Sebenarnya soal ini rencananya akan penulis bahas di artikel tentang kontroversi aliran pengereman. Namun karena banyak komentar yang sepertinya menganggap enteng bahayanya pakai rem depan, maka penulis bahas dalam artikel terpisah.
Sebelumnya penulis sudah membahas bahwa mendahulukan rem depan dan tidak menaruh jari di tuas rem itu berbahaya. Untuk soal jari banyak yang setuju, untuk soal jangan mendahulukan rem depan ada yang tidak setuju. Sepertinya yang menganggap mendahulukan rem depan aman itu karena mengeremnya lembek atau tidak pakem. Ini akan penulis bahas di artikel lain. Penulis juga akan menulis artikel khusus soal rasio pengereman 70%/30% juga.
Di artikel ini penulis menterjemahkan sebuah riset yang menunjukkan bahaya menaruh semua jari di setang dan bahaya mengerem mendahulukan rem depan. Riset tersebut meneliti penyebab kecelakaan sepeda motor di Jerman.
Risetnya:
MOTORCYCLE BRAKING AND ITS INFLUENCE ON SEVERITY OF INJURY – Alexander Sporner & Thomas Kramlich, GDV – Institute for Vehicle Safety München – Germany
Judulnya adalah pengereman sepeda motor dan pengaruhnya pada tingkat parahnya luka, disusun di institut keselamatan berkendara Jerman.
The motorcycle database of the Institute for Vehicle Safety includes 610 motorcycle/car collisions as well as 300 single-vehicle accidents involving motorcycles, in which at least one motorcycle driver was injured. The data was obtained from the accident files of German car insurers and covers the period from 1990 to 1997. This data was used for an in-depth analysis of the sequence of events that occur during an accident.
Disebutkan bahwa data merupakan hasil analisa 610 kasus tabrakan motor, dimana 300 terjadi sendiri, dimana paling tidak ada satu orang yang terluka. Data diperoleh dari data kecelakaan dari perusahaan ansuransi di Jerman yang meliputi periode antara 1990 hingga 1997.
Kesimpulan dari risetnya:

Dikatakan bahwa Baca lebih lanjut →
Menyukai ini:
Suka Memuat...