Ide penulis untuk menggunakan margarin sebagai aditif bensin rupanya cukup diterima. Paling tidak, protesnya jauh lebih kecil daripada yang beneran coba sendiri. Mungkin karena sudah umum orang pakai cairan aneh aneh untuk aditif bensin. Beda dari oli mesin. Unik ya, kalau untuk bensin bisa dimasukkan macam macam. Tapi kalau oli mesin, orang maunya pure atau kalau pakai aditif, wajib yang impor.
Yang protes pemakaian margarin seringnya bukan karena mencampurkan margarinnya, tapi dari hal hal yang dianggap sebagai kelemahan dari margarin. Ada yang bilang kandungan air, tapi yang paling disorot adalah kandungan garamnya.
Memang margarin itu mengandung garam. Disebut jelas di spesifikasinya. Kalau air sih, standarnya sudah tinggi, jadi nggak mungkin 50% air. Kandungan yang lain lain bisa dibaca di artikel berikut:
Penjelasan produk minyak kelapa sawit yang bisa dipakai di motor: migor, margarin, BOS, shortening, RBD?
Karena sifatnya yang seperti itu, tidak sedikit yang menganjurkan penulis untuk coba shortening. Penulis jalani beneran. Penulis pakai di motor NMAX penulis. Sekarang sudah sekitar 1800 km.

Penulis sengaja pilih Baca lebih lanjut →
Menyukai ini:
Suka Memuat...