Oli X-Ten, Top 1, Ein, Velo, Bell 1 dan Repsol, contoh sepabrik beda lisense hasilnya beda

Sebelumnya penulis tidak ingin coba oli kembaran dari Audilube karena merasa kualitas bakal sama:
Oli Carlsson, Conrad, Audilube, dst itu buatan pabrik daur ulang Sidoarjo. Buanyak banget variannya

Tapi belakangan penulis mencoba oli buatan pabrikan yang terkenal jadi rujukan produsen oli yang ternyata menunjukkan bahwa walau ada kesamaan, bedanya cukup banyak bila produsen beda.

Pabrik oli yang penulis maksud adalah Baria Tradinco dengan oli produksinya X-Ten, Top 1 dan Win. Dan Pacific Lubritama dengan oli produksinya Velo, Bell 1 dan Repsol.

Oli oli tersebut mempunyai lisensi yang berbeda.
X-Ten itu lebih dikenal sebagai produk oli yang tersedia di Planet Ban. Terkenal sebagai oli ester.

Top 1 merupakan oli yang dulu dikenal sebagai oli Amrik Amrikan, yang menuai pro kontra ketika ada iklan yang menunjukkan Padi berkunjung ke “pabrik” oli Top 1 di Amerika sana.

Win merupakan oli tidak terkenal yang merupakan produk andalan dari Baria Tradinco.

Penulis sengaja pilih sama sama 20W50 karena kebutuhan motor NMAX yang penulis pakai. Dan hasilnya adalah dari ketiga merek tersebut, tidak ada yang sama. Dan yang terbaik justru adalah yang merek Win. Aneh juga karena seharusnya bahan dasar oli yang dipergunakan sama, aditifnya saja yang mestinya beda. Tapi aditif yang beda ini membuat daya tahan oli jadi berbeda.

Yang perlu jadi catatan adalah oli di motor penulis itu rusak lebih cepat dari motor motor yang lain. Selain karena pemakaian yang sering rpm tinggi atau gas pol, juga karena motor penulis mengalami fuel dilution yang parah. Bensin rembes ke ruang oli semenjak dulu pernah pakai oli Yamalube sampai 700 km. Bila dulu awal beli motor langsung ganti oli mungkin tidak akan sampai FD.

Padahal dari sisi aditif, Win justru paling kalah. Walau memang yang Top 1 itu agak aneh perilaku aditifnya, yang X-Ten jelas bikin mesin sangat halus di awal. Cuma karena ketahanan kurang, di pemakaian 100 km sudah terasa penurunan kemampuan oli.

 

Oli buatan Pacific Lubritama ternyata juga beda. Velo adalah merek lisensi US Lube, merek didaftar di Amerika dioperasikan di Singapura.

Bell 1 adalah merek yang dari Singapura juga. Disebut US innovation juga.

Repsol adalah merek lisensi Spanyol.

Tidak ada yang sama juga, sama sama 20W50 juga, walau terus terang sekarang sudah lupa apa bedanya antara Bell 1 dan Velo. Cuma ingatnya Velo kelasnya di bawah Bell 1. Bell 1 lebih awet olinya. Tapi yang paling awet adalah Repsol.

Cuma di uji terakhir Repsol MXR3 ini jadi kecewa karena keawetan terasa beda dengan saat coba oli Repsol 20W50 awal dulu. Sekarang terasa cuma sedikit lebih baik dari mesran super, kalah jauh dari mesran SAE 40.

Tapi ini kembali jadi pengalaman bahwa walau pabrik olinya sama, hasil akhir bisa beda.

Iklan