Banyak NMAX, Aerox dan R15 suaranya kasar kayak mesin jahit, salahkan olinya dong!


Aripitstop posting soal suara mesin NMAX yang kayak mesin jahit. Disebut ini penyakitnya NMAX:
Solusi Suara Kasar Ngletek di Mesin Motor Nmax, Aerox dan Lexi

Ada suara kasar nglitik atau ngletek di motor Yamaha Nmax, Lexi atau Aerox?, bisa dibilang ini salah satu kekurangan dari mesin motor Maxi dari Yamaha karena sudah banyak yang mengalami kejadian seperti ini bahkan terjadi juga di beberapa motor Yamaha lainnya seperti R15 VVA atau generasi mesin Vixion dan Jupiter MX.

Terus terang penulis nggak setuju kalau dibilang itu penyakitnya mesin Yamaha. Apalagi melihat penyebabnya:

Lalu apa sebenarnya yang terjadi?, ternyata setelah saya bongkar, kerusakannya ada di dua tempat. Yang pertama bearing noken as yang oblak dan yang kedua adalah pelatuk klep yang oblak atau bisa juga terjadi bearing noken as dan pelatuknya pada oblak semua.

Problem terjadi karena aus, sehingga jadi oblak. Tidak bisa diperbaiki atau diakali. Wajib ganti. Mungkin termasuk asnya juga.

Dari analisa disebut hal itu terjadi karena:

Kenapa bearing noken as dan pelatuk klep bisa oblak?, bisa terjadi karena sering telat ganti oli, pernah kehabisan oli atau kualitas part yang mudah oblak, karena pernah terjadi juga di motor yang umurnya belum ada satu tahun dan penggantian oli mesin dilakukan secara rutin.

Ada satu alasan lagi yang menurut penulis wajib disertakan, yaitu kualitas oli Yamalube di bawah standar.

Penulis yakin masalah ini bakalan juga terjadi pada mereka mereka yang rajin ganti oli dan tidak pernah telat. Menurut penulis hal ini juga bukan karena kualitas part yang kurang.

Mengapa?

Ingat tidak gunanya oli itu apa? Guna oli itu adalah menjadi pelumas, untuk mencegah terjadinya pertemuan antara logam dengan logam. Kalau sampai oblak maka itu artinya terjadi telah terjadi gesekan antara logam dengan logam. Artinya oli nggak bisa melindungi dengan baik. Film strength olinya jelek.

Kalau olinya mampu mencegah bertemunya logam dengan logam ya nggak bakalan oblak.

Masih nggak yakin? Kita pakai contoh lain. Menurut pembaca, kira kira partnya Honda Beat eSP itu lebih baik dari Yamaha NMAX atau tidak? Kita anggap saja mesinnya Beat tidak lebih baik dari NMAX. Dan ternyata motor Beat di rumah suara mesinnya senyap (yang berisik CVTnya). Dulu penulis pernah mengeluh suara tik tik tik mengganggu yang ternyata cuma terjadi di beberapa Beat lain. Tapi sekarang penulis sudah tidak dirisaukan oleh itu lagi. Jalan pelan atau jalan kencang sekarang masih tetap senyap, walau sekarang sudah mendekati 8 ribu km setelah ganti oli terakhir. Suara knalpot juga bisa dinikmati.

Resepnya apa? Karena penulis perduli banget dengan film strength dari oli mesin. Walau mungkin grup oli menganjurkan pakai HDEO tanpa perduli suara kasar mesin, bagi penulis suara mesin halus itu adalah pertanda wajib untuk oli mesin yang mampu melindungi dengan baik.

Penulis cuek pakai Fastron Techno 15W50 (katanya wajib pakai 10W30) dan pastinya sudah ada minyak gorengnya juga (grup oli pun anti pakai ini). Pro capacitor juga cukup membantu membuat suara mesin lebih senyap (ini murni iklan).

Jadi pakai oli dengan film strength bagus bisa membuat mesin yang cuma sekelas Honda Beat menjadi senyap dan awet. Pakai cara ini di NMAX tentunya bakal sip juga, asal nggak telat.

Nggak perduli Yamalube rebranding oli Jepang (nippon oil), menurut penulis Yamalube olinya kurang bagus kalau sampai banyak terjadi NMAX, Aerox dan R15 yang suaranya kayak mesin jahit. Kebetulan kok yang AHM juga buatan Jepang juga ya? (idemitsu).

