Tiga pembalap Honda yang frustasi di Misano, nggak bisa kencang, tahu tahu crash, soal feeling


Marc Marquez itu kalau berkendara nggak pakai feeling (merasakan setang atau goyangan motor, atau respon motor ke badan), tapi langsung terabas. Sementara itu pembalap Honda yang lain itu mengandalkan feeling. Padahal motor Honda sepertinya bukanlah motor yang bisa dikendarai pakai feeling.

nggak paham mengapa ekspresi wajahnya begini, situ menang kan?

Sehingga saat Marquez bisa menang, pembalap Honda yang lain pada frustasi. Dimulai dari ceritanya Takaaki Nakagami.
Riders reflect on Misano MotoGP

“As soon as the race started I saw a warning about the front tyre on the right hand side. with this warning on the front I couldn’t keep the pace. I knew I was going to crash (if I kept pushing), but I didn’t want to slow down. I was trying to take care of the right side, but then I had the crash. ”

Takaaki Nakagami frustasi karena mulai dari awal tahu ban depan sebelah kanan kasih warning. Jadinya nggak bisa kencang. Ia sadar akan crash kalau memaksakan. Ia pun berkendara sambil mencoba menjaga bagian kanan, eh tapi masih tetap crash juga (padahal sudah nggak ngepush).

Lalu ceritanya Cal Crutchlow:

“I didn’t have a good feeling (with the bike) in the test and didn’t have a good feeling all weekend here. I didn’t think I would crash at that corner or in the race at all, I felt I could manage it until the end of the race so it was a bit of a shock to crash, even though I was going slow. To crash out of a bad position way too far off the lead is never good.”

Cal Crutchlow frustasi karena masih tetap saja tidak bisa merasakan feeling (dari bagian depan motor). Ia tidak menyangka sama sekali bakalan crash. Ia pikir bakalan bisa finish, tapi ternyata masih tetap saja crash padahal sudah merasa pelan. Bikin nggak enak karena sudah ketinggalan tapi masih saja crash.

Lorenzo sedikit beruntung, nggak crash:

“unfortunately today we weren’t able to do this and honestly I was expecting a little more. I was expecting my pace to be closer to the winner, maybe 1.5 seconds but in reality it was more. The grip dropped for the race and I don’t think this helped us. But my physical condition was better after the race.”

Jorge Lorenzo frustasi karena ternyata kemampuannya masih di bawah ekspektasi di Misano. Ia sebenarnya ingin cuma ketinggal 1,5 detik dari yang menang, tapi nyatanya lebih parah. Grip juga terasa berukurang ketika balapan. Tapi ia senang kondisi fisik bisa lebih baik setelah balapan.

 

Soal feeling ini akan lebih jelas bila menyimak perbedaan cara saving Fabio Quartararo dan Marc Marquez di Misano, di artikel berikutnya:
Tidak seperti pembalap lain, Marquez mencari limit ban nggak pakai feeling

2 respons untuk ‘Tiga pembalap Honda yang frustasi di Misano, nggak bisa kencang, tahu tahu crash, soal feeling

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.