Jangan ganti perangkat pengapian busi atau coil sembarangan bro! CDI/ECU nya harus dipikirin juga


Mungkin banyak yang sudah menyinggung tentang resiko dan kesalahan dalam mengupgrade perangkat pengapian di kendaraan kita. Berikut ini saya coba berikan beberapa referensi dan analisa pribadi mengapa ganti perangkat pengapian tidak bisa sembarangan.

Tujuan dari artikel ini adalah mencegah bro melakukan upgrade perangkat pengapian setengah – setengah. Upgrade harus dilakukan secara komplet, mulai dari busi, kabel busi, coil, driver coil juga perangkat pendukung lain seperti kiprok, CDI atau ECU. Komplet, satu paket.

Bila dana minim, maka perhatikan betul komponen lain yang ikut mendukung, dipegang atau apa, jangan sampai pingin ngirit malah rugi banyak.

Yang pertama adalah peringatannya. Penggantian harus mempertimbangkan perangkat kelistrikan yang lain, terutama untuk motor yang pakai ECU.
Pengapian Motor Injeksi, Waspada Arus Liar Yang Bikin ECU Jebol

Sebab, sudah ada kejadian motor injeksi yang aplikasi kabel busi, cop busi dan busi 0 ohm dan hasilnya di bagian ECU malah jebol. Akibatnnya, kudu ganti ECU baru.

Apa itu arus liar? Kalau melihat dari cirinya, menurut penulis arus liar tersebut adalah flyback voltage. flyback voltage terjadi saat suatu kumparan diputus arusnya. Voltase terjadi karena medan magnet yang terbentuk di kumparan berubah kembali menjadi arus listrik. Voltase dari arus flyback ini bisa sangat tinggi, melebihi dari voltase sumber tenaga. Keterangan bisa dilihat di sini:
Flyback diode

When the switch is opened (Figure 2), the inductor will attempt to resist the sudden drop of current (dI/dt is large therefore V is large) by using its stored magnetic field energy to create its own voltage. An extremely large negative potential is created where there once was positive potential, and a positive potential is created where there was once negative potential.

Mengapa itu tidak terjadi waktu masih pakai komponen standard? Menurut penulis ini terjadi karena terjadi perubahan arus yang melewati komponen pengapian. Saat komponen pengapian diganti menggunakan komponen dengan hambatan yang jauh lebih kecil, maka penggunaan arus akan meningkat. Peningkatan penggunaan arus di keluaran juga akan membuat peningkatan penggunaan arus di masukan. Arus yang makin besar di bagian masukan akan membuat koil menghasilkan flyback voltage yang jauh lebih lebih dari spesifikasi yang didukung sehingga membuat ECU jebol. Penggunaan arus yang makin besar ini juga akan dapat membuat komponen kelistrikan yang mendukung sistim pengapian menjadi lebih panas karena dipaksa mengalirkan arus yang lebih besar. Jadi kiprok dan CDI bisa akan juga terpengaruh / cepat panas / rusak.

 

Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa penggantian komponen pengapian bisa saja tidak menambahkan tenaga. Ada di websitenya BintangRacingTeam:
JUKEN EXPLORER 8 : MENEPIS MITOS KOIL TIGER DI YAMAHA VIXION

Vixi mania mungkin udah tidak asing lagi kasus penerapan koil tiger di vixion.
Ini hasil experiment di motor konsumen BRT yang di saksikan oleh owner sendiri.
Awal nya beliau memakai JUKEN, dan keluhan mati klu panas…
Diduga karena beberapa hal :
1. Mapping yang tidak tepat (dengan AFR yang tidak sesuai)
2. Penerapan Koil Tiger.

Kita fokus pada koil tiger saja…
Koil tiger adalah koil dengan sistem CDI dan tidak boleh dipakai untuk system injeksi yang menganut TCI/TIS.
Alasannya simple :
1. Koil TIS itu dialirin arus listrik 12V, karena itu pasti tahan panas.
2. koil Tiger Untuk CDI dan tidak dialiri 12V, maka nilai lilitan primernya berbeda…dan akan menjadi panas.

dengan KOIL STD , pengapian menjadi lebih stabil… Lalu masih mau pakai koil TIGER…ini mitos salah….