Tambahan lagi. Yang kayak begini ini yang membuat penulis anti mengandalkan aditif macam molybdenum, nano oil dst. Aditif seperti begituan sifatnya konsumtif, bisa cepat habis. Dan kalau bahan oli yang dipakai kualitasnya di bawah standar, maka bakal akan lebih cepat habis juga. Karena kan bahan olinya tidak bisa melindungi dengan baik dan memaksa aditif molynya terus dipakai. Kalau bahan olinya bagus nggak akan memaksa aditif moly untuk bekerja. Karena memang pertemuan logam dengan logam jarang terjadi.

Oli mungkin terasa sip di 100 hingga 1000 km pertama (level jeleknya oli juga macam macam). Tapi setelah itu bakal terasa jeleknya.

34 respons untuk ‘Banyak NMAX, Aerox dan R15 suaranya kasar kayak mesin jahit, salahkan olinya dong!

  1. saya udah pernah punya semua motor merek Jepang. menurut saya yg paling ok kualitas body dan detail finishing nya Kawasaki, mesin nya juga bandel walau pernah abis oli tetap ngejambak tenaganya ( 2tak ). terus suzuki detail body standar ( Fu150). mesin nya gampang rontok kalo sering minum premium sampai pernah klep buang patah. terus Honda Beat saya cukup puas sama mesinnya walau udah hampir 73 ribu km tetap ga rewel walau di sering di kasih oli murah minus kualitas body nya seperti krupuk ( gampang pecah). yg paling mengecewakan Yamaha. menurut saya Kualitas nya yg 2tak lebih bagus ketimbang 4tak. pernah punya jupiter waktu jatuh dulu rangka sampai bengkok ( tidak center ) mesin klo panas suka ngempos parah. terus ganti mio m3 waktu pernah menghajar lubang pelek peyang, cvt nya kasar bgt sama mesin nya loyo bahkan klo di banding beat sekalipun. maaf bukannya BC tapi saya hanya sharing tentang pengalaman saya memakai berbagai jenis merek Jepang tersebut. Kawasaki paling memuaskan dan Yamaha paling mengecewakan buat saya.

    Suka

    • Iya, Kawasaki sepertinya tetap konsisten kualitasnya setara internasional. Kalau Suzuki Satria itu rasanya karena pemaksaan, bukan karena kualitas mesin kurang, karena mesin balap pun dengan part yang harganya jutaan bakal tetap rusak kalau dikasih bensin dengan oktan terlalu rendah. Dan rasanya mesin FU itu nggak untuk diberi premium.

      Yamaha memang sepertinya punya kelemahan di ruang bakar. Untuk kekuatan rangka juga Yamaha dan Honda memang nggak terlalu kuat.

      Disukai oleh 1 orang

      • Jupiter 2004, jupiter z 2006, jupiter mx 2007, satria 2010, vixion 2011, rr mono 2014, jupiter mx 2015, xabre 2016, n 250 fi 2014, semuanya motor harian, bukan motor sunmori, servis rutin, oli selalu pakai spek pabrikan standar. Alhamdulillas, tidak pernah yang sampai berbunyi seperti mesin jahit mas.

        Suka

      • betul pak, sebelum aktif baca blog2 motor saya emang ga terlalu peduli sama jenis bensin apa yg mau di isi dan juga waktu itu saya belum tau rasio kompresi FU150 itu berapa

        Suka

  2. Menurut ay sih suara mesin dan kekentalan oli itu sangat erat kaitannya. Oli kental pasti meredam bising part yang bekerja, meskipun kekuatan filmnya jelek sekalipun, tapi pasti sesuai jarak tempuh ya bakal capek juga olinya..

    Teori suara mesin halus juga sering dipraktekkin tukang jual beli mobil (ay rasa motor juga sama), yaitu mencelupkan oli kental (kalau perlu single grade) .. ini agar calon pembeli mendengar mesin halus = mesin sehat..

    Bahkan pada praktek ekstrim pernah ditemukan serpihan pisang di dalam mesin..

    Suka

    • Iya, memang kekentalan perannya besar. Orang tergiur pakai oli diesel di motor itu kan sebenarnya karena oli diesel lebih kental juga, terbukti dari HTHS viscosity yang memang wajib lebih besar dari mesin bensin.

      Oli encer bisa menyamai kemampuan yang kental dengan mengandalkan aditif.

      Jarak pakai sangat tergantung juga pada aditif viscosity improver yang dipergunakan.

