Bensin pertalite campur ethanol (pertamax green 92) bakal bikin masalah & solusinya


Jadi sudah jelas bahwa pertalite dan pertamax akan dihapus dan digantikan dengan pertamax green 92 yang merupakan pertalite campur ethanol dan pertamax green 95 yang merupakan pertamax 92 campur ethanol.
https://www.motorplus-online.com/read/254043249/bikin-kaget-setelah-pertalite-sekarang-pertamax-rencananya-akan-dihapus-dari-spbu

“Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.

Kan nggak masalah mas, oktan masih sama?

Wah itu salah besar. Karena bensin itu bukan cuma oktan. Di bensin itu ada juga kandungan energi. Tapi gampangannya, penggunaan bensin dengan ethanol membutuhkan rasio udara dan bensin yang lebih rich daripada kalau pakai bensin biasa.

Berikut datanya:
https://www.researchgate.net/figure/Effect-of-ethanol-blending-on-the-air-fuel-ratio-at-different-engine-loads_fig1_282877799

https://www.researchgate.net/figure/Properties-of-ethanol-gasoline-blended-fuels-E0-E5-E10-E20-and-E85_tbl1_258816852

https://ethanolpro.tripod.com/id213.html

Fuel AFRst FARst Equivalence
Ratio
Lambda(λ)
Gasoline stoichiometric 14.7 0.068 1 1
Gasoline max power rich 12.5 0.08 1.176 0.8503
Gasoline max power lean 13.23 0.0755 1.111 0.900
E85 stoichiometric 9.765 0.10235 1 1
E85 max power rich 6.975 0.1434 1.40 0.7143
E85 max power lean 8.4687 0.118 1.153 0.8673
E100 stoichiometric 9.0078 0.111 1 1
E100 max power rich 6.429 0.155 1.4 0.714
E100 max power lean 7.8 0.128 1.15 0.870

Bisa terlihat bahwa semakin banyak kandungan ethanol, maka campuran bensin harus semakin banyak. Dari 100% bensin ke 100% ethanol butuh meningkatkan campuran bahan bakar sebanyak 63%.

Berapa banyak sih kandungan ethanol pada pertamax green nanti? Dari infonya, campuran pertamax green 92 akan lebih banyak dari pertamax green 95:
https://www.kompasiana.com/fikrinurapriansyah/65fbf963c57afb22902e3653/pertamax-green-menarik-atau-gimik

Pertamax Green 92 memiliki nilai RON 92 dengan komposisi 7% bioetanol dan 93% pertalite. Sedangkan Pertamax Green 95 menawarkan nilai RON yang lebih tinggi sebesar 95 dengan komposisi 5% bioetanol dan 95% pertalite. Nilai RON yang tinggi dapat memberikan keuntungan berupa peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih rendah.

Pertamax Green 95 menawarkan bahan bakar dengan emisi gas buang rendah karena mengandung 5% bioetanol. Bahan baku bioetanol yang digunakan untuk pembuatan pertamax green berasal dari tetes tebu atau molase yang diproduksi oleh PT Energi Agro Nusantara yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur. Tetes tebu yang digunakan berasal dari pengolahan pabrik gula. PT Energi Agro nusantara menghasilkan bioetanol dengan tingkat kemurnian 99.5% dengan standar fuel grade dan kapasitas produksi mencapai 100 kl/hari.

Jadi nanti Pertamax Green 92 akan mengandung lebih banyak ethanol daripada Pertamax Green 95. Nah yang masalah lagi adalah ketika pertalite itu dari pengalaman penulis mempunyai kandungan energi paling rendah dari bensin bensin yang ada.

Kebetulan motor penulis Yamaha nmax old dan Suzuki Spin bisa pakai mulai dari premium sampai pertamax turbo. Penulis sudah coba mulai dari premium sampai pertamax turbo. Dan penulis jumpai bahwa tenaga dari pertalite itu paling lemah. Jadi dari urutan paling ok tarikannya sampai paling lemah (terukur dengan 0-100 juga di nmax):
-premium
-pertamax 92
-pertamax turbo
-pertalite

Nah ternyata sekarang pertalite yang tenaganya sudah lemah, akan dicampuri dengan ethanol yang kandungan energinya lemah. Apa yang terjadi? AFR akan jadi harus diboroskan. Kalau tidak diboroskan maka menurut tabel berikut, maka kebutuhan oktan dari mesin akan meningkat:

Kalau kebutuhan oktan meningkat dan tidak pakai oktan lebih tinggi maka yang terjadi adalah mesin jadi makin panas, ada resiko ngelitik, ada resiko pre ignition, ada resiko mesin mudah mati, ada resiko mesin jebol kalau sampai parah. Yang paling ringan adalah kendaraan jadi lebih boros.

