Pakai ABS tidak menjamin jarak pengereman lebih pendek


Sepertinya asumsi yang berkembang sekarang ini adalah rem ABS mampu memberikan jarak pengereman yang lebih pendek daripada pengereman tanpa ABS. Saya tidak setuju, seharusnya itu bergantung pada situasi.

Sistem ABS bekerja dengan mendeteksi putaran roda, dan bila terdeteksi berhenti akan melepaskan tekanan rem sampai roda berputar kembali, dan kembali menekan untuk melakukan pengereman. Proses lepas dan tekan ini bisa sangat cepat, bahkan menurut Bosch bisa sampai 25 kali per detik.
iwanbanaran.com – IMOS 2014 : Bosch Indonesia kampanyekan pentingnya rem ABS pada motor….

Ketika sensor kecepatan menangkap adanya gejala ngelock….maka ABS akan bekerja memerintahkan piston melepas dan menjepit piringan secara simultan. Proses ini sangat cepat yakni sekitar 25 kali/detik jepit-lepas. Tujuanmya agar rem tidak ngelock sebab dari sanalah biang ban kehilangan traksi terjadi. Alhasil…..jarak pengereman jauh lebih aman dan terpangkas signifikan

Keunggulan dari ABS terutama adalah di jalan yang licin:
How Anti-Lock Brakes Work

In fact, on slippery surfaces, even professional drivers can’t stop as quickly without ABS as an average driver can with ABS.

Bagaimana dengan jalan yang tidak licin? Terlalu mengandalkan ABS justru bisa memperpanjang jarak pengereman. Video berikut ini menunjukkan perbandingan pada sepeda motor:

Both motors in this video are 2012, Harley-Davidson® Road King® Police (FLHRP) models. Both motors are equipped with ABS. Both are traveling at 40 MPH, and both begin braking at the same point. Harris, riding the near motor, uses “threshold combination braking” (the maximum amount of braking, using both the front and rear brakes, before either a locked wheel or ABS activation), the rider on the far motor; one of the top police motor instructors in the world, deliberately engages the ABS, rather than using proper braking technique. As you can see, the properly braked motorcycle stops in excess of 20 feet more quickly than the motorcycle that is stopped using the ABS as a braking tool.

ABS is not a tool to stop the motorcycle (or any vehicle). ABS has only one function: to prevent locked wheel skids while braking. It does this by releasing and reapplying the brakes several times a second. As should be clear, this has the effect of lengthening braking distance, since the brakes are being released momentarily.

Penyebabnya terutama adalah kesalahan dari salah asumsi dari pemakai kendaraan. Walau pakai ABS, jangan berpikir bahwa mengerem secara maksimal akan memberikan jarak pengereman yang lebih baik. Yang lebih benar adalah mengerem dengan cara threshold braking, direm dengan kekuatan pas sesuai daya cengkram roda. Apabila dilakukan dengan keras maka roda akan sempat berhenti dan membuat roda kehilangan daya cengkram. Di sistem ABS, ECU terpaksa melepaskan daya pengereman untuk membiarkan roda mendapatkan kembali daya cengkram, di saat itu rem tidak berfungsi!. Di kendaraan tanpa ABS roda yang berhenti ini bisa membuat kendaraan lepas kontrol dan jarak pengereman jauh lebih panjang!

 

Video demonstrasi dari ABS sering menunjukkan perbedaan antara sistem ABS dan orang super panik yang ngerem nggak mikir yang penting rem full sampai mentok dasar. Itu adalah perbandingan yang tidak fair, karena kalau tidak begitu tidak kelihatan kehebatan ABSnya. Video berikut ini memberikan ilustrasi tentang perbandingan antara pengereman keras tanpa ABS, dengan ABS dan dengan threshold braking:

Urutan berdasar jarak pengereman terbaik:
– threshold braking
– maksimal dengan ABS
– maksimal tanpa ABS

Dalam video disebut juga kelemahan dari sistem ABS:
– sekali ABS aktif maka akan terus aktif sampai kendaraan berhenti atau pedal rem dilepaskan
– kondisi jalan yang tidak rata dapat membuat ABS aktif walau sebenarnya pengereman bisa lebih baik bila ABS tidak aktif
– sistem ABS tidak bersifat opsional, tidak bisa dimatikan.

 

Berikut ada sharingan pengalaman ABS nggak berfungsi dengan benar:
Waspadai Kelemahan Fatal Rem ABS

Kelemahan fatal rem ABS yang penulis alami adalah ini: rem tidak pakem di jalan berkerikil, atau kontur jalan tidak rata, atau saat rem basah terkena air. Dalam tiga keadaan ini rem ABS tidak berkerja optimal. Mobil tetap juga meluncur saat direm.