JUKEN EXPLORER 10 : EFEK PEMAKAIAN 9 POWER DAN TUTUP BUSI RACING

GRAFIK DYNO : (TUTUP BUSI RACING vs STANDAR)
ANALISA :
– Tutup busi standart telah di rancang dengan hambatan 5K agar efek radiasi yang timbul pada koil dapat di redam dan tidak menimbulkan kerusakan pada perangkat digital yang lain.
– Pengganti tutup busi racing yang hambatan nya 0 sd 1K, secara dyno tidak meningkatkan tenaga. Malah ada putaran atas cendrung mengalami penurunan 1 %, hal ini disebabkan efek radiasi yang menyebabkan timing pengapain menjadi kurang stabil.

Yang menarik, referensi terakhir juga menyebutkan perbandingan dyno pemasangan 9 power. Dyno sepertinya bertambah hanya sedikit sekali padahal ada beberapa video yang beredar menunjukkan bunga api yang makin panjang. Mengapa bunga api makin panjang tapi tenaga tidak bertambah? Menurut saya penggunaan 9 power sama prinsipnya dengan penambahan kapasitor di coil. Untuk menambah tenaga, ignition coil bisa ditambahkan dengan kapasitor. Namun dari testimoni yang pernah saya baca, nilai kapasitor ini harus pas. Kalau nggak pas tidak akan ada penambahan tenaga.

Jadi percuma saja bunga api tambah panjang, bila tidak ada penambahan tenaga.

Artikel membahas bunga api besar:
Bunga api besar belum tentu makin bagus bro.

36 respons untuk ‘Jangan ganti perangkat pengapian busi atau coil sembarangan bro! CDI/ECU nya harus dipikirin juga

  1. Alhamdulillah ane pakai Koil Ultraspeed, Busi Iridium NGK CPR7EAIX-9 tidak ada masalah selama lebih dari 2 Tahun ini di Vario 125i.

    Cop Busi masih Standard (Standard Honda tuh Cop Busi NGK), Kabel Koil masih bawaan Ultraspeed (Kabelnya sendiri merk Protec).

    Suka

    • terima kasih sharingnya.

      Untuk pengapian motor, rasanya hasil paling maksimal bisa dicapai kalau rangkaian pengendalinya diakali, seperti contoh berikut ini:

      Bunga api jauh lebih besar dari biasa. Itu pakai coilnya mobil merek mallory pro master. Namun kalau di mobil bunga apinya tidak sebesar itu. Api bisa lebih besar karena rangkaiannya (pakai stingo). Sayang masih belum kesampaian untuk coba implementasi rangkaian tersebut di motor.

      Besar bunga api tidak bergantung voltase tapi seberapa besar arus yang lewat. Ini bisa dari hambatan kumparan primer coil, dari hambatan kabel busi atau hambatan businya.

      Suka

      • sip,,

        om mau tanya,,, pakai Oli API SE SAE 40 di Motor Revo FIt 110 Keluaran 2013 merusak mesin gk ?

        Suka

        • Rasanya kalau merek olinya bukan AHM/idemitsu/federal/topone tidak masalah pakai 40W. Kalau bukan oli untuk motor, pakai oli mobil, resiko slip kopling, tidak merusak mesin, tapi motor nggak enak dipakai.

          Rasanya oli SAE 40W cuma ada untuk diesel ya? mending jangan.

          Suka

          • oli buat motor gan,,, bukan SAE 40W,, tapi SAE 40,,,

            API SE, SAE 40

            Teknologi motor Honda Revo Fit tuh teknologi tahun berapa ya gan (bukan tahun produksinya atau keluarannya)

            Misal Mesin OHV kan teknologi tahun 1980’an,,,

            Suka

            • 40 diangka itu setahu saya adalah angka kekentalan. karena bukan multigrade angkanya cuma satu. Iya teknologi bisa jadi lama. Dari yang saya tahu, yang paling sensitif terhadap kekentalan oli adalah saluran untuk mengalirkan oli ke bagian valve. Kalau terlalu kental aliran di pipa tersebut jadi terhambat. Untuk teknologi mmemang lama, namun cara membuatnya bisa berbeda. itu yang membuat kebutuhan terhadap oli encer meningkat, karena pabriknya bisa mendesain dengan saluran oli cocoknya untuk oli yang kekentalannya maksimal 40. Jadi kalau pakai 50W agak terhambat. Namun tidak tahu apa honda membuat limitasi itu atau tidak, namun mestinya pakai oli 50W sekalipun tidak rusak mesinnya. Malah bisa lebih awet daripada pakai oli AHM yang 30W.

