Motor dianggap bisa layak dipakai hingga 15 tahun itu jelas terlalu pede


Bro Yogii menanyakan pendapat penulis tentang aturan yang mengharuskan penghancuran kendaraan yang umurnya lebih dari 15 tahun.

Ada blogger yang bahas:
Pemerintah Rencanakan Pembatasan Usia Kendaraan Maksimal 15 Tahun

Sumbernya dari :
Usulan Batas Usia Pakai Mobil Hanya 15 Tahun, Setuju?

Di aripitstop dijelaskan bahwa alasannya:

Selain alasan kelayakan jalan, pembatasan usia kendaraan juga bisa berdampak pada pengurangan polusi udara, kemudian kemungkinan juga bisa mengurangi kemacetan karena pengguna kendaraan pribadi semakin berkurang.

Di cnbc dijelaskan bahwa alasannya:

Mengenai batas usia ini, dikatakan perlu memperhatikan berbagai pertimbangan. Faktor utama yang menjadi perhatian yakni kinerja suku cadang kendaraan hingga keselamatan, dan populasi kendaraan bermotor yang terus bertambah.

“Aspek keselamatan juga. Tapi kan harus diimbangi juga dengan pertumbuhan kendaraan dan daya beli masyarakat seperti apa,” imbuhnya.

Ia ingin pembatasan usia kendaraan diterapkan untuk menjaga kendaraan supaya tetap layak jalan. Sepanjang masih layak jalan. “Kalau kendaraan umum kan diuji. Tapi kalau kendaraan pribadi kan nggak diuji kita,” katanya.

Penulis nggak paham dengan hubungan kendaraan tua dihancurkan dengan pengurangan kemacetan dan populasi kendaraan. Apa artinya yang kendaraannya dihancurkan nggak boleh beli lagi? Apes dan kasihan banget mereka.

Jelas beli motor lagi itu ada hubungan dengan daya beli. Harga kendaraan baru bisa 4 kali lipat yang bekas. Namun untuk soal polusi dan kelayakan sebenarnya nggak usah nunggu sampai 15 tahun. Kalau untuk motor, itu sangat sangat kelamaan. Berlebihan banget kalau dibilang motor sekarang ini layak dipakai hingga 15 tahun. Apalagi kalau dipakainya tiap hari.

Motor Indonesia itu sekarang ini pada ringkih ringkih. Nggak usah nunggu 15 tahun, bahkan 1 tahun saja sudah mulai terasa motor nggak layak pakai, baik dari sisi keselamatan maupun polusi.

Motor Indonesia itu kan diasumsikan jarang banget dipakai. Rangka cuma berani garansi 10 ribu km. Mesin cuma 30 ribu km. Dari sisi keselamatan sepertinya sudah didesain biar pas dengan angka itu. Suspensi dibuat cuma tahan 10 ribu km. Lebih dari itu bakalan berbahaya karena motor jadi berguncang keras atau nggak stabil kalau di jalan tidak rata, yang merupakan mayoritas kondisi jalan selain jakarta.

Rem juga sudah nggak pakem walau cakram sekalipun (di motor Honda Beat penulis). Bearing untuk setang depan motor populer katanya juga seperti jenang kata orang bengkel. Gampang rusak nggak kayak jaman dulu.

Walau garansi mesin bilang 30 ribu, tapi nyatanya nggak butuh waktu lama sebelum mesin jadi kasar banget suaranya. Kadang malah motor turun dari dealer saja sudah kasar suaranya. Dan tentunya motor macam begitu nggak bisa diharapkan lulus sertifikasi lingkungan.

Kalau sertifikasi lingkungan diterapkan secara serius (beneran pakai standar internasional) di Indonesia maka rasanya sebagian besar motor bakal harus dihancur leburkan karena kan kebanyakan masyarakat mengandalkan bensin pertalite dan oli mesin rekomendasi resmi pabrikan.

Ini berlaku untuk motor bahkan yang harganya mencapai 30 juta. Penulis lihat sendiri motor matik kelas 30 juta (Honda dan Yamaha) suara mesinnya kasar, suspensinya amburadul padahal tahun plat nomor motornya 2024.

Jangan dibandingkan dengan motor impor atau ekspor eropa ya. Walau motor kelihatan sama, ada yang mengklaim yang ekspor pasti beda dengan untuk pasar lokal.