Itu masih dari sisi kandungan energi. Masih ada kelemahan bahan bakar ethanol yang lain:
https://sites.lafayette.edu/egrs352-sp15-biofuels/drawbacks-of-bioethanol/

  • Jumlah lahan subur yang dibutuhkan untuk menanam tanaman untuk menghasilkan sejumlah besar bahan bakar sangat besar. Ini dapat sangat berdampak pada keanekaragaman hayati lingkungan kita karena kita dapat melihat habitat alami dibanjiri, termasuk hutan.
  • Ada perdebatan besar tentang pergeseran penggunaan tanaman dari produksi makanan ke produksi bahan bakar dan ketakutan bahwa itu akan berdampak pada harga makanan di seluruh dunia.
  • Ada perdebatan tentang netralitas emisi karbon bioetanol; selama produksi sejumlah besar karbon dioksida dilepaskan.
  • Kandungan energi etanol jauh lebih rendah daripada bensin bensin. Membakar satu liter etanol menghasilkan energi 34% lebih sedikit daripada membakar satu liter bensin.
  • Menerapkan lebih banyak bioetanol akan membutuhkan modifikasi pada banyak kendaraan. Banyak mesin yang lebih tua bahkan tidak dapat menggunakan campuran etanol-bensin 10%.
  • Menggunakan jumlah etanol yang lebih tinggi mengurangi penghematan bahan bakar.
  • Harus ada perubahan infrastruktur besar untuk menyediakan stasiun pengisian bahan bakar etanol.
  • Etanol juga menyerap air dengan mudah sehingga memberikan kecenderungan tinggi untuk merusak bahan.
  • Etanol murni sulit menguap yang berarti menyalakan mobil dalam cuaca dingin bisa lebih sulit daripada mobil yang menggunakan bensin.

Keunggulannya:
https://sites.lafayette.edu/egrs352-sp15-biofuels/benefits-of-bioethanol/

  • Pembakaran yang lebih lengkap menjadikannya knalpot yang jauh lebih bersih daripada bensin
  • Ada banyak sumber untuk bahan bakar ini selama mengandung pati atau gula
  • Sumber-sumber Etanol mengkonsumsi karbon sambil tumbuh dan melepaskan karbon itu ketika dibakar menjadikannya penghasil karbon netral dan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer
  • Keamanan energi meningkat karena menggeser kebutuhan akan minyak yang diproduksi asing ke sumber energi yang diproduksi di dalam negeri.
  • Negara-negara yang tidak memiliki akses ke sumber daya minyak mentah dapat menanam tanaman untuk penggunaan energi dan mendapatkan kebebasan ekonomi.
  • Jika tumpahan bahan bakar terjadi, maka biodegradasi atau diencerkan menjadi konsentrasi yang tidak beracun.
  • Etanol dianggap sebagai sumber daya energi terbarukan karena terutama merupakan hasil dari konversi energi matahari menjadi energi yang dapat digunakan. Penciptaan etanol dimulai dengan fotosintesis, yang menyebabkan bahan baku, seperti tebu, tumbuh. Bahan baku khusus ini diproses menjadi etanol.

Dibutuhkan modifikasi karena saluran bahan bakar, tangki bensin, pompa bensin, injector dan semua seal harus menggunakan bahan yang tahan terhadap ethanol. Bahan yang tidak tahan ethanol akan jadi cepat rusak dan menyebabkan masalah. Air yang ditarik oleh ethanol akan membuat tangki lebih cepat berkarat misalnya.

Penulis sendiri punya pengalaman buruk mencoba pertamax green 95. Motor yang normal saja pakai pertalite langsung mengalami masalah ketika pakai pertamax green 95, motor jadi nyendat nyendat:

Untungnya penulis sedia stok minyak samin cap onta di kantor. Setelah memasukkan di tangki, motor jadi normal lagi. Dosis normal adalah 1 ml atau 1 gram per liter.