      Suka

  3. (pihak yg terafiliasi dg nemesis abadi Yamahmud pasti suka klo ngebaca komen ini buat dijadikan “bahan”🤗)

    btw ane sudah menemukan letak permasalahan kenapa bearing noken as mesin Nmax-aerox bisa mudah oblak, menurut ane memang bukan lantaran kualitas material bearingnya jelek, ternyata penyebabnya (terindikasi) karena tidak ada lubang jalur oli/pelumasan pada daerah dudukan tempat bearing noken berputar (mungkin fungsi lubang tsb jika ada, berguna sbg by-pass jalur pelumasan) dg kata lain oli akan terlambat mengalir untuk melumasi bearing, sehingga kontak ball bearing dg dinding besi bearing sedikit pelumasan yg berakibat bearing jadi cepat aus, apalagi diperparah dengan kebiasaan buruk di pagi hari ketika mau berangkat beraktifitas, motor begitu kontak ON distarter langsung main betot gas cabut saja, gesekan yg terjadi makin besar karna oli masih berada di bagian bawah crankcase setelah berdiam semalaman, oli belom sempet bersirkulasi dengan baik dan sempurna diseluruh area komponen bergerak mesin, untuk tindakan pencegahan memang sebaiknya setelah motor mati lama/pagi hari sebelum berangkat, mesin distarter lalu biarkan dulu langsam setidaknya 1.5 – 2 menitan baru kemudian dipake jalandan tidak langsung main betot2an gas, pencegahan kedua seperti Om Cahyo bilang di artikel diatas, perlunya pemakaian oli dengan film strenght yang bagus, diharapkan ketika mesin didiamkan lama/semalaman oli yg film strenghnya bagus tersebut masih ada/masih nempel pada bearing dan noken as sehingga ketika mesin dihidupkan lagi masih ada cukup pelumasan untuk mencegah keausan dini.
    ane tau soal jalur lubang ini dari postingan IG bengkel tune up engine Malaysia, tapi ane lupa nama IGnya, tapi yg pasti dia menyebutkan untuk korek mesin NVX(aerox) bagian head yg mau di custom big valve mereka pake punya R15V3 yg bawaan pabrik sudah ada lubang jalur oli pada bearing noken as nya, kalo NVX belom ada.

    Disukai oleh 1 orang

      • ok akhirnya ketemu IGnya, namanya “nastyportflow” Om instagramnya, dari Malaysia. monggo silahkan sampeyan kepo-in IGnya dan coba cari postingan perihal lubang oli ini, ada sekalian ditunjukkan kok lokasi lubang tersebut berada pada dudukan bearing noken dan posisi lubang tepat menghadap area ball bearing kalo dilihat dari “kacamata ane”, sehingga memang betul fungsi hole tsb sbg by pass, oli akan nyembur dari situ dan semburannya langsung tepat ke arah ball bearingnya kira-kira, pokoknya “cantik banget” dah ide engineringnya, tapi yg jadi pertanyaan ya kenapa by pass hole tsb tidak terdapat pada type Nmax/Aerox ya? apa gegara mesinnya tiduran sehingga insinyur berpikir oli akan cepat naik ke area noken as beda kalo mesin tegak, entahlah🤗🤗…, yg
        jelas ane agak merasa kecewa sih sbg user aerox, karena artinya ane harus hati2 didalam memperlakukan motor kalo gak mau bearing noken rontok🤔😓😩

        oh ya FYI aja nih, pada mesin gen R15/Vixion/MX series pada jalur pelumasan standarnya tidak terdapat nozzle yg berfungsi untuk menyemprotkan oli dari bawah piston ke area dinding silinder, pelumasan pin piston, piston dan ring piston hanya mengandalkan cipratan semburan oli dari celah di sela connecting rods pada “big-end”. padahaallll…..

        pada motor bebek lawasnya si Jupiter Z 110cc 5TN/TP itu sudah ada lho nozzle ini yg berguna untuk menyemburkan oli ke bagian bawah piston dan pada dinding silinder, beken disebut “Piston Oil Jet Cooling System”, kalo di suzuki ada yg namanya “Suzuki Advance Lubrication & Cooling System/ SALCS” pada type Shogun 110 kebo/New Shogun.

        kalo mau tau modifan mesin gen vixion di custom pasang nozzle pistoncooling system punya jupiter z bisa dilihat di channel youtubenya Fatih Motor Channel.

