Penulis sebelumnya pernah menjelaskan soal trik mengurangi hambatan angin tanpa harus merunduk, tapi penulis belum pernah mengkritik gaya berkendara setengah merunduk. Hal ini berkaitan dengan motor yang disebut top speed “cuma” 117 kpj oleh rider IWB:
Adu Drag New PCX 160 VS New Nmax 155 Di Sirkuit Sentul _ Behind The Scene
Ada yang menyebut perbedaan ini karena berat badan. Penulis tidak setuju. Menurut penulis beda utama adalah di aerodinamika.
Menurut penulis, kalau sudah kencang, bukan berat badan lagi yang mempengaruhi, tapi hambatan angin. Bahkan kecepatan 90 kpj saja pun sudah mulai berpengaruh hambatan ini.
Memang banyak yang berpendapat Aan di otomotif tv itu bisa mencapai 119 kpj karena ringan banget badannya, 64 kg. Dibanding Kobayogas yang 71 kg. Atau IWB yang 86 kg. Entah itu nimbangnya kapan, kok agak meragukan.
Hasil otomotif tv juga cukup meragukan mengingat uji dilakukan sambil mendompleng motor “lain”:
Tapi kita harus ingat juga bahwa dengan rider Kobayogas, top speed motor tersebut adalah 117 juga. Padahal beda berat cukup banyak dengan IWB, tapi top speed sama. Ini jadi contoh bahwa beda berat badan tidak banyak berpengaruh pada top speed (dengan asumsi lintasannya cukup).
Mungkin ada yang nyeletuk: Lho, top speed IWB di motor satunya kan cuma 120 kpj? Perlu diingat bahwa IWB berhenti dulu setelah tikungan. Perlakuannya nggak sama.
Perhatikan bahwa gaya berkendara di otomotif tv beda. Posisi badan sampai rata, nggak cuma miring saja. Dengan pantat masih menempel jok. Maaf contohnya motor satunya, karena motor yang dimaksud nggak pernah kelihatan di depan di video tersebut:
Menurut penulis, posisi yang merunduk tapi kepala tidak sampai menyentuh setang atau di belakang visor itu bukan posisi yang aerodinamis. Karena nantinya kita akan memaksa angin untuk lari ke perut kita:
HONDA ALL NEW PCX 160 2021, MESIN BARU LEBIH KENCANG? l Otomotif TV
Aerodinamis atau tidak nantinya akan tergantung pada bagian perut tersebut.
Yang penulis maksud adalah gaya riding berikut:
Memang harus dipahami bahwa untuk di lintasan, harus siap untuk tegak juga. Selain juga karena untuk bisa merunduk sangat rendah dibutuhkan perut yang tidak aerodinamis.
Tapi memang merunduk nanggung begitu masih tetap lebih baik daripada duduk tegak:
Walau bukan berarti nggak ada yang bisa dilakukan. Karena kalau saat tegak bodi kita miringkan, tangan kiri kita taruh belakang pegang handlebar belakang, efeknya barangkali bisa lebih baik dari setengah merunduk.
Versi video:
Loh koq kalah sama address 115 😁
SukaSuka
ha ha, iya, padahal kata KBY cuma di oversize 122 cc 🙂
Kisah Suzuki Address Yang Mempermalukan PCX 160 dan NMax Di Sentul
Top speed nggak bisa tinggi tapi itu kembali lagi ke gaya merunduknya 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Lagian kalau di prakteknya, buat apa sih berkendara pake nunduk2 segala? Gak banget dilihatnya serius. Apalagi dibarengi dengan manuver salip zigzag, asal potong sana sini, yang ujung2nya cuma jadi sumber dosa coz jadi bahan umpatan pengendara lain.
SukaSuka
Soalnya orang yang sering zigzag atau sembrono itu biasanya karena motornya kurang sip atau gaya berkendaranya kurang sip. Sehingga andalannya adalah pakai metode kamikaze. Kalau sebaliknya bakal malas zigzag.
Itu yang saya perhatikan di jalan. Orang yang nunduknya setengah setengah itu yang biasanya suka motong motong jalan orang.