Tidak enaknya saat direm mendadak disertai bunyi menggeruk gruk! gruk! gruk! Dahulu, saat awal-awal menggunakan mobil dengan rem ABS, kukira remnya yang rusak karena tidak pakem dan berbunyi menggeruk saat direm di permukaan jalan tak rata atau saat rem basah. Kata mekanik bengkel resmi, remnya baik-baik saja, berfungsi normal. Tentu saja keadaan demikian sangat mencemaskan (kadang bikin malu). Karena itu, jangan sekali-kali melajukan kendaraan terlalu cepat—lebih dari 60 km/jam—ketika melewati jalan berkerikil, berbatu, jalan tidak rata, jalan tanah, dan saat rem basah terkena air hujan dll.

 

Sistem dari ABS juga sangat bergantung pada kecanggihan dari sistem kontrol ABS tersebut, ECUnya. Berikut ini menunjukkan bagaimana perbedaan implementasi dapat mengakibatkan perbedaan performa pengereman dan kontrol, terlihat bagaimana kendaraan yang lebih berat bisa menikung dan berhenti lebih baik dari kendaraan yang lebih ringan, itu kendaraan canggih, bayangkan bagimana kalau kendaraan yang pakai komponen KW untuk menekan harga (seperti yang lazim dilakukan di Indonesia)?:

Berdasarkan urutan daya pengereman, berikut ilustrasinya:
Advanced Braking Technique

Jadi kesimpulannya, fungsi utama dari ABS adalah untuk membuat kendaraan lebih bisa dikendalikan. Tidak selalu pengereman menggunakan ABS bisa memperpendek jarak pengereman, apalagi bila dibanding dengan yang sudah biasa pakai rem tanpa ABS. Walau untuk permukaan yang tidak bisa diprediksi atau licin ABS dikatakan lebih baik, pengereman jangan terlalu mengandalkan ABS, usahakan untuk bisa mengerem secara pas. Bila kendaraan tidak pakai ABS, belajarlah untuk melakukan pengereman dengan pas, kuat tapi menghindari roda ngelock. Sebaiknya disimulasikan di jalan sepi untuk belajar seberapa kuat kendaraan bisa di rem. Jangan ragu ragu untuk mengetahui.

Di sistem ABS kontrol dan jarak pengereman tergantung pada kemampuan ECU. Tanpa ABS kontrol dan jarak pengereman tergantung pada kemampuan pengendara.

Pelajari berkendara dengan aman bro!

17 respons untuk ‘Pakai ABS tidak menjamin jarak pengereman lebih pendek

  1. Klo yg mngendarai ga bs dapet feel (kurang mahir) dari rem maka abs lbh baik.. Krn msh banyak yg suka non abs jg sih..
    Sama halnya kendaraan AT vs MT,mmg AT adl slh satu bentuk kemajuan,tp msh banyak org yg lbh suka MT,lbh kliatan “mahirnya” hehehe..
    Imho..

    Suka

    • Iya, tapi belum tahu kualitas ABS lokal, kalau sebagus yang internasional sih bagus. Percuma pakai ABS tapi saat ngerem ndadak kalah sama motor murah karena kondisi jalan yang amburadul.

      Kalau menurut saya sih AT hanya untuk praktis. Kalau mau irit atau cepat, lebih enak manual.

      Suka

  2. ABs itu fungsinya bukan memperpendek jarang berhenti.. ini yang bikin artikel tolong dikoreksi.. abs berfungsi untuk menghindari roda terkunci yang bisa mengakibatkan ban slip sehingga sulit dikontrol.. dengan ada nya ABS maka ketika terjadi panic brake, terutama ketika jalan licin roda tidak terkunci sehingga kendaraan lebih kontrol
    kemampuan mengerem lebih pendek itu ditentukan oleh kemampuan master rem dan kampas remnya

    Suka

    • Saya membuat artikel ini dengan tujuan agar orang tidak berpendapat bahwa ABS selalu bisa memperpendek jarak pengeremen. Contoh artikel yang berpikir ABS memperpendek jarak pengereman:
      http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rem_anti_terkunci

      Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan.

      Sekalipun sudah pakai ABS, tetap lebih baik untuk melakukan usaha treshold braking.

      Untuk kendaraan roda empat, ada juga brake assist yang sifatnya sebaliknya.

      Suka

  3. […] Pada kondisi spontan yang riskan kesalahan maka sistem CBS justru bikin celaka, karena implementasi model akal akalan itu justru mengganggu waktu aktifasi pengereman. Di motor matik yang lebih rawan jatuh malah rem depan yang duluan aktif, ini sangat membahayakan karena roda depan bisa lepas traksi duluan. Sebagai akibatnya banyak yang celaka karena CBS itu. Mereka yang celaka sepakat menyarankan untuk mematikan fitur ABS saja. Keluhan mereka bisa dibaca di artikel berikut: Combi brake system penyebab celaka, naik matik Honda dengan CBS harus extra hati – hati! […]

    Suka

Bagaimana menurut bro?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.