Lagipula sebenarnya pemerintah tidak perlu terlalu khawatir dengan motor terlalu tua. Karena yang punya pun pasti sudah benci setengah mati. Toh bisa dimanfaatkan kembali jadi untuk mesinnya becak bermotor. Jadi kendaraan umum yang bisa muat lebih banyak. Sesuai dengan harapan pemerintah kan (bukan lagi kendaraan pribadi)?

14 respons untuk ‘Motor dianggap bisa layak dipakai hingga 15 tahun itu jelas terlalu pede

  1. Bikin aturan koq bikin susah orang yg udah susah. Nambah sengsara org yg sudah sengsara.

    Gak ngaca dulu sama kondisi rakyat dsini gimana. Ibarat org miskin dipaksa ikut pakai style & gaya hidup orang kaya.

    Masyarakat kita utk kebutuhan hidup sehari2 aja susah, kerja keras nabung bertahun2 baru bisanya bli Mobil tua, atau sengaja bijak & hemat pakai uang dengan tetap piara mobil tua warisan keluarga baik2 biar uangnya bisa dipakai utk investasi. Setia sm motor tua (yg memang masih berfungsi normal, reliable & tahan banting) biar kebutuhan keluarga yg lbh penting bisa dipenuhi, sengaja ga mau hidup konsumtif.

    Eh Ini malah scr ga langsung dipaksa konsumtif, belanja kendaraan yg nilainya depresiatif.

    Eropa//Singapura luas negaranya berapa, pendapatan perkapitanya berapa, transportasi publiknya sebagus apa, kota2nya seaman apa, koq bisa2nya kita mau ikutan gaya dia, pdhl faktor2 lainnya bak bumi dengan langit sama kita.

    Yg untung besar industri otomotif yg udh kaya raya, yg modar rakyat kecil.

    Ngomong safety, kecelakaan dsb skrg coba yg bikin aturan buktiin berapa banyak kecelakaan maut yg melibatkan mobil tua karena faktor MALFUNGSI kendaraan VS berapa banyak kecelakaan maut yg libatin LCGC baru karena faktor UGAL2AN/human error.dominan yg mana??

    Mana angkanya kecelakaan motor krn motor tua rongsok ambrol tengah jalan Vs angka kecelakaan motor baru krn ugal2an? Masih mau pke alesan bullshit safety.

    Urusan uji emisi yg udah dr jaman baheula aja sampai 2019 ga jelas juntrungannya. ini mau sok hapus Mobil tua pkai alesan biar udara bersih.

    Brp byk mobil dibawah 5 thn yg emisinya juga ga lulus krn pke bensin dibwh spek, modif EGR, lepas catalytic, dsb tenang 2 aja berkeliaran dijalan, lalu dimana.letak keadilannya klo aturan konyol ini sampai jalan.

    Ngomong alesannya utk mengurangi kemacetan jalan juga bullshit & stupid. Di jlnan ktemu mobil tua mcm carry, kijang, panther, starlet, escudo paling 1 banding 100. Yang menuhin jalan ya Mobil baru+ LCGC yg menjamur, koq jd org yg susah2 piara Mobil tua yg kena imbasnya dibilang jalanan penuh.

    Bkin aturan koq formulasinya simple & no brainer bgt, kya males mikir, tinggal copy paste negara lain tanpa lihat & adjust kondisi sosial ekonomi disini.

    Enak bnr gaji gede, minta dihormati, minta fasilitas, outputnya kerjanya kya gini. Entah sm pabrikan dikasi apa.

    Yg jelas kalo ane juragan cilok ane bakal entertain pak lurah & crewnya supaya bikin kebijakan yg mendorong konsumsi cilok lebih banyak lagi di desa ane.

    Suka

    • iya. Justru motor lama yang memang tahan banting. Kalau dirawat pasti awet. Kalau motor sekarang, butuh besar banget dana kalau mau motornya awet. Bisa jadi lebih murah beli baru.

      Iya, yang modif mesin juga bebas berkeliaran. Kalau mobil dirawat, umur bisa sangat panjang.

      Iya, macet itu karena mobil makin banyak dan motor dipaksa harus berkurang.

      Iya, padahal menerapkan Euro 4 saja ngeles pakai bermacam alasan tapi kok malah mengajukan pembatasan umur kendaraan.