SukaSuka
Itu kok ada mtr lemot nggk trkenal ikut balapan 🤣
SukaSuka
Naik cc kang masbro
SukaSuka
tapi lumayan lho. 122 cc bisa lebih kencang dari “160” cc.
SukaSuka
Kalau nex 2 dibor up pasti lebih mantap lagi om
SukaSuka
betul 🙂 . paket bore up nya pun ada
SukaSuka
Motor yang katanya lemot ada di depan, berarti motor yang di belakangnya namanya apa bro 🤭🤭🤭
SukaSuka
Iya Address mmg karakternya ngejar putaran atas, tp dibully lemot (dan lemot itu pasti kesan yg jelek)
Trus klo motor yg ngejar putaran bawah aja nggk dpt julukan apa2, ya itulah dunia…
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau menurut ay, bicara di lintasan, gak cuma bobot yang pengaruh, tapi juga bentuk badan.. meski ringan tapi tinggi, Tuck in nya kurang maksimal..
Apalagi udah berat, bentuk badannya juga besar (contoh gampang ya iwb), dia tuck in juga gak bisa maksimal wkwkw..
Makanya kalau urusan speeding di trek lurus, top speed nya selalu kalah ama ay meskipun di tikungan (dan overall) dia bisa dibilang yang tercepat dari semua teman teman..
Kembali ke top speed, 117km/jam PCX yang ay dapat ternyata selalu didapat dari berhenti.. nyoba nyari yang flyby ternyata memang gada.. sementara kalau sama sama dari berhenti, top speed Nmax itu 118…
Nah ada yang cukup aneh, melihat dari foto screenshot di artikel prof sebelumnya, IWB dari stop dapat 120km/jam di NMax, tapi ay tetap di depannya (117 PCX)..
Agak aneh juga sih…
https://kobayogas.com/2021/03/03/terungkap-fakta-top-speed-all-new-nmax-dari-stop-drag-test-vs-pcx-160/
SukaSuka
Wah, menurut saya justru kesannya beda, IWB lebih merunduk. Memang kalah di akselerasi karena lebih berat, tapi untuk top speed rasanya nggak begitu beda, sama sama semi, bukan full. Top speed NMAX cuma bisa dapat 118 dan bukan 120 bisa jadi juga karena dari merunduknya kalah dari IWB.
Maksud saya full seperti berikut ini, posisi mata pas di ketinggian visor, dengan pantat nempel di jok rapat:

Saya kemarin coba, masih bisa kok di NMAX 2018 (berat saya 76kg). Mestinya bisa dilakukan juga di PCX 160 atau di NMAX new.
120 kalah dengan 117 mungkin karena dari awal sudah ketinggal terlalu jauh. Karena waktu pakai NMAX juga sama, waktu menyalip IWB sepertinya top speed di NMAXnya lebih besar, IWB bilang NMAX menyalip di saat PCX dapat 105, di NNMAX kelihatan 110.
SukaSuka
Ah iya, maksudnya badan IWB itu lebih susah ngumpetnya di motor, karena besar/lebar meskipun gayanya sudah pas.. gitu prof wkwkw…
Dan memang kudu diakuin, di awal awal turun drag maren, saya lebih banyak ke becandanya, kaya sering sering liat spion (kepala gerak), atau nengok ke belakang.. buat ledek ledekan.. jadi bisa dibilang ngaruh ke aerodinamis wkwkw..
Sementara saat mulai serius waktunya dah mepet, makanya ternyata PCX ga ada top speed versi running/flyby.. lebih ke penasaran aja jadinya..
SukaSuka
sip ok 🙂 . Tapi walau fun funan, yang sudah dilakukan itu sudah cukup mencerminkan situasi sebenarnya. Jadi lebih jelas daripada menggantungkan hasil dyno 🙂 . Terima kasih 👍
SukaSuka
[…] Menarik karena disebut kalau sudah kencang, bobot tidak pengaruh lagi, dan digantikan dengan hambatan angin. Sependapat 🙂 Pentingnya posisi berkendara ketika kecepatan tinggi, top speed 117 vs 119 kpj apanya yang beda? […]
SukaSuka