Ya sudahlah, kemauan pemerintah seperti itu. Jadi untuk penulis sendiri, tidak akan beli bensin pertamina lagi walau butuh usaha lebih untuk bisa beli bensin selain pertamina. Untuk yang tidak punya pilihan, penulis rekomendasikan buat campuran bensin makin kaya. Bisa dengan pakai injector debit besar, merubah setelan karbu, ganti ECU, dst. Yang sekarang pakai knalpot racing, ganti pakai yang standar. Juga silahkan coba modif SILK berikut (kendaraan motor matik):

coba pasang di duct luar dulu sebelum coba pasang dalam:

Menggunakan cemenite dan pro capacitor juga akan membantu meningkatkan oktan bensin dan meningkatkan daya ledak bensin:

Juga tentu minyak samin cap onta. Atau yang lebih sip pakai margarin amanda, tapi yang ini harus dicampur bensin secara terpisah untuk diendapkan.

Sampai sekarang tidak ada pembahasan apa resiko yang bakal dialami konsumen kalau kendaraannya pakai pertamax green 92 atau pertamax green 95. Nanti jangan heran kalau bakal ada respon keras ketika bensin ini sudah beneran beredar. Terutama untuk kendaraan yang standar tapi sudah pakai knalpot racing. Minim bakal ada keluhan boros. Ya moga moga saja akan lebih banyak influencer yang kasih info resiko ini.

btw, pas cari info, nemu ada berita berikut

Itu salah ya, karena disebut sebagai berikut:

Dari harganya Pertamax Green 92 yang sudah dijual di SPBU Pertamina Jakarta dan Surabaya, harganya per liter Rp 13.900 atau lebih mahal Rp 3.900 dari banderol Pertalite.

Sementara itu yang dijual di Surabaya dan Jakarta adalah Pertamax Green 95. beda 3 digit.

Update:
Resiko motor / mobil keisi oleh air akan meningkat:
https://southeastpetro.com/water-phase-separation-gasoline-ethanol-blends-e10/

https://timesofindia.indiatimes.com/city/nagpur/ethanol-converting-into-water-in-fuel-tanks-oil-cos-blamed/articleshow/54370402.cms

Keluhan itu berbunyi, “Semua anggota asosiasi menerima keluhan tentang keberadaan air di tangki bahan bakar konsumen. Keluhan meningkat di musim hujan. Kadang-kadang situasi menjadi di luar kendali dan contoh penanganan staf dilaporkan di pompa bensin.”

https://weldingweb.com/vbb/threads/713154-Water-in-gasoline-and-ethanol

Efek di atas ini membuat masa penyimpanan bensin berethanol jadi jauh berkurang. Katanya 3 bulan.

Berikut ini menjelaskan bahwa bensin ber ethanol meningkatkan kandungan racun yang membuat sesak napas:
Ethanol-Gasoline Fuel Blends May Cause Human Health Risks and Engine Issues link web

Di penjelasan berikut diargumentasi bahwa harusnya kendaraan beralih ke 100% ethanol dan tidak ke bensin normallagi sehingga kendaraan bisa dioptimalkan untuk ethanol.
https://news.engin.umich.edu/2020/05/were-doing-ethanol-wrong/

7 respons untuk ‘Bensin pertalite campur ethanol (pertamax green 92) bakal bikin masalah & solusinya

  1. jangan dibahas sekarang dulu karna belum keluar pertamax greennya, nanti kl dah keluar baru kita rame rame uji coba kl ternyata hmmmm baru de kita komplain rame rame ni karna harga mahal tak sesuai ekpetasi kita smua

    Suka

    • blm keluar umum dan dipakai banyak maksud saya 😋karna msh ada pertalite yg blm distop msh perkenalan aja karna rentan segitu lbh baik shell super mnrt sy

      Suka

      • masalahnya sih saya sudah coba pertamax green 95 dan rasanya ampun ampunan. dari tenaga kalah dari pertamax. itupun setelah buat motor nyandet nyandet. Padahal itu masih cuma 5% ethanol. Sementara yang Green 92 itu 7% ethanol dicampur pertalite. Padahal pertalite itu sudah buruk.

        Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.