Sekarang jaman susah karena terpaksa memilih motor dari kelemahannya bukan dari kelebihannya


Sekedar unek unek. Bermula dari rasa penasaran mengapa Honda Sonic bisa kalah penjualannya dari Honda Supra X. Distribusinya cuma 15%nya saja.

Yang penting bukan soal penjualan Sonic kalah sama Satria FI ataupun MX King, tapi mengapa Sonic kok bisa kalah sama Supra X dan Revo

Dari komentar pembaca, penulis menangkap bahwa pembaca menganggap Sonic tidak laku karena banyak masalah. Ini membuat penulis berpikir tentang tren pembelian motor sekarang ini. Sepertinya tidak penting lagi model yang bagus, mesin kuat, pemakaian bensin irit, atau nyaman dikendarai. Rasanya yang penting adalah kelemahannya harus masih bisa ditoleransi.

Sebagai contoh, banyak yang ngomong suka sekali dengan model motor matik Yamaha yang sporty, tapi nggak beli karena merasa skoknya keras. Banyak yang suka dengan model motor Honda, tapi nggak beli karena kualitasnya rendah. Mau beli Suzuki atau Kawasaki atau merek lainnya, nggak ada model yang cocok.

Kok susah banget ya pabrikan menuruti semua keinginan konsumen?

Konsumen butuhnya motor yang bisa dinaiki berempat sama istri dan anak, eh sama pabrik kursinya dibuat menjulang. Sudah begitu pegangannya dihilangkan. Memang bapak bapak nggak boleh naik motor sport?

Konsumen juga ada yang butuh motor untuk usaha, bisa dibuat mengangkut galon air, tabung gas, rombongnya, dan lain lain. Tapi matik yang ada ruang kaki malah dipersempit, nggak jelas tujuannya apa, pegangan belakang dihilangkan, kursi dibuat menyusahkan. Memang pengusaha nggak boleh pakai motor?

Konsumen juga ada yang butuh motor hanya untuk transportasi nyaman. Tapi sama pabrikan dikasih motor skoknya keras, dengan alasan untuk handling padahal jalan yang dilewati pada lurus semua. Ergonomi dibuat menyusahkan ada yang harus bungkuk , ada yang harus jinjit karena ketinggian, ada yang posisi kakinya nggak enak banget, spedo dibuat susah dibaca / silau (spedo digital). Bahkan sekarang yang matikpun dibuat cara ridingnya sporty. Memang semua konsumen suka cara riding sporty?

Apa pabrikan nggak mampu buat motor seperti dulu, awet, motor yang nggak tinggi, joknya rata dan tebal, dinaiki enak dan empuk, posisi kaki enak baik untuk rider ataupun yang dibonceng, enak dinaiki orang yang posturnya tinggi ataupun rendah, nggak kecipratan dari belakang kalau hujan, enak kalau untuk jualan atau bawa barang, bisa milih yang tenaganya kuat atau yang sangat irit, dst.

Sepertinya sekarang pabrikan menjual dengan melakukan iming iming fasilitas yang terkadang tidak dibutuhkan konsumen. Silahkan sih, tapi seharusnya paling tidak pabrikan juga menawarkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan semua konsumen dan bukan hanya satu segmen konsumen saja.

Sepertinya sekarang pasar motor diarahkan ke model sporty dan untuk ABG. Namun menurut penulis kebanyakan pemakai motor tidak butuh sporty dan bukan ABG lagi. Butuhnya paling tidak awet, nyaman dan irit.

25 respons untuk ‘Sekarang jaman susah karena terpaksa memilih motor dari kelemahannya bukan dari kelebihannya

    • cari untung tidak masalah asal bisa memuaskan konsumen. Kalau puas kan bisa jadi pelanggan. Kalau sekarang trennya pilih motor sering berdasarkan pengalaman buruk. Tapi repotnya kena lagi buruknya yang lain.

      Teori ada harga ada rupa juga tidak berlaku. Mahal nggak menjamin puas, malah jadi lebih ngenes. Belajar juga nggak bisa dari review, karena review jarang banget mengulas sejarah. Lebih afdol dari grup pemakainya langsung, nggak usah tanya tanya tapi lihat postingan.

      Suka

  1. kalo di ahm (gak tau kalo pabrikan lain),
    mereka sudah menggunakan sistem terbaru (katanya sih ini terbaru),
    dimana kualitas itu bukan lagi masalah keawetan, tahan banting, bandel, atau apalah terserah (mudeng kan?)
    jadi di ahm itu,,, kualitas = fitur.
    semakin banyak fitur = semakin berkualitas.
    tau kan, fitur-fitur motor ahm?
    ya,,, termasuk dynamic airflow itu juga fitur.
    😀 😀 😀

    Suka

    • secara sistem Honda memang sudah canggih, kan juga sudah lolos ISO. Administrasi atau manajemen part pasti bagus. Namun yang menentukan beli partnya dimana kan bukan komputer tapi manusia. Jadi tetap saja ada lolosnya. Buktinya pernah diulas di artikel berikut:
      Persoalan kualitas yang bikin pikir pikir untuk beli motor Honda

      Lha wong per persneling di model lain Honda baik baik saja, mengapa kok di CB150R gampang patah? Begitu juga soal gir starter. Kalau Honda serius, mestinya begitu tahu ada masalah maka untuk batch berikutnya sudah pakai komponen yang beres, namun seringkali masih tetap saja.

