Mungkin pernah dengar iklan selang rem yang mengatakan bahwa pakai selang rem racing itu bisa mengatasi rem blong juga:
Aneh ketika rem blong menyalahkan selang rem. Karena dari Brembo saja tidak menyalahkan selang remnya:
https://www.brembo.com/en/company/news/premium-brake-fluid
Cakram, kaliper, bantalan, dan master silinder adalah empat komponen utama dari setiap sistem pengereman. Namun mereka tidak bisa bermain bersama tanpa tumpuan seluruh sistem: minyak rem.
Biasanya, levelnya diperiksa dan diisi ulang hanya jika telah turun di bawah batas minimum. Namun hal ini tidak menghindari risiko “penguncian uap”, terbentuknya gelembung uap saat minyak rem mendidih. Masalah ini terjadi ketika minyak rem menyerap kelembapan seiring waktu, akibat porositas tabung sirkuit rem, sehingga secara drastis mengurangi titik didihnya.
“Vapour lock” artinya, pedal turun sepenuhnya. Karena cairan tidak dapat meneruskan tekanan, gelembung uap hanya dikompresi di sirkuit hidrolik. Ini juga disebut “pedal sepon” dengan hasil pengereman yang kurang efisien. Untuk menghindarinya, penting untuk mengganti minyak rem dalam batas waktu yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.
Kalau di kenyataan, rem blong bisa dialami kalau rem sering sekali dipakai atau terusan dipakai, seperti misalnya saat macet atau turunan:
Perhatikan bahwa setelah dingin normal lagi.
Selang rem sendiri kadang malah jadi sumber masalah:
https://www.facebook.com/groups/240776400477892/posts/679411473281047/
Ini juga sama:
Menurut penulis solusi yang lebih benar salah satunya adalah ganti minyak rem. Penting sekali untuk tidak gampang mempercayai klaim dari pabrikan motor Jepang. Jadi kalau misal motor masih pakai minyak rem bawaan, ganti dengan merek lain. Yang biasa direkomendasikan adalah Prestone dan Jumbo.
Terlihat sudah pakai DOT 4. Ini merupakan standar yang lebih tinggi dari DOT 3 dengan suhu titik didih yang lebih tinggi. Yang lebih tinggi lagi ada, 5.1, namun biasanya yang direkomendasikan untuk yang sudah ABS adalah DOT 4. Perhatikan bahwa yang DOT 5.0 itu tidak kompatibel.
Penjelasannya sebagai berikut:
https://www.valvoline.com/en-eur/vehicle-maintenance-brake-fluid/
Minyak rem terdiri dari pelarut (antara 60 dan 90%), bahan pelumas (5-30%), dan aditif (2-5%). Selain itu, aditif minyak rem termasuk penghambat korosi , yang mencegah korosi pada bagian logam sistem rem, dan antioksidan , yang mencegah kerusakan pelarut dan pembentukan endapan.
BERBASIS GLYCOL
Minyak rem DOT 3 menggunakan glikol eter sebagai pelarut dan minyak rem konvensional yang digunakan pada kendaraan yang diproduksi hingga tahun 1990-an. Sangat cocok untuk semua sistem rem dan semua kondisi berkendara.Minyak rem DOT 4 menggunakan senyawa glikol eter dan borat ester yang meningkatkan kinerjanya dibandingkan dengan DOT 3. Mobil yang diproduksi setelah tahun 2006 menggunakannya sebagai standar. Seperti pendahulunya, cocok untuk semua sistem rem dan kondisi berkendara.
Minyak rem DOT 5.1 menggunakan senyawa glikol eter dan borat ester tetapi memiliki kinerja yang ditingkatkan seperti DOT 5 berbasis silikon. Dapat dikatakan bahwa ini adalah versi DOT 5 non-silikon tetapi kompatibel dengan jenis sistem pengereman DOT 3 dan DOT 4 dan cairan.
Semua minyak rem berbahan dasar glikol perlu ditangani dengan hati-hati karena dapat merusak cat kendaraan atau motor.
BERBASIS SILIKON
Minyak rem DOT 5 merupakan cairan berbahan dasar silikon sehingga tidak kompatibel dengan sistem pengereman anti-lock. Selain itu, DOT 5 tidak dapat dicampur dengan jenis minyak rem lain dan tidak seperti cairan lain, tidak merusak cat.Cairan ini direkayasa untuk aplikasi yang menuntut seperti kendaraan militer dan iklim yang sangat dingin.
Selain dari minyak rem, kampas rem juga penting.
Sifat dari kampas rem yang ada pengaruhnya dengan ini adalah efek kampas rem ketika tuas rem sedang tidak ditekan. Faktor ini sangat penting karena kampas rem yang masih tetap menggigit kuat ketika tuas rem tidak ditekan akan selalu menghasilkan panas pada kaliper walau tuas rem tidak ditekan.
Ini tidak ada hubungannya dengan kepakeman rem, karena penulis justru menjumpai bahwa kamps rem yang menghambat saat tuas rem tidak ditekan, justru nggak pakem ketika dipakai. Bisa dibilang tidak ada hubungannya.
