Secara tradisional, oli mineral itu dibagi menjadi 3, grup 1, 2 dan 3. Sementara oli sintetik itu grup 4 dan 5. Secara modern, sintetik juga sering digunakan pada oli grup 2 dan 3 juga.
Oli sintetik itu sering dijelaskan mempunyai kandungan molekul yang seragam
Memang betul, oli sintetik molekulnya diseragamkan, jadi parafin semua, komponen selain parafin dikurangi:
Pengurangan komponen aromatik ini sayangnya menyebabkan efek samping, yaitu berkurangnya sifat solvency dan polar dari bahan olinya. Karena parafin lemah kedua sifat itu.
Solvency itu berhubungan dengan kemampuan pembersihan dari oli tersebut dan keamanan seal:
Ini pernyataan majalah industri pelumas tentang kelebihan oli mesran dan minyak goreng
polar mempengaruhi sifat pelicinan dan lubricity dari oli:
Oli mesin PAO tanpa esternya itu jelek daya pelicinnya + efeknya ke mesin
Mungkin oli sintetik bisa lebih tahan, tapi kalau mau aman sealnya, bersih dari kerak dan mesin lebih halus, justru oli mineral solusinya.
Apalagi ketika sekarang ini oli sintetik dari pengalaman coba puluhan oli justru lebih cepat rusak daripada oli mineral mesran. Rasanya tidak ada alasan untuk pakai oli mineral selain bila oli mineral jadi cepat rusak di mesinnya.
Pak Sucahyo. Saat ini saya kan pakai minyak jagung merek KCO 10% + mesran sae 40. Sampai skrg suara mesin halus dengan bahan bakar shell super. Nah klo pake campuran minyak canola merek mazola 10% apakah ada bedanya? Bagusan mana antara minya jagung KCO dengan minyak canola Mazola mnrt Pak Sucahyo? Lalu apakah tetap 10% atau bs naik jd 20-30%?
SukaSuka
ikut menunggu jawaban
SukaSuka
Syukurlah sudah halus.
KCO menurut saya jauh di atasnya minyak canola, apalagi kalau mereknya mazola. Pengganti yang lebih pas adalah campuran filma dan minyak jagung Dyanas atau CCO.
Silahkan berikutnya pakai 20% dan amati apakah sudah pas atau kelebihan.
SukaSuka