Unboxing motor WSBK itu cuma sekelas prank? Kalau di luar negeri bisa dihukum

Dari hal yang memalukan, motor WSBK dijadikan tempat selfie (katanya juga di pegang pegang, disentuh sentuh, divideoin dan dibleyer bleyer), ada yang juga hal memalukan lain, yaitu kesan netizen kita yang beberapa menganggap bahwa ini masalah ringan, sekelas prank dan lain lain.

Contoh yang membela:

Kira kira kalau motor yang di unboxing itu motornya vlogger Ridah Hanif, pembalap Rifat Sungkar, atau dari tim balap lain,. Motor atau mobilnya dinaiki, lalu dipegang pegang, di gas gas, di video in lengkap dalamnya. Kira kira masih dianggap sekelas prank tidak?

Kok jadinya ketika yang jadi korban adalah motor orang luar jadi terkesan disepelekan?

Penulis juga cukup kecewa karena tidak ada pernyataan resmi dari polisi mengenai hal ini. Harusnya walau orangnya tidak ditahan, minim videonya diamankan untuk jadi barang bukti bila belakangan ada masalah.

Harus diketahui bahwa pegang pegang kendaraan orang itu termasuk pelanggaran hukum kalau di luar negeri. Berikut adalah contoh peraturan di California yang dijelaskan oleh mantan polisi:
Apakah ilegal menyentuh mobil yang diparkir?

Miles Gordon, , Pensiunan polisi California
Berikut adalah beberapa contoh dari Kode Kendaraan California. Perhatikan khususnya CVC 10853 (EDIT: kode yang diformat ulang dan penekanan tambahan):

10852. Tidak seorang pun baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan satu atau lebih orang lain, dengan sengaja melukai atau merusak kendaraan apa pun atau isinya atau merusak atau memindahkan bagian mana pun dari kendaraan tanpa persetujuan pemiliknya.

10853. Tidak seorang pun dengan niat untuk melakukan kejahatan berbahaya , cedera, atau kejahatan lainnya, naik ke atau ke atas kendaraan apakah itu bergerak atau diam, dan tidak ada orang yang mencoba memanipulasi tuas , mekanisme start, rem. , atau mekanisme atau alat lain dari suatu kendaraan ketika kendaraan tersebut diam dan tidak dijaga, dan tidak boleh ada orang yang menggerakkan kendaraan apa pun ketika kendaraan tersebut dalam keadaan diam dan tidak dijaga.

Yang mengatakan, mengapa ingin menyentuh mobil orang lain? Mengingat betapa sensitifnya orang* terhadap mobil mereka, akan membuat banyak orang marah jika Anda mengatur perjalanan mereka seperti itu. Mengapa mengambil risiko merusak properti seseorang atau menimbulkan kemarahan mereka?

Jaga tanganmu untuk dirimu sendiri.

Sementara itu dari perekamnya sendiri cuma menganggap kesalahannya adalah mempublikasikan video:
Pengunggah Video “Unboxing” Motor Ducati di WSBK Mandalika Buka Suara dan Minta Maaf

Soul Kuta Lombok juga meminta maaf atas insiden tersebarnya video “unboxing” motor Ducati di WSBK Mandalika itu. “Motor di-unboxing oleh pihak bea cukai untuk mengecek kelengkapan dokumen,” tulisnya sembari meminta maaf. “Saya salah telah memvideokan proses pengecekan…terima kasih telah mengingatkan dan memberi pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku.” “Saya memang tidak tahu sama sekali ini tidak boleh dipublikasikan.” “Video langsung saya privasikan beberapa jam setelah diupload.”

Padahal kalau dari aturan di atas, problemnya bukan karena videonya dipublikasikan, tapi karena ada yang pegang pegang, sandar di motornya, apalagi sampai di bleyer bleyer, di pencet pencet sambil dijelaskan bagian bagian motor dari sedekat dekatnya.

Publikasi itu cuma bukti bahwa terjadi pelanggaran. Disebut salah karena Ducati jadi punya bukti orangnya Mandalika melakukan kesalahan. Minta maafnya itu bukan karena merasa salah sudah utak utek barang orang, tapi karena kejahatannya ketahuan. Bukan ke masyarakat Indonesia, tapi lebih ke rekan satu timnya.

Belakangan ada yang ngomong bahwa itu sebenarnya cuma hoax. Jadi itu sebenarnya dari Bea Cukai juga. Kalau memang begitu, berarti pelakukan batal dipecat ya? Karena kalau masih tetap dipecat, berarti ada kesalahan.

Padahal sebenarnya nggak perduli bahwa itu yang melakukan panitia atau bukan. Itu dilakukan bea cukai atau bukan. Pasang aksi di atas motor atau melakukan review motor WSBK dari dekat itu yang jadi masalahnya.

Tapi melihat gelagatnya, sepertinya Ducati sudah ikhlas. Wajar sih. Mau sekaya apapun Ducati, apa ya bisa menyaingi jumlah pengeluaran sebuah negara Indonesia? Asal tahu saja, untuk membasahi jalan saja, pemerintah DKI sanggup mengeluarkan dana 53 milyar:
Pemprov DKI Anggarkan Rp53 Miliar untuk Penyemprotan Disinfektan