              What does sae 40 means?

              SAE 40 is synthetic oil derived from natural or crude oil. Here, SAE stands for Society of Automotive Engineers and 40 refers to viscosity of the oil.

              Suka

            • 40 diangka itu setahu saya adalah angka kekentalan. karena bukan multigrade angkanya cuma satu. Iya teknologi bisa jadi lama. Dari yang saya tahu, yang paling sensitif terhadap kekentalan oli adalah saluran untuk mengalirkan oli ke bagian valve. Kalau terlalu kental aliran di pipa tersebut jadi terhambat. Untuk teknologi mmemang lama, namun cara membuatnya bisa berbeda. itu yang membuat kebutuhan terhadap oli encer meningkat, karena pabriknya bisa mendesain dengan saluran oli cocoknya untuk oli yang kekentalannya maksimal 40. Jadi kalau pakai 50W agak terhambat. Namun tidak tahu apa honda membuat limitasi itu atau tidak, namun mestinya pakai oli 50W sekalipun tidak rusak mesinnya. Malah bisa lebih awet daripada pakai oli AHM yang 30W.

              What does sae 40 means?

              SAE 40 is synthetic oil derived from natural or crude oil. Here, SAE stands for Society of Automotive Engineers and 40 refers to viscosity of the oil.

              Suka

            • mohon maaf om, bukan SAE yg ane permasalahkan,,, tapi API nya yg SE (SE ini Grade API)

              Gimana menurut om ?, scara sekarag Oli Mesin Motor kan API API SJ/SL, SE jadul banget,,, lebih jadul dari SF

              Suka

            • Kalau saya sih lebih penting merek. Karena bisa jadi tulisan standard API di bungkus cuma tempelan dan bukan betulan. API lama saya berpikir tidak masalah. Perubahan API biasanya lebih ke kompatibilitas dan pengurangan polusi. Jadi bila komponen seal atau semacamnya tidak berubah, yang oli standar SE tidak masalah.

              API lebih tinggi bukan berarti kemampuan lebih tinggi tapi lebih ke oli tersebut standar kompatibilitas lebih tinggi. Oli lama pun bisa jadi sudah kompatibel.

              Saya juga tidak terlalu terpaku pada standar API. Kalau merek oli tertentu sejarahnya bikin seal bocor, maka walau yang baru standar APi sudah tinggi, tetap saya hindari. Oli APi tinggi tapi bikin mesin kasar dan tidak enak tarikannya maka saya akan menghindari oli tersebut walau standar APInya paling tinggi dipasaran.

              Lagipula API kan standar untuk terendah.

              Apa ada oli baru yang API SE? Pakai oli lama saya lebih berpikir soal kadaluarsa, namun oli favorit kebetulan standarnya API SE tapi toh enak dipakai dan awet.

              Suka

  2. Greetings from Ohio! I’m bored to tears at work so
    I decided to browse your site on my iphone during lunch break.
    I really like the knowledge you provide here and
    can’t wait to take a look when I get home. I’m shocked at how quick your blog loaded on my cell phone ..

    I’m not even using WIFI, just 3G .. Anyhow, awesome site! http://www.yahoo.net

    Suka

  3. kalo cdi brt juken 3, di pakaikan coil ktc racing d motor vixion,bisa ga tu? atau ada kendala menurunnya power motor?

    Suka

    • Kalau dengar dengar, menyetel CDInya yang susah, harus mekanik yang sudah ahli, kalau tidak cuma bisa maksimal di rpm tertentu saja. Kalau amatiran, bisa resiko stang piston patah juga.

