Baiknya jangan pakai minyak goreng dan oli samping sebagai aditif bensin


Penulis termasuk yang sering merekomendasikan penggunaan oli samping dan minyak goreng sebagai aditif oli mesin. Tapi penulis tidak merekomendasikan penggunaan mereka untuk aditif bensin.

Ini perlu penulis tegaskan lagi karena ada keluhan berikut:

Selama ini yang sudah ada pembuktian membersihkan ruang bakar bukanlah minyak goreng tapi margarin. Ada bro yang komentar di blog ini bahwa menggunakan margarin sebagai aditif bensin membuat ruang bakar itu lebih bersih, dan misal ada jelaganya akan mudah dibersihkan oleh kain.

Tentu sekarang sudah dipahami bahwa untuk menggunakan margarin dengan rasa asin itu akan menghasilkan endapan bila dicampur bensin, bahkan walau margarinnya DIPANASKAN atau DICAIRKAN dulu. Jadi margarin asin harus dicampur bensin secara terpisah dan dipisahkan dari endapannya.

Alternatif lain adalah menggunakan margarin tidak asin seperti halnya minyak samin cap onta yang sudah terbukti tidak menghasilkan endapan bila dicampur bensin.

Dosis rekomendasi adalah 1 gram atau 1 ml margarin untuk 1 liter bensin.

Penulis memang pernah bilang bahwa ketika mesin brebet maka pakai minyak goreng akan bisa membuat tidak brebet lagi. Tapi untuk pemakaian terusan, penulis tidak akan pakai minyak goreng sebagai aditif bensin karena penulis merasakan sedikit sekali manfaatnya dan kalau overdosis akan menghasilkan efek negatif.

Efek positif yang penulis rasakan kalau pakai minyak goreng sebagai aditif bensin adalah tidak brebet dan lebih licin. sudah itu saja. Hal yang sama juga kalau penulis pakai oli mesin, oli transmisi, oli samping. Cuma tambah licin sedikit, tidak terasa sama sekali aditif anti ausnya. Bahkan ketika pakai xado xgr pun penulis cuma merasakan sedikit sekali penambahan kompresi. Beda jauh daripada kalau dipakai sebagai aditif oli mesin.

Yang jelas terasa adalah efek negatifnya. Pakai minyak goreng sebagai aditif bensin membuat tenaga drop jauh. Terutama ketika kondisi motor jalan konstan lalu di gas mendadak. Tenaga langsung hilang. Beda dari biasanya yang tenaga jadi nambah. Keluhan dari yang lain adalah mesin jadi panas, jadi ngelitik, dan ada juga yang bilang kerak ruang bakar jadi nambah.

Efeknya mirip dengan efek karena kebutuhan oktan bensin meningkat akibat ruang bakar terlalu kotor.

Jadi penulis tidak rekomendasikan penggunaan minyak goreng atau oli sebagai aditif bensin. Kalau butuhnya licin, akan jauh lebih efektif dipergunakan sebagai aditif oli mesin. Kalau sudah pakai pelicin yang cukup di oli mesin, maka pakai mereka untuk aditif bensin bakal sulit dirasakan manfaatnya.

Ini juga berlaku untuk minyak wijen sebagai aditif bensin, terutama yang merek cina atau yang labelnya merah.Karena sepertinya tipe tersebut lebih banyak minyak gorengnya daripada wijennya. Sehingga efeknya jadi sama dengan kalau pakai minyak goreng sebagai aditif bensin

Kalau ingin ruang bakar bersih, aditif alternatif yang disarankan adalah minyak samin cap onta. Kalau mau pembersih ruang bakar yang bermerek silahkan. Tapi dari pengalaman penulis, pakai yang campur bensin bikin performa malah turun. Beda dari kalau pakai minyak samin cap onta.

Kalau ada akses, silahkan dibandingkan dengan pemakaian bensin BP 92 atau shell super 92 setelah sebelumnya pakai terusan bensin pertamina. Aditif bensin yang membersihkan ruang bakar harusnya terasa seperti itu.

10 respons untuk ‘Baiknya jangan pakai minyak goreng dan oli samping sebagai aditif bensin

  1. Mungkin Oli samping bisa digunakan untuk aditif bensin yang minim resiko tanpa efek samping secara teori oli samping sudah bertahun tahun digunakan di motor 2tak untuk melumasi piston agar tidak gancet mungkin jika diterapkan di motor 4tak piston bisa semakin licin dan gesekan berkurang maka performa bisa bertambah.

    Correct Me If I am Wrong

    Suka

  2. Om sudah pernah coba redline complete fuel system cleaner? Harganya lumayan mahal tapi kalau dihitung biaya per liter bbm termasuk irit. 1 botol bisa untuk 100 galon (1 U.S. Galon = 3,7 liter) bensin..

    Suka

    • nggak begitu tertarik karena selama ini coba system cleaner itu pas lagi dipakai akan mengurangi tenaga. Dan walau benar bisa membersihkan, efeknya bakal hilang dalam sebulan.

      Jadi kalau pakai terusan rugi karena tenaga turun. pakai kadang kadang juga rugi karena jadi sering nggak enaknya.

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.