk tidak mengembangkan faktor aerodinamika MotoGP. Sehingga begitu Ducati dibolehkan pakai penambahan alat aerodinamika, terjadi konflik, yang ternyata Dorna membela Ducati. Ducati mengakui kecurangannya padahal bisa jadi senjata makan tuan, ciri kekacauan MotoGP sudah terl… […]

    Suka

  4. […] Sebelumnya penulis sudah membahas bagaimana Ducati telah melakukan kecurangan dengan memperkenalkan modifikasi aerodinamika yang diakui sebagai pendingin ban. Nama Dorna jadi ikut tercemar karena telah menunjukkan sikap tidak konsisten dalam penegakan aturan soal modifikasi aerodinamika wind deflector / winglet di swingarm. Ducati mengakui kecurangannya padahal bisa jadi senjata makan tuan, ciri kekacauan MotoGP sudah terl… […]

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.