      Panduan instalasi CDI untuk vixion berikut juga mengharuskan pakai coil standard:
      Panduan Pemasangan ECU BRT I-MAX Juken

      Berikut cara pemasangan ECU BRT tersebut. Ohiya, sebelum memasang ECU ini, ada beberapa hal yang harus diketahui Masbro-Masbro sekalian.
      1. Harus menggunakan Koil original Vixion (jangan memakai koil racing atau koil CDI seperti tirev)
      2. Apabila pernah melakukan perubahan setting di Throttle Body seperti baut stopper TPS, maka harus dikembalikan dulu ke settingan standar.

      Suka

  4. memang kayanya harus mekanik dari brt nya langsung yg turun tangan buat cdi juken, saya udah ngalamin di r15, ganti cdi dan noken as itu susah untuk disettingnya padahal settingan sudah irit, tapi masih terasa basah dan boros parah.

    Suka

  5. bg…numpang tnya nih…
    kmaren saya coba pake koil racing kitaco blue ke motor vixion…tapi ngak bisa..dan pas pake koil standart..api koil nya hilang ngak muncul2…dan suara injeksi pun juga hilang….
    masalah nya di mana tuh bg….

    mohon jawaban nya bg

    Suka

    • Wah, perlu di cek ecunya rusak atau tidak. Karena biasanya koil racing punya hambatan rendah sehingga powernya besar. Karena powernya besar maka arus yang mengalir di ecu juga besar. Kalau terlalu besar maka bisa merusak ECU. coba dicek kan apa ECUnya masih fungsi. Maaf tidak bisa bantu mengeceknya bagaimana.

      Suka

  6. Mau nanya min. Kalau pakai ground strap bikinan sendiri (pakai serabut silver bekas tv dililit ke kabel koil) apa engga ngerusak ecu? Selama cop busi standar? Secara perubahannya bunga api lbh fokus yg bisa meredam arus liar.

    Suka

    • Jadi ingat mau bahas pengembangan ground strap lupa lupa terus. Nggak masalah buatan sendiri. Rasanya nggak merusak ecu.

      Saya nggak percaya ground strap bisa menyerap arus liar, karena bunga api itu kan hasil dari arus liar. kalau arus liar dikurangi ya artinya bunga api berkurang. Tapi bunga api berkurang maka fouling, atau kegagalan penyalaan bisa berkurang.

      Ada dua kemungkinan mengapa ground strap ada efeknya, nanti coba saya bahas di artikel soal ground strap. BTW, pro capacitor bila dipasang di kabel busi menurut saya efeknya jauh lebih kuat dari bila pakai ground strap.

      Disukai oleh 1 orang

      • Sy sdh pk cara ground strap, utk jarak tempuh jauh dg medan nanjak n berliku,mtr malah mau mati mndadak. Sy tdk pake lgi,standard kembali.
        Sy pk mtr suzuki Shooter injeksi.
        Mksh.

        Suka

        • Mau bikin artikel tentang ground strap lupa lupa terus…. Dari yang saya pernah coba menggunakan ground strap tidak bisa sembarangan dan ada rumusnya. Efek paling positif itu saya rasakan saat menggunakan rumus kumparannya cemenite. Panjang kumparan 1,3 kali diameternya. Sebaiknya juga tidak menggunakan kawat terbuka tapi kawat tembaga berinsulasi.

          Kalau pas, efek terutama terasa di rpm rendah jadi lebih padat. Gas diputar dikit sudah akselerasi.

          ground strap ini yang membuat muncul ide pemasangan pro capacitor di kabel busi.

          Suka

    • Efek ferit sepertinya terbatas. Ferit jelas ada efeknya, karena saya sendiri pernah coba dipasang ferit jadi mengurangi efek dari alat pro capacitor. Karena sama sama bisa mempengaruhi aliran listrik yang ke busi jadi saling mengganggu.

      Menurut saya lebih mending pakai ground strap dengan rasio khusus. Mau bikin artikel nggak sempat terus.