        Suka

        • Terima kasih banyak informasinya. Sangat membantu. Apa mungkin ini tujuannya untuk mengurangi hambatan? Atau mungkin karena untuk mengurangi kapasitas dari oli mesin? Karena nyemprot tentunya kan butuh banyak oli mesin?

          Atau ini solusi Yamaha untuk mengurangi asap ngebul? Jadi pelumasan ke dinding silinder dikurangi biar nggak ngebul lagi?

          Suka

          • kalo tujuannya untuk mengurangi kapasitas oli dimana menurut sampeyan nyemprot oli butuh oli lebih banyak, lha kok ada kaitannya juga…, soalnya pada mesin Satria FU 150 karbu juga ada nozzle yg fungsinya sama kayak piston oil cooling syatem pada Jupiter Z, dan kapasitas penggantian oli mesin berkala nya kalo gak salah 1.200 atau 1.300 ml klo gak salah artinya ini lebih banyak daripada mesin gen Vixion series yg kapasitasnya 1.000 ml. tapi patut di catat juga lho, Suzuki ngasih kapasitas oli Satria FU karbu segitu lantaran mesinnya pakek Oil Cooler, kalo tambah oli cooler seukuran FU biasanya oli mesin butuh tambahan 200-300 cc, jadi ane rasa alesan Piston Oil Cooling System butuh oli lebih banyak kurang tepat.

            kalo perihal asap ngebul, itu bukan lantaran oli kebanyakan tapi karena emang kualitas material ring piston mesin 1PA NVL jelek, denger2 untuk ring piston mesin Old Vixion 3C1 mendapat perlakuan khusus berupa “DLC” = Diamond Like Carbon dan material piston dan blok yg lebih bagus dari 1PA, sedangkan untuk New Vixion Advance pake kode 2PV kayak MX King, dan kayaknya leebih jarang ditemui penyakit ngebul, mungkin ada perbaika kualitas material, mungkin lho….

            Suka

            • ok. Motor Yamaha masih vampir oli tidak sekarang? Barangkali karena oli nggak disembur ke piston jadi nggak vampir oli lagi.

              Kira kira bahan piston dan dinding silinder itu koefisien muainya itu sama atau tidak ya? Karena kalau beda, pasti bakal masalah kalau mesin panas.

              Suka

    • Kalo manasin motor jangan idle,, putaran idle ga cukup kuat untuk mengangkat oli dingin yang masih kental

      Agak di gas dikit di kisaran 2000-3000 rpm, tapi jangan lama2 max 1 menit saja setelah itu biarkan idle

      Suka

      • kuat saja, yg bilang tidak kuat olinya naik siapa klo bukan ente doang, pabrik mendesain putaran langsam 1500-1600 RPM itu sudah disesuaikan dg kemampuan pompa oli standar masih sanggup mengalirkan oli. apakah dg putaran 1500 lantas olinya gak mau ngalir? jelas pasti mengalir naik meskipun waktu yg dibutuhkan agak lama, buat ane gak masalah toh sekalian manasin mesin biar capai suhu kerja ideal. dan satu hal lagi, teori yg ane ungkapkan di komen diatas berdasarkan topik yg dibahas pada artikel ini kaitannya dengan bearing oblak ini, sedangkan sanggahan ente bersifat secara umum, dan tidak bisa dipukul rata, oleh karena itu lebih baik diem jangan banyak bacot!

        Suka

      • Lah.. kalo emang gitu sekalian bawa jalan aja to Om, justru saat idle beban mesin minimal jadi gesekan antar part yang belum sepenuhnya dialiri oli minim juga.

        Suka

    • walau nggak sebaik oli mahal, Fastron Techno cukup bagus. kalau mau irit, Mesran Super pun bagus kalau untuk dipakai 3 ribu km saja. Yang lebih bagus ada motul, total, valvoline, atau amsoil dan mobil1.

      Suka

      • Om Sucahyo, saya pernah baca disalah satu fp kalo oli mobil spt yg Om sebutin tidak bagus untuk motor yang punya sistem kopling basah, tapi banyak juga yang bilang kalo pake oli mesin mobil motor malah lebih halus dan responsif, salah satu yang memberikan respon positif ya Om Cahyo sendiri, Please advice me tentang hal ini Om??

        Suka

        • Asumsinya untuk matik. Kalau matik nggak perlu khawatir.

          Lagipula ada oli mobil yang kompatibel kopling basah dan ada yang tidak. Biasanya oli mobil mahal trennya jadi nggak kompatibel lagi.

