Apa benar pakai premium akan merusak mesin kompresi tinggi?


Kita sering ditakut – takuti bahwa kalau pakai premium di mesin yang kompresinya tinggi akan membuat mesin rusak. Kalau mesin kompresi tinggi harus pakai bensin yang mahal. Malah ada iklan “Motor bagus kok pakai bensin murahan…”. Tapi apa benar begitu? Mari kita lihat faktanya.

Terus terang sampai saat ini saya belum pernah dengar ada sepeda motor dengan mesin kompresi tinggi yang rusak gara – gara diminumi premium. Sepeda motor orang normal ya bro, bukan sepeda oprekan / balap. Kalau sepeda balap yang kompresinya diluar spek, pemakaian diluar spek, wajar kalau bisa rusak kalau pakai premium. Tapi kalau motor orang biasa, yang walau spesifikasi tinggi, dipakai cuma bawa emak ke pasar, enggak pernah dengar ada yang rusak. Lebih sering kalau yang gara – gara ketipu oli.

Tapi jangan bernapas lega dulu. Mungkin mesin enggak rusak, tapi tetap nggak normal juga mesinnya. Sudah terbukti bahwa pakai bensin yang dibawah kebutuhan membuat mesin bekerja tidak normal. Yang jelas terasa adalah suara mesin makin kasar. Kalau sudah terlanjur menjadi kasar, bisa jadi tidak akan kembali halus lagi. Apa mesinnya rusak? enggak, tapi jadi kasar.

Apa penyebabnya? Kalau menurut saya penyebabnya adalah bensin dengan oktan dibawah spesifikasi membuat ledakan mesin terjadi sebelum waktunya, “pre-ignition”. Menurut website busi NGK:
Tech Support – Spark Plugs Overview

Knock Occurs when part of the air-fuel mixture in the combustion chamber away from the spark plug is spontaneously ignited by the pressure from a flame front originating from the spark plug. The two colliding flame fronts contribute to the “knocking” sound. Knock occurs more frequently when using low octane fuel. Low octane fuel has a low resistance to knock (low resistance to ignition). Heavy knock often leads to pre-ignition. Heavy knock can cause breakage and/or erosion of combustion chamber components. Knock is sometimes referred to as “ping” or “detonation”.

Pre-ignition occurs when the air-fuel mixture is ignited by a hot object / area in the combustion chamber before the timed spark event occurs. Pre-ignition will dramatically raise the cylinder temperature and pressure and can melt and hole pistons, burn valves, etc.

Pada intinya mesin menjadi kasar karena bahan bakar meledak sebelum waktunya. Karena ledakan ini maka komponen mesin menjadi bergerak tidak teratur, memaksa untuk bergerak tidak sesuai irama sehingga membuat engselnya menjadi oblak / kendor. Engsel yang kendor ini membuat mesin suaranya menjadi kasar.

Kalau pakai bensin yang dibawah spesifikasi, ya jangan memaksa mesin untuk bekerja seperti di spesifikasinya. Beban yang berat atau rpm yang tinggi akan memperparah keadaan ini. Di mobil seringkali sudah ada knock sensornya, sehingga ECU akan secara otomatis mengatur keadaan sehingga mesin tidak bekerja terlalu berat. Di sepeda motor itu nggak ada. Jadi, harus sadar sendiri, kalau mesin yang harusnya minum pertamax plus dipaksa minum bensin premium, jangan dipaksa untuk balapan, jangan di gas pol, jangan dipakai top rpm berlama lama. Nanti bisa – bisa patah klep atau problem lain.

 

Kembali pada topik. Kalau pemakaiannya normal, premium tidak akan membuat mesin kompresi tinggi rusak, tapi tetap bisa membuat mesin jadi kasar. Kalau mau mesinnya halus, jangan pernah sekalipun kendaraan diminumi premium. Kalau sudah terlanjur, ya wis, teruskan saja sebutuhnya, karena toh kondisi mesin tidak bisa lagi kembali normal.

Kalau nggak masalah mesin jadi kasar, ya silahkan pakai premium. Toh banyak contohnya blogger yang mencontohkan pakai premium untuk mesin kompresi tinggi. Salah satu contohnya adalah mas IWB waktu review CBR150R. Asal ingat untuk pakai lebih pelan dari normalnya.

Apa ada solusi lain? Kalau masih mau maksa pakai premium, maka bro bisa coba pakai octane booster. Bukan yang cairan karena sepertinya cairan oktan booster bikin masalah, seperti yang disinggung sama komenter di artikel sebelumnya. Pakai octane booster yang buat sendiri, yang nggak pakai cairan, langsung tempel ke selang bensin atau tangki mesin. Biaya buat juga murah, dibawah dua puluh ribu. Kalau tertarik, silahkan lihat link dan komen di artikel tersebut. Sebelum benar – benar coba pakai premium, pastikan bahwa bro benar dapat mengamati perbedaan mesin setelah pakai octane booster tersebut. Bila mesin menjadi lebih halus dan bertenaga, maka paling tidak penggunaan premium tidak membuat mesin terlalu dibebani.

4 respons untuk ‘Apa benar pakai premium akan merusak mesin kompresi tinggi?

      • “menyebabkan engsel menjadi oblak” itulah namanya rusak bro. “menjadikan part2 mesin bekerja tidak seirama” itulah namanya rusak bro. dll…..

        jangan menyesatkan 😀

        Suka

        • Efeknya cuma suara lebih berisik / tidak mulus saja. Perasaan saat dikendarai hampir tidak ada bedanya dengan yang masih mulus, cuma soal suara saja kalau bensin sudah pakai yang sesuai lagi.

          Lagipula kalau dari yang saya tahu dari kebiasaan masyarakat, walau suara mesinnya berisik seperti apapun, kalau motor masih bisa jalan cepat dianggap tidak rusak. Dianggap hanya karakteristik mesin. Perbaikan juga bisa sangat mahal dengan hasil tidak memuaskan.

          Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.