      Mungkin sistem sudah paling canggih, tapi yang mengendalikan tetap manusia. Tetap tergantung kebijakan manusianya. Sehingga tidak heran bila sistem sudah canggih tapi kualitas motor Honda masih tidak bagus.

      Tapi itu juga mungkin yang bikin bagian marketing menciptakan “fitur”. Setuju.

      Suka

  2. Sekarang motor trend-nya dibikin seperti barang elektronik macam laptop, printer dan hp … dulu barang elektronik dirancang untuk awet dan tahan lama, life cycle produknya juga lama, sekarang dalam hitungan minggu sudah ada produk baru, sehingga mutunya sengaja dikurangin agar konsumen mau beli produk lagi … begitu juga dengan motor, belum 2 tahun sudah keluar all new, keliatan banyak fitur wah tapi kualitasnya acakadut, motor baru tapi sudah penyakitan …

    Suka

    • Kalau Honda mulai dari jaman dulu sampai sekarang sepertinya tetap buatan Thailand yang bisa diandalkan sementara kalau buatan Indonesia banyak problemnya. Jadi kalau beli Honda bekas mending yang buatan thailand.

      Suka

    • kelemahannya ya itu tadi, ada yang ketinggian, suara mesin kasar, empuknya berlebihan atau terlalu keras. bangku makin minim, nggak bisa dipakai boncengan sekeluarga bertiga atau berempat, nggak bisa dibuat mengangkut galon atau tabung gas secara aman. Yang pakai rantai juga sekarang nggak ditutupi rantainya sehingga sering karatan dan berisik saat musim hujan (luntur olinya).

      Suka

  3. Om ingin agar bisa naik motor berempat? Maaf kalo gitu sama aja anda membawa anak istri om lebih dekat dengan Tuhan. Bawa-bawa barang berlebihan? Di luar negeri gantung kantong plastik aja dilarang. Mending beli motuba aja om 20 jt bisa buat usaha, ngangkut anak bini, miris rasanya kalo motor dipaksa gitu, memang bukan fungsinya om n sama sekali ga safety. Motor reliable masih ada tuh kaya verza, supra X, perawatan gampang dan irit.

    Suka

    • Kesan sama juga bisa ditujukan ke motor yang pegangan belakang dihilangkan dan kursi dibuat tinggi lalu dikurangi jatahnya. Resiko penumpang jauh lebih tinggi. Di motor lama kalau duduk bergeser mundur (saat akselerasi) masih ketahan pegangan tangan, di yang semacam R15, CBR baru, Xabre, dll, bisa langsung jatuh. Kalau di buat zigzag juga begitu, kalau pegangan yang depan bisa mengganggu yang mengemudi dan bikin celaka.

      Kalau dipakai berdua saja membahayakan, apalagi dipakai lebih dari dua. Sehingga kalau mementingkan keluarga, jangan deh beli motor yang nggak aman untuk berdua.

      Supra X lumayan. namun sepertinya banyak yang nggak suka rantainya yang tidak tertutup dan masih harus ganti gigi, sehingga lebih memilih matik. Tapi matiknya lebih nggak nyaman dipakai….

      Verza kalau tinggi badannya cukup sepertinya lumayan, tenaga setara dengan bebek / matik. Kalau dapat yang bebas problem bagus juga.

      Suka

      • Om motor kaya R15, CBR n Xabre emang bukan motor yang mementingkan kenyamanan, genre motor fairing n minor fighter memang seperti itu hadeuuuhh gimana sih, lagipula PEGANGAN BONCENGER YANG BENAR ITU PEGANG KE RIDER, BUKAN KE GRAB BAR DI BELAKANG, pernah ikut safety riding ga sih om? Oh iya kalo ngeliat pola pikir om yang pengen motor bisa ngangkut banyak orang n banyak orang sepertinya engga. Verza setara bebek / matic? Verza itu tarikannya lebih oke dari byson dan old vixion lho, saya punya byson sama verza masih kenceng verza dan powernya ngisi terus dari 0-100 kph

        Suka

        • untuk tenaga Verza, maksud saya bukan sekelas Vixion/CB yang sekarang. Kalau di website tenaga Verza 9,72kw, sementara Old vixion 11,1 kw. Spec Byson lama 10,1kw justru lebih tinggi dari yang sekarang 9,7kw. Sementara bodi lebih berat dari matik atau bebek, sehingga power to weight jadi mendekati.

          Kalau boncengan, petunjuk safety ridingnya nggak melihat kondisi. Paling demonya orang yang bodinya sama besar. Coba kalau yang dibonceng anak sekolah atau yang perutnya besar, nggak bisa merangkul depan dong. Diperparah dengan tempat duduk yang nggak dibuat rata.

          Soal genre, iya motor tersebut genrenya bukan untuk kenyamanan, jadi bukan pilihan cocok untuk keluarga. Toh jalan Indonesia kebanyakan lurus dan macetnya. harusnya tipe sport itu tipe drag race motor tapi nyaman untuk touring.

          Disukai oleh 1 orang

  4. setubuh, sekarang trlalu banyak motor yg jualan fitur tp malah mengesampingkan hal yg pokok, saya terus terang bingung memilih motor yg durabilitasnya tinggi..

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.