          Yang dibutuhkan banget untuk di motor adalah kandungan ester kalau olinya itu dari grup III+ atau PAO. Aditif pelicin lain bisa bikin nggak kompatibel dengan kopling basah.

          Suka

        • Sebenarnya yang membuat oli selip di kopling basah itu sendiri ada di mekanisme kopling motor. Tekanan dimekanisme kopling motor (apalagi motor bebek) dibuat tidak terlalu kuat. Makanya ketika dipakai oli kategori encer dibawah 5w30, Energy Conserving, Energy Resourcing, ILSAC GF, dll maka berpotensi selip kopling karena oli terlalu licin sehingga cengkeraman kampas kopling dengan pelat kopling tidak bisa mengunci. Jika ingin mengunci, maka wajib menggunakan per kopling atau material kampas kopling atau rumah kopling yang lebih kesat dan kuat lagi.
          Memilih oli motor dari oli mobil juga ngga boleh sembarangan, apalagi semakin tinggi API makin rendah kadar anti wear / pressure (kecuali oli Amsoil SS, Redline Motor Oli yah), bisa menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang di motor. Bacalah VOA dan PDS dari masing2 oli dulu, dan selalu beli oli asli.

          Suka

          • Yang bikin licin aditifnya, bukan dari bahan olinya sih.

            Pakai kopling balap tidak menyelesaikan masalah, malah bisa terjadi lebih parah, kalau dari yang sudah pernah coba. Karena problemnya bukan dari karena kurang tekanan tapi karena efek gesekan yang menimbulkan panas akan menyebabkan aditifnya jadi justru lebih mudah teraktivasi dan bikin licin.

            API makin tinggi yang berkurang adalah aditif ZDDPnya, tapi anti wear yang lain justru makin banyak. Karena oli encer itu nggak licin.

            Suka

      • Om Cahyo…saya pernah baca disalah satu fp kalo oli mesin mobil spt yg Om sebutin tidak bagus untuk motor yang punya sistem kopling basah, tapi banyak juga yang bilang kalo pake oli mesin mobil motor malah lebih halus dan responsif, salah satu yang memberikan respon positif ya Om Cahyo sendiri, Please advice me tentang hal ini Om??

        Suka

  4. Saya ga punya Yamaha dengan mesin VVA jadi tidak mengalami hal itu. Tapi pengalaman pakai di Mio J, Xeon karbu, Xeon Gt, MxKing sampai R25 tidak pernah mengalami seperti itu, tapi R25/R3 di bawah 7.000rpm kalau ga pakai knalpot racing memang karakter suaranya seperti mesin jahit kata vlogger luar negeri itu saya setuju hahaha…
    Oya, baru coba oli Fastron Techno 10w40 di R25. Baru jalan 1.000-an km, memang terasa lebih halus dan pindah gigi lebih ringan, buat high revving memang enak, selip-selip dikit koplingnya tapi buat saya ga masalah. Yang jelas lebih murah dari total 4t 5w50 dengan performa yang mirip. Tinggal dibuktikan enak ga sampai 5.000km, karena di Total oil sampai 5.000km performa ga banyak berubah.

    Suka

    • Sip, terima kasih banyak infonya. Baru tahu bisa mendekati. Kalau ditambah minyak goreng pastinya lebih sip lagi. Rasanya oli bakal bisa awet juga. Karena menurut pertamina itu bisa untuk 7500 km kalau untuk motor, atau dua kalinya enduro racing.

      Suka

  5. alhamdulilah, Moto SupraX saya pake oli fastron senyap banget suara nya entah itu saat idle atau jalan, Klo jalan ama motor baru suara mesin SupraX saya sama sekali ngga tedengar

    Waktu itu juga pernah kelewat ganti oli, Tapi ngga ada masalah apapun pada mesin nya bisa dibilang lumayan bandel

    Suka

    • Sip, mantap itu. Saya juga pernah merasakan itu. Lewat ganti oli itu tergantung olinya juga. Kalau olinya bagus kelewatan agak banyak tetap nggak masalah

      Suka

  6. Saya sudah dua kali dapat yang ginian pertama mx new kedua R15 semua isi dalamnya Uda di ganti dari mesin sampai kop tetap aja nglitik. Ternyata yang jadi masalah adalah fisik kop yang sudah longgar atau dudukan as klep perlu dibubut ulang

    Suka

Tinggalkan Balasan ke sucahyoaji Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.