      Suka

    • Penjualan LCGC malah lebih sedikit dibandingkan LMPV dan SUV di negara ini. Orang Indonesia emang sengaja mw dimatikan pelan2. Rumornya mw revisi UU 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan.

      Klo issue yg beredar itu benar, yang Orang Asli Indonesia akan musnah dr muka bumi negara ini.

      Disukai oleh 1 orang

      • Isu pembatasan usia mobil udah lama dan timbul tenggelam, bahkan di Bali sudah ada perda th.2000 tentang mobil yg masuk
        Di DKI wacana pembatasan usia mobil bolak balik muncul dari tahun 2010an sampai 2018 kemaren
        Semua yg dibahas paling aspek teknis dan ekonomis
        Ga kayak komen diatas, politis dan dirasis2in

        Suka

  2. Iya
    Enak kalo pake mobil Dinas, beli pake uang rakyat. mau tiap 5 tahun ganti juga bisa. Gak perlu keluar duit pribadi buat bayar pajak, buat beli BBM, buat merawat & memperbaiki, ataupun bayar sopir.

    Saya yakin, motor/kendaraan diatas 15 tahun bisa sy buat lebih irit dan lebih bersih emisi buangnya dari kendaraan baru.

    Mau bikin aturan ke kendaraan pribadi, tapi aturan uji emisi ke pengusaha transportasi dan angkutan umum aja gak ketat. Masih banyak tuh asap hitam keluar dari knalpot mereka.
    Benahin dulu keamanan, kenyamanan, pelayanan dan tarif yang terjangkau pada transportasi umum. Pasti perlahan orang akan malas punya kendaraan pribadi.

    Sebenarnya saya juga gak suka pake kendaraan pribadi kok. Saya lebih suka dikasih kendaraan dinas. Bagi satu dong

    Hehehe….

    Suka

    • Iya, untuk bikin kendaraan 15 tahun irit itu memungkinkan. Tapi tentu tidak mudah dan tidak murah kalau untuk motor kualitas sekarang.

      Iya, angkutan umum juga perlu diperhatikan. Sama, mobil kantor itu enak banget apalagi kalau bensin juga dibayari 🙂

      Suka

  3. Aturan ini cuma masuk akal kalo penerapannya khusus untuk unit armada KENDARAAN UMUM yg dimilikin sama perusahaan2 transportasi & juragan bis, travel, angkot, taksi dsb. Bukan untuk mobil-motor pribadinya masyarakat biasa yg jumlahnya ga sbrp dibanding total populasi kendaraan scara keseluruhan & merupakan aset satu2nya yg diperoleh dgn susah payah.

    Kalo Angkutan umum wajar 15 thn dilarang/hrs diancurin, krn:
    1. frekuensi turun ke jalannya begitu tinggi, sehari 8 jam lebih beredar dijalan, seminggu min. 5 hari, sebulan berapa jam ada di jalan, setahun berapa lama dia hadir di jalan. Krn sering dijalan, secara probability dia akan lebih MUNGKIN berdampak sm pengguna jln lain. Belum lagi Armada perusahaan yg penawarannya ngasal, bukan kya kendaraan pribadi yg tahun tua tapi sehat krn disayang2 dirawat baik2.

    2. Armada angkutan umum bertanggung jawab atas nyawa orang lain/penumpang & customer yg dibawanya. Beda sama kendaraan pribadi yg klopun celaka relatif lebih pasti pemiliknya sendiri yg kena.

    3. Armada angkutan umum semata2 adalah alat bisnis beda sm kendaraan pribadi yg bisa jadi aset satu2nya atau barang yg punya nilai historis/sentimentil/bagi pemiliknya

    4. Armada angkutan umum jumlahnya masif & keliaran di jln setiap hari. Klo mau ngomong polusi, baru ini secara kolektif ada dampaknya signifikan.

    5. Armada angkutan umum sudah diberi hak, trayek dan kesempatan dapat laba dari bisnisnya, lebih wajar kalo diminta spend utk.beli Armada baru utk ikutin aturan ini, kan udh dpt untung dari operasional selama ini

    Suka

    • Bagus idenya.

      Perlu dipikiran dulu untuk angkutan umum yang jalurnya atau jamnya lebih banyak sepinya daripada terisi. Dipaksa keliling malah nambah polusi.

      Ride hailing atau sewa motor itu sebenarnya ide bagus. Tapi seperti ditembak mati dan nggak dicoba diberi peluang.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Wawan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.