Memang apa gunanya nambah pasukan di daerah yang Coronanya tinggi?


Penulis asli nggak paham dengan kebijakan untuk menambah jumlah pasukan di daerah yang penyebaran virus Coronanya parah:
Jokowi Kirim Pasukan Tangani COVID-19 di Daerah dengan Kurva Naik

“Untuk daerah-daerah yang masih tinggi yang kurvanya masih naik, saya kemarin juga sudah perintahkan kepada Gugus Tugas, kepada panglima TNI dan kapolri untuk di Jawa Timur misalnya untuk kita tambah bantuan pasukan aparat di sana,” kata Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas yang digelar secara daring, Rabu (27/5/2020).

Selain menambah pasukan tersebut ada juga wacana untuk melibatkan warga melalui RT dan RW:
Surabaya Libatkan RT dan RW untuk Putus Mata Rantai Covid-19

Terus terang penulis nggak paham apa gunanya menambah pasukan. Apalagi sekarang juga wacananya adalah melakukan new normal. Orang boleh kemana mana kalau sudah pakai masker.

Mau ngapain coba?

Jadi petugas jaga yang mengukur suhu tubuh orang yang lewat, menghalangi yang nggak pakai masker? Sudah terbukti di pabrik Sampoerna bisa terjadi penularan secara masal. Karena memang penderita Corona itu bisa menularkan walau nggak ada gejalanya.

Merazia yang di kendaraan nggak duduk terpisah? Yang boncengan? Yang penumpangnya terlalu banyak? Apa yang begitu itu bisa mencegah penularan virus Corona? Rasanya sudah telat. Apalagi kalau semobil. Virus bisa muter muter di dalamnya dan membuat orang semobil pada ketularan, nggak perduli walau berapapun jarak tempat duduknya.

Mau razia dari rumah ke rumah? Yang mau dirazia apa? karena kan sekarang orang sudah boleh keluar rumah seenaknya.

Mau merazia kerumunan? Jelas nggak berpikir bahwa kegiatan yang dilakukan pasukan atau rt/rw itu adalah usaha membuat kerumunan juga. Apa nggak lihat sendiri kerumunan orang yang mau mengukur suhu tubuh / cek masker di check point atau pintu masuk perumahan?

Apa presiden dan pejabat pemerintah lain bisa menyebutkan secara jelas apa yang akan dilakukan pasukan atau rt/rw?

Sampai kapan sih sadar bahwa virus Corona itu berbahaya? Penularannya ganas, tingkat kematiannya tinggi.

13 respons untuk ‘Memang apa gunanya nambah pasukan di daerah yang Coronanya tinggi?

  1. Wacana new normal memang sudah dibahas tetapi penerapannya butuh syarat ketat,nyatanya tanggal yg sudah ramai disebut itu hoaks juga.apalagi di daerah yg masih tinggi,jelas tidak mungkin cepat diterapkan.
    Penambahan aparat jelas berguna,untuk menertibkan orang yg bergerombol gak jelas,mengatur kerumunan agar tetap sesuai prosedur.banyak lah fungsinya.
    Penulis kaya gak tau aja tabiat orang +62…mau pakai helm cuma kalau ada polisi 😄

    Suka

  2. Ya bagusnya emang lockdown, tp pemerintah gak mau bahkan menyamakan korban Corona vs Kecelakaan Lalu Lintas, padahal sekelas Mentri lho. Ini Mentri bukan lulusan SMP yg koar2 di medsos gak jelas. Gak ada sejarahnya korban lalu lintas yg jumlahnya puluhan ribu setahun memenuhi ruang ICU dan bahkan bikin RS kewalahan menerima pasien. RS di Surabaya baik Swasta maupun Negeri sudah menolak pasien COVID-19. Jika sudah begini tingkat kematian akan tinggi dan mereka jg menolak swab pasien selama 2mgg. Itu artinya akan ada data hilang selama 2mgg.

    Arah politiknya seperti Pemilu kemaren. dimana data naik turun gak jelas.

    Suka

    • Memang sudah dianalisa bahwa pemerintah sekarang tidak mampu membuat kebijakan sendiri dan berdasarkan anak buah. Sayangnya itu terjadi dari level bahwa hingga yang paling tinggi. Dan sekarang jadi terlihat jelas.

      Data nggak akurat dan hilang itu sepertinya sudah bisa ditengarai dari pengakuan anies baswedan. Masa ya penderita sudah ratusan disebut hoax. Katanya hasil uji tes yang harusnya positif jadi negatif kalau dari lab negara.

      Suka

  3. Memang bagusnya lockdown…orang dirumah aja…gak usah dipasok bantuan (coz malah gak tepat sasaran)…dan akhirnya yg mati karena Corona akan mati dengan sendiri nya…dan yg mati karena kelaparan akan mati dengan sendirinya…dan yg mati karena berebut makanan akan mati saling bunuh2an…dan yg mati karena percaya mati adalah takdir Tuhan akan mati masuk surga(gak dijamin juga)…
    #saya juga gak faham dan bodoh..

    Suka

    • Pemerintah punya alat untuk itu, lockdown dan berikan bahan makanan kepada yg membutuhkan saja. Disisir dr desa ke kota, dan yg negatif di tandai, jika ada yg positif maka di lockdown 2mgg sampai 1 bulan dan warga setempat dibiayai negara. Dgn ini malah jd lebih sedikit. emang ribet tp gak akan menyebar kemana2. 50rb aparat TNI dan Polri bisa lah menyisir seluruh jawa.

      Suka

      • Ya mau gak mau, toh yg penting gak nyebar kemana2. percuma PSBB disana sini klo sumber nya gak di petakan. Pempus sendiri sudh melarang memperlihatkan data penyebaran kan. Katanya unpad punya alat rapid test, ya siapa yg mampu produksi? ya produksi. Jika harus bayar gak masalah misalnya 200rb tp dapat dana bantuan BLT 600rb selama 3 bulan bagi yg gak mampu. Lagian jg para donatur itu banyak kok, bisa menggunakan mereka untuk bantuan.

        Tinggal koordinasi aja, anggap aja ini bencana alam nasional, bukan cm BNPB, tp seluruh aspek masyarakat diajak bukan begini caranya. Cape tp cepat selesai.

        Suka

        • setuju sekali. Iya aneh, peta penyebaran kok nggak boleh disharing.

          Iya, takutnya dana bantuan disia siakan untuk nyemprot gedung dan jalan atau beli bilik disinfektan.

          Suka

    • Sebenarnya kalau sudah dari awal waspada, maka lockdown nggak perlu dilakukan di seluruh Indonesia. Cuma di pintu masuk saja. Tapi kan sombong banget pemerintah kita.

      Kalau sekarang ya cuma itu solusinya. Pilih lockdown total atau lepas total.

      Sayangnya sih sampai sekarang masih meremehkan.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.