      Suka

  7. Kalau gak bertenaga berarti yg buat belum cerdas brow.oktan lpg sangat tinggi?…logika pakai lge….kalau penasaran bisa lihat grand lpg milik aku…..081331938495bs sms

    Suka

  8. Berikut pengalaman ganti koil racing:
    1. Motor shogun axelo: ganti koil TDR (mirip koil YZ125), terasa ngegas jadi enteng, tarikan/akselerasi makin enak. sayangnya koil TDR-YZ ini rusak setelah dipakai setahun an. kemudian ganti koil kawahara, penggantian ini bertahan hingga 3th…. sampai motor dijual, ganti pemilik. Kondisi aman2 saja.

    2. Motor mio soul GT injeksi, krn percaya dg koil kawahara, maka ganti koil Kawahara khusus injeksi, system TCI. tarikan/akselerasi makin enak. penggantian ini bertahan hingga 3th…. sampai motor dijual, ganti pemilik. Kondisi aman2 saja 🙂 …… Catatan khusus, pernah ganti chop busi Kitaco dg tahanan Nol, cuma bertahan 2 hari, busi denso iridiumnya jebol. Coba ganti busi platinum NGK, nasibnya sama…. 2 hari businya mati. akhirnya chop busi Kitaco dibuang, ganti dg chop busi standar nya….. aman semua sampai motor dijual.

    3, Ganti motor mx king injeksi krn percaya dg koil kawahara, maka ganti koil Kawahara khusus injeksi, system TCI. tarikan/akselerasi makin enak. penggantian ini bertahan hingga 3th….. hingga saat ini tidak ada masalah dg ECU dan lain sebagainya

    Kesimpulan ….. jangan takut2 utk upgrade system ….. hehehe ……….Salam 🙂

    Suka

  9. Gan mau tanya. Saya pernah denger katanya pemasangan 9 power di kabel coil motor injeksi itu ga disaranin bikin jebol ecu. Apa benar begitu. Mohon pencerahan nya

    Suka

    • Mungkin itu karena kebetulan tempat pemasangannya tidak pas, dekat dengan rangka. Sehingga arus ke busi jadi bocor, arus yang lewat ECU lebih besar, ECU nggak kuat lalu jebol.

      Bisa juga karena biasanya yang pakai macam begituan menggunakan juga kabel busi atau busi yang hambatannya nol.

      Suka

  10. Mass minta pendapat??
    Satria 2tak pengapian sudah di rubah CDI BRT karburator PE, apakah aman pake koil Tiger Revo ???
    Terimakasih🙏🙏

    Suka

    • Menurut saya, kalau sudah pakai CDI BRT, mestinya sih tidak masalah pakai coil racing sekalipun. Tinggal di cek apakah suhunya panas atau tidak. Yang lebih bahaya dari coil adalah hambatannya. Bila hambatan busi dan kabel busi nol, perlu diperhatikan apakah CDInya kuat pakai arus yang lebih besar.

      Suka

  11. Om motor saya kan pen saya upgrade di pengapian nya dulu ada yang pen saya ganti, pake ( cdi brt hyperband , busi nya brisk, koil ganti koil kawahara/uma, Noken as pake punya brt type s1) itu gmna om kira” Aman gak buat harian bukan balap motor nya beat fi tahun 2014

    Suka

  12. Om mau tanya,
    Kalo Motor Nmax dengan kondisi mesin standar dan saya mau upgrade koil racing KTC + busi iridium + knalpot racing.
    Apakah aman untuk ECU dan lainnya?

    Mohon pencerahannya.
    Terima kasih

    Suka

    • kalau untuk ini saya mengacu ke penjelasan video berikut:

      Tidak ada warning ke keamanan ECU. Apalagi sepertinya businya cuma upgrade iridium bukan busi racing yang 0 ohm, kabel busi dan cop busi masih standar. Menurut saya ECU bakal masih cukup aman. Yang lebih membahayakan adalah dari rasio AFRnya. Dijelaskan bahwa kalau pakai coil racing maka api jadi makin besar. Bila AFR tidak dibuat makin boros maka pembakaran akan terlalu kering. Resiko pertama maka mesin panas. Resiko kedua pre ignition. Yang ini bakal bikin mesin rusak. Apalagi ini dikombinasikan dengan knalpot racing.

      Jadi yang perlu dilakukan adalah memastikan campuran bahan bakar jadi makin kaya. Harus setel CO. Kalau nggak bisa maka minim reset ECU:

      Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.