Jadi selama ini kalau sharing penggunaan minyak goreng sebagai aditif oli mesin ada saja yang koar koar “mana uji labnya, mana uji olinya”. Seakan akan semua hal itu bisa pakai uji oli. Kalau disebut ujinya pakai perasaan atau feeling, pasti diwkwkwkwk. Disebut kalau nggak pakai uji lab nggak sah, nggak valid, cuma ilusi.
Tapi ternyata ada yang penulis tanyai uji oli macam apa sih yang dipakai para member LDIC untuk menentukan kompatibilitas suatu oli terhadap kopling basah, malah ngeles terus:
Di suruh join padahal sebelumnya sudah sebut penulis diblokir di LDIC. Dan sampai sekarang masih nggak jawab jawab padahal sebelumnya ngomong panjang lebar soal pentingnya uji oli laboratorium:
Perlu diketahui juga bahwa si bro ini sebelumnya mengaggap JASO itu nggak relevan dan malah kemampuan olinya berkurang:
Dan si bro ini ngeles juga ketika diminta kasih bukti bahwa oli yang harus lulus JASO itu minim aditif anti wear. btw, Moly itu kategorinya aditif EP.
Komentar tersebut dimuat di:
Video tersebut membahas penjelasan bro Fauzan Ahmadi yang sepertinya anggota LDIC juga, diposting di grup PCX 160 Indonesia:
Asli penulis ragu anggota LDIC itu bisa tahu suatu oli aman atau tidak terhadap kopling basah pakai uji lab. Paling juga sama dengan ketika uji minyak goreng, yaitu pakai perasaan atau pakai feeeling 😄. Tapi kan sering mereka kalau ada pernyataan seputar oli ngomongnya harus uji lab uji lab uji lab… 👎. Padahal uji labnya yang dilakukan juga:
-tidak bisa tahu itu pelarutnya bagus atau tidak
-tidak bisa tahu apakah lubricitynya bagus atau tidak
-tidak bisa tahu polymernya (aditif VI improver) pakai yang sip atau murahan
-tidak bisa tahu apakah olinya cepat menguap atau tidak
-tidak bisa tahu apakah tahan lama atau tidak
-tidak bisa tahu apakah tahan rpm tinggi atau tidak
-tidak bisa tahu itu MoDTC ataukah MoS2
-tidak bisa tahu ada esternya atau tidak
-tidak bisa tahu apa bener ada PAOnya atau tidak
-tidak bisa tahu apakah benar nggak bikin kerak
-tidak bisa tahu apakah bikin selip kopling
Versi video soal pertanyaan apa benar LDIC uji kopling basah pakai uji lab:
Rekomendasi penulis pakai feeling. Dan bro berikut kasih testimoni bahwa pakai oli JASO MA itu baru terasa di motor dengan cc besar. Dan tentunya rekomendasi ini pakai feeling;
Dan penulis perlu bilang juga bahwa penulis merekomendasikan oli diesel juga yang jelas nggak ada sertifikasi JASOnya. Rekomendasi ini juga pakai feeling. Contoh testimoni:
Contoh testiomi minyak goreng yang nggak ada sertifikasi JASOnya:
Ada juga bro yang kaget karena setelah pakai mesran+bimoli, bensin pakai pertamax+blueband gredeg berkurang dan suara knalpot jadi keras.
Dari yang penulis tahu, kombinasi mesran dan bimoli bukan termasuk rekomendasi dari suhunya LDIC, apalagi pemakaian blueband.
Semua itu tanpa pakai uji lab. Tapi banyak rider yang bisa kasih konfirmasi. Menurut penulis itu cukup. Tapi oleh anggota LDIC sepertinya dianggap kurang. Dianggap harus uji lab. Untuk valid diharuskan uji lab.
Di lain sisi, pemilik motor dengan kopling basah lebih direkomendasikan tidak pakai JASO MA. Dianjurkan pakai oli diesel dengan standar tertentu atau menghindari standar oli tertentu.
Masalahnya, kok nggak ada yang bisa jawab ketika ditanyai uji lab apa yang mereka pakai sehingga mereka yakin oli rekomendasi mereka aman untuk kopling basah? Data valid apa?
Update:
Tambahan, yang bikin selip kopling di oli mobil adalah aditif EP:
Pernah nyobain mdmx di kopbas
Suatu hari kopling selip di tengah tanjakan yg lumayan curam . . . .langsung tobat
Sampe bengkel terdekat langsung drain ganti dengan mesran super
Utk oli adnoc ny gimana pak apakah sudah ada review ny ?
SukaSuka
Jadi mesran lebih sip ya? terima kasih infonya.
Sekarang sedang coba pertama adnoc. Nanti saya buat reviewnya.
SukaSuka
Laen wkt, sy pengen coba pake bimoli utk dicampurkan ke bensin prtamax pario125 sy,
Tp utk skrg, sy sdg menikmati hasil smoothnya motor krn pake mesransuper+bimoli, +
margarin blu ben+pertamax..
Ha ha ha ha…
SukaSuka
ha ha sip 👍. Kalau sudah pakai kombinasi sekarang, rasanya nggak perlu mencampur bimoli ke bensin, malah turun performa rasanya.
SukaSuka
oh, begitu ya, sayang juga klo performa turun, btw, grup pemakai oli jangka panjang apa pernah share gambar dalaman mesin kendaraan mereka? (pastinya yg tanpa migor dan tanpa bluben sebagai additif)
SukaSuka
Pernah juga sih. Dalaman mesin lumayan bersih juga. Ada yang meditran sc ada yang sx, ada yang delvac, ada yang fastron diesel. Tapi motor semua contohnya. Ganti oli 2500 km an kalau tidak salah. Sayangnya sudah bukan member lagi jadi nggak bisa verifikasi.
SukaSuka
maaf lupa, bimoli campur bensin tetap bisa dicoba untuk mengurangi FD.
SukaSuka
minyak goreng bekas ikan teri msh bisa berarti yak
wkwkwkwkwk
SukaSuka
[…] Penulis sebelumnya bahas soal pembela LDIC yang sampai sekarang nggak bisa jawab uji oli apa yang dipakai LDIC untuk tahu oli itu aman untuk motor kopling basah. Padahal konon katanya di LDIC itu semua hal pasti ada sumber validnya, yaitu uji lab. Pembela LDIC ngeles ketika ditanya soal uji oli untuk tes kopling basah padahal menolak JASO MA […]
SukaSuka