Oli yang disebut sintetis sudah tidak lagi tahan panas


Orang Indonesia itu punya kebiasaan untuk percaya 100% pada iklan. Ini termasuk juga pada semua keterangan yang ada pada bungkus produk. Orang gampang saja percaya pada keterangan pada bungkus produk berikut ini (ini penjelasan produk eco racing):

Untuk produk oli pun nggak ada bedanya. Seperti contohnya untuk produk yang barusan penulis uji berikut ini: Baca lebih lanjut

Iklan

Seberapa panas suhu yang dialami oli mesin? panas juga kok


Dulu sebelum ada uji panggang oli, ada yang klaim bahwa minyak goreng itu tidak tahan panas. Sehingga kena panas sedikit saja minyak gorengnya bakal menguap. Tapi setelah ada uji panggang oli, berubah lagi omongannya, katanya mesin tidak mungkin bakal sepanas wajan.

Sebenarnya seberapa panas sih yang dialami oli mesin. Berikut ada penjelasan panas yang terjadi pada mesin:

Penulis sebelumnya merasa bahwa suhu mesin motor Nmax penulis sangat panas. Tapi setelah melakukan pengukuran, ternyata suhunya cuma Baca lebih lanjut

Kalau top speed motornya nggak bisa 100kpj harus curiga olinya


Pendek saja. Yang sering sulit diukur kalau soal pelumas itu adalah kalau olinya terlalu encer. Mungkin penulis sering bilang suara mesin kasar itu salah satu ciri oli mesin terlalu encer. Tapi masalahnya adalah suara kasar ini cuma bisa diketahui kalau si pemilik motornya pernah pakai oli lain seperti misalnya mesran. Kalau nggak pernah pakai oli lain ya nggak bakal tahu.

Sepertinya inilah yang terjadi pada orang yang mengolok olok penulis sebagai orang yang punya telinga dewa. Kemampuan membedakan suara Baca lebih lanjut

Minyak goreng awalnya bukan untuk menggoreng lho, tapi untuk jadi bahan sabun, lilin dan pelumas


Mereka yang memprotes penggunaan minyak goreng sebagai aditif oli mesin sering blang bahwa minyak goreng dibuat untuk goreng, seperti contohnya seperti ini:

Ada juga yang bilang bahwa minyak goreng yang sekarang ini dipakai itu sudah ada semenjak jaman Majapahit:

Padahal sebenarnya tidak begitu.

Tapi sebelumnya, perlu disepakati dulu bahwa minyak goreng yang dipakai untuk campuran oli mesin itu adalah RBD Palm Olein alias dari bahan minyak kelapa sawit. Kalau ada yang pakai dari coconut oil, maka itu menyimpang dan tidak direkomendasikan.

Faktanya, minyak kelapa sawit itu bukan produk asli Indonesia, tapi Baca lebih lanjut

Kerikil aspal lepas Mandalika diprotes tidak layak kok jadi aspal ulang?


Penulis tidak perduli dengan yang namanya damage control, menutup nutupi masalah demi untuk mengharumkan nama. Apalagi ketika damage control yang dilakukan, justru membuat masalah tidak diselesaikan tapi jadi muncul masalah baru.

Penulis bicara soal Mandalika. Sebelumnya sudah ada masalah penanganan sehingga terjadi motor tim dibongkar sembarangan, lalu soal marshal. Sekarang muncul lagi soal aspal tidak layak pakai. Padahal ada berita bahwa untuk pengaspalan biayanya 950 milyar:
Pembuatan Trek dan Pengaspalan Sirkuit Mandalika Menelan Biaya Hampir Rp 1 Triliun

“Untuk track kita keluar Rp 950 miliar. Kalau dengan sirkuitnya Rp 1,7 triliun sampai Rp 1,8 triliun,” tuturnya dilansir dari Detik.com.

Entah mengapa jadi ada berita yang berikut ini: Baca lebih lanjut

Ketika orang menuang migor di mobil diesel jadi caption harga BBM naik


Jadi penulis tertarik juga ketika ada yang menggunakan orang lagi menambahkan migor di panther sebagai foto dari berita harga BBM naik:
Krisis Bahan Bakar Mesin Diesel Di Dunia Mulai Terjadi

Dibilang krisis memang beneran krisis sepertinya bila dari keluhan teman di perancis (1,8 euro sekitar 30 ribu rupiah):

Tapi apa memang minyak goreng jawabannya? Karena bahkan dari media pun Baca lebih lanjut

Hasil uji panggang seal valve, nggak kelihatan tapi jadi tahu hal lain


Penulis lupa belum buat artikel soal hasil panggang seal. Di uji panggang ini sebenarnya penulis ingin melihat reaksi dari seal terhadap oli dan bimoli. Cuma sayangnya itu tidak begitu kelihatan. Yang kelihatan justru hal lain.

Seal valve yang penulis pergunakan adalah seal valve untuk motor Honda. Katanya bisa untuk bebek dan matik:

Yang penulis pakai adalah bimoli, mesran SAE 40, amsoil dan redline. Alasan pemilihan ini adalah Baca lebih lanjut

Jurnal pun pakai minyak goreng beli dari toko untuk uji campuran oli mesin


Salah satu yang jadi alasan penolakan penggunaan minyak goreng sebagai aditif oli mesin adalah diklaim bahwa yang diteliti sebagai campuran oli mesin itu bukan minyak goreng yang seperti dipergunakan para pemakai minyak goreng sekarang ini, yaitu beli dari toko langsung dipakai. Diklaim bahwa palm oilnya pasti sudah diproses atau diolah dulu. Disebut tidak pakai cooking oil tapi lain lagi. Diklaim juga bahwa mencampurnya itu tidak sekedar diaduk aduk karena katanya minyak goreng tidak bakal bisa tercampur sempurna. Minyak goreng disebut kekentalannya tidak stabil, sehingga kalau dicampur oli maka kalau panas olinya jadi kental.

Tapi sayangnya lagi lagi klaim tersebut tanpa referensi pendukung. Dan rasanya mustahil untuk bisa mendapatkan referensi dari yang mengklaim tersebut. Mustahil.

Padahal untuk tahu campuran bisa sempurna atau tidak tinggal dicoba. Dan penulis sudah coba sendiri. Warna oli beda:

Tapi setelah dicampur, bahkan sudah 2 minggu pun tetap tercampur rata, nggak beda setelah pertama habis dikocok:

Dan penulis hari ini nemu jurnal yang ternyata berlawanan dengan klaim di atas. Berikut jurnalnya: Baca lebih lanjut

Maaf, Buzz dan Sinexo nggak direkomendasi setelah lihat hasil uji panggang oli


Jadi sebelumnya penulis sudah mengungkapkan keraguan soal oli Buzz dan Sinexo walau keduanya dipamerkan tahan dibakar:
Oli Buzz dan Sinexo tahan bakar tapi keluarnya dari mesin sama saja hitamnya?

Dan penulis pun akhirnya beli kedua oli tersebut:

Sebuah keputusan yang agak penulis sesali (setelah uji panggang oli). Karena Baca lebih lanjut