Berikut pengalaman pakai kampas rem belakang di motor NMAX:
ori NMAX = lumayan pakem, lumayan menghambat, butuh dipanasi sebentar ketika hujan
punya vixion = kurang pakem, menghambat, tetap spontan ketika hujan
federal = pakem, tidak menghambat, butuh dipanasi ketika hujan
fuboru = angin anginan pakemnya, sedikit menghambat, butuh dipanasi ketika hujan, butuh didinginkan ketika panas
Ciri lain dari kampas rem yang menghambat adalah motor terasa berat ketika didorong. Contoh PCX 160. Untuk pemilik motor Honda, coba merek aspira dan federal saja.
Solusi yang lebih pas juga ada, yaitu pendingin kampas remnya. Sebelumnya penulis sudah bahas yang untuk mobil:
Solusi mendinginkan rem untuk mencegah rem blong atau berkurang kemampuannya karena panas
Penggunaan pendingin bisa menurunkan suhu kaliper:
Menurut penulis cara ini lebih sip daripada kalau pakai pendingin di kalipernya, seperti yang dilakukan Brembo:
Yang lebih mantap sebenarnya adalah bila kampas remnya sendiri ada pendinginnya, seperti berikut ini:
https://www.pinkbike.com/forum/listcomments/?threadid=215796
Tragis ya, yang untuk sepeda kayuh bisa banyak opsi kayak gitu tapi untuk motor kita nggak dengar. Untuk motor juga ada, tapi motor offroad KTM saja sepertinya, merek magnum:
https://magicmotorsports.net/product/magnum-2kewl-brake-pads-125-exc-125-sx-150-sx-xc-200-exc-200-xc-w/
Yang lain lain model tambahan seperti misalnya buatan nicecnc:
atau yang model berikut:
Yang semacam itu dikatakan bisa menurunkan suhu kaliper 30%:
Bisa dibilang belum ada yang jual, karena harganya termasuk tidak masuk akal:
Di aliexpress 300 ribuan:
terimakasih informasinya
SukaSuka
sama sama
SukaSuka
Kampas rem dan disk dengan embel2 racing kadang2 bisa bikin ngeblong jika dipakai di daerah dingin.
Menurut saya sistem rem yang paling stabil tetap kampas rem daytona warna merah, dengan semua komponen lain standar. Yang gold kurang rekomen untuk disk bawaan. Cuma kelemahannya banyak ninggalin ampas di velg, ga menggerus disk bawaan tapi tetap lumayan awet. Wajib sering bersih2
Kampas rem elig pakem ketika di tekan dikit, kalo ditekan dalam malah ga sepakem kampas bawaan (seperti masuk angin, padahal ketika pake daytona normal lagi)
SukaSuka
terima kasih banyak infonya. wah perlu dicatat testimoninya.
SukaSuka
Terbalik dengan saya kampas rem elig Mala seperti ABS motor kalau ditekan dalam tdk lsg ngunci jd msh jalan sedikit hy berbarengan dgn ganti ban Michellin atau pireli baru pas, cakram saya juga awet , kl daytona Mala mirip merek TDR , bendix juga pakem tp sedikit makan cakram plus ngunci mirip cakram bawaan motor AHM , Yamaha , Kawasaki, Suzuki tdk beda menurut saya hy habisin cakram tetap kampas rem bawaan , sy pilih elig diantara smua merk kampas rem puas 100 persen tp up to pengguna lainnya ya
SukaSuka
wah kalau tidak langsung ngunci berarti termasuk tidak pakem ya.
SukaSuka
Bukan ngunci dalam arti tidak pakem ,tp mencegah rem terlalu ngunci hgg terhindar dari cium aspal , kl pakem sperti ORI nya justru terlalu bahaya, kl sudah biasa pakai ABS pasti ngerti sperti apa rasanya elig tsb , sy sll pakai hujan dan kering aman jaya , aplg sy termasuk speed lover 😁elig cocok dgn saya entah speed lover yg lain ni
SukaSuka
itu maksud saya, dibuat tidak bisa terkunci. Saya rasanya termasuk speed lover juga, walau rem masih asli, dan bahkan sekarang pakai kampas rem yang lebih pakem untuk yang depan juga, saya belajar untuk bagaimana caranya mengerem lebih aman dari jatuh.
Jadi baiknya merubah cara mengerem daripada menyesuaikan remnya dan memaksakan untuk terus pakai cara pengereman yang membahayakan.
SukaSuka
Pengalaman pakai kampas rem INDOPARTS di vario 125
depan (cakram): lebih pakem dari bawaan pabrik, tp saat hujan timbul bunyi dengung dan butuh dipanaskan
belakang (tromol): SUPER PAKEM, ditekan dikit langsung ngunci, panas atau hujan tetep pakem. beda banget sama bawaan pabrik yg kalau panas ngeblong, kalau hujan baru pakem disertai bunyi cit.
SukaSuka
Bang, itu kalau bolongannya diatas kampas yg neken ke cakram kan ketutupan piston kaliper tu, apakah tetep works seperti teori yg abang udah jelasin?
SukaSuka
wah maaf tidak paham maksudnya. Mestinya plat pendingin ditaruh antara kampas dan pistonnya.
SukaSuka