Indian Chieftain direcall cuma gara gara lampu belakang terlalu terang? Bagaimana dengan NMAX dong?


Indian Chieftain Recalled Because Tail Lights Are Too Bright

This is because 3,147 units of the 2019 Indian Chieftain motorcycle are being recalled because their tail lights are too bright, and exceed the maximum allowed lumens set by the federal government.

Unik banget, padahal di Indonesia juga ada motor yang lampu belakangnya menyilaukan. Salah satu contohnya adalah Yamaha NMAX:
Modifikasi Yamaha NMax: Bikin Lampu Belakang Lebih Gelap Lebih Sporty, Tetap Aman

Dalam kondisi standar bawaan pabrikan lampu belakang Yamaha NMAX itu menurut penulis menyilaukan. Apa perlu direcall juga?

Tapi kalau nanti beneran ada recall, nggak akan sesederhana punya Indian Chieftain. Cuma update software lampu bisa diredupkan:

According to the recall documents, the issue stems from the engine control unit (ECU), which was set to illuminate the rear tail lights too brightly. This could potentially cause a difficulty in seeing when the brake lights were engaging, and thus posed a safety risk. To remedy the situation, Indian will notify affected owners, and Indian dealers will update the engine control module software to correct the rear tail light’s intensity, free of charge.

Top banget ECUnya sampai mengatur terang lampu belakang segala.

Kalau NMAX? Kayaknya harus ganti komplit seluruh bagian lampu belakang. Yang modif malah lebih tidak menyilaukan.

Barangkali ada saran motor lain yang lampu belakangnya menyilaukan?

17 respons untuk ‘Indian Chieftain direcall cuma gara gara lampu belakang terlalu terang? Bagaimana dengan NMAX dong?

  1. Menurut salah satu petinggi atpm otomotif yang paling laris di Indonesia kewajiban recall di negara kita baru berlaku kalau berkaitan dengan masalah safety pengendara dan atau penumpangnya baik motor maupun mobil (ingat ya safety untuk pengendara dan atau penumpang, bukan safety pengguna jalan lainnya), jadi kalau ada kendaraan bikin silau pengendara lain sampai membahayakan nyawa selama bukan pengendara kendaraan tersebut ya gak masalah….:-( Kalau petinggi pabrikannya aja ngomong begitu ya gak usah heran kalau produk-produknya ngasal soal safety. Mulai dari aksesoris krom-krom-an yang ditaruh lebar di belakang dan bikin mantul cahaya lampu sampai silau kendaraan dari belakang, kepet motor nanggung yang tetep bikin air dan lumpur nyemprot ke belakang, lampu depan LED yang setelannya kelewat tinggi dan bikin silau, sampai lampu belakang motor baru yang cepet banget putus sehingga rawan kesundul kendaraan lain…buat saya yang matanya minus berkendara saat senja-malam pas hujan adalah saat-saat paling rawan karena hal-hal tadi itu masih belum menjadi prioritas bagi atpm maupun pemilik kendaraan lain. Bersyukur era lampu projector ala-ala mercu suar sudah sedikit berkurang karena bikin rumah lampu cepat hangus dan masalah kelistrikan lainnya.

    Suka

    • wah repot juga bila begitu. iya, memang produk keluaran sekarang sudah nggak perduli lampu bikin silau, baik depan atau belakang.

      Projie aftermarket memang berkurang, tapi lampu silau malah nambah.

      Saya juga sebelumnya sempat suka silau saat kena lampu putih. Sekarang sudah jauh lebih mendingan sejak pakai kacamata kuning.

      Suka

  2. harusnya mika lampu merah.. bohlam juga merah (lampu plat nomor terpisah n tetep putih) jadi warna yg dihasilkan lebih deep.. dan meminimalisir kejadian lampu rem mika putih yg bisa terjadi karena ketidaksengajaan misal mika lampu copot, pecah diseruduk motor, yg rata2 kalau sudah pecah males buat ganti jadi di lakban clear.. atau kasus mika ga berkualitas yg nembuat lampu rem cenderung pink, cek AvanzaXenia newface 2011 ke atas..

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.