ACEA itu standar oli yang lebih sakkarepmu dibanding API


Maaf lama tidak posting, karena feeling sedang down setelah akun youtube ke hack. Untung sudah kembali.

Orang selama ini sudah tidak percaya dengan standar API dan lebih percaya ke ACEA. Aneh juga sih, karena yang biasanya punya pendapat seperti ini adalah orang yang berpendapat bahwa keaslian API bisa dicek dari keberadaan tulisan API di botolnya.

Sementara API sendiri nyuruh konsumen untuk cek keberadaan LOGO dan GAMBAR khusus API. Kasarannya, kalau yang sudah sertifikasi API beneran, bakal ada LOGO yang kayak berikut ini brooooooo:

Kalau nggak ada broo, ya bukan API yang valid. Jangan dianggap APInya beneran.

Tapi sayang, banyak lho yang masih ngeyel API asli itu nggak perlu pakai logo dan kemudian ngomong API itu standar yang nggak bagus dan nggak bisa diandalkan. Padahal yang mereka coba yang nggak ada logonya.

Mereka lebih yakin sama standar ACEA.

Entah apa sih yang membuat mereka percaya ke standar ACEA karena ACEA nya ngomong berikut ini:

Lengkapnya:
https://www.acea.auto/fact/lubricants/

Produsen oli dan pelumas dapat mendaftarkan dan mensertifikasi sendiri produk mereka (lihat halaman 3 dari dokumen Urutan Oli 2016) untuk membuat klaim bahwa oli tersebut memenuhi persyaratan ACEA.

ACEA mendorong pemasok oli untuk mendaftarkan produk mereka (di halaman ini ) sehingga kami dapat melacak dengan lebih baik produsen oli dan pemasar oli mana yang membuat klaim ACEA dan di mana oli tersebut dipasarkan.

ACEA tidak mensertifikasi minyak, atau lisensi, atau mendaftar, sertifikat kepatuhan. Produsen oli sendiri bertanggung jawab untuk melakukan semua pengujian dan evaluasi oli sesuai dengan standar dan praktik industri pelumas mesin yang diakui. Secara khusus Urutan Minyak Eropa ACEA mengacu pada banyak tes CEC standar .

Produsen minyak juga bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas semua klaim yang dibuat bahwa produk mereka memenuhi Rangkaian Minyak ACEA.”

Jadi dari ACEAnya sendiri nggak akan menghukum atau melarang kalau misalnya ada pabrikan oli yang seenaknya sendiri nempel tulisan ACEA ini atau itu. Sakkarepmu. Mereka sebut secara eksplisit bahwa itu tanggung jawab pabrikan oli.

Nah lihat yang seperti itu tentunya pabrikan oli yang bisa semena mena dong. Bisa nempel seenaknya. Karena toh ACEA nggak cawe cawe soal ini. ACEA cuma kasih, ini lho kalau ingin bisa sesuai dengan standar ACEA, tolong olinya dibuat sifatnya kayak berikut ini.
https://atiel.eu/wp-content/uploads/2021/05/2021_ACEA_oil_sequences_light-duty_engines.pdf

Kalau nggak bisa ya itu bukan tanggung jawab ACEA, tapi tanggung jawab pabrik olinya.

Nah, standar yang begituan kok dipercaya?

Versi video:

Tapi ACEA sendiri merupakan standar serius yang selain memberikan pedoman standar, juga memberikan bimbingan agar produsen pelumas bisa mencapai standar tersebut, melalui:
http://www.eelqms.eu/

Sistem Manajemen Kualitas Pelumas Mesin Eropa (EELQMS) adalah sistem manajemen kualitas sukarela untuk pelumas mesin otomotif. Ini dirancang untuk membantu pemasar pelumas dalam memastikan kualitas pelumas mereka dan klaim kinerja yang dibuat untuk mereka di pasar.

Dari pabrikan kendaraan pun juga bisa memberikan masukan untuk perkembangan pelumas yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan melalui lembaga:
https://atiel.eu/industry-liaison/

Komite Penghubung Industri (ILC) ATIEL terlibat dengan pemangku kepentingan industri otomotif utama tentang masalah dan tren teknis yang ada dan muncul yang memengaruhi desain dan penggunaan mesin, serta potensi pengaruhnya terhadap kinerja dan formulasi pelumas. Fokusnya adalah mendukung pengembangan spesifikasi yang mengarah pada pelumas yang sesuai untuk tujuan dan memastikan ketersediaannya tepat waktu.

Itu kalau yang mau serius. Dan bisa dilihat sendiri, nggak semua pabrik oli jadi anggotanya:
https://atiel.eu/about-us/members/

Iklan

4 respons untuk ‘ACEA itu standar oli yang lebih sakkarepmu dibanding API

  1. Sebenernya dalam industri (sepengetahuan saya) ada 3 macem pak.. Sertifikasi, standarisasi, homologasi
    Sertifikasi wajib daftar di lembaga tersebut buat dapet labeling (kaya label halal mui klo makanan) , kalo standarisasi dia hanya perlu memenuhi tolak ukur istilahnya meet (kaya military standar kalo buat alat2 survival), kalo homologasi dia harus dicek oleh lembaga untuk keadaan atau event tertentu (kaya helm untuk khusus balap standarisasi fim, atau kalo disentul imi)
    Gitu kira2 pak.. Ada yg boleh mencantumkan logo ada juga yg harus bayar dan ikut tes secara periodik

    Suka

    • sip terima kasih infonya.

      Dari ketiga itu rasanya kalau oli sering nggak terpenuhi semua ya. Karena bahkan soal kekentalan saja beberapa tidak sesuai klaim. Karena masa oli 20W50 ada yang lebih encer dari SAE 40 saat dingin.

      Suka

      • Oli ga ada uji aduk sih pak.. Hanya uji temperatur.. Kalo mau uji sederhana sendiri mungkin bisa di panci kecil atas kompor trus aduk pake mixer single semacem tokebi.. Pasang timer dari situ bisa dikira2 sejauh mana oli mampu menahan stress..

        Suka

Bagaimana menurut bro?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.