Sepertinya Honda masih tetap merasa bahwa bentuk motor klasik mereka paling ok. Sebagai buktinya, untuk menyaingi motor Royal Enfield di India, Honda justru mendatangkan produk klasik mereka sendiri, yang mereka namai Honda H’Ness:
Mungkin dianggap motor sudah sama klasiknya dengan Royal Enfield? Entahlah.
Tampilan motor ini jelas klasik, mengingatkan pada motor Honda CB yang masih nggak pakai R di belakangnya:
Namun ketika motor dinyalakan, kesan klasik buyar hilang karena unsur unsur modern yang diterapkan pada motor.
Yang pertama kelihat adalah dari speedometer. Ada inverted LCDnya:
Dan fiturnya berlimpah. Ada ABS dan traction control:
Ada engine kill switch dan emergency light:
Kebangetan juga bahwa di motor yang seharusnya klasik ini Honda memperkenalkan teknologi perintah suara untuk pertama kalinya:
Lampu jelas modern tapi masih disebut klasik:
Lampu belakang juga jelas nggak klasik (kalau menyala):
Knalpot memang chrome, tapi bentuknya nggak klasik:
Mesin pakai cat hitam tapi tidak terkesan klasik. Lebih mirip mesin modern:
Velg nggak klasik, model racing:
Pola ban juga nggak klasik, malah jadi ingat ban basahnya MotoGP:
Untuk mesin, Honda menerapkan teknologi balancer yang menghilangkan getaran yang tidak menyenangkan dan menyalurkan getaran yang menyenangkan. Mungkin ibarat bedanya getaran di Yamaha NMAX (getaran dari ledakan pembakaran) vs Honda Beat (getaran dari CVT)? entahlah.
Yang jelas dari rpm termasuk klasik, karena torsi terbesar ada di 3 ribu rpm.
Entah bagian apa yang akan dipakai untuk diadu dengan Royal Enfield. Karena rasanya kok kategori motor sudah lain. Gaya berkendara beda. Gaya desain beda.
Reaksi orang India bagaimana?
Disebut sudah bosen lihat motor yang modelnya begitu.
Tenaga yang 21 PS juga diprotes:
Unmatched performance? With 21ps?!
Ada juga yang bilang performa tidak beda dengan Royal Enfield Classic 350 yang tenaganya 19 hp. Tapi perlu diingat juga bahwa Bajaj pernah bikin iklan motor Royal Enfiel nggak kuat menanjak:
Ada juga yang menyeletuk Interceptor. Mungkin karena orang India itu butuhnya motor cruiser. Dan jelas Honda CB350 H’Ness itu bukan motor cruiser. Duduknya saja harus tegak banget:
Itu yang naik orang Jepang. Coba bayangkan bila yang naik orang India, yang sering tinggi tinggi orangnya. Apa nggak jadi kekecilan motornya?
Padahal juga di India motor laki itu sering dipakai perjalanan jarak jauh. Yang mendukung itu tangki ukuran 15 liter dan berat yang cuma 181 kg.
Motor ini dijual dengan harga 1,9 Lakh, sekitar 38,4 juta rupiah. Harga ini bersaing dengan Royal Enfield Classic 350 yang harganya 1,59 Lakh. Royal Enfield Classic 500 – 1,79 Lakh. Jawa 42 – 1,6 Lakh. Jawa Perak – 1,95 Lakh. Benelli Imperiale 400 – 2 Lakh.
Dari harga, pesaing terbesarnya adalah Classic 500, Benelli Imperiale dan Jawa Perak. Mungkin karena musuhnya berat berat maka Honda memilih menambahkan teknologi modern? Tapi melakukan ini bisa malah jadi blunder.
Berikut video promo:
Berikut video peluncurannya:
btw, Penulis nggak sengaja sempat tulis namanya sebagai H’Mess, yang bisa diartikan huge mess atau kekacauan besar / blunder gede.
Harusnya Honda pilih model cruiser.
Klo dirunut2 untuk flagship heritagenya honda
Honda gak benar2 klasik kok, tetep ada shape2 modernnya
Cek aja cb1100 , cb1000r sampai ke kubikasi kecil
Honda selalu ngasih siluet modern sporty meskipun stylenya “lampu bulat”
Tidak pure bener2 jadul macam kawak Wseries
Atau triumph bonneville series
SukaSuka
Iya juga. Model klasik tapi dimodernkan.
SukaSuka
Sy suka, ada barang modernya sy lebih suka
Dari komen orang India mereka malah pengen Rebel dikecilin sama cbr250rr wkwk kebalikan sama sini, sy yakin kalo ada rebel 150 disini juga ga bakal laku² amat
TVS 310 yg harganya 2.05 lakh sempat dijual disini seharga 49jt an, kalo niat AHM atau IU bisa nih masukin Hness ini ga jauh dari harga itu, maksimal 80an lah
SukaSuka
Iya, selera mereka mungkin kalau klasik yang klasik beneran < 1950 an, sementara motor Honda muncul setelah 70 an.
Untuk harga mungkin bisa lebih dari 100 juta kalau melihat harga penjualan Royal Enfield di sini.
SukaSuka
Kalo ga ada logo sayap nya jangan ngarep dimasukin AHM
SukaSuka
ha ha ha. Tapi itu desain Jepang lho
SukaSuka
Tangki, body samping, knalpot, cat mesin mirip desain merk lain????
SukaSuka
Klo aliran retro Honda itu ya CB400 yang biasanya head to head dengan Yamaha SR400
SukaSuka
wah, beda jauh karakternya.
SukaSuka
pasti bisa ngeles
SukaSuka
Selera orang Indonesia: “Minimal 250cc harus 2 silinder!”
But, yg dibeli cmn vario 🤣
SukaSuka
Betuuuul sekali 🙂
SukaSuka