Pilihan makanan bila uang belanja sangat minim bukan cuma mi instan

Mohon maaf untuk yang sedang puasa, lebih cocok dibaca setelah buka.

Lockdown Corona, PSBB, berhentinya ekonomi, tutupnya kantor dan pabrik membuat banyak orang harus tiba tiba mengalami hilangnya sumber penghasilan atau berkurang. Dan sedihnya ini sudah membuat munculnya orang meninggal karena kelaparan.

Padahal lockdown yang terjadi di Indonesia masih belum total. Jeleknya virus masih bakal ganas menular, masa lockdown bakal molor terus. Bagusnya kita nggak kekurangan bahan makanan. Nggak harus mengandalkan makanan kemasan macam di luar negeri.
Fully Lockdown Meal Mukbang

Mungkin sebelumnya penulis bahas soal mi instan. Soalnya penulis berasumsi lockdown bakal sulit dapat makanan. Tapi kan dalam kenyataannya, ketika lockdown masih banyak warung yang buka di dekat pemukiman.

Dalam situasi seperti ini orang bisa kelaparan bisa dipastikan sumbernya adalah uang.

Mungkin sekarang pada berharap lockdown bisa selesai 2 Juni. Tapi lihat lockdown seperti sekarang ini, dan lihat penyebaran virus Corona. Penulis ragu 2 Juni itu bakal selesai. Bisa jadi bakal ditingkatkan.

Jadi sebaiknya mulai sekarang persiapkan untuk lebih berhemat. Abaikan dulu hiburan foya foya. Cari yang gratisan atau yang bisa bertahan 3 bulanan. Mengurangi stress akan penulis bahas artikel berikutnya.

Uang belanja sedikit nggak perlu mi instan.

Iya memang mi instan murah. Rasanya juga macam macam. Tapi apa nggak lapar? Lagipula seperti penulis bahas sebelumnya, makan mi instan terus itu nggak sehat. Masih banyak alternatifnya. Apalagi kita ini kan masih dalam taraf lockdown lockdown an.

Terserah beli atau buat sendiri tapi coba perhitungkan biaya makan yang dikeluarkan dalam satu hari untuk satu keluarga per orang. Martabak atau capjai itu bisa terhitung lebih murah dari ayam krispi kalau yang makan banyak.

Kadang makan dengan tempe dan sambal atau kecap sudah bisa lebih puas dari makan mi instan. Begitu pula nasi jagung dengan ikan asin, pepesan, brengkes, bothok, sayur lodeh, tahu, dst. Beli bumbu pecel lalu beli daun singkong, kecambah dan mentimun juga bisa jadi alternatif. Nasi goreng dan mie goreng mungkin mudah dan relatif murah. Tapi penulis sarankan jangan banyak banyak. Apalagi pas puasa begini. Bikin cepat haus (karena minyaknya).

Pertimbangkan juga nugget, katsu dan kariage. Bisa jadi lebih murah daripada kalau beli ayam dan dimasak sendiri.

Untuk cepat kenyang kalau membilas beras jangan terlalu bersih. Kadang penulis kalau menanak nasi nggak pakai dibilas ya nggak ada yang bisa bedakan. Vitamin juga bakal lebih terjaga. Kadang pakai garam dan kerupuk sudah kenyang.

Kalau makan nasi tidak memungkinkan, pertimbangkan makan biskuit atau roti. Nggak harus merek terkenal. Cari yang roti tawar kalau ada. Mungkin pernah dengar roti dowo lemes. Tapi memang kadang nggak bikin kenyang. Nggak lega. Maklum perut Indonesia.

Kalau yang itu juga susah maka kalau bisa jangan cuma minum air putih saja. Tapi coba ditambahkan oralit. Ini obatnya kalau orang kekurangan cairan. Kalau pas nggak bisa makan. Di apotik ada. Beli yang generik saja. Lihat di toko online 60 ribu dapat 100.

Kalau kesulitan cari oralit, bisa campuran gula dan garam. Jangan cuma air putih saja. Tentu sesuaikan dengan kemampuan asupan gula. Kan ada yang nggak cocok kebanyakan gula. Alternatif bisa minuman macam es degan, dawet, jasjus, kacang hijau, sekoteng, es tebu dll.

Btw, garam itu nama lainnya natrium chlorida kalau kepikiran mau minum air infus.

Iklan