Beli bensin harus pakai pulsa mana bisa membatasi pemakaian BBM bersubsidi?


Ini entah sudah benar dipikirkan atau cuma yang penting ada programnya. Katanya nanti kalau beli bensin harus pakai cara elektronik.
2020 Beli BBM di SPBU Tidak Bisa Bayar Tunai, Harus Pakai E-Money

Nicke menjelaskan pembayaran nontunai dan digitalisasi nozzle pada SPBU ini merupakan upaya Pertamina agar BBM khusus penugasan seperti premium dan BBM subsidi solar dapat disalurkan dengan tepat sasaran.

Tujuannya katanya biar bisa lebih mudah mengendalikan pemakaian bahan bakar bersubsidi. Tapi apa benar bisa semudah itu?

Dari cara membayarnya saja sudah kelihatan celahnya.

Nantinya, setiap SPBU akan dilengkapi dengan Electronic Data Capture (EDC) agar pembayaran bisa dilakukan secara elektronik menggunakan kartu uang elektronik atau kartu debit dan kartu pembayaran lainnya.

Padahal untuk mendaftar itu yang diperlukan kadang adalah nomor hp atau email.

Baru kalau orangnya nggak punya hp atau nggak langganan internet bakalan mendaftar pakai KTP.

Darimana sistemnya tahu bahwa si konsumen itu punya mobil toyota alphard atau motor honda beat? Bagaimana kalau si konsumen sedia stok buanyak sekali e-money punya dia sendiri, ditambah stok punya pembantu, sopir, satpam dan tukang kebun? Kan jadi bisa isi bensin bersubsidi seenaknya.

Rasanya untuk yang berikut ini masih tidak mungkin:
Akhir 2019, Seluruh SPBU Terapkan Sistem Digitalisasi Nozzle

Untuk konsumen, kata Mas’ud, Pertamina juga akan mengetahui data dan pembelian BBM yang dilakukan konsumen. “Setelah ini, pada 2020 kita akan masuk ke nomor kendaraan, sudah bicara Kakorlantas minta data kendaraan, nomor pelat akan kita integrasikan, kami akan tahu siapa pembeli BBM dan tahu di mana dia beli,” lanjutnya.

Fungsi penyelewengan berikut ini yang lebih mungkin dideteksi:

Dengan digitalisasi nozzle, kata Mas’ud, Pertamina dapat memonitor keseluruhan transaksi pembelian BBM, baik dari konsumen maupun dari SPBU yang mengambil BBM dari Terminal BBM (TBBM) Pertamina. Dengan begitu, Pertamina akan lebih cepat mengetahui stok BBM di SPBU yang sudah menipis untuk segera dikirim kembali agar tidak terjadi kelangkaan.

“Selama Ini stok habis, kita banyak tidak tau atau tahunya telat. Nanti stok menipis segera kirim dari TBBM. Stok akan terjaga. Kita juga jadi tahu SPBU mana yang penjualan BBM subsidi tidak wajar. Misal ambil sekian liter dari TBBM tapi kok jualnya lebih banyak,” ucap Mas’ud.

Juni Tahun Depan, 5.518 SPBU Pertamina Terapkan Digitalisasi Nozzle

“Tiap bulan kami memverifikasi BBM Subsidi untuk dilaporkan ke Kementerian Keuangan agar tepat sasaran. SPBU-SPBU yang potensi nakal ini jadi ketahuan yang menjual BBM Subsidi di atas 200 liter,” katanya.

atau mungkin beli BBM bersubsidi tapi dijual ke industri atau negara lain. Yang jelas, rekanan modernisasi SPBU bakal untung besar nih.

Untuk masyarakat bagaimana?

Di pom bensinnya mungkin nggak ribet untuk menyiapkan uang dll. Ribetnya pindah ke isi saldonya. Nggak punya internet bakal harus berhenti dua kali, ke mini market dulu. Dan jadi ada biaya top upnya. Uang nggak cukup untuk top up minimal = nggak bisa beli bensin.

Padahal juga pom bensin yang berjualan bensin bersubsidi kan sudah sangat langka. Banyak sekali yang tidak bisa beli premium walaupun sangat kepingin.

Efek lain adalah warung warung jadi makin sepi karena suami suami tidak diberi lagi uang bensin tapi cuma diberi kartu bensin.

19 respons untuk ‘Beli bensin harus pakai pulsa mana bisa membatasi pemakaian BBM bersubsidi?

  1. Kebullshitan apalagi ini.. RFID aja gagal..

    Makin hari uang makin ga keliatan fisiknya.. Terlena kita sama uang digital..

    Suka

  2. BBM Penugasan itu bahasa alusnya Subsidi ya? Mw BBM Subsidi mah gampang, pk aja Thunder atau Pulsar yg isinya bisa 15L, plat matiin jg gpp, pinjem KTP orang kismin yg gak pake motor dikampung. Selamat… Anda bisa beli BBM Subsidi.

    Muehehehehehe

    Suka

  3. Ini hanya 1 bagian kecil dan langkah lanjutan dari rencana sentralisasi keuangan dan memata-matai seluruh warga negara hingga tujuan besar tercapai yaitu pemasangan/implan Nano Chip kedalam tubuh untuk sarana pembayaran dan kendali keuangan personal oleh penguasa (tidak selalu pemerintah).
    Kita akan dibuat tidak punya pilihan kecuali ikut dalam sistem tersebut. Nanti akan diikuti oleh item/produk/jasa lain yang dikelola pemerintah.

    Suka

  4. Kalo ane lihat nya itu, pengusaha yg mengeluarkan e-money, itu berlomba-lomba mengeruk dana masyarakat biar bisa diputar/dibungakan dulu, dan selanjutnya bisa sejalan dengan komen om pugman

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.